Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

TEHNIK PEMBERIAN OBAT

Oleh :

Ni Made Winda Permatasari (P07120219076)

S.Tr Keperawatan / I B

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2019/2020
1. Apa yang dimaksud dengan pemberian obat secara oral, sublingual, bukal dan
suppositoria ?
Jawab :
- Pemberian obat secara oral adalah cara pemberian obat melalui mulut dan merupakan
cara yang paling mudah, murah, aman, dan nyaman bagi pasien
- Pemberian obat secara sublingual adalah cara pemberian obat dengan cara
ditaruh/diletakkan dibawah lidah dimana ia akan larut dan diserap ke aliran darah
- Pemberian obat secara bukal adalah cara pemberian obat dengan cara menempatkan
obat padat di membran mukosa pipi kanan dan kiri sampai obat larut dimana obat
bukal bereaksi secara lokal pada mukosa atau secara sistemik ketika obat ditelan
dalam saliva
- Pemberian obat secara suppositoria adalah pemberian obat berbentuk solid melalui
rektal akan diabsorbsi melalui mukosa rektum dan dapat menghindari absorbsi
saluran cerna atas

2. Apakah keuntungan dan kerugian dari masing-masing cara pemberian obat


tersebut ?
Jawab :
1. Pemberian obat secara oral
- Keuntungan :
1. Harga relative lebih murah
2. Bisa di kerjakan sendiri boleh pasien
3. Tidak menimbulkan rasa nyeri
4. Bila terjadi keracunan, obat masih bias di keluarkan dari tubuh dengan cara
Reflek muntah dari faring dan Kumbah Lambung asalkan obat di minum belum
melebihi 4 jam artinya obat masih di dalam gaster
5. Tetapi bilamana lebih dari 4 jam tapi belum melebihi 6 jam racun di dalam
intestinum atau belum mengalami absorbsi. Racun masih bisa di keluarkan
dengan cara :
6. Urus urus menggunakan Magnesium Sulfat tubuh berwarna putih untuk dewasa
dosis 10 mg atau 1 peres sendok makan
7. Antara 4 dan 6 jam tadi pasien di beri Absorben yaitu arang aktif bentuk seperti
tablet, warna hitam, cukup 1 tablet
8. Bilamana melebihi 6 jam ini diberi penetral racun atau Antidotum zat yang dapat
menetralkan racun
- Kerugian :
1. Pada aksinya yang lambat sehingga cara ini tidak dapat di pakai pada keadaan
gawat.
2. Obat yang di berikan per oral biasanya membutuhkan waktu 30 sampai dengan 45
menit sebelum di absorbsi dan efek puncaknya di capai setelah 1 sampai dengan 1
½ jam.
3. Rasa dan bau obat yang tida enak sering mengganggu pasien.
4. Cara per oral tidak dapat di pakai pada pasien yang mengalami mual-mual,
muntah, semi koma, pasien yang akan menjalani pangisapan cairan lambung serta
pada pasien yang mempunyai gangguan menelan

2. Pemberian obat secara sublingual


- Keuntungan :
1. Efek obat akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan
metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari
2. Tidak perlu kemampuan menelan
- Kerugian :
1. Absorbsi tidak adekuat
2. Kepatuhan pasien kurang
3. Mencegah pasien menelan
3. Pemberian obat secara bukal
- Keuntungan :
1. Onset cepat
2. Tidak diperlukan kemampuan menelan
- Kerugian :
1. Absorbsi tidak adekuat
2. Kepatuhan pasien kurang
3. Mencegah pasien menelan
4. Pemberian obat secara suppositoria
- Keuntungan :
1. Lebih efektif untuk obat-obat yang menyebabkan mual dan muntah pada rute oral
2. Dapat menghindari obat-obat yang bisa mengiritasi lambung dan usus halus, serta
obat dengan klirens tinggi dapat terhindar dari first pass effect
3. Ketika tidak dapat menggunakan rute oral, misalnya sebelum rontgen atau pada
pasien yang mempunyai penyakit saluran pencernaan bagian atas atau ketika pasien tidak
dapat menelan.
4.Dapat digunakan untuk pasien pediatrik, geriatri, atau pasien yang tidak sadar.
5.Penghantaran obat dapat dihentikan dengan mengeluarkan sediaan dan absorpsi obat
bisa dihentikan dengan mudah pada kasus-kasus overdosis atau bunuh diri.
- Kerugian :
1. Untuk pasien tidak menyenangkan
2. Absorbsi obat sering tidak beraturan dan sukar diprediksi.
3.Buatlah salah satu pemberian obat (boleh pilih yang mana saja)
Jawab :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBERIAN CAIRAN PER ORAL
Pengertian Suatu tindakan pemberian cairan kepada pasien melalui mulut pasien
Tujuan Mencegah terjadinya dehidrasi dan membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhan cairan dalam tubuhnya
Prosedur : 1. Gelas berisi minuman yang dianjurkan
Persiapan alat 2. Sendok
3. Pipet
4. Serbet makan
Preinteraksi 1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis pasien (indikasi/instruksi
dokter, kontraindikasi dan hal lain yang diperlukan)
2. Cuci tangan
3. Siapkan alat-alat yang diperlukan
Tahap Orientasi 1. Beri salam, panggil pasien dengan namanya dan memperkenalkan diri
(untuk pertemuan pertama)
2. Menanyakan keluhan pasien
3. Jelaskan tujuan, prosedur, hal yang perlu dilakukan pasien, sepakati kode
komunikasi
4. Berikan kesempatan kepada pasien/ keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap kerja 1. Jaga privacy pasien.
2. Dekatkan alat pada tempat yang sesuai dan mudah dijangkau.
3. Cuci tangan.
4. Membaringkan pasien senyaman mungkin jika diperbolehkan kepala lebih
ditinggikan.
5. Mencocokkan miuman dengan kartu diit/daftar diit.
6. Membentangkan serbet di bawah dagu pasien.
7. Membantu pasien untuk minum.
8. Membersihkan mulut pasien.
9. Merapikan pasien.
10. Bereskan dan rapikan alat-alat.
11. Cuci tangan
Terminasi 1. Evaluasi perasaan pasien, simpulkan hasil kegiatan, berikan umpan balik
positif.
2. Kontrak pertemuan selanjutnya.
3. Cuci tangan.
Dokumentasi 1. Catat hasil kegiatan didalam catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai