NIM : 041711233007
Kelas : G
CHAPTER 15
Ketika sebuah MNC melakukan ekspansi secara internasional, maka tidak menutup
kemungkinan bila MNC tersebut akan mengalami masalah keagenan. Masalah keagenan yang
sering terjadi adalah manajer tidak fokus pada maksimisasi nilai perusahaan. Tata kelola
perusahaan internasional dan kontrol korporat dapat memastikan bahwa tujuan-tujuan manajerial
yang sesuai dengan kepentingan para pemegang saham.
MNC pada umumnya menggunakan sejumlah cara untuk memastikan bahwa manajer subsidiary-
nya pada negara asing memiliki saham perusahaan induk untuk menyelaraskan kepentingan dari
perusahaan. Mereka mungkin menawarkan bonus dalam bentuk saham yang tidak dapat dijual
selama beberapa tahun, yang mendorong manajer anak perusahaan asing untuk fokus pada tujuan
memaksimalkan harga saham perusahaan multinasional ketika membuat keputusan untuk anak
perusahaan. Berikut adalah bentuk-bentuk umum dari governance of MNC.
Meskipun telah banyak bentuk-bentuk governance yang telah dijelaskan diatas, tetapi tetap saja
manajer dapat membuat keputusan yang menguntungkan dirinya daripada pemegang saham.
Dampak dari hal tersebut adalah harga saham perusahaan akan menjadi rendah (mencerminkan
keputusan yang ada adalah buruk). Sehingga perusahaan dapat menjadi target dari takeover.
Banyak akuisisi internasional termotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan pangsa pasar
global atau untuk memanfaatkan skala ekonomi melalui konsolidasi global..
MNC mengurangi rencana ekspansi mereka selama krisis kredit karena ekonomi global yang
lemah. Selain itu mereka tidak bisa secara efektif membiayai akuisisi. Jika perusahaan
multinasional berusaha untuk mengeluarkan saham dalam rangka mendukung akuisisi, mereka
harus mengeluarkan saham pada harga pasar yang berlaku. Namun karena MNC pada saat itu
memiliki harga saham rendah karena prospek negatif bagi ekonomi global, mereka akan
menerima jumlah yang relatif kecil dari hasil penawaran saham sekunder.
Berikut beberapa bentuk hambatan yang dilakukan oleh perusahaan ataupun pemerintah dalam
menghalangi takeover.
Anti takeover amendements. Takeover baru disepakati jika sebagian besar pemegang
saham setuju. Jenis amandemen ini memungkinkan karyawan perusahaan untuk
mencegah pengambil alihan.
Poison pills. Strategi yang dilakukan perusahaan yang akan di-takeover, dimana dengan
membuat saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi perusahaan yang akan
mengakuisisi.
Host government barriers. Pemerintah pada beberapa negara melarang perusahaan asing
untuk melakukan takeover perusahaan lokal, dan mengijinkan takeover bila perusahaan
asing tersebut memenuhi peraturan spesifik dari pemerintah.
Model for valuating a foreign Target. Ketika MNC melakukan restrukturisasi, maka akan
mempengaruhi struktur aset perusahaan dan akan mempengaruhi present value dari cash flow.
Berikut rumus dalam menghitung NPV dari sudut pandang perusahaan yang mengakuisisi:
n CF a , t SV a
NPV a =−IO a + ∑ t
+ n
t=1 (1+k ) (1+k )
where
IOa =initial outlay needed to acquire target
CF a , t =cash flow generated by target
k =required rate of return on acquisition
SV a =salvage value of target
n=time when the target will be sold by acquirer
Jumlah dolar dari nilai sisa ke perusahaan AS ditentukan dengan rumus berikut :
SVa = (SVt) Sn
Ketika MNC mengestimasi future cash flow yang akan diperoleh setelah melakukan akuisisi
perusahaan target di negara asing, terdapat faktor-faktor yang yang akan mempengaruhi. Berikut
faktor – faktor tersebut: