Anda di halaman 1dari 8

A.

Jenis KB Pil
1. Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengamdung hormon
aktif estrogen atau progestin, dalam dosisi yang sama, dengan 7 tablet tanpa
hormon aktif, jumlah dan porsi hormonnya konstan setiap hari.
2. Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen, progestin, dengan dua dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif,
dosis hormon bervariasi.
3. Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen atau progestin, dengan tiga dosis yang berbeda 7 tablet tanpa
hormon aktif, dosis hormon bervariasi setiap hari. Sulistyawati (2013).

B. Efektifitas Pil KB
Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen). Penggunaan yang
benar dan konsisten sangat mempengaruhi tingkat efektifitasnya. Efektifitas
penggunaan mini pil akan berkurang pada saat mengkonsumsi obat anti konvulsan
(fenitoin), carbenzemide, barbiturat, dan obat anti tuberkulosis (rifampisin).
Adapun cara untuk menjaga kehandalan mini pil antara lain:
1. Minum pil setiap hari pada saat yang sama.
2. Penggunaan mini pil jangan sampai ada yang lupa.
3. Senggama dilakukan 3-20 jam setelah minum mini pil.

C. Tipe-Tipe Pil KB
a. Tipe kombinasi
Terdiri dari 21-22 pil yang setiap pilnya berisi derivat estrogen dan progestin
dosis kecil, untuk penggunaan satu siklus. Pil pertama mulai diminum pada
hari kelima siklus haid selanjutnya setiap hari 1 pil selama 21-22 hari.
Umumnya 2-3 hari sesudah pil terakhir diminu akan timbul perdarahan haid
yang merupakan perdarahan putus obat (withdrawal bleeding ). Penggunaan
pada siklus selanjutnya samaseperti siklus sebelumnya yaitu pil pertama
ditelan pada hari kelima siklus siklus haid (Manuaba, 1998).
b. Tipe sekuensial
Pil ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan sistem hormonal
tubuh, 12 pil pertama hanya mengandung estrogen, pil ke-13 dan seterusnya
merupakan kombinasi (Manuaba, 1998)
c. Tipe mini pil
Hanya berisi derivat progestin dosis kecil (0,5 mg atau lebih kecil) terdiri dari
21-22 tablet. Minipil bukan menjadi pengganti dari pil oral kombinasi, tetapi
hanya sebagai suplemen/tambahan, yang digunakan oleh wanita yang ingin
menggunakan kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau untuk wanita
yang harus menghindari estrogen oleh sebab apapun (Hartanto, 2004)
d. Pil pasca senggama
Berisi dietilstilbestrol 25 mg diminum 2 kali sehari dalam kurang waktu 72
jam pasca senggama selama 5 hari berturut-turut (Hartanto, 2004).
Keefektifan kontrasepsi oral yaitu bagi ibu yang masih menyusui sampai
sembilan bulan pertama postpartum keefektifan pil ini mencapai 98,5%. Bagi
ibu yang tidak menyusui, keefektifan turun menjadi 96% (Siswosudarmo dkk,
2001).

Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan pil progestin atau mini pil antara
lain:
1. Gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea dan haid tidak teratur).
2. Peningkatan/penurunan berat badan.
3. Payudara tegang.
4. Mual.
5. Pusing.
6. Perubahan mood.
7. Dermatitis atau jerawat.
8. Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka), tetapi
sangat jarang.

Sifat Khas Kontrasepsi Hormonal


a. Komponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan
bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi,
menimbulkan perlunakan serviks.
b. Komponen progesteron menyebabkan payudara tegang, akne (jerawat), kulit
dan rambut kering, menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang
senggama kering (Manuaba, 1998).

Keuntungan Dan Kerugian


a. Keuntungan
Keuntungan memakai pil KB adalah bila minum pil sesuai dengan aturan
dijamin berhasil 100%, mudah digunakan, mengur angi rasa sakit pada waktu
menstruasi, mengurangi infeksi panggul serta mengurangi resiko kanker
ovarium (Saifuddin, 2003).
b. Kerugian pil KB:
1. Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
2. Mual terutama pada 3 bulan pertama
3. Perdarahan bercak
4. Pusing
5. Nyeri payudara
6. Berat badan naik
7. Meningkatkan tekanan darah, retensi cairan sehingga resiko stroke dan
gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat. Pada
usia >35 tahun dan merokok perlu hati-hati (Saifuddin, 2003).
8. Memerlukan biaya.
9. Harus selalu tersedia.
10. Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.
11. Penggunaan mini pil bersamaan dengan obat tuberkulosis atau epilepsi
akan mengakibatkan efektifitas menjadi rendah.
12. Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.
13. Angka kegagalan tinggi apabila penggunaan tidak benar dan konsisten.
14. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk HBV
dan HIV/AIDS.
15. Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari
kista ovariumbagi wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik.

