Anda di halaman 1dari 6

Nama/No.

Mahasiswa : Audry Choirunissa Nomor Ujian :1910105063

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP T.A 2020-2021

Mata Kuliah Islam dan Iptek Sks 2 sks


Fakultas Ilmu Kesehatan Dosen Penguji Dra. Siti ’Aisyah,
M.Ag

Prodi / Klas D3 BIDAN (A) Waktu 90 menit


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
Kerjakan semua soal dengan benar dan baik.
Anda boleh membuka buku dan Alquran tetapi tidak diperkenankan membuka hp dan
bekerjasama. Kerjakan di lembar jawab. Berdoalah sebelum mengerjakan ujian.

I. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang
pada huruf a, b, c atau d (80).
1. Dalam kajian mamasiswa D3 Bidan, dalam Q.S. Luqman (31) : mengisyaratkan adanya I’jaz al-
Quran tentang ilmu kebidanan. Sebagai mahasiswa Unisa, dalam mengkaji dan mengintegrasikan
Islam dengan ilmu pengetahuan, mengikuti Manhaj Tarjih. Dalam Manhaj Tarjih dijelaskan
tentang Wawasan Islam, bahwa dalam ajaran Islam al. memuat isyarat-isyarat keilmuan yang
tercakup dalam pemahaman istilah :
a. Al-amru c. al-irsyādāat
b. Al-awāmir d. an-nawāhi
2. Ketetapan hukum yang diputuskan atau difatwakan Tarjih Muhammadiyah terkadang berbeda
dengan pendapat ulama tradisional. Hal ini antara lain karena dalam menetapkan hukum, Tarjih
Muhammadiyah mendasarkan pada Al-Qur’an dan as-Sunnah :
a. Al-Hasanah c. Al-Maqbūlah
b. Adh-Dha’ifah d. Ash-Sahihah
3. Seorang ibu muda mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. Perlakuan suami
dimaksud tidak sejalan dengan maqaṣid asy-syarīʻah atau tujuan penetapan syariah seperti
tercantum dalam QS. al-Ambiya’(21) : 107 yaitu untuk mewujudkan:
a. barakah bagi manusia c. rahmah bagi manusia
b. barakah bagi seluruh alam d. rahmah bagi seluruh alam
4. Dalam masa pandemi Covid-19, Majelis Tarjih PP. Muhammadiyah mengeluarkan fatwa bahwa
salat jamaah wajib, salat tarawih dilakukan dirumah saja. Hal ini merupakan ekspresi maqāṣid
asy-syarīʻah untuk melindungi jiwa dan agama yang dikenal dengan :
a. Hifẓ al-‘aql c. Hifẓ ad-dīn dan hifz an-nafs
b. Hifẓ ad-dīn d. Hifẓ ad-dīn dan hifz an-nasl
5. Imunisasi polio meski menggunakan enzim tripsin yang terbuat dari babi sebagai katalisator
media tanam vaksin polio, menurut fatwa Tarjih Muhamamdiyah hukumnya mubah, sepanjang
belum ditemukan vaksin yang katalisatornya dari bahan yang halal. Kebolehan ini dimaksudkan
untuk melindungi jiwa anak. Meski anak yang terkena polio tidak menyebabkan kematian, tetapi
akan mengalami kesulitan. Dalam Fikih, kebolehan faksin untuk melindungi jiwa dimaksud
menempati derajat :
a. Dlaruri c. tahsini
b. Hajji d. tajribi
6. Bila dilihat dari perspektif wawasan Islam dalam pandangan Muhamamdiyah, maka Ilmu
Kebidanan termasuk dalam ranah ajaran Islam aspek :
a. Akhlak c. Ibadah
b. Aqidah d. Mu’amalah dunyawiyyah
7. Dalam Q.S. al-Mukminun (23) : 12 disebutkan bahwa manusia dicipta Allah berasal dari
sulalah min thin yang artinya sari pati tanah. Ia menguraikan lebih lanjut bahwa sari pati
tanah itu berasal dari semua yang dimakan manusia pada intinya berasal dari tanah,
seperti makan nasi dan sayur yang dimakan itu ditanam di tanah. Sari pati tanah itu ada
yang menjadi sperma yang berada dalam tubuh laki-laki dan ada yang menjadi ovum
yang berada dalam tubuh perempuan. Penjelasan tersebut, menurut Manhaj Tarjih dan
Pengembangan Pemikiran Islam, dilakukan dengan menggunakan pendekatan :
a. bayani c. ‘irfani
b. burhani d. naqli
8. Dalam kajian studi Islam, juga dikaji QS. al-Waqi’ah (56) : 79, ( َ‫سهُ إِالَّ ا ْل ُمطَهَّرُون‬
ُّ ‫) الَيَ َم‬.
Ketika ayat tersebut dikaji dari sisi munasabah ayat sebelum dan sesudahnya, yaitu ayat
77,78, dan 80, maka Putri memahami bahwa perempuan yang sedang haidl :
a. Boleh membaca Al-Qur’an, tapi tidak boleh menyentuhnya
b. Boleh menyentuh mushaf Al-Qur’an maupun membacanya
c. Tidak boleh menyentuh maupun membaca Al-Qur’an
d. Tidak boleh membaca Al-Qur’an, tapi boleh menyentuhnya
9. Dalam QS. al-Mukminun (23) : 12-14 yang mengisyaratkan adanya kehidupan melalui tahapan
terjadinya manusia di alam arham yaitu :
a. Sulalah min thin, nuţfah, ‘alaqah, mudghah, ruh
b. Sulalah min thin, nuthfah, ‘alaqah, mudlghah, ‘idzaman, lahman, khalqan akhar
c. Sulalah mim-maim-mahin, nuthfah, ‘alaqah, mudghah, ruh.
d. Turab, nuthfah, ‘alaqah, mudghah, mukhallaqah, ghairu mukhallaqah.

10. Bu Badri telah memiliki putra dua anak laki-laki dan satu anak perempuan. Ia bermaksud
mengikuti program KB dengan pertimbangan karena menghawatirkan kesehatan atau pendidikan
anak-anak bila jarak kelahiran terlalu rapat. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi keturunan
yang disebut dengan :
a. hifzul-‘aql c. hifzun-nafs
b. hifzud-din d. hifzun-nasl
11. Memperhatikan sabda Nabi Muhamamd saw “ ‫( ”كاَ َد الْ َف ْق ُر اَ ْن يَّ ُك ْو َن ُك ْف ًرا‬Hampir-hampir kefakiran
itu menyebabkan kekafiran) mengisyaratkan boleh mengikuti program KB dengan pertimbangan :
a. Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran terlalu rapat
b. Menghawatirkan keselamatan agama, karena faktor kesempitan penghidupan,
c. Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu karena mengandung atau melahirkan,.
d. Menghawatirkan kesulitan dalam mencari rizki sehingga jatuh miskin
12. ASI merupakan nutrisi bayi yang paling baik untuk memenuhi kebutuhan bayi. Isyarat
memberikan ASI secara sempurna dapat difahami dalam :
a. Q.S. al-Ahqaf (46) : 15 c. Q.S. al-Baqarah (2) : 233
b. Q.S. al-Baqarah (2) : 222 d. Q.S. Luqman (31) : 14
13. Perempuan yang sedang memberikan ASI, mendapatkan hak-hak reproduksi yang menurut Q.S.
al-Baqarah (2) : 233 adalah :
a. Makanan c. makanan dan pakaian
b. Pakaian d. Makanan, pakaian, dan rumah.
14. Bila ibu tidak bisa memberikan ASI, maka boleh disusukan pada donor ASI atas dasar
musyawarah antara ayah-ibu bayi dimaksud. Ibu radha’ah, berhak mendapatkan jasa yang
disebut:
a. Ijaratul-mal c. mut’ah
b. Ijaratul-‘amal d. nafaqah
15. Donor ASI dibenarkan dalam Islam. Meskipun demikian, donor ASI menyebabkan adanya
hubungan mahram antara ibu yang menyusui dan anak-anaknya dengan anak susuannya. Dalam
fatwa M. Tarjih Muhamamdiyah disebutkan bahwa hububungan radha’ah yang menyebabkan
adanya hubungan mahram adalah :
a. 1 kali menyusu langsung c. 5 kali menyusu langsung
b. 2 kali menyusu langsung d. 5 kali menyusu langsung ataupun tidak
16. Program bayi tabung diakui belum dilakukan pada masa Rasul. Hal ini karena program ini
merupakan penemuan iptek modern. Temuan iptek modern dalam layanan kesehatan yang
merupakan aspek mu’amalah dunyawiyyah, hukum asalnya adalah:
a. Makruh c. Sunah
b. Mubah d. haram
17. Seorang gadis menikah pada usia 31 tahun. Setelah 4 tahun pernikahannya, dia belum juga
hamil. Ia ingin mengikuti program bayi tabung, setelah upayanya agar bisa hamil secara alamiyah
belum berhasil. Ia mendapat informasi bahwa hukum bayi tabung menurut Majelis Tarjih
Muhammadiyah adalah :
a. Bayi tabung dibenarkan pelaksanaanya apabila sperma dan ovum berasal dari suami isteri dan
di tanam dalam rahim isteri yang memiliki ovum.
b. Bayi tabung dibenarkan pelaksanaannya apabila sperma dan ovum dari suami isteri dan boleh
ditanam dalam rahim isteri yang memiliki ovum atau wanita lain, apabila rahim isteri tidak
bisa hamil
c. Bayi tabung tidak dibenarkan karena biaya sangat mahal, termasuk perbuatan tabzir
d. Bayi tabung tidak dibenarkan karena menyamai kekuasaan Allah dalam penciptaan manusia
18. Dalam Fikih bencana, terdapat beberapa istilah dalam Al-Qur`an yang mengisyaratkan adanya
bencana. Di antaranya cobaan yang dianggap baik (hasanat) dan dianggap buruk (sayyi'at) yang
dalam Q.S. al-A’raf (7) : 168 disebut :
a. Bala` c. Halak
b. Fasad d. Musibah
19. Indonesia termasuk salah satu negara potensial mengalami bencana alam. Terdapat
berbagai macam bencana alam, diantaranya yang diisyaratkan dalam Q.S. al-Infithar
ِ
(82) : 3, ‫ت‬
ْ ‫فُ ِّج َر‬ ُ ‫وإِذَا الْب َح‬,
‫ار‬ َ yaitu bencana :
a. Banjir d. letusan gunu gapi
b. Gempa bumi e. tsunami
20. Dalam pandangan Islam, bencana alam yang terjadi ada yang disebabkan karena factor
manusia yang membuat kerusakan. Hal ini sejalan denagn isyarat Allah SWT dalam:
a. Q.S. al-A’raf (7) : 168 c. Q.S. ar-Rum (30) : 41
b. Q.S. al-Hadid (57) : 22 d. Q.S. asy-Syura (42) : 30
21. Diantara nilai-nilai dasar demokrasi dalam Islam adalah yang diisyaratkan dalam Q.S. al-
Baqarah (2) : 213 adalah al-ukhuwwah yang merupakan persaudaraan untuk menjadi :
a. Ummatan ‘ādilah c. ummatan wāhidatan
b. Ummatan khairiyyah d. ummatan wasaṭan.
22. Upaya memberantas korupsi telah dicontohkan Nabi, antara lain beliau melarang sahabat
menerima hadiah atau pemberian karena jabatannya. Perbuatan itu disebut dengan :

a. Ghulūl c. risywah
b. Isrāf. d. sariqah
23. Perilaku korupsi, hakekatnya mengambil hak-hak orang lain yang dilarang keras oleh
Allah, al. dalam Q.S. az-Zukhruf (43) : 65, disebut :
a. Ghulul c. risywah
b. Khianat d. zalim
24. Perilaku korupsi yang mengambil hak kebendaan yang dimiliki orang lain, sejatinya
bertentangan dengan tujuan syariah dalam hal :
a. Ḥifẓ ad-dīn c. Ḥifẓ al-māl
b. Ḥifẓ al-‘aql d. Ḥifẓ an-nasl
25. Dalam teori politik Islam, Negara Indonesia yang penduduknya mayoritas Islam, hidup
bersama dengan agama-agama lain, memiliki UU. Dasar yang menjadi landasan
kehidupan warga Negara dan kenegaraan, bukan berlandaskan Islam. Dalam hal ini,
Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk klasifikasi Negara :
a. Islam c. Pancasila
b. Muslim d. Sekuler

II. Jawab soal berikut dengan benar (40)


1. Al-Qur’an Surat al-Baqarah/2:222, menjelaskan tata aturan kesehatan repeoduksi tentang
haidl.
- Uraikan sabab an-nuzul ayat tersebut (10).
2. Upaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan Islam, dalam Manhaj Tarjih
Muhammadiyah antara lain menggunakan pendekatan Bayani, burhani, dan ‘irfani.
- Berilah satu contoh permasalahan dalam bidang kesehatan.
- Analisis permasalahan tersebut dengan menggunakan bayani, burhani, dan ‘irfani.
Semoga Allah memberi kemudahan
‫مع النجاح‬
Jawaban :

1)
2) C
3) D
4) C
5) B
6) D
7) A
8) A
9) A
10) C
11) A
12) C
13) D
14) D
15) A
16) B
17) A
18) D
19) E
20) C
21) D
22) C
23) D
24) C
25) C

Essay :
1) Al-Qur’an Surat al-Baqarah/2:222
Artinya :
Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu
yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci.
Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.

Uraikan sabab an-nuzul


Pada ayat ini Allah memberi tuntunan perihal aturan-aturan dalam menjalin hubungan suami-istri.
Dan mereka, para sahabat, menanyakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang haid. Pertanyaan ini
diajukan para sahabat ketika melihat pria-pria Yahudi menghindari istri mereka dan tidak mau makan
bersama mereka ketika sedang haid, bahkan mereka pun menempatkan para istri di rumah yang berbeda.
Ayat ini kemudian turun untuk menginformasikan apa yang harus dilakukan oleh suami ketika istrinya
sedang haid. Katakanlah, wahai Rasulullah, bahwa haid itu adalah sesuatu, yakni darah yang keluar dari rahim
wanita, yang kotor karena aromanya tidak sedap, tidak menyenangkan untuk dilihat, dan menimbulkan rasa
sakit pada diri wanita. Karena itu jauhilah dan jangan bercampur dengan istri pada waktu haid. Dan jangan
kamu dekati mereka untuk bercampur bersamanya sebelum mereka suci dari darah haidnya, kecuali
bersenang-senang selain di tempat keluarnya darah. Apabila mereka telah suci dari haid dan mandi maka
campurilah mereka sesuai dengan ketentuan yang diperintahkan Allah kepadamu jika kamu ingin bercampur
dengan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dari segala kesalahan yang diperbuatnya dan
menyukai orang yang menyucikan diri dari kotoran lahiriah dengan mandi atau wudhu.

2) a. Contoh permasalahan dalam bidang kesehatan adalah ASI


b. Analisis permasalahan tersebut dengan menggunakan bayani, burhani, dan ‘irfani.
 Bayani =
‫ َوتُه َُّن‬P‫هُ ِر ْزقُه َُّن َو ِك ْس‬Pَ‫و ِد ل‬PPُ‫ضا َعةَ ۚ َو َعلَى ْال َموْ ل‬ َ ‫ض ْعنَ أَوْ اَل َده َُّن َحوْ لَ ْي ِن َكا ِملَ ْي ِن ۖ لِ َم ْن أَ َرا َد أَ ْن يُتِ َّم ال َّر‬
ِ ْ‫َات يُر‬ُ ‫َو ْال َوالِد‬
ٰ
‫ث ِم ْث ُل َذلِكَ ۗ فَإ ِ ْن‬ِ ‫ار‬ِ ‫ضا َّر َوالِ َدةٌ بِ َولَ ِدهَا َواَل َموْ لُو ٌد لَهُ بِ َولَ ِد ِه ۚ َو َعلَى ْال َو‬ َ ُ‫ُوف ۚ اَل تُ َكلَّفُ نَ ْفسٌ إِاَّل ُو ْس َعهَا ۚ اَل ت‬ ِ ‫بِ ْال َم ْعر‬
ُ‫ا َح َعلَ ْيك ْم‬PPَ‫عُوا أَوْ اَل َد ُك ْم فَاَل ُجن‬P ‫ض‬ َ ُ َ َ
ِ ْ‫َاح َعل ْي ِه َما ۗ َوإِ ْن أ َر ْدت ْم أ ْن تَ ْستَر‬ َ ‫اض ِمنهُ َما َوتَ َشا ُو ٍر فَاَل ُجن‬ ْ ٍ ‫صا ع َْن ت ََر‬ ‫اًل‬ َ ِ‫أَ َرادَا ف‬
‫صي ٌر‬ ِ َ‫ُوف ۗ َواتَّقُوا هَّللا َ َوا ْعلَ ُموا أَ َّن هَّللا َ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب‬
ِ ‫إِ َذا َسلَّ ْمتُ ْم َما آتَ ْيتُ ْم بِ ْال َم ْعر‬

“Dan bagi para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum
dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa
atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang
patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan."

Berdasarkan terjemahan ayat Al-Quran di atas, bisa dipahami secara jelas


bahwa menyusui adalah perintah langsung dari Allah SWT. Perintah tersebut
akan sempurna jika ibu menyusui anaknya selama dua tahun, senada dengan
anjuran WHO.
Namun Allah tidak memaksakan jika ibu berhalangan untuk menyusui
selama dua tahun penuh. Apabila karena beberapa alasan Anda akhirnya harus
menyapih si kecil, Anda diperbolehkan untuk melakukkannya. Al-Quran bahkan
sudah mengatur jelas bahwa anak boleh diberi ASI dari ibu donor dengan
perjanjian yang jelas.

 Burhani =

Anda mungkin juga menyukai