Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fikri Munafri

Kelas : Pendidikan Kimia B


NIM : 1713041006
Rangkuman Fermentor dan Bioreaktor
1) FERMENTOR
a. Definisi Fermentor 
Menurut Pujaningsih (2005), fermentor adalah tangki atau wadah dimana didalamnya
seluruh sel(mikrobia) mengubah bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa
produk sampingan.Menurut Saepudin dan Sateakasih (2009) bioreaktor/ reaktor biologi/
fermenter suatu wahana/tempat untuk keberlangsungan proses fermentasi /transformasi bahan
dasar menjadi produk yangdinginkan yang dilakukan oleh sistem enzim dalam mikroba atau
enzim yang diisolasi. Bioreaktor merupakan sistem tertutup utk reaksi biologis dr suatu
proses bioteknologi.Menurut Dwiari et al (2008), fermentor adalah peralatan untuk
mengendalikan pertumbuhanmikroorganisme dalam medium cair. Parameter-parameter
seperti pH, komposisi medium, suhu, pengadukan, konsentrasi metabolit dan gas dapat
dimonitor serta dikendalikan.Menurut Andheklawang (2008), bioreaktor (fermentor)
merupakan bejana fermentasi aseptis untuk  produksi senyawa oleh mikrobia melalui
fermentasi. Bioreaktor dirancang untuk proses fermentasisecara anaerob dan aerob.II.
b. fungsi fermentor
Fungsi bioreaktor adalah untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni
ataucampuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalam mengatur faktor
lingkungandan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya.Menurut Pujaningsih (2005), fungsi
dasar fermentor/ bioreactor yaitu menyediakan kondisilingkungan yang cocok bagi mikrobia
didalamnya untuk : –– Menghasilkan biomassa –– Menghasilkan enzim –– Menghasilkan
metabolit dsb.Fungsi utama bioreaktor adalah memberikan lingkungan terkontrol bagi
pertumbuhanmikroorganisme atau campuran tertentu mikroorganisme untuk memperoleh
produk yangdiinginkan.- Bioreaktor hendaknya mencegah kontaminasi produksi dr
lingkungan pd kultur sambil mencegah pelepasan kultur ke lingkungan.- Bioreaktor
sebaiknya memiliki instrumentasi untuk pemeriksaan agar terjadi pengawasan
prosesoptimum.III.

c. Jenis-jenis Fermentor
  Menurut Pujaningsih (2005), macam-macam reactor adalah sebagai berikut1.
Bioreaktor tanki adukan (stirres tank bioreactor)udara disirkulasikan melalui medium yang
diaduk dengan impeller.2. Biorekator kolum gelembung (Bubble column bioreactor)udara
dialirkan melalui sparger di dasar bejana.3. Bioreaktor dengan pancaran udara (Airlift
bioreactor)terdiri dari dua kolum yang dimasukkan ke dalam kolum yang lain. Udara dipaksa
masuk melewati pipa sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut terbawa.4.
Bioreaktor terkemas padatdiisi dengan bahan padatan yang dapat menjaring mikrobia masuk
kedalamnya.Menurut Andhiko (2008), Berdasarkan proses penyebaran organisme dan media
dalam bejanamengelompokkan jenis fermentor ke dalam 3 grup :1. Reaktor dengan agitasi
internal.Merupakan biorekator yang paling lazim digunakan di berbagai industri fermentasi.
Grup initermasuk stirred tank reactor.2. Bubble column bioreactor.Merupakan bioreaktor
paling sederhana. Terdiri dari tabung panjang dengan beberapa sparger di bagian dasarnya. .
3. Loop reactor.Merupakan collumn reactor di tnana percampuran dan sirkulasi diinduksi
dengan alat-alat tertentu.  Berdasarkan penggunaan alat tersebut, fermentor ini
dikelompokkan atas tiga jenis:a. Air lift loop reactor . b. Pro peller’loop reactor.c. Jet loop
reactor .
d. Syarat Fermentor
Syarat Fermentor adalah sebagai berikutã Tangki dapat dioperasikan secara aseptik,
agitasi dan aerasiã Energi pengoperasian serendah mungkinã Temperatur harus terkontrolã
Kontrol pH Tempat pengambilan sampleã Penguapan berlebihan dihindariã Tangki didesain
untuk meminimalkan tenaga kerja pemanenan, pembersihan dan perawatanãPeralatan
general: permukaan bagian dalam halus, dihindari banyak sambungan, murah.rip-biotek-
fermentasi.
e. Komponen Fermentor
Rancangan dan kontroksi bioreaktor perlu diperhatikan tentang bejana harus dapat
dioperasikandalam jangka waktu lama, serasi dan afitasi memadai untuk kelangsungan proses
metabolik mirkobia, sistem kontrol suhu, pH dan penambahan nutrien, bejana harus dapat
dicuci dandisterilisasi fasilitas sampling harus ada konsumsi tenaga serendah mungkin, bahan
kontroksimurah dan evaporasi diusahakan tidak terlalu besar. Kriteria Dasar Dalam Desain
Bioreaktor 

