Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FAKULTAS EKONOMI
UJIAN KOMPETENSI I TA 2020-2021.

Mata Kuliah Fikih Islam Program Studi Manajmen

Kelas A Dosen Penguji Dra. Siti ’Aisyah, M.Ag

Nama NIM / No.


Mahasiswa Presensi

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Kerjakan semua soal dengan benar dan baik. Anda boleh membuka al-Quran tetapi
tidak diperkenankan membuka buku dan bekerjasama.
Berdoalah sebelum mengerjakan ujian

I. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling benar dengan menuliskan
huruf a, b, c atau d pada lembar jawab. (80).

1. Aisyah ra, istri Rasulullah saw, memiliki pemahaman mendalam tentang hukum Islam.
Hal ini sejalan dengan makna fikih dari sisi bahasa yaitu :
1. Fahmun c. ‘ilmun
2. Fahmun ‘amiqun d. ‘ilmiyyah
2. Manhaj Tarjih Muhammadiyah dalam menetapkan keputusan dan fatwa mendasarkan
pada Al-Qur’an dan as-Sunnah :
a. Al-Hasanah c. al-Maqbulah
b. Al-Dla’ifah d. al-Sahihah
3. Di era pandemic, Majelis Tarjih PPM telah menuntunkan ibadah di masa pandemic yang
antara lain salat jamaah cukup di rumah bersama keluarga, atau dilaksanakan di masjid
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M. Ketetapan ini mempertimbangkan
informasi MCCC tentang virus Covid-19 Menurut Manhaj Tarjih Muhammadiyah, hal itu
dilakukan dengan menggunakan pendekatan :
a. bayani c. ‘irfani
b. burhani d. naqli
4. Tarjih juga menganjurkan vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin Sinovec.
Ketetapan ini mendasarkan pada nilai dasar Islam tentang tujuan syariah, yang antara lain
dimaksudkan untuk melindungi jiwa yang disebut dengan :
a. Hifz al-‘aql c. Hifz al-nafs
b. Hifz al-mal d. Hifz al-nasl
5. Seorang pecandu narkoba ketika diingatkan untuk meninggalkannya, mengatakan bahwa
tidak ada nas yang melarangnya, karena pada masa Rasul belum ada. Konselornya
menjelaskan, meskipun pada masa Rasulullah belum ada narkoba, namun dapat
dianalogikan dengan hukum khamr yang telah diharamkan oleh Allah melalui QS al-
Maidah (5) : 90. Metode ini digunakan oleh para ulama untuk menetapkan hukum
narkoba yang disebut dengan disebut metode :
a. Ijma’ c. Maslahah mursalah
b. Qiyas d. ‘Urf

1
6. Dalam kegiatan KIAI, mahasiswa UMY dibimbing menunaikan salat dan ibadah lainnya
sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah al-Maqbulah. Hal tersebut sejalan
dengan wawasan tarjih yaitu :
a. Dakwah amar makruf nahi mungkar c. Tajdid yang bersifat pembaharuan
b. Dakwah dan tajdid d. Tajdid yang bersifat pemurnian
7. Aborsi yang dilakukan abibat perkosaan yang menyebabkan stres berat bagi perempuan
korban perkosaan dengan pertimbangan Tim yang terdiri dari pihak keluarga, dokter ahli,
psikolog, dan ahli agama, hukumnya boleh. Dilihat dari sisi tingkatan hifdzun-nafs
kebolehan aborsi tersebut karena kondisi :
a. darurat c. hajat
b. maqasidut-tasyri’ d. tahsini
8. Hukum aborsi dimaksud juga memperhatikan kaidah fikih yaitu “dalam keadaan darurat,
hal-hal yang dilarang boleh dilakukan. Dalam Fikih perspektif Tarjih, hirarki nilai dan
norma dimaksdu termasuk dalam tingkatan :
a. Al-ahkam al-far’iyyah c. Al-qiyam al-asasiyyah
b. Al-maqashid al-syar’iyyah d. al-ushul al-kulliyyah
9. Dalam tuntunan Tarjih tentang ibadah di era Covid-19, yang termasuk dalam al-ahkam
al-far’iyyah adalah :
a. Menghindari Kerusakan Lebih Utama Daripada Meraih Manfaat
b. Musibah Merupakan Wujud Rahmah dan Keadilan Allah
c. Perlindungan Bagi Seluruh Umat Manusia.
d. Usaha aktif mencegah penularan covid-19 merupakan ibadah yang bernilai jihad
10. Dalam pandangan Ibnu Taimiyah, ibadah sebagai puncak ketaatan & ketundukan, di
dalamnya terdapat unsur :
a. Cinta c. ketundukkan.
b. Ketaatan d. kewajiban
11. Mahasiswa UMY berkomitmen menunaikan ibadah mahdhah dengan sebaik-baiknya dan
menghidup suburkan amal nawafil (ibadah sunnah) sesuai dengan tuntunan Rasulullah
serta menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus
sehingga tercermin dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji. Berikut ini adalah
amal nawafil :
a. Puasa Ramadan c. salat tahajud
b. Salat wajib 5 waktu d. zakat
12. Mahasiswa UMY setelah mengikuti kuliah Fikih, berkomitmen untuk memperbaiki
kualitas ibadah. Hal ini dilakukan karena mereka meyakini bahwa seluruh makhluk yang
ada di alam semesta ini dicipta & dipelihara Allah untuk kepentingan manusia. Hal ini
sejalan dengan Q.S. al-Baqarah (2) : 21 yang mengisyaratkan adanya :
a. Tauhid Asma wa Shifah c. Tauhid Rububiyyah
b. Tauhid Mulkiyyah d. Tauhid Uluhiyyah
13. Untuk menghindarkan diri dari virus corona-19, dianjurkan untuk menjaga kebersihan
dengan mencuci tangan menggunakan sabun dengan air bersih yang mengalir. Dari
perspektif ibadah, sebagai umat Islam juga dianjurkan menjaga wudhu, sebagai upaya
prevebtif menghindarkan diri dari wabah tersebut. Syariat wudhu, dituntunkan Allah
dalam :
a. Q.S. al-Baqarah (2) : 222 c. Q.S. al-Maidah (5) : 3
b. Q.S. al-Furqan (25) : 48 d. Q.S. al-Maidah (5) : 6
14. Dalam kegiatan KIAI, mahasiswa rajin shalat jama’ah, shalat tahajud, shalat dhuha dan
salat-salat sunnah rawatib. Mereka lakukan itu karena menyadari tantangan kehidupan di
era modern yang syarat dengan godaan ke arah tindak maksiyat. Dengan shalat, ia
meyakini akan dapat menghindarkan diri dari perbuatan fakhsya’ dan kemungkaran,
seperti dituntunkan Allah dalam :

2
a. Q.S. al-‘Ankabut (29) : 45 c. Q.S. al-Maidah (5) : 6
b. Q.S. al-Baqarah (2) : 3 d. Q.S. an-Nisa` (4) : 103
15. Sebagai seorang professional Pak Nasirun berusaha mengalokasikan zakat profesi untuk
disalurkan melalui LazisMU. Bila zakat profesi disyabahkan dengan zakat al-muzara’ah,
maka dia harus mengeluarkan zakat profesi :
a. Dikeluarkan setiap menerima gaji, bila pendapatannya setara atau melebihi standar
harga beras lima wasaq (552 kg), zakatnya sebesar 2,5%.
b. Dikeluarkan setiap menerima gaji, bila pendapatannya setara atau melebihi standar
harga beras lima wasaq (552 kg), zakatnya sebesar 5%.
c. Dikeluarkan setiap menerima gaji, bila pendapatannya setara atau melebihi standar
harga beras lima wasaq (552 kg), zakatnya sebesar 10%.
d. Dikeluarkan setiap tahun, setelah pendapatan selama satu tahun setara dengan 85
gram emas murni, sebanyak 2,5%
16. Di era COVID-19, LazisMu mengajak para muzakki melalui info grafis yang cukup
menarik. Penyaluran dana zakat, infak, dan sadakah akan disalurkan untuk pembuatan
APD bagi para mujahid dokter dan tenaga kesehatan, masker, dan bahan pangan untuk
masyarakat terdampak COVID. Sadakah, infak, dan zakat dimaksud memiliki hikmah
untuk tazkiyatun-nafs (pensucian diri). Hal tersebut sejalan dengan :
a. Q.S. al-Baqarah (2) : 3 c. Q.S. at-Taubah (9) : 103
b. Q.S. an-Nur (24) : 56 d. Q.S. at-Taubah (9) : 60
17. Dalam ajaran Islam, hakekat puasa menurut bu Rina ada dalam upaya untuk menahan
diri. Hal ini sejalan dengan makna ash-shaum dari segi bahasa dimaknai dengan ‫اإلمساك او‬
‫ الكف عن الشيئ‬yang artinya adalah :
a. Mancegah dari segala sesuatu
b. Mencegah tidak makan dan minum
c. Mencegah tidak makan, minum, dan hubungan sex suami-isteri sejak fajar sampai
maghrib.
d. Mencegah tidak makan, minum, hubungan sex antara suami-isteri, dan perbuatan
tercela
18. Di era Covid, para tenaga kesehatan dan petugas lainnya selama sebulan penuh
melakukan tugas jihad bekerja keras di garda terdepan untuk melayani mereka yang sakit
agar sembuh. Untuk menjaga kekebalan dan kekuatan fisik, bila tidak mampu
menunaikan puasa di bulan Ramadan, boleh tidak menunaikannya. Melandaskan Q.S. al-
Baqarah (2) ; 184:
a. Membayar fidyah, tidak perlu berpuasa c. Mengqadla puasa
b. Membayar fidyah dan mengqadla puasa d. Tetap berpuasa
19. Di era Covid-19, ghirah umat Islam untuk membantu cukup baik. LazisMu bersama
MCCC mengalokasikan dana zakat, infak, dan sadakah untuk mencukupi kebutuhan
APD, masker, dan nutrisi para tenaga kesehatan, perawat janazah, dan lainnya yang
berada di garis terdepan, Ditinjau dari ashnaf mustahik zakat, mereka termasuk dalam
ashnaf :
a. fakir c. miskin
b. Ibnu Sabil d. sabilullah
20. Pemerintah Arab Saudi menghimbau kepada para calon hujjaaj, agar menunda ibadah
haji tahun depan setelah kondisi aman dari COVID-19. Para hujjaj yang telah mendapat
quota haji berangkat ibadah haji tahun 2020, terpaksa ditunda tahun depan dalam
melaksanakan perjalanan spiritual haji. Dalam hal ini, dia tidak berdosa, karena menurut
Q.S. Ali ‘Imran (3) : 97, dia tidak memenuhi syarat :
a. Ihram c. ar-Rihalah
b. Istitha’ah d. az-Zadu

3
II. Kerjakan soal berikut di lembar jawab dengan dengan benar dan bahasa yang baik
(20).

1. Pandemi Covid-19 belum berakhir. Sekarang pemerintah sedang melaksanakan vaksinasi.


Muhamamdiyah melalui Rumah Sakit PKU juga ikut mensukseskan vaksinasi dimaksud.
Hal ini dilakukan karena sejalan dengan pengembangan pemikiran Islam yang
dikembangkan Majelis Tarjih dengan pendekatan bayani, burhani, dan ‘irfani
Pertanyaan :
- Uraikan analisis anda tentang vaksinasi Covid-19 sebagai upaya melindungi jiwa,
dengan pendekatan bayani, burhani, dan ‘irvani
2. Manhaj Tarjih mengembangkan asumsi metode yang bersifat hirarkhis. Implementasinya
dalam Fikih, terdapat tiga tingkatan nilai dan norma.
Pertanyaan ;
- Sebutkan tiga tingkatan tersebut, dan berilah contohnya masing-masing 1, yang
terkait dengan Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai