2
Kaitan Aborsi dengan Kesucian
Hidup Manusia
Masalah Aborsi terkait dengan konsep
kesucian kehidupan manusia.Tindakan Aborsi
dapat dikategirikan dalam penodaan terhadap
kesucian manusia itu sendiri.
Ajaran Agama Islam sangat menjunjung
tinggi kesucian kehidupan.Dalan Al-Qur’an
terdapat sejumlah ayat yang menyatakan bahwa
manusia dimuliakan Allah,antara lain:
3
QS al-Israa’:70
s *
Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.
4
Artinya :
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S.al-Mu'minun : 12-14).
5
Ayat-ayat lain
QS.al-Maaidat:32
QS.al-Israa’:33
QS.al-Israa’:31
QS.al-Nisa’:29
6
HUKUM ABORSI
Dalam menentukan hukum aborsi,para ulama
klasik mengelompokkannya dalam 3 fase,sejalan dengan
fase kehidupan janin yang terbagi dalam 3 fase,yaitu
sebelum 40 hari,setelah 40 hari,dan sesudah 120 hari.
Batas 120 hari ini didasarkan pada hadits ‘empat
puluhan’ dimana Nabi menyatakan bahwa janin ditahan
sebagai nuthfah selama 40 hari,sebagai ‘alaqat 40
hari,dan mudghat 40 hari.Diantara mereka ada yang
membolehkan dan ada yang mengharamkannya sesuai
dengan klasifikasi dalam 3 kelompok berikut,yaitu:
7
1. Golongan yang mengharamkan
pengguguran pada setiap tahap
pertumbuhan janin.
8
2. Golongan yang membolehkan
pengguguran pada salah satu tahap
pertumbuhan janin.
Makruh pada tahap nuthfat dan haram pada
10
HUKUMAN BAGI PELAKU ABORSI
Hukuman bagi pelaku aborsi tidak dapat
disamakan dengan hukuman bagi pelaku
pembunuhan terhadap orang yang keadaan
hidupnya sudah pasti
Semua madzhab sepakat menyatakan bahwa
pembunuhan janin adalah kejahatan dan
mereka sepakat menetapkan hukumannya
harus dalam bentuk al-Ghurrat maupun diyat
kamilat dengan kaffarat,bergantung pada
usia janin pada saat penyerangan terjadi.
11
1.AL-GHURRAT
Ghurrat adalah membayar sahaya laki-laki
atau perempuan atau yang dapat menggantikan
keduanya sebagai diyat karena membinasakan
janin melalui suatu tindakan kejahatan.Budak
tersebut harus berkualitas atau pembayarannya
dapat dilakukan dalam bentuk 100 ekor domba
atau dalam bentuk uang kontan(500 dirham)
atau dalam bentuk 5 ekor unta.
12
2.DIYAT KAMILAT
Tindakan menyerang janin setelah usia kandungan 4
bulan(peniupan ruh) sama dengan membunuh nyawa
seseorang.Untuk itu,si penyerang diwajibkan membayar
diyat kamilat(uang tebusan lengkap).
Pembayarannya dapat dilakukan terhadap keluarga
korban dalam bentuk 100 ekor unta,atau 1000 dinar,atau
12000 dirham.Jika pihak wanita itu sendiri yang melakukan
penyerangan,maka ia bertanggung jawab untuk membayar
uang tebusan lengkap kepada ahli waris janin,dan dia sendiri
tidak berhak mendapatkannya karena telah kehilangan hak
pewarisan akibat membunuh janinnya sendiri.
13
3.AL-KAFFARAT
Sanksi bagi pembunuh orang,disamping
konpensasi yang harus diberikan juga harus
membebaskan seorang budak sahaya yang
Muslim.Tindakan ini disebut Kaffarat yang
berarti penebusan dosa atau tobat.Jika tidak ada
hamba sahaya,orang yang bersalah diharuskan
berpuasa dua bulan berturut-turut.
14
SANKSI HUKUM BAGI YANG
MEMBANTU ABORSI
Dari segi hukum pedana Islam,seorang dokter,ahli
kebidanan,bidan,dukun bayi atau siapa saja yang terlibat
dalam pelaksanaan aborsi harus ikut bertanggung jawab.
Jika dilakukan setelah bulan keempat untuk alasan
non-terapeutik,maka dia harus bertanggung jawab
membayar sebagian dari jumlah diyat kamilat dan
diharapkan dia berobat atas perannya dengan berpuasa
selama 2 bulan berturut-turut.Tetapi jika dilakukan
sebelum bulan keempat maka dia harus membayar al-
Ghurrat sebagai konpensasi.
15
KESIMPULAN
16
3.Dalam konteks menghadapi berbagai persoalan sosial
ekonomi,atau kasus berat lain seperti perkosaan,pendapat-
pendapat para imam tersebut dapat dirujuk,sehingga
kesulitan menyangkut kelahiran bayi dapat dipelihara
sebaik-baiknya,namun untuk melakukannya terlebih dahulu
meminta saran kepada dokter ahli dan ulama.
17
REFERENSI
Tim Penulis.2003.Kesehatan dan Kedokteran
2.Jakarta:Departemen Agama RI.
18
19