Spamming in Scribd XXX
Spamming in Scribd XXX
Oleh:
TUGAS
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Dikerjakan oleh:
I MADE ARYATIRTA PREDANA
1404105047
Dosen Pembimbing
Tugas Sistem Penyediaan Air Minum
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
Sistem Penyediaan Air Minum
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Udayana
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan Tugas Sistem Penyediaan Air Minum untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Penyediaan Air Minum.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dan memberikan bimbingan, baik langsung maupun tidak
langsung, antara lain:
1. Ir. Gusti Ngurah Kerta Arsana, MT. selaku dosen pengajar dan dosen
pembimbing mata kuliah Sistem Penyediaan Air Minum.
2. Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dan bimbingan
kepada penulis sehingga laporan tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
5.2 Hasil Analisis Hidraulika pada Sistem Jaringan Pipa dengan WaterNet
(Aliran Constant)................................................................................................60
5.3 Hasil Analisis Hidraulika pada Sistem Jaringan Pipa dengan WaterNet
(Aliran Extended)...............................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3. Perhitungan Statistik Jumlah Penduduk Desa A dan Desa B...............23
Tabel 3.4. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A dan Desa B dengan Metode Aritmatik...............................................................24
Tabel 3.5. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A dan Desa B dengan Metode Geometri...............................................................24
Tabel 3.6. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A dan Desa B dengan Metode Least Square..........................................................25
Tabel 3.9. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
C dengan Metode Aritmatik...................................................................................29
Tabel 3.10. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa C dengan Metode Geometri..........................................................................29
Tabel 3.11. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa C dengan Metode Least Square....................................................................29
Tabel 3.13. Perhitungan Statistik Jumlah Penduduk Desa D dan Desa E.............32
Tabel 3.14. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa D dan Desa E dengan Metode Aritmatik......................................................33
Tabel 3.15. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa D dan Desa E dengan Metode Geometri.......................................................34
Tabel 3.16. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa D dan Desa E dengan Metode Least Square.................................................34
Tabel 3.19. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa F dengan Metode Aritmatik..........................................................................38
Tabel 3.20. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa F dengan Metode Geometri...........................................................................38
Tabel 3.21. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa F dengan Metode Least Square.....................................................................39
Tabel 4.1. Kapasitas Hari Maksimum Tahun 2029 pada Desa Type I (liter/detik)
................................................................................................................................51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.5 Data Pipa dan Aliran (Jam terakhir pada aliran Constant).................62
Gambar 5.8 Data Pipa dan Aliran (Jam terakhir pada aliran Extended)................68
BAB I
PENDAHULUAN
terdiri dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit
pengelolaan.
Adapun beberapa landasan hukum yang digunakan dalam hal penyusunan
SPAM ini diantaranya :
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
PP No. 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum
Permen PU No. 18 tahun 2007 tentang Sistem Pengembangan Air
Minum
Berdasarkan PP 16 Tahun 2005 tentang Perencanaan Teknis Prasarana dan
Sarana Air Minum (Perencanaan Pengembangan SPAM) ada beberapa tahapan
yang harus dilakukan yaitu :
Penyusunan Rencana Induk
Penyusunan Studi Kelayakan
Penyusunan Perencanaan Teknis SPAM
Berdasarkan Permen PU 18 tahun 2007, Pasal 21 ayat (1) menyatakan
bahwa Perencanaan Teknis Pengembangan SPAM adalah suatu rencana rinci
pembangunan sistem penyediaan air minum di suatu kota atau kawasan meliputi
unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan.
BAB II
STUDI PUSTAKA
3. Persyaratan kontinuitas
Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih sangat erat
hubungannya dengan kuantitas air yang tersedia dalam artian air baku
yang ada di alam.
