Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

. Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi. Terlebih lagi masalah globalisasi. Masyarakat
dunia, khususnya generasi muda. Namun, apa sebenarnya globalisasi itu?
Kalau orang awam pastinya berpikir globalisasi itu berhubungan dengan
keterbukaan dan koneksi secara global atau terjadi di seluruh dunia. Secara
lebih kompleks, globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Atau bisa dikatakan
globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar kelompok,
dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi
satu sama lain yang melintasi batas negara. Di sisi lain, ada yang melihat
globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-
negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dengan berkembangnya bidang transportasi dan
komunikasi, dunia mengalami era globalisasi. Era dimana informasi terbuka
untuk semua orang. Perlu diketahui dalam deras arus globalisasi saat ini,
terhadap perubahan-perubahan SDM nya. Globalisasi yang memiliki dua
sisi mata uang (positif dan negatif) juga menjadi penyebab infiltrasi budaya
tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling
bertukar tempat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya
hidup barat yang liberal dan bebas merasuki kebudayaan ketimuran yang
lebih cenderung teratur dan terpelihara oleh nilai-nilai agama

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka kami
merumuskan masalah Dampak Globalisasi terhadap geberasi muda.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan memiliki tujuan
untuk mengetahui Dampak globalisai terhadap generasi muda.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penulisan makalah ini selain untuk memberikan
wawasan kepada mahasiswa tentang topik yang dibahas, dan juga
dapat dijadikan sebagai referensi bagi mata kuliah terkait.
1.5 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini dengan
membaca dari beberapa artikel dan dari beberapa media yang dapat
membantu menganalisis masalah yang muncul dari dampak
globalisasi terhadap generasi muda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dampak Globalisas


Pengertian Globalisasi, (wikipedia). penyebab globalisasi dan dampak dari
globalisasi memiliki definisi yang berbeda-beda. Mulai dari pengertian globalisasi
merupakan proses yang mendunia dimana individu tidak memiliki ikatan kepada
suatu batasan wilayah atau negara. Individu ini bisa berhubungan dengan siapa
saja yang ada di dunia. Sehingga terjadi suatu penyebaran komunikasi dan
informasi baik melalui media cetak maupun elektronik. Globalisasi ini merupakan
proses masuknya suatu negara pada pergaulan dunia. Sehingga menyebabkan
negara tersebut semakin kecil karena mudahnya dalam berkomunikasi kepada
setiap negara yang lain. Mulai dari perdagangan, gaya hidup, teknologi maupun
bentuk yang lainnya.
2.2 Generasi Muda
Generasi muda (wikipedia,) adalah generasi penerus bangsa Indonesia.
Bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme.
Nasionalisme merupakan bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara.
Secara detail,penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak
karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme
dikalangan generasi muda semakin memudar.
Hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih
kebudayaan negara lain, dibandi ngkan dengan kebudayaan Indonesia.
Sebagai contoh generasi muda selalu menganggap produk luar negeri lebih
baik dari pada produk nasional lebih senang memakai pakaian minim (tidak
sopan) Dari pada memakai pakaian batik yang mencerminkan budaya
Indonesia Sehingga karakter nasionalisme perlu ditanamkan sejak dini
dalam diri anak agar dapat menjadi manusia yang dapat mencintai bangsa
dan negaranya sendiri.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1     Pengertian Globalisasi


Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia
dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah,
artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi
dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak.
Pengertian globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang
mendunia
a.       Secara etimologi
Menurut asal katanya, kata globalisasi diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-
eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
b. Menurut para ahli :

[  Kenneth N. Waltz : berpendapat bahwa kita memandang globalisasi


saling ketergantungan, dan itu saling ketergantungan yang terkait
dengan perdamaian dan kedamaian semakin terbangun dengan
adanya demokrasi.
[  Thomas L. Friedman : Globalisasi memiliki dimensi ideologi dan
teknologi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas,
sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah
menyatukan dunia.
[  Princenton N. Lyman : Pengertian globalisasi adalah pertumbuhan
yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara
negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
[  Malcom Waters : Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang
berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya
menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.

3.2 Ciri-Ciri Globalisasi


Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-
barang seperti telepon genggam, televisi satelit,
dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2.  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi
saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan
internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan
dominasi organisasi semacam World Trade Organization(WTO).
3.  Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga
internasional). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mendengar
gagasan serta mengetahui pengalaman baru mengenai hal-hal yang
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion,
literatur, dan makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan
hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman
baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan
dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam
sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai
dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan
ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan
itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial.

  3.3 Proses Globalisasi

Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah


globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya
hidup. Masyarakat indonesia khususnya generasi muda yang dulunya
masih hidup dalam lingkup tradisional sekarang berubah menjadi
remaja yang modern. Penuh gaya dan modis yang setara dengan remaja
luar. Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi
global melalui siaran televisi baik langsung maupun tidak langsung,
dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga
menimbulkan kesenjangan sosial. 
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial ini, sehingga memunculkan
kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti
meniru gaya punk, cara bergaul dan lain sebagainya.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
a.       selalu meningkatkan pengetahuan;                 
b.      patuh hukum
c.       kemandirian;                                                
d.      keterbukaan;                                                    
e.       rasionalisasi;
f.       etos kerja;
g.      kemampuan memprediksi;
h.      efisiensi dan produktivitas;
i.        keberanian bersaing;                                                   
j.        manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a.       lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan
b.      lembaga keagamaan;
c.        indutri internasional dan lembaga perdagangan;
d.      wisata mancanegara;
e.       saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f.        lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional;
dan
g.      lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.

3.4
   Sekilas tentang Generasi Muda
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki
karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode
perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
a.       Masa remaja adalah masa peralihan. 
Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat
kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan
sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola
perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali
seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut
oleh lingkungan
b. Masa remaja adalah usia bermasalah. 
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik
bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua
alasan yaitu :pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian
masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang
individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua,
karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk
dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-
kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. 
d.      Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri. 
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki
peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri
dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama
dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya
yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan
benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain. 
e.       Masa remaja adalah usia yang ditakutkan. 
Masa ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan.
Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai
perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan
remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk
menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun
guru untuk memecahkan masalahnya. 
Dari beberapa karakteristik di atas dapat kita simpulkan bahwa masa remaja
(generasi muda) masih sangat labil. Mereka berada dalam tahap pencarian
identitas diri, sehingga seringkali remaja memiliki sifat ingin tahu sangat
tinggi. Apapun hal baru akan senantiasa mereka cobakan selagi mampu,
sekalipun ada hambatan dari orang tua ataupun lingkungan. Inilah yang
nantinya akan menyebabkan mereka jatuh dalam jurang kesalahan jika tidak
memiliki kesadaran diri serta pengawasan dari orang tua masing-masing.

3.5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi


Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama
di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu
kuat yang mana telah  membuat banyak remaja kita kehilangan kepribadian
diri sebagai bangsa Indonesia. Ada pengaruh yang positif ada juga pengaruh
yang negatif.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang
baik. Tapi saat ini banyak sekali remaja yang tidak sopan, tidak
menghormati orang yang lebih tua darinya. Mungkin itu adalah
pengaruh negatif dari Globalisasi. Dan itu menyebabkan pergaulan
bebas, narkoba, dan lain-lain. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala
yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap generasi
muda adalah sebagai berikut :
1.      Dampak Positif
a)      Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Di zaman saat Indonesia sedang di jajah dan setelah merdeka, tidak
banyak dari remaja Indonesia saat itu yang dapat menempuh jenjang
pendidikan. Hanya sebagian remaja anak dari bangsawan yang dapat
menempuh jenjang pendidikan. Beberapa tahun setelah itu, sudah mulai
terlihat peningkatan jumlah remaja yang menempuh jenjang
pendidikan.
Walaupun demikian, jalan untuk menempuh pendidikan tidak semudah
yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki seragam
sekolah dan buku pelajaran. Kebutuhan sekolah mereka masih sangat
minimum untuk didapatkan. Masa demi masa, perkembangan mulai
meningkat. Kini hampir seluruh remaja sudah dapat dengan mudah
untuk mengenyam pendidikan apalagi dengan adanya Bantuan
Operasional Sekolah yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan pada
masa kini, perkembangan ilmu pengetahuan sudah diikuti dengan
perkembangan media elektronik, seperti televisi dan internet.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat
menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir
lebih maju.
b)      Perkembangan Media Komunikasi dan Elektronik
Pada zaman dahulu, media elektronik yang berkembang dalam
masyarakat masih sangat minim seperti radio, televisi hitam putih serta
telepon yang belum secanggih era ini. Berbanding terbalik dengan saat
ini. Masyarakat dihadapkan pada alat-alat canggih. Sebut saja MP3
player, laptop, LCD TV, handphone dan berbagai macam peralatan
canggih lainnya.
c)      Perkembangan Budaya
Dengan adanya globalisasi masyarakat khususnya indonesia menjadi
lebih terbuka akan budaya luar. Mereka tidak hanya terpaku pada
budaya indonesia sendiri. Sehingga pengetahuan yang mereka peroleh
dari luar dapat memperkuat dan melahirkan ide-ide baru akan mode.
Serta dengan adanya globalisasi ini budaya indonesia dapat dikenal
bahkan diminati oleh negara-negara dari luar.
d)     Perubahan Tata Nilai dan Sikap.
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi
rasional.
e)      Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.      Dampak Negatif
a)      Pola Hidup Konsumtif.
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Ini menyebabkan masyarakat sederhana dapat berubah ke arah yang
lebih konsumtif karena adanya berbagai pilihan tersebut.
b)      Sikap Individualistik.
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk
sosial.
c)      Gaya Hidup Kebarat-baratan.
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.
Budaya tersebut masuk tanpa ada filter dari masyarakat sehingga
menyebabkan lunturnya budaya asli yang harusnya dipertahankan.
Sebut saja dalam hal berpakaian. Masyarakat indonesia khususnya
remaja seringkali mengikuti style barat yang tidak senonoh dan bahkan
bertentangan dengan hukum di Indonesia.
d)     Kesenjangan Sosial.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka
akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu
lain yang stagnan. Hal ini tentu akan menimbulkan kesenjangan sosial
pada masyarakat kita, Indonesia

Tidak hanya dampak negatif dan postif saja yang ditimbulkan berikut adalah
beberapa dampak yang ditimbulkan akibta perkembangan globalisai terhadap
psikologi anak.

3.6 Perkembangan Mental Generasi Muda


Arus globalisasi yang begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat
terutama di kalangan muda ini membawa pengaruh yang cukup kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak kalangan muda
kehilangan kepribadian dan jati diri mereka sebagai bagian dari bangsa
Indonesia.  Kehilangannya mental kepribadian dan jati diri ini ditunjukkan
dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda
sekarang.
         Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja yang berdandan
berlebihan yang cenderung mengarah ke budaya barat. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahannya yang memperlihatkan bentuk
lekuk tubuh yang seharusnya tidak untuk diperlihatkan. Cara berpakaian
tersebut sebenarnya bukan cara berpakaian yang sesuai dengan
kebudayaan kita, itu sangat melenceng jauh dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan pula gaya rambut yang dicat dengan beraneka warna. Tidak
banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda sekarang yang tingkah lakunya
tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli
terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka tanpa
memperdulikan orang lain di sekitar mereka. Contohnya adalah adanya
geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang
mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

3.7 Perkembangan Psikososial pada Remaja


Masa remaja adalah masa yang ditandai oleh adanya
perkembangan yang pesat dari aspek biologik, psikologik, dan juga
sosialnya. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya berbagai
dishamornisasi yang membutuhkan penyimbangan sehingga remaja
dapat mencapai taraf perkembangan psikososial yang matang dan
adekuat sesuai dengan tingkat usianya. Kondisi ini sangat bervariasi
antar remaja dan menunjukan perbedaan yang bersifat individual,
sehingga setiap remaja diharapkan mampu menyesuaikan diri mereka
dengan tuntutan lingkungan.

Ada tiga faktor yang berperan dalam hal tersebut, yaitu;


1. Faktor individu, yaitu kematangan otak dan konstitusi genetik (antara
lain temperamen)
2. Faktor pola asuh orangtua di masa anak dan pra-remaja.
3. Faktor lingkungan, yaitu kehidupan keluarga, budaya lokal, dan budaya
asing.

Setiap remaja sebenarnya memiliki potensi untuk dapat mencapai


kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat
menghadapi tantangan hidup secara wajar di dalam lingkungannya,
namun potensi ini tentunya tidak akan berkembang dengan optimal jika
tidak ditunjang oleh faktor fisik dan faktor lingkungan yang memadai.

3.8 Perubahan Psikoseksual


Produksi hormon testosteron dan estrogen mempengaruhi fungsi
otak, emosi, dorongan seks dan perilaku remaja. Selain timbulnya
dorongan seksual yang merupakan manifestasi langsung dari pengaruh
hormon tersebut, dapat juga terjadi modifikasi dari dorongan seksual itu
dan menjelma dalam bentuk pemujaan terhadap tokoh-tokoh olahraga,
musik, penyanyi, bintang film, pahlawan, dan sebagainya.
Remaja sangat sensitif terhadap pandangan teman sebaya
sehingga ia seringkali membandingkan dirinya dengan remaja lain yang
sebaya, bila dirinya secara jasmani berbeda dengan teman sebayanya
maka hal ini dapat memicu terjadinya peraaan malu atau rendah diri.

2.4 Pengaruh Teman Sebaya


Kelompok teman sebaya mempunyai peran dan pengaruh yang
besar terhadap kehidupan seorang remaja. Interaksi sosial dan afilasi
teman sebaya mempunyai peranan yang besar dalam mendorong
terbentuknya berbagai keterampilan sosial. Bagi remaja, rumah adalah
landasan dasar sedangkan dunianya adalah sekolah. Pada fase
perkembangan remaja, anak tidak saja mengagumi orangtuanya, tetapi
juga mengagumi figur-figur di luar lingkungan rumah, seperti teman
sebaya, guru, orangtua temannya, olahragawan, dsb.
         Dengan demikian, bagi remaja hubungan yang terpenting bagi diri  
mereka  selain orangtua adalah teman-teman sebaya dan seminatnya.
Remaja mencoba untuk bersikap independent dari keluarganya akibat
peran teman sebayanya. Di lain pihak, pengaruh dan interaksi teman
sebaya juga dapat memicu timbulnya perilaku antisosial, seperti mencuri,
melanggar hak orang lain, serta membolos, dsb.

2.5 Perilaku Berisiko Tinggi


Remaja kerap hubungan berbagai perilaku berisiko tinggi sebagai
tahun dikatakan pernah menunjukan perilaku berisiko tinggi minimal
satu kali dalam periode tersebut, seperti berkelakuan buruk di sekolah,
penyalahgunaan zat, serta perilaku antisosial (mencuri, berkelahi, atau
bolos) dan dari 50% remaja tersebut juga menunjukan adanya perilaku
berisiko tinggi lainnya seperti mengemudi dalam keadaan mabuk,
melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi, dan perilaku kriminal
yang bersifat minor. Dalam suatu penelitian menunjukan bahwa 50%
remaja pernah menggunakan merijuana, 65% remaja merokok, dan 82%
pernah mencoba menggunakan alkohol.
    Dengan melakukan perbuatan tersebut, mereka mengatakan
bahwa mereka merasa lebih dapat diterima, menjadi pusat perhatian oleh
kelompok sebayanya, dan mengatakan bahwa melakukan perilaku
berisiko tinggi merupakan kondisi yang mendatangkan rasa kenikmatan.
Walaupun demikian, sebagian remaja juga menyatakan bahwa
melakukan perbuatan yang berisiko sebenarnya merupakan cara mereka
untuk mengurangi perasaan tidak nyaman dalam diri mereka untuk
mengurangi rasa ketegangan. Dalam beberapa kasus perilaku berisiko
tinggi ini berlanjut hingga individu mencapai usia dewasa.

2.6 Kegagalan Pembentukan Identitas Diri


Remaja mulai menunjukan minat dan kemampuan di bidang tulisan,
seni, musik, olahraga, dan keagamaan. teori perkembangan psikososialnya
menyatakan bahwa tugas utama di masa remaja adalah membentuk
identitas diri yang mantap yang didefinisikan sebagai kesadaran akan diri
sendiri serta tujuan hidup yang lebih terarah. Mereka mulai belajar dan
menyerap semua masalah yang ada dalam lingkungannya dan mulai
menentukan pilihan yang terbaik untuk mereka seperti teman, minat,
ataupun sekolah. Bila terjadi kegagalan atau gangguan proses
identitas diri ini maka terbentuklah kondisi kebingungan peran (role
confusion). Role confusion ini sering dinyatakan dalam
bentuk negativisme seperti, menentang dan perasaan tidak percaya akan
kemampuan diri sendiri. Negativisme ini merupakan suatu cara untuk
mengekspresikan kemarahan akibat perasaan diri yang tidak kuat akibat
dari gangguan dalam proses pembentukan identitas diri di masa remaja ini.
2.7 Gangguan Perkembangan Moral
Moralitas adalah suatu pengaruh terhadap standar, hak, dan
kewajiban yang diterima secara bersama, apabila ada dua standar yang
secara sosial diterima bersama tetapi saling konflik maka umumnya
remaja mengambil keputusan untuk memilih apa yang sesuai berdasarkan
hati nuraninya. Dalam pembentukan moralitasnya, remaja mengambil
nilai etik dari orangtua dan agama dalam upaya mengendalikan
perilakunya. Selain itu, mereka juga mengambil nilai apa yang terbaik
bagi masyarakat pada umumnya. Dengan demikian, penting bagi
orangtua untuk memberi contoh yang baik dan bukan hanya menuntut
remaja berperilaku baik, tetapi orangtua sendiri tidak berbuat demikian.

Secara moral, seseorang wajib menuruti standar moral yang ada


namun sebatas bila hal itu tidak membahayakan kesehatan, bersifat
manusiawi, serta berlandaskan hak asasi manusia. Dengan berakhirnya
masa remaja dan memasuki usia dewasa, terbentuklah suatu konsep
moralitas yang mantap dalam diri remaja. Jika pembentukan ini
terganggu maka remaja dapat menunjukan berbagai pola perilaku
antisosial dan perilaku menentang yang tentunya mengganggu interaksi
remaja tersebut dengan lingkungannya, serta dapat memicu berbagai
konflik..

2.9 Antisipasi dari Dampak Negatif Globalisasi


1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-
baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
4. Menumbuhkan kembangkan cara berpikir kritis. Karena hal
tersebut menjadikan kita lebih selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.
5. Mewujudkan supermasi hukum, menerapkan dan menegakkan
hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.

         Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut, diharapkan


mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai
nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan
kepribadian bangsa. Selain itu, kita bisa melihat dan mempertanyakan
segala sesuatu yang secara logis tidak benar, sehingga kita tidak dapat
diindoktrinasi untuk mengatur suatu pandangan tertentu saja.
Sebaliknya kita dapat berpartisipasi untuk bersama menentukan cara
mengatur dan mengelola sesuatu dengan segala resikonya.

.
BAB V
PENUTUP

4.1 Simpulan

Dampak yang terjadi terhadap generasi muda saat ini perlu kita sikapi dengan
positif agar kedepanya kita tidak terbawa arus globalisai yang negatif yang akan
membawa pengaruh buruk terhadap kehidupan kita dan perkembangan zaman,
Untuk itu, perlu adanya antisipasi aktif dari berbagai pihak agar globalisasi dapat
ditanggapi secara lebih kritis. Sehingga kita khususnya remaja dapat menikmati
pengaruh baiknya dan meminimalisir pengaruh buruk yang mungkin akan
ditimbulkan oleh globalisasi ini
4.2 Saran

Arus globalisasi memang sudah sangat kuat mempengaruhi bangsa ini.


Dan perubahan yang signifikan dapat kita lihat pada prilaku remaja yang akhir-
akhir ini seperti berubah mengikuti perkembangan zaman. Jika hal tersebut
memberi efek baik bagi mereka tentu itu takkan jadi masalah. Tapi terkadang,
sesuatu takkan bernilai baik apabila terletak di tangan yang salah.
       Oleh sebab itu, untuk menganggapi dan mengantisipasi dampak buruk yang
dapat dibawa oleh globalisasi perlu ditanamkan sikap berikut:
1. Selektif dalam memilih pergaulan karena bisa merubah mental anak
remaja yang masih rentan.
2. Dibutuhkan pengawan dari berbagai pihak dalam menannggulangi efek
buruk yang akan timbul pada mental remaj
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi(diakses_tanggal 28-09-2017

www.kompasiana.com/firlymashita/pengaruh-globalisasi-terhadap

www.kuliah.info/2015/05/apa-itu-globalisasi-ini-pengertian.html28-09-2017

www.nina-np.blogspot.co.id/2013/10/artikel-pengaruh-globalisasi-

terhadap.html

www.disparsenbudpora.banyuasinkab.go.id/?

nmodul=berita&bhsnyo=id&bid=165

www.putriaulianetra.blogspot.co.id/2012/12/makalah-dampak-globalisasi-

terhadap.html

www.idai.co.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-kesehatan-mental-

remaja-di-era-globalisasi

Anda mungkin juga menyukai