Anda di halaman 1dari 2

TUGAS II

“UNDANG-UNDANG DAN ETIKA KEFARMASIAN”

Disusun Oleh :

Nama : Nurikhsan

NIM : D1A119045

Kelas : A

Dosen : Dr. A.M Yagkin Padjalangi. M.Kes.,Apt

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGA REZKY
MAKASSAR
2020
PERMENKES NO 31 TAHUN 2016 TENTANG IZIN KERJA

PASAL 18 AYAT (3) dan (4)

1. Dalam hal Apoteker telah memiliki Surat Izin Apotek, maka Apoteker yang bersangkutan
hanya dapat memiliki 2 (dua) SIPA pada fasilitas pelayanan kefarmasian lain.
2. SIPTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas kefarmasian.

PENJELASAN TENTANG PASAL 18 AYAT (3) dan (4)

Berpraktik di tiga sarana kefarmasian. Ini tak luput dari diputuskannya beberapa tahun
yang lalu ketentuan apoteker bisa memiliki 1 SIA dan 3 SIPA. Lebih tepatnya pada Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 31 Tahun 2016 tentang registrasi, izin praktik, dan izin
kerja tenaga kefarmasian. Satu SIA dimaknai dengan apoteker tersebut bekerja sebagai
penanggung jawab (APA) dengan 1 SIPA. Sedangkan 2 SIPA lainnya bertindak sebagai apoteker
pendamping (Aping) di sarana kefarmasian lainnya.

Dengan adanya Permenkes tersebut, maka diperbolehkanlah apoteker berpraktik di tiga


sarana kefarmasian dengan ketentuan satu sarana sebagai apoteker penanggung jawab dan dua
sarana sebagai apoteker pendamping. Menjadi sebuah kelumrahan, setiap ada kebijakan akan
menimbulkan pro dan kontra. Begitu pula dengan kebijakan diterbitkan Permenkes yang
berkaitan dengan ini.

Apakah yang mendasari dikeluarkannya Permenkes No. 31 Tahun 2016 ini? Berikut penuturan
Wakil Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia:

Ternyata itu, asbabun nuzul diturunkannya Permenkes No. 31 Tahun 2016. Ikatan Apoteker
Indonesia mengakomodir para apoteker agar bisa berpraktik dengan leluasa (lebih dari 1 sarana
kefarmasian) di daerah yang minim apoteker. Dari maksud diturunkannya itu pun kita bisa
sedikit memahami bahwa apoteker diharapkan bisa berinteraksi langsung dengan pasien saat
berpraktik. Bukan malah hanya “dipinjam nama” dan menjadi “makhluk misterius”, ada nama
tapi tak ada orangnya. Dengan catatan, harus kita garis-bawahi untuk daerah-daerah yang minim
apoteker maka tiga SIPA ini bisa digunakan oleh apoteker.

Anda mungkin juga menyukai