Anda di halaman 1dari 7

III.

MATERI DAN METODE

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei, 2020 di Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

3.2 Materi Penelitian

3.2.1 Bahan Penelitian

Bahan yang dibutuhkan selama penelitian ini antara lain, susu,


Alkohol, lugol, safranin, aquadest steril, media nutrien agar dan media mannitol
salt agar.

3.2.2 Alat Penelitian

Peralatan yang dibutuhkan selama penelitian ini antara lain, masker,

gloves, termos es, thermometer, timbangan analitik, batang pengaduk, corong

buchner, labu erlenmeyer, gelas ukur, colony counter, autoclave, inkubator, cawan

petridish, rak tabung reaksi, tabung reaksi, batang osse ujung bulat, pipet tetes, api

bunsen, spidol marker dan kantong plastik steril.


3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif, Non Experimental

Laboratories (Notoatmodjo, 2010).

3.3.2 Prosedur Penelitian

3.3.2.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel susu segar dari 5 sapi perah yang berbedah di


peternakan Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya
yang sudah ditampung dalam milk can, masing-masing 100 ml dan
ditempatkan dalam kantong plastik yang steril. Seluruh sampel dibawa dalam
termos es dengan suhu sekitar 4oC, diukur menggunakan thermometer.
Dibawah ke Laboratorium dan segera dianalisis secara deskriptif.

3.3.2.2 Pengujian TPC

Diawali dengan sterilisasi alat yang terbuat dari logam dan kaca
menggunakan autoclave sedangkan yang terbuat dari plastik dioleskan dengan
alkohol 70%. Sterilisasi alat dimulai dengan mencuci alat yang akan
digunakan sampai bersih menggunakan air mengalir, dibungkus dengan
alumanium foil dan ditutup rapat. Alat disterilisasikan sampai suhu 121 oC
selama 15 menit, kemudian ambil 10 ml dari masing-masing kantong plastik
menggunakan bantuan pipet tetes, sampel susu dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan diberi label dari tabung no. 1 sampai tabung no. 5.

Melakukan pengujian menggunakan metode TPC dengan cara


menyiapkan tabung yang telah diberi label no. 1 sampai no. 5. Masing
-masing tabung berisi 9 ml aquades steril. Langkah-langkah pengenceran
dimulai dengan mengambil 1 ml sampel susu masukkan ke 9 ml aquades steril
pada tabung no.1 di vortex selama 30 detik menjadi 10-1, kemudian
mengambil 1 ml dari pengenceran 10-1, tambahkan ke 9 ml aquades steril pada
tabung no.2, di vortex selama 30 detik menjadi 10 -2 dan seterusnya hingga
pengenceran 10-5. Melakukan pengambilan sebanyak 1 osse dari pengenceran
10-4 dan 10-5 kemudian digoreskan pada cawan petridish yang berisi media
Nutrient agar menggunakan teknik streaking dibagi menjadi 2 bagian,
dilakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. Koloni mikroba yang
tumbuh pada cawan sampel dihitung dengan menggunakan Colony counter
untuk memperoleh jumlah total cemaran mikroba.

3.3.2.3 Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus aureus

Melakukan pengambilan sebanyak 1 osse dari pengenceran 10-4 dan


10-5 digoreskan pada cawan petridish yang berisi media Mannitol Salt Agar
menggunakan teknik streaking, dibagi 2 bagian. Lakukan inkubasi selama 24
jam pada suhu 370C. Hasil positif ditunjukkan perubahan warna pada medium
dari warna merah menjadi kuning dan hasil negatif tidak ada perubahan
warna.

Identifikasi bakteri Staphylococcus aureus melalui Uji Pewarnaan


gram menggunakan cristal violet, lugol, alcohol dan safranin yang kemudian
diamati dengan mikroskop pembesaran lensa objektif 100x. Staphylococcus
aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk kokus bergerombol diikuti
dengan Uji katalase yang berguna untuk membedakan Staphylococcus sp. dan
Streptococcus sp. Katalase positif ditunjukkan adanya gelembung gas (02)
yang diproduksi oleh genus Staphylococcus aureus ( Laila dkk, 2019).
3.4 kerangka oprasional penelitian

Pengambilan Sampel

UJI TPC Isolasi dan Identifikasi


Staphylococcus aureus

Hasil

Analisis Data

Gambar 3.1 Alur Kerangka Penelitian.


3.5 Analisis Data

Data yang didapat dianalisis secara deskriptif dengan menghitung

kuantitas bakteri pada TPC dan keberadaan bakteri Staphylococcus aureus

disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Data pada penelitian ini berupa

variabel deskriptif kategorik sehingga akan didapatkan jumlah cemaran bakteri

dan keberadaan Staphylococcus aureus pada susu sapi di peternakan sapi perah

Kelurahan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai