Anda di halaman 1dari 11

DOSEN PENGAJAR : LISNAWATI. S.Kep,.Ns,.M.

Kep

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

OLEH :

NUR ANITA
P201701031
J1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDY S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Kendari, 20 Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Promosi kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan sudah
menjadi perhatian di berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui promosi kesehatan,
diharapkan perilaku hidup sehat masyarakat akan mengalami peningkatan. Hanya saja,
dalam pelaksanaannya, promosi kesehatan ternyata seringkali dihadapkan pada
hambatan-hambatan sosio-kultural yang ada di masyarakat. Promosi kesehatan adalah
kombinasi dari pendidikan kesehatan dan terkait dengan organisasi, ekonomi dan
dukungan lingkungan bagi perilaku individu, kelompok atau komunikasi yang kondusif
bagi kesehatan. (Combination of health education and related organizational, economic,
and environmental supports for behavior of individuals, group, or communities
conducive to health). Dalam artian tersebut, promosi kesehatan merupakan suatu ilmu
dan seni yang membantu merubah gaya hidup dalam menghadapi keadaan kesehatan
yang optimum.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Upaya kesehatan yang diselengarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuartif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Upaya tersebut dilaksanakan
secara menyeluruuh, terpadu dan berkesinambungan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Promosi Kesehatan ?
2. Apakah Program Promkes Yang Ada Di Indonesia Terutama Untuk Masalah Virus
Corona ?
3. Apakah Hasil Dari Bacaan Resume Terkait Maraknya Wabah Virus Corona Dan
Upaya Yang Tepat Yang Dilakukan Untuk Mencegah Beredarnya Wabah Selain
Social Distancing Dan Penggunaan APD?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Konsep Promosi Kesehatan.
2. Untuk Mengetahui Program Promkes Yang Ada Di Indonesia Terutama Untuk
Masalah Virus Corona.
3. Untuk Mengetahui Hasil Dari Bacaan Resume Terkait Maraknya Wabah Virus
Corona Dan Upaya Yang Tepat Yang Dilakukan Untuk Mencegah Beredarnya
Wabah Selain Social Distancing Dan Penggunaan APD.
BAB II TUGAS 1

KONSEP PROMKES

A. Definisi Promosi Kesehatan

Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan diri konsep kesehatan, yang


berlangsung sejalan dengan perubahan pradigma kesehatan masyarakat (public health).
Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara lain akibat berubahnya pola
penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan kehidupan, dan demografi.

Promosi Kesehatan adalah Segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan


intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Menurut Depkes RI (2008) menyatakan bahwa promosi kesehatan adalah serangkaian


proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Proses pemberdayaan dilakukan dari oleh masyarakat yang artinya proses pemberdayaan
tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat bahkan semua
komponen masyarakat.

Menurut Notoatmodjo (2007) promosi ke-sehatan pada hakikatnya merupakan kegiatan


atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat kelompok atau individu.

B. Sasaran Promosi Kesehatan


Dalam pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu:
1. Sasaran Primer
Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan sesungguhnya adalah pasien, individu
sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat. Mereka ini
diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan tidak sehat menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Akan tetapi disadari bahwa mengubah perilaku
bukanlah sesuatu yang mudah
2. Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya
pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas
kesehatan, pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media
massa. Mereka diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien,
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara: Berperan sebagai panutan
dalam mempraktikkan PHBS. Turut menyebarluaskan informasi tentang PHBS dan
menciptakan suasana yang kondusif bagi PHBS. Berperan sebagai kelompok penekan
(pressure group) guna mempercepat terbentuknya PHBS.
3. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang
dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka diharapkan turut serta
dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga)
dengan cara:
a. Memberlakukan kebijakan/peraturan perundangundangan yang tidak merugikan
kesehatan masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan
masyarakat.
b. Membantu menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lain-lain) yang dapat
mempercepat terciptanya PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga
(rumah tangga) pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.

C. Upaya dan Strategi Promosi Kesehatan


Upaya promosi kesehatan dalam Fitriani (2011) terdapat strategi yang dilakukan
diantaranya:
1. Advokasi kesehatan,
2. Bina suasana.

Strategi promosi kesehatan juga terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Puskesmas dengan strategi dasar utama yaitu:

1. Pemberdayaan,
2. Bina suasana
3. Advokasi, serta dijiwai semangat
4. Kemitraan.
BAB II

TUGAS 2

PROGRAM PROMKES YANG ADA DI INDONESIA UNTUK MASALAH VIRUS


CORONA

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah


virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-
19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut,
sampai kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
infeksi paru-paru (pneumonia),  Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-
anak orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala


flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit
infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan
seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius),
Batuk, dan Sesak napas. Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari
sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu pemerinah
Indonesia meningkatkan kewaspadaan terutama dalam hal mencegah penyebaran virus
COVID-19. Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus COVID-19 atau sering disebutd
engan corona virus pemerintah membuat kebijakan dan keputusan seperti dilakukan saat ini
adalah Social Distancing. Dengan meliburkan semua pelajar, baik dari SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, dan Mahasiswa serta aktifitas kantor harus diliburkanuntuk sementara dan
melakukan pekkerjaannya kantor di rumah. Dan berbagai himbauan yang dilakukan lewat
media untuk menjaga kebersihan, serta penggunaan APD bagi masyarakat.

Dalam melakukan pencegah penyebaran virus corona selain program social distancing
dan APD yang dapat dilakukan pemerintah bagi masyarakat. Kita dapat memberikan
program promosi kesehtan bagi masyarakat seperti PHBS (Peilaku Hidup Bersih dan
Sehat). Dengan melakukan program PHBS ini mendukung masyarakat menigkatkan derajat
kesehatan, kemandirian masyarakat dalam menangani penyebaran virus corona. Sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No.23
Tahun 1992). Dalam menerapkan PHBS, dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan
sabun dan air yang mengalir atau hand sanitizer secara rutin. Hindari menyentuh wajah,
hidung, mulut dan mata sebelum mencuci tangan. Kemudian, ketika batuk, agar
menerapkan etika batuk dengan menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau lengan
atas bagian dalam. "Gunakan masker ketika menderita flu dan batuk,"

 
BAB III

TUGAS 3

RESUME

Virus Corona adalah keluarga besar virus yang meliputi virus yang dapat menyebabkan
penyakit ringan seperti demam biasa serta penyakit parah seperti Sindrom Pernapasan Akut
Berat (Severe Acute Respiratory Syndrome - SARS) pada manusia. Ada 3 subkelompok
virus corona: alfa (a), beta (ß) dan gamma (γ). Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-CoV), yang sebelumnya disebut novel coronavirus (NCoV), adalah
virus corona beta yang belum teridentifikasi pada manusia sebelumnya dan berbeda dengan
virus corona lainnya (termasuk virus corona SARS) yang belum ditemukan pada manusia
atau binatang.
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru dan
paraa ahli di Indonesia dan global masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat
penyebarannya. Informasi berubah cepat dan banyak informasi salah beredar di masyarakat,
terlebih lagi di media sosial.
Mengurangi atau mencegah beredarnya resiko tertular virus corona, yaitu sebagai
berikut:
1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detikdan ingatkan anak
untuk mencuci tanga pakai sabun secara benar.
2. Cuci tangan pakai sabun saat:
a. Tiba dirumah, tempat kerja atau sekolah
b. Sebelum makan
c. Sebelum menyimpan makanan, dan
d. Setelah menggunakan toilet
3. Gunakan cairan pembersi tangan (minimal 60 % alkohol) bila sabun dan air mengalir
tidak tersedia
4. Tutp mulut dan hidung dengan siku terlipat saat batuk atau besin atau gunakan tisu, yang
langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan., sesudah itu, cuci tangan
dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan.
5. Jaga jarak dengan orang yang tidak sehat
6. Hindari menyentuh wajah
7. Hindari bersalaman dan sebagai pengganti, lambaikan tangan, salam siku atau beri
senyuman.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Promosi Kesehatan adalah Segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. Dalam
pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu: sasaran
primer, sasaran seunder, dan sasaran tersier.
Dalam melakukan pencegah penyebaran virus corona selain program social
distancing dan APD yang dapat dilakukan pemerintah bagi masyarakat. Kita dapat
memberikan program promosi kesehtan bagi masyarakat seperti PHBS (Peilaku Hidup
Bersih dan Sehat). Dengan melakukan program PHBS ini mendukung masyarakat
menigkatkan derajat kesehatan, kemandirian masyarakat dalam menangani penyebaran
virus corona. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial dan ekonomi.

B. Saran
Semoga makalah tentang konsep promosi kesehatan, program promosi kesehatan dan
upaya pencegahan tentang virus corona dapat bermanfaat untuk kita semua. Besar
harapan kami agar makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, Sinta. (2011). Promosi Kesehatan. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Departemen Kesehatan RI. (2008). Modul Pelatihan Bagi Tenaga Promosi Kesehatan Di
Puskesmas. Jakarta, Pusdiklat SDM Kesehatan-Departemen Kesehatan RI.

DEPKES RI. 2010. PHBS di rumah tangga. Jakarta: Departemen Kesehatan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2020. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Pencegahan Corona Virus Disiase (COVID-19)Pada Satuan Pendidikan. Lembaga Negara
RI, No.8. September Negara, Jakarta

Notoatmojdo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Rineka Cipta.

Proverati, Dkk 2012. Perilaku Hidup Besih Dan Sehat. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai