PENGERTIAN
1. H. Holmer
2. Marjorie Jeffcoat
Menurut KUHP, pengertian aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap
stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40
minggu). Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan,
dimana berat kurang dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu. Dari segi
medikolegal maka istilah abortus, keguguran, dan kelahiran prematur mempunyai
arti yang sama dan menunjukkan pengeluaran janin sebelum usia kehamilan yang
cukup.
2) SECARA UMUM
1. Spontaneous abortion
Disebut juga sebagai aborsi spontan yaitu terjadinya keguguran kandungan yang
disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab secara alamiah atau tidak
sengaja.
2. Induced Abortion
III. PENYEBAB
1. Faktor Janin
3. Faktor Lainnya
Selain faktor kesehatan ibu dan anak, ada faktor lain yang menjadi penyebab
dilakukannya tindakan abortus. Misalnya faktor ekonomi, faktor sosial, faktor
psikologis ibu hamil akibat perkosaan, dan lain sebagainya.
DAMPAK
1. Pendarahan vagina berat; salah satu dampak buruk dari aborsi yaitu
terjadi pendarahan vagina berat yang disertai dengan demam tinggi
beserta gumpalan jaringan janin dari rahim. 1 dari 1000 kejadian aborsi
mengalami pendarahan berat.
2. Infeksi; selain pendarahan, wanita yang melakukan aborsi juga dapat terjadi
infeksi dengan peluang yang lebih tinggi. Infeksi ini terjadi di leher rahim
karena leher rahim yang melebar selama proses aborsi akibat penggunaan
obat yang diinduksi. Gejala infeksi setelah aborsi ini dirasakan seperti sakit
kepala, nyeri otot, pusing dan adanya sensasi tidak enak badan.
3. Sepsis; ini merupakan kondisi medis serius di mana terjadi peradangan di
seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi. Sepsis
atau septicaemia adalah penyakit yang mengancam kehidupan yang dapat
terjadi ketika seluruh tubuh bereaksi terhadap infeksi..
4. Endometritis; ini merupakan kondisi dimana terjadi peradangan pada
lapisan rahim yang juga diakibatkan karena infeksi. Wanita yang masih
berada di usia remaja dan melakukan aborsi akan lebih rentan terserang
endometritis.
5. Infeksi peradangan panggul; ini merupakan masalah yang dapat
meningkatkan resiko kehamilan ektopik atau mengurangi kesuburan
seorang perempuan di masa depan setelah melakukan aborsi. Kondisi ini
juga dapat berpotensi mengancam nyawa. Gejala dari infeksi peradangan
panggul juga dapat dirasakan dalam waktu 4 minggu setelah melakukan
aborsi di trimester pertama.
"Di sini, beliau (Syekh) tidak mempersoalkan usia janin," tambah Quraish
Shihab. Sedangkan, pelaku aborsi yang disebabkan akibat 'kecelakaan'
atau tidak didasari ikatan pernikahan maka pelaku dinilai melakukan dua
kesalahan. Pertama, hubungan seks di luar nikah. Kedua, aborsi di luar
yang telah ditentukan oleh para ulama. "Siapa pun yang melakukannya
maka dapat dikategorikan sebagai pembunuh," tulis Quraish Shihab.
Berikut pemaparan lengkap Juraidi terkait praktik aborsi seperti yang dilakukan Mbah
Yam:
Aborsi dalam bahasa Arab disebut juga dengan Al-ijhadh; Isqath ( ; اإلجهاض ؛ إسقاط
Abortion). Sepakat seluruh ulama menggugurkan kandungan (Aborsi) tanpa sebab
'Udzur ( ذريعة، حجة، ; العذرexcuse; pretext, pretense, plea), jika usia kandungan sudah
mencapai setelah umur 120 hari dari awal kehamilannya maka hukumnya adalah
"Haram". Bagi pelakunya yang menggugurkan dan yang meminta digugurkan dapat
dijerat dengan hukum pidana, sama hukumnya seperti pelaku pembunuhan
(menghilangkan nyawa orang lain). Allah Swt berfirman,
..... }٣٢ : ]٥ [ {المائدة...... اس َجمِي ًعا ِ ْس أَ ْو َف َسا ٍد فِي ْاألَر
َ ض َف َكأ َ َّن َما َق َت َل ال َّن ٍ َمنْ َق َت َل َن ْف ًسا ِب َغي ِْر َن ْف
" ......Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain (bukan karena Qishash) atau bukan karena membuat
kerusakan dimuka bumi (pelaku zinah yang sudah menikah, Teroris, Begal [Mafia],
gembong Narkoba, dll), maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya...." (QS. Al-maidah [5] : 32)
Jangankan membunuh manusia yang sangat diharamkan, merubah ciptaan Allah saja
seperti operasi pelastik (kecantikan) pada manusia tanpa sebab 'udzur Syar'i, adalah
diantara perbuatan yang di laknat oleh Allah Swt, sebagaimana Firman-Nya,
َ } َوألُضِ لَّ َّن ُه ْم َوأل ُ َم ِّن َي َّن ُه ْم َوألَم َُر َّن ُه ْم َفلَ ُي َب ِّت ُكنَّ َءا َذ١١٨ { ضا
ان ْاألَ ْن َع ِام َوألَم َُر َّن ُه ْم ً لَ َع َن ُه هللاُ َو َقا َل ألَ َّت ِخ َذنَّ مِنْ عِ َبا َد َك َنصِ يبًا َّم ْفرُو
َّيه ْم َو َما َي ِع ُد ُه ُم ال َّش ْي َطانُ إِال
ِ } َي ِع ُد ُه ْم َو ُي َم ِّن١١٩ { هللا َف َق ْد َخسِ َر ُخسْ َرا ًنا ُّم َبي ًنا ِ ونِ ان َولِ ًّيا مِّن ُد ِ َفلَ ُي َغ ِّيرُنَّ َخ ْل َق
َ هللا َو َمن َي َّت ِخ ِذ ال َّش ْي َط
)١٢١ -١١٨ : ]٤ [ } (النسآء١٢١ { ون َعن َها َمحِيصًا ْ َ َّ ْ َ ُ
َ } أ ْوال ِئ َك َمأ َوا ُه ْم َج َهن ُم َوال َي ِج ُد١٢٠ { ُغرُورً ا
" (perbuatan)yang dila'nati Allah dan syaitan itu mengatakan (mengajak manusia):
"Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah
ditentukan (untuk saya), dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong
telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku
suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya".
Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Syaitan itu memberikan janji-janji
kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal
syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu
tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya" (QS. An-
Nisa' [4] : 118-121)
Menurut Imam Ar-Ramli (Imam Syamsuddin Ar-Ramli ulama Madzhab Imam Syafi'I asal
Mesir, w: 1004H/1596M, diantara karya beliau "Nihayah Aalmuhtaj Ila Syarh Almuhtaj"):
"Boleh menggugurkan kandungan selama janin belum ada ruh. Dan mutlak hukumnya
adalah "Haram" jika menggugurkan janin yang sudah memiliki ruh". Pendapat ini sama
dengan Madzhab Imam Hanafi.
Menurut Imam Al Ghazali (Abu Hamid Muhammad Alghazali ulama Madzhab Imam
Syafi'I, W: 505H/1111M): "Menggugurkan kandungan mutlak hukumnya adalah
"Haram", ini sama dengan perbuatan pidana pembunuhan terhadap bakal calon janin
manusia"
Pendapat madzhab Hanabilah sama dengan pendapat Madzhab Imam Hanafi. Mereka
perpegang bolehnya menggugurkan kandungan selama masa 4 bulan pertama (120
hari) dari awal kehamilan. Namun jika janin berusia sudah mencapai lebih dari 120 hari
atau sudah ada ruh (tanda-tanda kehidupan) hukumnya adalah "Haram". (lihat dalam
kitab, Bujairimi Alkhatib, Syarah Shahih Muslim, Nihayah Almutaj, Tuhfatul Muhtaj Ibnu
Hajar, Ihya' Ulumuddin Imam Al-Ghazali, Alfiqhu Alislami Wa-Adillatuhu, dll)
Otoritas Negara harus dapat menjamin perlindungan dan kemaslahatan bagi rakyatnya.