4. Persyaratan keterjangkauan
Persyaratan keterjangkauan untuk penyediaan air bersih artinya sumber
air baku mudah untuk dijangkau sehingga airnya dapat dialirkan ke
instalasi pengolahan air (IPA).
n n
SD=
Dimana:
√
n
∑ ( Yi−Ymean )2
i =1
n dan
r=
∑ ( Y −Ymean )2
i =1
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least
square
b. Persamaan Bernoulli
Menurut Bernoulli, jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan, dan tinggi
kecepatan pada setiap titik pada aliran air selalu konstan. Persamaan
Bernoulli dapat dipandang sebagai persamaan kekekalan energi,
mengingat z = energi potensial cair tiap satuan berat.
m. g . z
≈z
m.g
p
≈ Tenaga potensial zat cair
y
p.v m. g F
≈p ≈
m. g γ y
v2
=tenaga kinetik
2g
1
m. v 2
2 v2
≈
m.g 2g
Dengan neraca massa energi yang masuk sama dengan yang keluar
energi di A = energi di B sehingga
p v2
H=z + +
γ 2g
p 1 v2 p 1 v2
z 1+ + +hf =z 1+ + + hf
γ 2g γ 2g
v .d
dihitung dengan formula: ℜ=
v
2. Minor losses, terjadi akibat perubahan penampang pipa, sambungan,
belokan, dan katup. Kehilangan tenaga akibat gesekan pada pipa
panjang biasanya jauh lebih besar daripada kehilangan tenaga
sekunder, sehingga pada keadaan tersebut biasanya kehilangan tenaga
sekunder diabaikan. Pada pipa pendek kehilangan tenaga sekunder
harus diperhitungkan. Apabila kehilangan tenaga sekunder kurang dari
5% dari kehilangan tenaga akibat gesekan maka kehilangan tenaga
tersebut dapat diabaikan. Untuk memperkecil kehilangan tenaga
sekunder, perubahan penampang atau belokan jangan dibuat
mendadak tapi berangsur-angsur. Persamaan minor losses:
V2
he=k
2g
Analisis Aliran Pipa
Headloss dalam pipa air dapat dihitung melalui persamaan Darcy-
Weisbach (Triatmodjo, 1995)
L V2
hf =fx .
D 2g
6. Klik tombol pipa dan bawa cursor ke jendela grafis maka cursor
akan berbentuk pensil, siap menggambar pipa. Tekan mouse sebelah
kiri dan drag (tarik dengan tetap menekan mouse) untuk menggambar
pipa dengan panjang sesuai keinginan. Lepaskan mouse dan sebuah
pipa akan tergambar di layar. Gambar kembali pipa-pipa lain dengan
mengingat bahwa pipa-pipa tersebut pada akhirnya harus membentuk
jaringan, yaitu ada kaitan antara satu pipa dengan pipa lain sehingga air
dapat mengalir dari pipa satu ke pipa lain.
7. Jaringan sederhana telah siap disimulasi (di Run). Klik tombol GO dan
akan muncul jendela informasi variabel yang digunakan dalam simulasi
secara singkat. Klik Go pada jendela variabel, hasil running dilaporkan
secara singkat dengan jendela Report.
BAB III
ANALISIS KEBUTUHAN AIR DAN BANGUNAN PENUNJANG
Pertumbuhan Penduduk
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jiwa Persen (%)
2012 5630
2013 5830 200 3.6
2014 6322 492 8.4
2015 6592 270 4.3
2016 6782 190 2.9
Jumlah 1152 19.1
Rata-Rata 288 4.8
1. Metode Aritmatik
Pn = Po + Ka.(n)
Po = Pn - Ka.(n)
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
Ka = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun (jiwa)
Diketahui:
Pn = P16 = 6782 jiwa
Ka = 288 jiwa
Maka:
P12 = 6782 - 288.(4) = 5630 jiwa
P13 = 6782 - 288.(3) = 5918 jiwa
P14 = 6782 - 288.(2) = 6206 jiwa
P15 = 6782 - 288.(1) = 6494 jiwa
P16 = 6782 - 288.(0) = 6782 jiwa
2. Metode Geometri
Pn = Po (1 + r)n
Po = Pn / (1 + r)n
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
r = rata-rata presentase pertumbuhan penduduk per tahun (%)
Diketahui:
Pn = P16 = 6792 jiwa
r = 4,8% = 0,048
Maka:
P12 = 6782 / (1 + 0,048)4 = 5622 jiwa
P13 = 6782 / (1 + 0,048)3 = 5892 jiwa
P14 = 6782 / (1 + 0,048)2 = 6175 jiwa
P15 = 6782 / (1 + 0,048)1 = 6471 jiwa
P16 = 6782 / (1 + 0,048)0 = 6782 jiwa
Maka:
SD=
√ ∑ ( Yi−Ymean )2
i =1
n dan
n n
√ ∑ ( Y −Ymean ) −∑ (Y −Yi )2
2
i=1 i=1
r= n
∑ ( Y −Ymean )2
i =1
Dimana:
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least
square
Tabel 3.4. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A dan Desa B dengan Metode Aritmatik
Tahun ke Jumlah Penduduk Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) (Y) Aritmatik (Yi)
2012 1 5630 5630 361441 361441 0
2013 2 5830 5918 98094 160961 7744.0
2014 3 6322 6206 635 8245 13456
2015 4 6592 6494 69064 130177 9604
2016 5 6782 6782 303381 303381 0
Jumlah 31156 - 832615 964205 30804
Koefisien
Ymean 6231 Standar Deviasi 408 0,9839
Korelasi (r)
Tabel 3.5. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A dan Desa B dengan Metode Geometri
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Geometri (Yi)
2012 1 5630 5622 370781 361441 60
2013 2 5830 5892 114954 160961 3863
2014 3 6322 6175 3161 8245 21616
Tabel 3.6. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
A dan Desa B dengan Metode Least Square
Jumlah Hasil perhitungan
(Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
Penduduk (Y) Least Square (Yi)
5630 5311 846032 361441 101506
5830 5618 376014 160961 44944
6322 5925 94004 8245 157927
6592 6231 0 130177 130177
6782 6538 94004 303381 59634
31156 - 1410053 964205 494187
Koefisien
6231 Standar Deviasi 531 0.6982
Korelasi (r)
1. Metode Aritmatik
Pn = Po + Ka.(n)
Po = Pn - Ka.(n)
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
Ka = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun (jiwa)
Diketahui:
Pn = P16 = 3966 jiwa
Ka = 38 jiwa
Maka:
P12 = 3966 - 38.(4) = 3814 jiwa
P13 = 3966 - 38.(3) = 3852 jiwa
P14 = 3966 - 38.(2) = 3890 jiwa
P15 = 3966 - 38.(1) = 3928 jiwa
P16 = 3966 - 38.(0) = 3966 jiwa
2. Metode Geometri
Pn = Po (1 + r)n
Po = Pn / (1 + r)n
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
Maka:
P10 = 3755,7 + 40,1.(0) = 3756 jiwa
P11 = 3755,7 + 40,1.(1) = 3796 jiwa
P12 = 3755,7 + 40,1.(2) = 3836 jiwa
P13 = 3755,7 + 40,1.(3) = 3876 jiwa
P14 = 3755,7 + 40,1.(4) = 3916 jiwa
SD=
√ ∑ ( Yi−Ymean )2
i =1
n dan
n n
r=
√
Dimana:
∑ ( Y −Ymean )2−∑ (Y −Yi )2
i=1
n
∑ ( Y −Ymean )2
i =1
i=1
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least
square
Tabel 3.9. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk Desa
C dengan Metode Aritmatik
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Aritmatik (Yi)
2010 1 3847 3847 1399 1399 0
2011 2 3822 3876 71 3894 2916
2012 3 3866 3905 424 339 1521
2013 4 3924 3934 2460 1568 100
2014 5 3963 3963 6178 6178 0
Jumlah 19422 - 10532 13377 4537
Ymean 3884 Standar Deviasi 46 Koefisien Korelasi (r) 0.8129
Tabel 3.10. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa C dengan Metode Geometri
