c. Jenis-jenis Fermentor
Menurut Pujaningsih (2005), macam-macam reactor adalah sebagai berikut1.
Bioreaktor tanki adukan (stirres tank bioreactor)udara disirkulasikan melalui medium yang
diaduk dengan impeller.2. Biorekator kolum gelembung (Bubble column bioreactor)udara
dialirkan melalui sparger di dasar bejana.3. Bioreaktor dengan pancaran udara (Airlift
bioreactor)terdiri dari dua kolum yang dimasukkan ke dalam kolum yang lain. Udara dipaksa
masuk melewati pipa sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut terbawa.4.
Bioreaktor terkemas padatdiisi dengan bahan padatan yang dapat menjaring mikrobia masuk
kedalamnya.Menurut Andhiko (2008), Berdasarkan proses penyebaran organisme dan media
dalam bejanamengelompokkan jenis fermentor ke dalam 3 grup :1. Reaktor dengan agitasi
internal.Merupakan biorekator yang paling lazim digunakan di berbagai industri fermentasi.
Grup initermasuk stirred tank reactor.2. Bubble column bioreactor.Merupakan bioreaktor
paling sederhana. Terdiri dari tabung panjang dengan beberapa sparger di bagian dasarnya. .
3. Loop reactor.Merupakan collumn reactor di tnana percampuran dan sirkulasi diinduksi
dengan alat-alat tertentu. Berdasarkan penggunaan alat tersebut, fermentor ini
dikelompokkan atas tiga jenis:a. Air lift loop reactor . b. Pro peller’loop reactor.c. Jet loop
reactor .
d. Syarat Fermentor
Syarat Fermentor adalah sebagai berikutã Tangki dapat dioperasikan secara aseptik,
agitasi dan aerasiã Energi pengoperasian serendah mungkinã Temperatur harus terkontrolã
Kontrol pH Tempat pengambilan sampleã Penguapan berlebihan dihindariã Tangki didesain
untuk meminimalkan tenaga kerja pemanenan, pembersihan dan perawatanãPeralatan
general: permukaan bagian dalam halus, dihindari banyak sambungan, murah.rip-biotek-
fermentasi.
e. Komponen Fermentor
Rancangan dan kontroksi bioreaktor perlu diperhatikan tentang bejana harus dapat
dioperasikandalam jangka waktu lama, serasi dan afitasi memadai untuk kelangsungan proses
metabolik mirkobia, sistem kontrol suhu, pH dan penambahan nutrien, bejana harus dapat
dicuci dandisterilisasi fasilitas sampling harus ada konsumsi tenaga serendah mungkin, bahan
kontroksimurah dan evaporasi diusahakan tidak terlalu besar. Kriteria Dasar Dalam Desain
Bioreaktor
2) BIOREAKTOR
a. definisi bioreaktor
Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor adalah
sebuah peralatan atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang
dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang
dikehendaki. Reaksi biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan organisme atau
komponen biokimia aktif (enzim) yang berasal dari organisme tertentu, baik
secara aerobik maupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis yang digunakan dapat
berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi. Contoh reaktor yang menggunakan
agensia terimobilisasi adalah bioreaktor dengan unggun atau bioreaktor membran.
b. Fungsi Bioreaktor
Fungsi bioreaktor adalah untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni
atau campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalam mengatur faktor
lingkungan dan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya. Fungsi dasar fermentor/ bioreactor
yaitu menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia didalamnya untuk :
1. Menghasilkan biomassa
2. Menghasilkan enzim
3. Menghasilkan metabolit dsb.
Fungsi utama bioreaktor adalah memberikan lingkungan terkontrol bagi pertumbuhan
mikroorganisme atau campuran tertentu mikroorganisme untuk memperoleh produk yang
diinginkan. Bioreaktor hendaknya mencegah kontaminasi produksi dr lingkungan pd kultur
sambil mencegah pelepasan kultur ke lingkungan. Bioreaktor sebaiknya memiliki
instrumentasi untuk pemeriksaan agar terjadi pengawasan proses optimum.
c. Syarat Fermentor