Anda di halaman 1dari 6

Tri wahyuni

5304181140

Akuntansi Keuangan Desa pertemuan 10

1. Pencatatan bukti transaksi keuangan merupakan hal yang sangat penting yang harus
dilakukan oleh seorang accounting. Bagaimana menurut Anda?

Jawab:

Mengapa hal itu sangat pening, menurut saya karena pencatatan bukti transaksi
tersebut merupakan proses awal atau first ataupun start dalam memulai pembuatan
sebuah laporan keuangan. Jadi, pencatatan bukti transaksi ini sangat berpengaruh besar
terhadap laporan keuangan yag dihasilkan nantinya. Apabila terjadinya suatu kesalaha
terhadap pencatatan buki transaksi maka laporan keuangan yag akan dihasilkan pun
tidak relevan dengan bukti transaksi yang tersedia. Selain tidak relevan juga
menyesatkan pengguna informasi keuangan seperti pemerintah dalam menetapka pajak,
kreditor dalam pemberian pinjaman, investor dalam penanaman modal dan sebagainya.
Oleh karena itu, pencatatan bukti transaksi ini sangat penting dan yang paling terpenting
juga pencatatatnnya harus benar-benar teliti dan relevan.

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bukti transaksi yang Anda ketahui! Kemudian
sertakan format jenis-jenis bukti tersebut sesuai yang dipakai di Desa (cari Kasus
Desa X)

Jawab:

Jenis-jenis bukti transaksi:

1. Bukti Transaksi Internal


Bukti transaksi internal adalah bukti yang berasal atau dikeluarkan oleh
pemerintah desa sebagai bukti telah terjadinya transaksi.
 Bukti kas masuk
Merupakan bukti transaksi yang mencatat bahwa pemerintah desa
menerima sejumlah uang, misalkan tanda terima uang yang dibuat
karena pemerintah desa menerima sumbangan dalam bentuk uang dari
masyarakat.
 Bukti kas keluar
Merupakan bukti transaksi yang mencatat pengeluaran sejumlah uang
oleh pemerintah desa, misalkan bukti pengeluaran kas untuk membayar
tagihan yang disampaikan ke pemerintah desa atas pembelian yang
dilakukan.
2. Bukti Transaksi Eksternal
Bukti transaksi eksternal adalah bukti yang berasal dan dibuat oleh
pihak luar akibat transaksi yang terjadi. Contoh bukti eksternal adalah surat
tagihan, kuitansi, bon/nota, faktur, cek, bilyet giro, dan rekening koran
bank. Bukti-bukti ini diperoleh pemerintah Desa karena adanya transaksi dengan
pihak ketiga yang dilakukan dengan menggunakan uang milik Desa.
Contoh:

merupakan surat pernyataan tanggungjawab belanja yang dijadikan dokumen untuk


melakukan pembayaran pelaksanaan kegiatan.
Surat keterangan permintaan pembayaran yang telah diverifikasi oleh sekretaris desa.
Setelah dokumen tersebut diverifikasi oleh sekretaris desa dan disetujui oleh kepala
desa. Kemudian bendahara desa melakukan pembayaran.
Pelaksanaan program kegiatan yang dibiayai ADD pada tahun 2017 baru dapat
terlaksana pembayarannya dibulan Juni 2017. Hal tersebut terjadi karena pencairan dana
tahap 1 baru terjadi pada tanggal 20 Juni 2017. Sebab tertundanya pencairan dana tahap
1 adalah karena APBDes baru ditetapkan pada tanggal 06 Juni 2017. Hal itu membuat
pelaksanaan pembayaran baru teralisasi di bulan Juni.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pembayaran kegiatan penyelenggaraan


pemerintahan desa dibayarkan pada tanggal 21 Juni 2017 sebesar Rp. 1.750.000,- (satu
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). pembayaran tersebut merupakan pembayaran
tahap pertama.

3. Bagaimana melakukan pencatatan transaksi ke buku besar?

Jawab:

Setelah mencatat semua bukti transaksi ke dalam jurnal, langkah berikutnya


yang harus dilakukan adalah mem-posting ke dalam buku besar. Berikut adalah
langkah yangharus dilakukan untuk mem-postingnya.
 Pindahkan tanggal transaksi dari jurnal ke lajur perkiraan yang berkaitan di
dalam buku besar.
 Pindahkan jumlah debit dan kredit yang ada di jurnal ke lajur debit atau kredit
perkiraan yang ada di buku besar.
 Catat nomor kode akun pada kolom referensi jurnal sebagai tanda jumlah jurnal
yang sudah dipindahkan ke dalam buku besar.
 Catat nomor halaman jurnal pada kolom referensi yang ada di dalam buku besar
setiap pemindahbukuan

Setiap transaksi yang terjadi baik yang terkait dengan penerimaan pendapatan
pengeluaran belanja, dan penerimaan/pengeluaran pembiayaan dicatat pada Buku
Kas Umum (BKU). Selanjutnya atas transaksi-transaksi yang telah dilakukan
pencatatannya dibukukan ke dalam buku besar dan buku besar pembantu yang
sesuai.

4. Apa yang Anda ketahui tentang Buku Kas Umum?Jelaskan, dan berikan contoh
sesuai dengan kasus yang di pakai di desa X (cari Contoh kasus nya) !

Jawab:

Buku Kas Umum hanya untuk mencatat transaksi yang bersifat TUNAI. Pencatatan
dalam BKU dilakukan secara kronologis. Kode Rekening digunakan untuk transaksi
yang mempengaruhi pendapatan dan belanja sebagaimana tertuang dalam APB Desa.
Jika tidak mempengaruhi Belanja seperti pengambilan uang tunai dari bank, pemberian
panjar tidak diberi kode rekening. Nomor Bukti agar diisi dengan pemberian nomor
secara intern yang diatur secara sistematis sehingga mudah untuk ditelusuri. Terkait
“jumlah pengeluaran kumulatif” pada kolom 8 dicatat sebesar akumulasi khusus
pengeluaran kas tanpa dipengerahui penerimaan, sedangkan saldo menggambarkan
akumulasi uang yang dipengaruhi penerimaan kas dan pengeluaran kas. Setiap akhir
bulan BKU ini ditutup secara tertib dan ditanda tangani oleh Bendahara Desa, serta
Kepala Desa dengan sebelumnya diperiksa dan diparaf oleh Sekretaris Desa.

Contoh:

Anda mungkin juga menyukai