Anda di halaman 1dari 4

1. Andaikan atom bermasa m melakukan gerak harmonik dengan frekuensi .

Bila
konstanta gaya pemulih adalah , perpindahan atom dari titik kesetimbangannya adalah
, dan kecepatannya adalah v, maka energi totalnya adalah :
E = energi kinetik + energi potensial

(1)

Energi rata-rata sesuai dengan didistribusi Boltzmann, harga ekspektasi klasik :

(2)

T = suhu ; k0 = konstanta Boltzmann

Dengan mensubstitusikan persamaan (1) ke dalam persamaan (2) dan mengingat

Maka Persamaan (2) dapat dievaluasi, hasilnya adalah :

Untuk N atom yang mana masing-masing memiliki tiga derajat kebebasan, sehingga
energi total kisi adalah :
(3)

Dari sini, panas jenisnya adalah :

Pada volume konstan, panas per mole adalah :

Ini dikenal sebagai hukum Dulong dan Petit. Tampak bahwa panas jenis adalah konstan,
tidak tergantung pada suhu.

2. Pendekatan Debye
Perhitungan σ(ω) jumlah frekuensi mode normal cukup menyulitkan (complicated).
Debye melakukan asumsi bahwa perambatan gelombang di solid seperti suara: ω = cs k,
sehingga:
disini cs merupakan kecepatan gelombang dan angka 3 muncul dari kemungkinan tiga
arah polarisasi.
Pendekatan Debye selanjutnya:

Disini ωD disebut frekuensi Debye (batas atas).

kalau dimasukkan akan diperoleh:

Apabila dihitung secara numerik, didapat ωD ≈ 1014 det-1 (pada daerah inframerah).

Kapasitas panas dapat ditulis:

dalam hal ini → fungsi Debye

 Pada suhu sangat tinggi, kT >>> hωD maka x << 1 dan ( ) 3 1

lalu CV = 3Nk, kembali ke kasus lama Dulong-Petit


 Pada suhu rendah, evaluasi integral menghasilkan CV ∝ β-3 ∝ T3

3. Gas Klassik Non-Ideal


Pengertian “gas ideal”:
 Tidak ada interaksi antar molekul-molekul gas.
 Energi potensial antar molekul pada kasus ini diabaikan.
Tinjau gas monatomik dengan jumlah partikel N, volume V dan temperatur T.
Energi sistem atau Hamiltonian: H = Ek + U

Dimana :

Untuk energi potensial :


Dirumuskan secara semi-empiris (potensial Lennard-Jones):

Untuk penyerdahanaan matematik, potensial sering dituliskan sebagai:

4. Ferromagnet : Material yang masih memperlihatkan gejala magnetisme meskipun


medan luar sudah tidak ada. Ferromagnetik tidak hanya merupakan sifat atom atau ion
sendiri-sendiri tetapi juga merupakan sifat interaksi dari setiap atom atau ion dengan
tetangganya di dalam kisi kristal zat padat tersebut.
Toroida dan Cincin Rowland

L = 2πR
R = ½ (R1 + R2)

5. Interaksi antar spin


Untuk satu atom:
Net spin elektronik: S
Momen magnetik atom: μ

Hubungan antara momen magnetik dan spin:


μ = gμoS
disini μo merupakan magneton Bohr.

Bila ada medan eksternal Ho sepanjang sumbu z maka Hamiltonian yang


mencerminkan interaksi atom dan medan ini:
sedangkan interaksi antar atom:

Dalam bentuk yang lebih sederhana (“Ising model”):

Hamiltonian H′ yang merujuk pada energi interaksi antar atom:

dengan J merupakan konstanta pertukaran (‘exchange constant’).


Hamiltonian total: H = Ho + H′

6. Pendekatan Medan Molekular Weiss


Interaksi atom ini dapat dijabarkan oleh Hamiltonian:

Sebagai pendekatan, kita ganti jumlah dengan harga rata-rata:

Sehingga persamaan asal menjadi: Hj = − gμo(Ho + Hm) Sjz


Jadi efek tetangga secara sederhana diganti “medan efektif” Hm.
Level energi pada atom pusat ke-j menjadi:
Em = − gμo(Ho + Hm)ms, ms = −S, (−S+1),......, S
Dari hal ini, kita dapat menghitung spin rata-rata pada komponen z dari atom tersebut:
S jz = SBs(η)
Dengan η = βgμo(Ho + Hm) dan Bs(η) merupakan fungsi Brillouin untuk spin S.

Anda mungkin juga menyukai