1. Karakteristik mikrobiologi dan biokimia dr sistem sel (mikrobia, mamalia, tumbuhan).


2. Karakteristik hidrodinamik bioreaktor.
3. Karakteristik massa dan panas bioreactor
.4. Kinetika pertumbuhan sel dan pembentukan produk.
5. Karakteristik stabilitas genetis dr sistem sel
6. Desain peralatanyg aseptis
7. Pengawasan lingkungan bioreaktor (makro dan mikro)
8. Implikasi desain bioreaktor pd pemisahan produk menghilir 
9. Modal dan biaya operasi bioreaktor 
10. Potensi pengembangan desain bioreaktor 

2) BIOREAKTOR
a. definisi bioreaktor
Bioreaktor atau dikenal juga dengan nama fermentor adalah
sebuah peralatan atau sistem yang mampu menyediakan sebuah lingkungan biologis yang
dapat menunjang terjadinya reaksi biokimia dari bahan mentah menjadi bahan yang
dikehendaki. Reaksi biokimia yang terjadi di dalam bioreaktor melibatkan organisme atau
komponen biokimia aktif (enzim) yang berasal dari organisme tertentu, baik
secara aerobik maupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis yang digunakan dapat
berada dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi. Contoh reaktor yang menggunakan
agensia terimobilisasi adalah bioreaktor dengan unggun atau bioreaktor membran.
b. Fungsi Bioreaktor
Fungsi bioreaktor adalah untuk menghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni
atau campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalam mengatur faktor
lingkungan dan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya. Fungsi dasar fermentor/ bioreactor
yaitu menyediakan kondisi lingkungan yang cocok bagi mikrobia didalamnya untuk :
1.      Menghasilkan biomassa
2.      Menghasilkan enzim
3.      Menghasilkan metabolit dsb.
Fungsi utama bioreaktor adalah memberikan lingkungan terkontrol bagi pertumbuhan
mikroorganisme atau campuran tertentu mikroorganisme untuk memperoleh produk yang
diinginkan. Bioreaktor hendaknya mencegah kontaminasi produksi dr lingkungan pd kultur
sambil mencegah pelepasan kultur ke lingkungan. Bioreaktor sebaiknya memiliki
instrumentasi untuk pemeriksaan agar terjadi pengawasan proses optimum.
c. Syarat Fermentor

1. Dapat dioperasikan secara aseptic


2. Aerasi dan pengadukan memenuhi kebutuhan m.o dan tidak membunuh atau merusak
produk
3. Suhu, pH dan kecepatan pengadukan dapat diatur
4. Memiliki sistem pengambilan contoh yang aseptik
5. Permukaan bagian dalam harus rata atau tanpa lubang – lubang ukuran mikro.
d. Komponen Fermentor
Komponen utama bioreaktor terdiri atas tangki, sparger, impeller, saringan halus
atau baffle dan sensor untuk mengontrol parameter. Tangki berfungsi untuk menampung
campuran substrat, sel mikroorganisme, serta produk. Volume tanki skala laboratorium
berkisar antara 1 – 30 L, sedangkan untuk skala industri dapat mencapai lebih dari 1 000 L.
Sparger terletak di bagian bawah bioreaktor dan berperan untuk memompa udara, dan
mencegah pembentukan gelembung oksigen. Impeller berperan dalam agitasi dengan
mengaduk campuran substrat dan sel. Impeller digerakkan oleh rotor. Baffle juga berperan
untuk mencegah terjadinya efek pusaran air akibat agitasi yang dapat mengganggu agitasi
yang seharusnya. Sensor berperan untuk mengontrol lingkungan dalam bioreaktor. Kontrol
fisika meliputi sensor suhu, tekanan, agitasi, foam, dan kecepatan aliran. Sedangkan, kontrol
kimia meliputi sensor pH, kadar oksigen, dan perubahan komposisi medium.

Anda mungkin juga menyukai