Manfaat Pil KB
Kontrasepsi pil progestin atau mini pil mempunyai manfaatkontrasepsi dan non
kontrasepsi.
a. Manfaat Kontrasepsi
Mini pil mempunyai manfaat kontrasepsi sebagai berikut:
1. Sangat efektif apabila digunakan dengan benar dan konsisten.
2. Tidak mempengaruhi ASI.
3. Nyaman dan mudah digunakan.
4. Hubungan seksual tidak terganggu.
5. Kesuburan cepat kembali.
6. Efek samping sedikit.
7. Dapat dihentikan setiap saat.
8. Tidak mengandung estrogen.
b. Manfaat Non Kontrasepsi
Mini pil mempunyai manfaat non kontrasepsi sebagai berikut:
1. Mengurangi jumlah darah haid.
2. Mengurangi kejadian anemia.
3. Menurunkan pembekuan darah.
4. Mengurangi nyeri haid.
5. Mencegah kanker endometrium.
6. Melindungi dari penyakit radang panggul.
7. Penderita endometriosis, kencing manis yang belum
mengalami komplikasi dapat menggunakan.
8. Tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyerikepala dan depresi.
9. Mengurangi gejala pre menstrual sindrom.
Indikasi Dan Kontra Indikasi
a. Indikasi
Kriteria yang boleh menggunakan pil progestin atau mini pil antara lain:
1. Wanita usia reproduksi.
2. Wanita yang telah memiliki anak maupun yang belum mempunyai anak.
3. Pasca persalinan dan tidak menyusui.
4. Menginginkan metode kontrasepsi efektif selama masa menyusui.
5. Pasca keguguran.
6. Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg atau dengan masalah
pembekuan darah.
7. Tidak boleh mengkonsumsi estrogen atau lebih senang menggunakan
progestin.
8. Perokok segala usia.
b. Kontra Indikasi
Kriteria yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil progestin atau mini pil
antara lain:
1. Wanita usia tua dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya.
2. Wanita yang diduga hamil atau hamil.
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
4. Riwayat kehamilan ektopik.
5. Riwayat kanker payudara atau penderita kanker payudara.
6. Wanita pelupa sehingga sering tidak minum pil.
7. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
8. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas.
9. Wanita dengan miom uterus.
10. Riwayat stroke.

Jenis Mini Pil
Mini pil terbagi dalam dua jenis yaitu:
1. Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil.
2. Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil.
Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil mengandung 75 mikro gram
desogestrel. Sedangkan mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil mengandung
300 mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.

Gambar. Mini pil kemasan 28 pil

Gambar. Mini pil kemasan 35 pil


Contoh mini pil antara lain:
1. Micrinor, NOR-QD, noriday, norod mengandung 0,35 mg noretindron.
2. Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
3. Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
4. Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
5. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.

Cara Kerja
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam
mencegah kehamilan antara lain dengan cara:
1. Menghambat ovulasi.
2. Mencegah implantasi.
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi spermamenjadi terganggu.

Penanganan Efek Samping
Di bawah ini merupakan penanganan dari beberapa efek samping yang
ditimbulkan dari penggunaan mini pil.
Efek Samping Penanganan

Amenorea Pastikan hamil atau tidak, jika


tidak hamiltidak perlu tindakan khusus
(cukup konseling).

Bila hamil, hentikan pil dan berikan


penjelasan bahwa mini pil tidak
mengganggu pertumbuhan janin.
Bila diduga terjadi kehamilan ektopik,
rujuk pasien (jangan berikan obat-obatan
hormonal).
Perdarahan tidak teratur/spotting Bila tidak menimbulkan
masalah kesehatan, tidak perlu tindakan
khusus. Berikan alternatif kontrasepsi
lain, bila pasien tidak dapat menerima
kondisi tersebut.

Referensi
contracept.org/mini-pill.php diunduh 08 Mei 2010, 08:31 PM
kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/17/pil-kontrasepsi/ diunduh 06 Mei 2010,
12:05 AM
mckinley.illinois.edu/handouts/mini_pill.html diunduh 07 Mei 2010, 11:09 PM
pacific.unfpa.org/images/MiniPillA1final.pdf diunduh 08 Mei 2010, 08:30 PM
prov.bkkbn.go.id/gemapria/article-detail.php?artid=84 diunduh 08 Mei 2010,
08:32 PM
Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis  PelayananKontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 48-MK 53).
5.

Anda mungkin juga menyukai