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Geometri (Yi)
2010 1 3847 3854 927 1399 48
2011 2 3822 3881 12 3894 3473
2012 3 3866 3908 561 339 1772
2013 4 3924 3935 2606 1568 131
2014 5 3963 3963 6178 6178 0
Jumlah 19422 - 10285 13377 5424
Ymean 3884 Standar Deviasi 45 Koefisien Korelasi (r) 0.7711
Tabel 3.11. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa C dengan Metode Least Square
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Least Square (Yi)
1. Metode Aritmatik
Pn = Po + Ka.(n)
Po = Pn - Ka.(n)
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
Ka = rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun (jiwa)
Diketahui:
Pn = P14 = 7732 jiwa
Ka = 210 jiwa
Maka:
P10 = 7732 - 210.(4) = 6892 jiwa
P11 = 7732 - 210.(3) = 7102 jiwa
P12 = 7732 - 210.(2) = 7312 jiwa
P13 = 7732 - 210.(1) = 7522 jiwa
P14 = 7732 - 210.(0) = 7732 jiwa
2. Metode Geometri
Pn = Po (1 + r)n
Po = Pn / (1 + r)n
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
r = rata-rata presentase pertumbuhan penduduk per tahun (%)
Diketahui:
Pn = P14 = 7732 jiwa
r = 2,9% = 0,029
Maka:
P10 = 7732 / (1 + 0,029)4 = 6897 jiwa
P11 = 7732 / (1 + 0,029)3 = 7097 jiwa
Maka:
P10 = 6648,2 + 206,8.(0) = 6648 jiwa
P11 = 6648,2 + 206,8.(1) = 6855 jiwa
P12 = 6648,2 + 206,8.(2) = 7062 jiwa
P13 = 6648,2 + 206,8.(3) = 7269 jiwa
P14 = 6648,2 + 206,8.(4) = 7475 jiwa
SD=
√ ∑ ( Yi−Ymean )2
i =1
n dan
n n
r=
√
Dimana:
∑ ( Y −Ymean )2−∑ (Y −Yi )2
i=1
n
i=1
∑ ( Y −Ymean )2
i =1
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least
square
Tabel 3.14. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa D dan Desa E dengan Metode Aritmatik
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Aritmatik (Yi)
2010 1 6894 6892 141828 140325 4
2011 2 7044 7102 27756 50445 3364
2012 3 7237 7312 1884 999 5625
2013 4 7436 7522 64212 28023 7396
2014 5 7732 7732 214740 214740 0
Jumlah 36343 - 450418 434531 16389
Ymean 7269 Standar Deviasi 300 Koefisien Korelasi (r) 0.9810
Tabel 3.15. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa D dan Desa E dengan Metode Geometri
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Geometri (Yi)
2010 1 6894 6897 138439 140325 6
2011 2 7044 7097 29610 50445 2759
2012 3 7237 7302 1137 999 4267
2013 4 7436 7514 60266 28023 6098
2014 5 7732 7732 214740 214740 0
Jumlah 36343 - 444192 434531 13131
Ymean 7269 Standar Deviasi 298 Koefisien Korelasi (r) 0.9848
Tabel 3.16. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa D dan Desa E dengan Metode Least Square
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Least Square (Yi)
2010 1 6894 6648 384896 140325 60418
2011 2 7044 6855 171065 50445 35721
2012 3 7237 7062 42766 999 30695
2013 4 7436 7269 0 28023 28023
2014 5 7732 7475 42766 214740 65844
Jumlah 36343 - 641494 434531 220700
Ymean 7269 Standar Deviasi 358 Koefisien Korelasi (r) 0.7015
1. Metode Aritmatik
Pn = Po + Ka.(n)
Po = Pn - Ka.(n)
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
2. Metode Geometri
Pn = Po (1 + r)n
Po = Pn / (1 + r)n
Dimana:
Pn = jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
r = rata-rata presentase pertumbuhan penduduk per tahun (%)
Diketahui:
Pn = P14 = 6847 jiwa
r = 3,2% = 0,032
Maka:
P10 = 6847 / (1 + 0,032)4 = 6036 jiwa
P11 = 6847 / (1 + 0,032)3 = 6230 jiwa
P12 = 6847 / (1 + 0,032)2 = 6429 jiwa
P13 = 6847 / (1 + 0,032)1 = 6635 jiwa
P14 = 6847 / (1 + 0,032)0 = 6847 jiwa
Maka:
P10 = 5777,6 + 184,6.(0) = 5778 jiwa
SD=
√ ∑ ( Yi−Ymean )2
i =1
n dan
n n
r=
√
Dimana:
∑ ( Y −Ymean )2−∑ (Y −Yi )2
i=1
n
∑ ( Y −Ymean )2
i =1
i=1
SD = standar deviasi
r = koefisien korelasi
Y = jumlah penduduk pada satu tahun tertentu (jiwa)
Ymean = rata-rata dari jumlah penduduk pada satu periode waktu
tertentu (jiwa)
Yi = hasil perhitungan jumlah penduduk pada satu tahun
tertentu dengan metode aritmatik, geometri atau least
square
Tabel 3.19. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa F dengan Metode Aritmatik
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Aritmatik (Yi)
Tabel 3.20. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa F dengan Metode Geometri
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Geometri (Yi)
2010 1 6047 6036 86996 80883 111
2011 2 6122 6230 10360 43848 11581
2012 3 6273 6429 9519 3411 24324
2013 4 6368 6635 91985 1340 71124
2014 5 6847 6847 265843 265843 0
Jumlah 31657 - 464703 395325 107140
Ymean 6331 Standar Deviasi 305 Koefisien Korelasi (r) 0.8538
Tabel 3.21. Perhitungan Standar Deviasi dan Koefisien Korelasi (r) Penduduk
Desa F dengan Metode Least Square
Tahun ke Jumlah Hasil perhitungan
Tahun (Yi-Ymean)2 (Y-Ymean)2 (Y-Yi)2
(X) Penduduk (Y) Least Square (Yi)
2010 1 6047 5778 306694 80883 72576
2011 2 6122 5962 136309 43848 25536
2012 3 6273 6147 34077 3411 15926
2013 4 6368 6331 0 1340 1340
2014 5 6847 6516 34077 265843 109561
Jumlah 31657 - 511157 395325 224939
Ymean 6331 Standar Deviasi 320 Koefisien Korelasi (r) 0.6565
Desa B
Tabel 3.23. Data Proyeksi Penduduk Desa B
Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk
Tahun
(Jiwa) Jiwa Persen (%)
2010 2647
2011 2722 75 2.8
2012 2767 45 1.7
2013 2823 56 2.0
2014 2869 46 1.6
Jumlah 222 8.1
Rata-Rata 56 2.0
Desa C
Tabel 3.24. Data Proyeksi Penduduk Desa C
Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk
Tahun
(Jiwa)
Jiwa Persen (%)
2010 3847
2011 3822 -25 0.0
2012 3866 44 1.2
2013 3924 58 1.5
2014 3963 39 1.0
Jumlah 116 3.6
Rata-Rata 29 0.9
Desa D
Tabel 3.25. Data Proyeksi Penduduk Desa D
Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk
Tahun
(Jiwa) Jiwa Persen (%)
2010 2147
2011 2222 75 3.5
2012 2268 46 2.1
2013 2323 55 2.4
2014 2459 136 5.9
Jumlah 312 13.8
Rata-Rata 78 3.5
Desa E
Tabel 3.26. Data Proyeksi Penduduk Desa E
Pertumbuhan
Jumlah Penduduk Penduduk
Tahun
(Jiwa)
Jiwa Persen (%)
2010 4747
2011 4822 75 1.6
2012 4969 147 3.0
2013 5113 144 2.9
2014 5273 160 3.1
Jumlah 526 10.7
Rata-Rata 132 2.7
Desa F
Tabel 3.27. Data Proyeksi Penduduk Desa F
Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk
Tahun
(Jiwa) Jiwa Persen (%)
2010 6047
2011 6122 75 1.2
2012 6273 151 2.5
2013 6368 95 1.5
2014 6847 479 7.5
Jumlah 800 12.7
10 Total Kebutuhan Air untuk Non Domestik l/hari 41313.60 45345.60 57607.20 71212.80
Total Kebutuhan Air Domestik
11 + Non Domestik l/hari 247881.60 272073.60 345643.20 427276.80
atau l/detik 2.87 3.15 4.00 4.95
12 Tingkat Kebocoran % 20 20 20 20
13 Jumlah Kebocoran l/detik 0.57 0.63 0.80 0.99
14 Kebutuhan Air Rata-Rata l/detik 3.44 3.78 4.80 5.93
15 Faktor Hari Maksimum 1.20 1.20 1.20 1.20
16 Kapasitas Hari Maksimum l/detik 4.13 4.53 5.76 7.12
17 Faktor Jam Puncak 2.00 2.00 2.00 2.00
18 Kapasitas Jam Puncak l/detik 6.89 7.56 9.60 11.87
Maka:
V 300
A= = =100 m 2
h 3
dengan P = L = 10 meter
2. Perhitungan dimensi reservoir II yang meliputi Desa C
Volume reservoir II = 145,92 m3 ≈ 120 m3
Tinggi reservoir diambil = 3 meter
Maka:
120 120
A= = =40 m 2
h 3
dengan P = 8 meter dan L = 5 meter
3. Perhitungan dimensi reservoir III yang meliputi Desa D dan Desa E
Volume reservoir III = 397,57 m3 ≈ 360 m3
Tinggi reservoir diambil = 3 meter
Maka:
360 360
A= = =120 m 2
h 3
dengan P = 12 meter dan L = 10 meter
4. Perhitungan dimensi reservoir IV yang meliputi Desa F
Volume reservoir IV = 364,67 m3 ≈ 300 m3
Tinggi reservoir diambil = 3 meter
Maka:
300 300
A= = =100 m 2
h 3
dengan P = L = 10 meter
sampai pada taping terjauh sta 9+800 yang terletak pada elevasi +158
dan diambil jarak setiap 9 bar - 10 bar (90 – 100 mka).
Berikut adalah uraian mengenai penempatan BPT dalam perencanaan ini:
1) BPT I; diletakan pada elevasi +585 (STA 0+1000)
2) BPT II; diletakan pada elevasi +490 (STA 3+500)
3) BPT III; diletakan pada elevasi +378 (STA 4+700)
4) BPT IV; diletakan pada elevasi +285 (STA 5+900)
3.4.2 Kebutuhan Aksesoris
Perencanaan aksesoris pipa untuk system cabang Type I
Dalam sistem pipa transmisi terdapat aksesoris pipa, antara lain air
valve, gate valve, dan wash out sebagai mana fungsinya telah dijelaskan
pada Bab II. Dalam perencanaan ini aksesoris pipa akan dipasang pada
elevasi-elevasi berikut ini. (Lampiran - Skema Perencanaan SPAM). Agar
memenuhi syarat bahwa air valve harus diletakan di posisi punggung suatu
jaringan perpipaan dan diletakkan setidaknya pada jarak 600 meter, maka
penempatan air valve dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Pemasangan air valve I pada STA 0+ 500
Pemasangan air valve II pada STA 1+ 500
Pemasangan air valve III pada STA 2+ 000
Pemasangan air valve IV pada STA 2+ 500
Pemasangan air valve V pada STA 3+ 000
Pemasangan air valve VI pada STA 3+ 500
Pemasangan air valve VII pada STA 4+ 000
Pemasangan air valve VIII pada STA 4+ 500
Pemasangan air valve IX pada STA 5+ 100
Pemasangan air valve X pada STA 5+ 600
Pemasangan air valve XI pada STA 6+ 200
Pemasangan air valve XII pada STA 6+ 800
Pemasangan air valve XIII pada STA 7+ 500
Pemasangan air valve XIV pada STA 8+ 300
Pemasangan air valve XV pada STA 9+ 000
BAB IV
ANALISIS HIDRAULIKA PADA JARINGAN PIPA
Besar debit yang digunakan dalam perhitungan adalah dari hasil perhitungan
kapasitas hari maksimum pada Bab III yang dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Kapasitas Hari Maksimum Tahun 2029 pada Desa Type I (liter/detik)
A B C D E F
13.84 7.12 8.44 7.91 15.10 21.09
0.38
Q
D=
( (0,2785×C×S 0, 54 ) )
0 .38
0,0735
D=
( (0,2785×120×0,090 ,54 ) )
D = 0,16 meter
Estimasi diameter pipa untuk type I selanjutnya akan disajikan dalam Tabel 4.2.
P v2 P v2
+ z + = + z + +h e
γ 2g γ 2g
dengan :
P = tekanan
z = tinggi datum
V = kecepatan rata-rata aliran dalam pipa
g = percepatan gravitasi bumi
he = kehilangan tinggi tenaga
γ = berat per unit volume
hf = kehilangan tinggi tenaga karena gesekan
hs = kehilangan tinggi tenaga sekunder (turbulensi lokal)
L Q2 L V2
h f =8 f atau h f =f
D5 π 2 g D 2g
❑
dengan :
hf = kehilangan energi atau tekanan ( mayor atau utama ) ( m )
Q = debit air dalam pipa ( m3/s )
f = koefisien gesek ( Darcy Weisbach )
L = panjang pipa ( m )
D = diameter pipa ( m )
g = percepatan gravitasi bumi ( m/s2 )
2. Persamaan Hazen Wiliams
Q = 0,2785 x C x D2,63 x S0,54
Dimana :
Q = debit aliran (m3/detik)
1,85
0,0735
Hf =
( (0,2785×120×0,302 ,63 ) ) ×1000
Hf = 4,239 meter
dengan :
k = koefisien kehilangan energi minor
V = kecepatan aliran
Koefisien tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup dan
sebagainya. Harga k ini (selain katup) biasanya berkisar antara 0 sampai dengan 1.
Kehilangan Energi Minor (Hm) Sebelum BPT 1
2
v
k
Hm = 2g
Hm =
2
1,0403
((2×1,5 )+(25×0,4 )+(5×0,3)+(0×0,9)+(1×0,9)+(1×0 , 15))×
2×9, 81
Hm = 15,55 x 0.0551
Hm = 0,8578 meter
BAB V
APLIKASI WATERNET
5.2 Hasil Analisis Hidraulika pada Sistem Jaringan Pipa dengan WaterNet
(Aliran Constant)
a. Data Umum
Viskositas cairan yang dialirkan : 0.000001
Persamaan friksi yang digunakan : Hazen Williams
Tipe aliran atau kebutuhan tiap node tetap
Digunakan kebutuhan rerata pada setiap Node
Gambar 5.5 Data Pipa dan Aliran (Jam terakhir pada aliran Constant)
Sumber : Hasil Analisa WaterNet
b. Data Tangki
Tangki Nomor 1
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 520 m2
Elevasi Maksimum = 587.5 m
Elevasi Minimum = 585.5 m
Elevasi Simulasi = 587 m
Tangki Nomor 2
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 520 m2
Elevasi Maksimum = 492.5 m
Elevasi Minimum = 490.5 m
Elevasi Simulasi = 492 m
Tangki Nomor 3
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 100 m2
Elevasi Maksimum = 423 m
Elevasi Minimum = 420.5 m
Elevasi Simulasi = 422.5 m
Tangki Nomor 4
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 40 m2
Elevasi Maksimum = 273 m
Elevasi Minimum = 270.5 m
Elevasi Simulasi = 272.5 m
Tangki Nomor 5
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 380 m2
Tangki Nomor 6
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 310 m2
Elevasi Maksimum = 287.5 m
Elevasi Minimum = 285.5 m
Elevasi Simulasi = 287 m
Tangki Nomor 7
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 100 m2
Elevasi Maksimum = 133 m
Elevasi Minimum = 130.5 m
Elevasi Simulasi = 132.5 m
Tangki Nomor 8
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 120 m2
Elevasi Maksimum = 183 m
Elevasi Minimum = 180.5 m
Elevasi Simulasi = 182.5 m
c. Komentar
Komentar yang diberikan berikut ini didasarkan pada hitungan
hidraulika dan merupakan komentar umum. Pengguna dipersilakan
mencermati komentar tersebut, apakah jaringan perlu diperbaiki atau
dikaji ulang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
1. Komentar Umum
Aliran yang diuji adalah aliran rerata. Kecepatan pada aliran rerata
biasanya mencapai 0,5 kecepatan saat maksimum.
2. Komentar Node
Kebutuhan rerata maksimum seluruh node : kebutuhan rerata
minimum pada seluruh node = 10.32
Range kebutuhan ini biasa digunakan
Tekanan minimum pada node kurang dari 10 meter (misal node 18).
Tekanan ini mungkin tidak mencukupi jika node tersebut melayani
daerah yang luas. Perhitungkan kemungkinan tersebut
Sistem Jaringan di run untuk aliran rerata. Koefisien kebutuhan
untuk semua node adalah 1
3. Komentar Pipa
Ada 18 pipa merupakan pipa lurus.
4. Komentar Tangki
Tangki nomer 1 sekitar setengah ukuran tangki yang biasa
digunakan. Ukuran tangki mungkin cukup jika fluktuasi yang anda
gunakan tidak sebesar standar perumahan (misal Gupta, Cipta
Karya)
5. Komentar Pompa
Tak ada pompa dalam jaringan
5.3 Hasil Analisis Hidraulika pada Sistem Jaringan Pipa dengan WaterNet
(Aliran Extended)
a. Data Umum
Viskositas cairan yang dialirkan : 0.000001
Persamaan friksi yang digunakan : Hazen Williams
Tipe aliran atau kebutuhan tiap node Extended
Gambar 5.8 Data Pipa dan Aliran (Jam terakhir pada aliran Extended)
Sumber : Hasil Analisa WaterNet
b. Data Tangki
Tangki Nomor 1
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 520 m2
Elevasi Maksimum = 587.5 m
Elevasi Minimum = 585.5 m
Elevasi Simulasi = 587 m
Tangki Nomor 2
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 520 m2
Elevasi Maksimum = 492.5 m
Elevasi Minimum = 490.5 m
Elevasi Simulasi = 492 m
Tangki Nomor 3
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 100 m2
Elevasi Maksimum = 423 m
Elevasi Minimum = 420.5 m
Tangki Nomor 4
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 40 m2
Elevasi Maksimum = 273 m
Elevasi Minimum = 270.5 m
Elevasi Simulasi = 272.5 m
Tangki Nomor 5
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 380 m2
Elevasi Maksimum = 380.5 m
Elevasi Minimum = 378.5 m
Elevasi Simulasi = 380 m
Tangki Nomor 6
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 310 m2
Elevasi Maksimum = 287.5 m
Elevasi Minimum = 285.5 m
Elevasi Simulasi = 287 m
Tangki Nomor 7
Bentuk Tangki : Uniform
Luas tampang = 100 m2
Elevasi Maksimum = 133 m
Elevasi Minimum = 130.5 m
Elevasi Simulasi = 132.5 m
Tangki Nomor 8
Bentuk Tangki : Uniform
c. Komentar
Komentar yang diberikan berikut ini didasarkan pada hitungan
hidraulika dan merupakan komentar umum. Pengguna dipersilakan
mencermati komentar tersebut, apakah jaringan perlu diperbaiki atau
dikaji ulang untuk mendapatkan hasil yang optimal.
1. Komentar Umum
Aliran yang diuji adalah aliran EXTENDED dengan tahapan waktu
60 menit
2. Komentar Node
Kebutuhan rerata maksimum seluruh node : kebutuhan rerata
minimum pada seluruh node = 10.32
Range kebutuhan ini biasa digunakan
3. Komentar Pipa
Ada 18 pipa merupakan pipa lurus.
Diantara pipa lurus yang ada, sejumlah 18 pipa belum diberi
koefisien kehilangan energi sekunder
Sebagian atau semua koefisien kehilangan energi sekunder pada
pipa mungkin terlalu kecil. Seyogyanya koefisien kehilangan energi
sekunder minimum yang dimasukkan = 1.0
Perbaiki data pipa
4. Komentar Tangki
Tangki nomer 1 sedikit lebih besar dari kebiasaan ukuran tangki
yang digunakan. Hal ini mungkin anda perlukan jika fluktuasi yang
anda gunakan lebih besar dari standar perumahan (misal Gupta,
Cipta Karya)
5. Komentar Pompa
Tak ada pompa dalam jaringan
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar mata kuliah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahun 2014