Dan rakyat harus patuh terhadap Negara dan seluruh perangkat undang-undang yang
telah ditetapkan yang tidak bertentangan dengan hukum syari'at Islam yang telah
disepakati oleh lembaga ulama yang berkompeten. Allah Swt mengisyaratkan didalam
firman-Nya,
ُول إِن ُكن ُت ْم َ هللا َوأَطِ يعُوا الرَّ سُو َل َو أ ُ ْولِى ْاألَ ْم ِر مِن ُك ْم َفإِن َت َن
ِ ازعْ ُت ْم فِي َشىْ ٍء َف ُردُّوهُ إِلَى
ِ هللا َوالرَّ س َ ِين َءا َم ُنوا أَطِ يعُوا
َ َياأَ ُّي َها الَّذ
ً ْ َ ُ َ َ ْ
}٥٩ : ]٤ [ هلل َوال َي ْو ِم األخ ِِر ذلِ َك َخ ْي ُر َوأحْ َسنُ َتأ ِويال {النسآء ْ ِ ون ِباَ ُت ْؤ ِم ُن
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
(para ulama & pemerintah) di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya" (QS. Annisa' [4] : 59)
Begitu juga di dalam Ayat lain diwajibkannya rakyat untuk patuh terhadap keputusan
ulama dan pemerintah, sebagaimana Firman Allah Swt sebagai berikut,
Aborsi yang diperbolehkan selagi usia kandungan belum mencapai setelah umur 120
hari dari awal kehamilannya (sebelum adanya ruh pada janin), dan menggugurkan
setelah janin berusia diatas 120 hari (sudah adanya ruh), maka hukumnya adalah
'Haram'.
Bagi pelakunya yang menggugurkan dan yang meminta digugurkan dapat dijerat
dengan hukum pidana, sama hukumnya seperti pelaku pembunuhan (menghilangkan
nyawa orang lain). Di antara Aborsi yang boleh atau tidak boleh dilakukan diantaranya
sebagai berikut:
1. Malu karena hamil di luar nikah sebab perzinahan, meskipun usia wanita yang hamil
masih anak di bawah umur. Maka hukumnya mutlak adalah "Haram". Jika alasannya
karena usia anak masih di bawah umur, masih sekolah, masih labil, dan lain
sebagainya. Kondisi seperti ini, maka kedua orang tua baik dari pihak laki-laki dan
wanita harus ikut bertanggung jawab menjaga, memelihara dan melindunginya. Jika
kedua orang tua mereka wafat atau tidak ada, maka pemerintah wajib memberikan
perlindungan kepada mereka sampai mereka bisa mandiri. Jadi hamil sebab karena
pezinahan (suka sama suka) sama ada usianya masih di bawah umur apalagi usia
sudah dewasa (apapun alasannya), maka Haram hukumnya digugurkan. Tentang
status anak hamil di luar nikah dapat dilihat tulisan KH.Ovied. R dengan judul "Hukum
Nikah Hamil di Luar Nikah/tahun 2005"
2. Malu hamil karena sebab pemerkosaan dan usia wanita yang hamil masih di bawah
umur atau sudah dewasa, maka menggugurkan kandungannya diperbolehkan dengan
syarat:
c. Tempat menggugurkannya (rumah sakit atau tempat bersalin) harus yang sudah
mendapat izin dan payung hukum dari pemerintah.
3. Sebab penyakit ganas (seperti penyakit HIV/AIDS, kanker, dan penyakit ganas
lainnya). Namun jika usia janin sudah berusia di atas 120 hari (sudah adanya ruh),
maka tidak boleh digugurkan dan hukumnya adalah tetap "Haram".