Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MOH.

WIDODO AZHAR
NIM : 1910946031
KELAS : FOTOGRAFI A

TUGAS MIINGGUAN 1
Jelaskan dalam bentuk rangkuman:
1. Proses terjadinya Perekaman latent image menuju visible image dalam
fotografi analog!
2. hal-hal prinsip tentang proses push dan pull dalam film development!
3. Jelaskan elemen- elemen enlarger dan fungsinya!
4. Jelaskan langkah langkah salah satu eksperimen cetak yang anda sukai!

JAWABAN

1. Proses terjadinya Perekaman latent image menuju visible image


dalam fotografi analog!
Proses terjadinya perekaman latent image menuju visible image
dalam fotografi analog ialah dengan melalui proses development atau
(pencucian). dengan serangkaian cairan kimia yang kemudian diperbesar
(enlarge) sesuai kebutuhan untuk dicetak di kertas film.
Sumber Refrensi Jawaban mengenai proses perubahan
Berikut merupakan proses pencucian film pada fotografi analog :
Proses Pencucian dan Pengolahan Film:
a. Manual Processing
1.  Pembangkit (developer)
Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film.
Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Lamanya
film dalam cairan pembangkitan tergantung dari kualitas cairan developer,
bila cairan dalam keadaan baik (baru) waktu yang dibutuhkan relative
singkat sesuai penglihatan radiographer, sebaliknya bila cairan developer
dalam keadaan kurang baik (sering digunakan) waktu yang dibutuhkan
akan lebih lama dibanding cairan baru. Pada umumnya teori tentang waktu
pemrosesan pada developer ialah selama 4 menit.
2.  Pembilasan Pertama (rinsing)
Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu
film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, cairan pembilas akan
membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam
proses selanjutnya. Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan
berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari
larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses
penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga
foto hasil tidak memuaskan. Proses yang terjadi pada cairan pembilas
yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan
pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air.
3. Penetapan (fixing)
Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi
lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi
film sehingga tidak ada perubahan pada bayangan foto,. Pada proses ini
juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan
terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.
4.  Pembilasan Akhir (washing)
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut
dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air
yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.
5.      Pengeringan (drying)
Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada
pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang
tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.
Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah
dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu
udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.
Sumber Referensi :
http://dent.zaums.ac.ir/uploads/1_296_chpter6_split_1.pdf
Chapter : 6 about the processing x-ray film halaman 94.
2. Hal-hal prinsip tentang proses push dan pull dalam film
development!
Dari fotografi analog kita harus paham cara cuci film dan cetak
film. Ada beberapa hal yang mempengaruhi saat proses cuci antara lain:
a. Develop masih fresh atau tidak
b. Temperature yang tinggi akan mengurangi proses develop, jika
temperature turun maka harus menambah durasi developer.

Pada proses Developer :

1) Push Prossing
Prosesnya jika mengetahui kesalahan pada proses memotret, kita
harus tahu macam kesalahan apa yang telah kita lakukan. Jika
kesalahan kita saat memotret UNDER EXPOSURE maka kita harus
lakukan push prosessing, dengan menambahkan 1 stop pada saat
developing.
N = waktu normal
N+1 = biasanya 30% (jadi semisal waktu kita 8 menit kita harus
menambahkan 30% dari 8 menit).
Dampak yang kita dapat jika kita melakukan push prossesing adalah
a. Incresing contrast
b. Inctesting grain size (titik pada gambar)
c. Berpengaruh juga pada highlight
2) Pull Prossesing
Merupakan proses kebalikan dari push prossesing, macam
kesalahannya adalah film kita terlalu OVER EXPOSURE maka yang
dilakukan waktu saat developing.
Dampak yang kita dapatkan:
a. Menurunkan kontras
3. Jelaskan elemen - elemen enlarger dan fungsinya!

1) Enlarger head didalamnya berisi lampu yang bisa diganti sesuai keinginan
kita, semakin cerah cahaya yang ada di lampu semakin cepat proses
penyinarannya.
2) Elevation knob berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan enlager
3) Film carrier berfungsi sebagai tempat klise film, cara peletakan film
ketempat ini biasanya kita lihat terlebih dahulu film kita, jika kita bisa
membaca tulisan yang ada di film kita secara benar posisi kanan tetap
kanan berarti posisi itu sudah benar tinggal kita putar klise tersebut
masukkan menghadap ke bawah.
4) Fokus knob bagian ini berfungsi untuk memutar atau mencari fokus di
lensa, biasanya bisa dikatakan fokus jika kita melakukan proses focusing
pada kertas putih kosong pantulan cahaya akan mengeluarkan grain dan
grain tersebut menjadi tanda jika foto kita telah fokus.
5) Enlarger lens buat lensa yang bisa diganti.
6) Baseboard tempat yang digunakan untuk menaruh kertas yang akan
digunakan saat proses cetak. Tempat ini bisa mengunci kertas kita agar
tidak geser dan bisa dirubah sesuai dengan ukuran kertas yang akan kita
gunakan.
4. Jelaskan langkah langkah salah satu eksperimen cetak yang anda
sukai!

Teknik Cropping

Ada kalanya saat melakukan pemotretan tetapi hasilnya kurang


memuaskan. Objek ditampilkan terlalu kecil dalam pencetakan biasa dan format
gambar tidak bagus. Yang ada hanya gambar yang berkomposisi jelek. Sementara
kita tidak terpuaskan dengan hal tersebut. Atau pada kasus lain kita hanya
berkeinginan membuat sebagian saja dari gambar foto menjadi lebih diperbesar
dengan format yang bagus. Maka kedua masalah di atas dapat diatasi dengan
teknik cetak cropping atau dengan bahasa lain membesarkan sebagian gambar
foto dengan cara menghilangkan bagian yang lain dengan tujuan agar objek
printing yang dimaksud menjadi bagus.

Langkah – langkah pada teknik cropping ini bisa dilakukan dengan cara
yang pertama yaitu membuat dahulu cetakan gambar yang asli dengan ukuran
cukup besar dengan tujuan kita bisa membuat pola yakni batasan – batasan
cropping dari bagian yang akan diperbesar, batasan – batasan tersebut kita bisa
menggaris langsung dengan menggunakan bolpoint atau pensil. Batasan – batasan
tersebut harus dibuat tegak dan lurus secara vertikal dan horisontal. Setelah
mendapat format yang bagus pada batasan – batasan di atas maka selanjutnya bisa
dijadikan pedoman dalam melakukan pencetakan.

Sumber Referensi :

Buku “MEMBUAT KAMAR GELAP FOTOGRAFI yang IDEAL sistem enlarger


& cetak foto hitam putih”. Penerbit CV. ANEKA Solo

Anda mungkin juga menyukai