Sumber
Informasi Transmitter Penerima Tujuan
Penyandian Signal Penerimaan Penginterpretasian
pesan signal pesan
Sumber gangguan
2. Komunikasi Efektif
Komunikasi akan dapat berjalan dengan efektif manakala ada beberapa
aturan dan kaidah yang diikuti[ CITATION Mul00 \l 1033 ], yaitu sebagai berikut.
1) Komunikator menghargai setiap individu, orang, maupun kelompok yang
dijadikan sasaran komunikasi. Hal ini mensyaratkan bahwa seseorang yang
melakukan komunikasi bisa menempatkan diri, tidak menganggap dirinya
sebagai orang yang paling tahu dan paling benar.
2) Komunikator harus mampu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi orang lain. Setiap orang yang melakukan komunikasi harus mampu
mendengar dan siap menerima masukan apapun dengan sikap yang positif.
Hal ini akan sangat sulit dilakukan manakala orang tersebut tidak dapat
dikritik atau tidak siap menerima kritik. Menerima kritik memang tidak
mudah tetapi kemampuan untuk menerima apapun masukan dengan sikap
baik akan membawa pengaruh positif pada orang tersebut.
3) Pesan diterima oleh penerima pesan dan dapat didengarkan dengan baik. Hal
ini berkaitan dengan media yang digunakan. Seringkali orang melakukan
komunikasi dengan individu maupun kelompok, tetapi pesan tidak dapat
dipahami karena media atau alat yang digunakan tidak mendukung. Misalnya,
suara ditelepon putus-putus, atau microphone yang mendengung, atau suara
ditelepon yang terlalu lemah. Beberapa hal tersebut mengakibatkan penerima
pesan kesulitan memahami isi pesan. Akibatnya selain tidak respon, pemberi
pesan justru tidak akan didengarkan atau diperhatikan.
4) Kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi. Hampir
mirip efeknya dengan permasalahan media yang rusak, maka bagian ini
berkaitan dengan kejelasan isi pesan itu sendiri. Misalnya apabila pemberi
pesan menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh penerima pesan,
maka jelas akan sulit bagi penerima pesan untuk memahami isi pesan dan
akhirnya umpan balik juga tidak akan muncul. Demikian juga bila pemberi
pesan tidak jelas dalam menyampaikan pesan akibat penggunaan bahasa
yang tidak sesuai dengan latar belakang penerima pesan, maka akan
muncul berbagai interpretasi. Akhirnya isi pesan akan bergeser, dan
komunikasi tidak dapat mencapai tujuannya.
5) Berkaitan dengan sikap rendah hati dan mau mendengarkan orang lain. Hal
ini berkaitan dengan karakter dan sikap individu masing-masing, baik
pemberi maupun penerima pesan. Termasuk di dalam sikap dan sifat ini
adalah kerelaan untuk rendah hati, menghargai, dan mau mendengarkan orang
lain.
3. Komunikasi Organisasi
A. Definisi Komunikasi Organisasi
Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang
dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama[ CITATION Wri77 \l 1033 ]. Organisasi merupakan suatu sistem,
mengkoordinasi aktivitas, dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum
[ CITATION Muh14 \l 1033 ] . Dikatakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri
dari bagian yang saling bergantung satu sama lain. Setiap organisasi
memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisasi bekerja
menurut semestinya dan tidak mengganggu bagian lainnya. Untuk
mengkoordinasi suatu organisasi tentu saja tidak akan lepas dari komunikasi
efektif yang terjadi.
Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar
pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain
untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah
[ CITATION Gol86 \l 1033 ]. Menurut Redding dan Sanborn bahwa komunikasi
organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi
yang kompleks [ CITATION Mas08 \l 1033 ] . Yang termasuk dalam bidang ini
adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan
pengelola, komunikasi downward/komunikasi dari atasan ke bawahan,
komunikasi upward/ komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi
horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya,
mendengarkan, menulis, dan komunikasi evaluasi program [ CITATION
Mas08 \l 1033 ].
B. Aliran Komunikasi Organisasi
1) Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam kelompok atau
organisasi ke tingkat yang lebih bawah. Pola itu digunakan oleh pimpinan
kelompok dan atasan untuk menetapkan sasaran, memberikan instruksi
pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur ke bawahan,
menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian, dan mengemukakan
umpan balik tentang kinerja [ CITATION Muh14 \l 1033 ].
2) Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas mengalir ke tingkat yang lebih tinggi dalam
kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik ke atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke
sasaran dan menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi [ CITATION
Muh14 \l 1033 ].
3) Komunikasi horizontal
Ketika komunikasi terjadi di antara anggota kelompok kerja yang
sama, diantara anggota kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara
manajer pada tingkat yang sama, atau diantara setiap personel yang secara
horizontal disebut komunikasi horizontal [ CITATION Muh14 \l 1033 ].
4) Komunikasi Lintas Saluran
Kebanyakan organisasi, muncul keinginan pegawai untuk berbagi
informasi melewati batas-batas fungsional dengan individu yang tidak
menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Mereka melintasi garis
fungsional dan berkomunikasi dengan orang-orang yang diawasi dan yang
mengawasi tetapi bukan atasan atau bawahan mereka [ CITATION Muh14 \l
1033 ].
4. Keterampilan Komunikasi Guru
Dalam bidang pendidikan, komunikasi juga sangat penting perananannya.
Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan memiliki keterampilan komunikasi
yang efektif dan efisien sehingga terjadi suasana dan hubungan harmonis antara
guru dengan peserta didik. Raka Joni [ CITATION Soe95 \l 1033 ] menyatakan
keterampilan berkomunikasi guru dalam kegiatan pembelajaran mencakup 4
kemampuan pokok, yaitu sebagai berikut.
Wright, R., & Grandfort. (1977). The nature of Organization. Helsinki: Institute
for Human Communication.