Hukum Melakukan KB
Pada dasarnya, Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak keturunan.
Diantara hadits yang menerangkan hal tersebut adalah hadits riwayat Ma’qal bin Yasar
ketika datang seorang laki-laki meminta pendapat Rasulullah ﷺmengenai
calon istrinya yang memiliki nasab yang baik dan cantik namun mandul, maka beliau
mengatakan “jangan” lalu ia bertanya untuk kedua kalinya, maka Rasulullah
ﷺbersabda:
تزوجوا الودود الولود فإني مكاثر بكم األمم
“Nikahilah wanita yang penyayang dan banyak anak (subur), karena sesungguhnya aku
akan bebangga banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat terdahulu.” [13](HR: an-
Nasa’i, Abu Dawud).
Dalam hadits di atas sangat jelas sekali bahwa Islam menganjurkan umatnya untuk
memperbanyak keturunan. Sehingga upaya-upaya yang dilakukan untuk menyedikitkan
keturunan sangat tidak sejalan dengan syari’at bertanasul.
Sumber : http://www.annursolo.com/keluarga-berencana-kb-dalam-islam/
Sumber : https://www.kompasiana.com/ismi_fadilah_wahyuni/kb-dalam-pandangan-
islam_550017ee813311255efa735b
1. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk.
2. Tujuan khusus
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Sumber : https://doktersehat.com/pengertian-dan-tujuan-keluarga-berencana-
kb/amp/#aoh=15857817252948&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s
Sumber : http://journal.unika.ac.id/index.php/shk/article/download/1289/809
Sumber : https://www.popmama.com/pregnancy/birth/donahandayani/mengenal-
jenis-jenis-kb-beserta-efek-sampingnya
Gizi kurang: tidak cukup mendapatkan nutrisi. Ini berarti seseorang tidak mencukupi
asupan protein, kalori, vitamin, atau mineral yang dibutuhkannya. Efek dari
kekurangan asupan ini adalah gizi kurus atau wasting, stunting, dan berat badan
kurang.
Gizi lebih: mendapatkan nutrisi tertentu yang berlebihan. Konsumsi protein, lemak
atau kalori yang berlebihan juga berimbuh kepada malnutrisi. Pada kondisi ini, yang
terjadi adalah berat badan berlebih atau obesitas.
Gizi buruk bisa mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, mulai dari stunting,
diabetes, hingga penyakit jantung.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, jumlah balita dengan gizi buruk di
Indonesia adalah sebanyak 3,9% dan gizi kurang adalah 13,8%.
Gejala
Penurunan berat badan yang tidak disengaja. Kehilangan 5-10% berat tubuh
dalam waktu 6 bulan merupakan tanda utama dalam gizi buruk.
Berat badan rendah, orang dengan indeks massa tubuh (IMT) dibawah 18,5
kg/m2 berisiko malnutrisi. (IMT adalah rasio antara berat badan (kg) dan
tinggi badan (m) kuadrat)
Kurang nafsu makan dan minum
Merasa lelah sepanjang waktu
Merasa lebih lemah
Sering sakit dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh
Rambut dan kulit kering
Pada anak, tidak tumbuh seperti yang diharapkan atau tidak menambah berat
badan seperti yang diharapkan
Sumber: https://www.sehatq.com/penyakit/gizi-buruk