PEMBAHASAN
Kasus yang penulis bahas dalam makalah ilmiah ini mengenai kondisi
seorang anak berinisial An. F.S berusia dua tahun lima bulan dengan diagnosis
medis CP Spastik Quadriplegi dengan Mikrosefali. Berdasarkan hasil anamnesa
yang dilakukan, didapatkan bahwa keluarga pasien mengeluhkan anaknya belum
bisa duduk. Setelah dilakukan pemeriksaan, penulis menemukan urutan masalah
fisioterapi berdasarkan prioritas yaitu tonus postural tinggi dengan skala Ashworth
pada ekstremitas atas bilateral senilai 1 dan pada ekstremitas bawah bilateral
senilai 1+, head control inadekuat, forearm support inadekuat, tidak ada hand
support dan trunk control, tightness pada m. iliopsoas, hamstring dan tendon
achilles, serta fungsi bermain yang tidak sesuai umur.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan masalah yang ada pada kasus tersebut maka penulis
memberikan intervensi berupa NDT yang befokus pada stimulasi yang diberikan
kepada anak dengan frekuensi 2 kali seminggu selama sebulan dengan 45-60
menit tiap sesinya. Pada evaluasi terakhir (evaluasi ke-4) didapatkan adanya
peningkatan head control, forearm support, trunk control, adanya peningkatan
lingkup gerak sendi pada anak, serta anak mulai mampu untuk duduk dalam
keadaan stabil. Maka dari itu dengan pemberian stimulasi untuk meningkatkan
stabilisasi duduk dapat dibuktikan dengan hasil evaluasi menggunakan parameter
GMFM.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut
1. Untuk Fisioterapi
Fisioterapis lebih memperluas ilmu atau menambah pengetahuan
mengenai kasus CP. Terutama dengan kondisi mood anak yang mudah
berubah dan tidak dapat di prediksi. Fisioterapis diharapkan dapat
membuat pasien merasa nyaman dan menumbuhkan rasa percaya
terhadap fisioterapis agar pasien mendapatkan hasil yang lebih optimal
misalnya seperti memberikan pasien mainan atau melakukan treatment
kepada pasien diruangan yang bernuansa anak agar pasien tidak
merasa takut dan bosan.
2. Untuk Keluarga Pasien
Diharapkan untuk rutin mengikuti anjuran fisioterapi yang
sudah ditentukan sebagai bagian dari home program pada anak.
Adapun home program tersebut diantaranya edukasi cara
menggendong anak, edukasi melakukan latihan yang telah diajarkan
fisioterapis, dan edukasi untuk membuat kursi yang diberi meja di
depannya agar anak dapat berlatih duduk.
DAFTAR PUSTAKA