Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TAKE HOME

ETIKA DAN PENGEMBANGAN DIRI

DISUSUN OLEH :

NAMA : MEITA KUSUMASTUTI


NIM : 1910105061
KELAS : A/A5

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTAS

2019
Bentuk Sistem Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri yang
Dapat Diterapkan di Indonesia

a. Pendidikan
Pendidikan kebidanan di Indonesia pada umumnya telah menjadi sistem yang
hampir sama dengan sistem pendidikan kebidanan di luar negeri,dalam hal ini
mengambil contoh pendidikan kebidanan di New Zealand yang telah menjadi
pemimpin dunia dalam menetapkan standar untuk praktik kebidanan dan
profesionalisme. Pada dasarnya pendidikan kebidanan yang tumbuh dalam dinamika
yang tidak terkendali merupakan akibat dari tumbuhnya institusi pendidikan yang
tidak mendahulukan kualitas dalam sistem pendidikan.
Strategi pendidikan dan pelayanan di New Zealand pada umumnya lebih
melihat dari segi sosiologi (kultur budaya ) dan pemerataan pendidikan dan pelayanan
yang berfokus kepada perempuan “Woman Centre”. Dengan melihat strategi
International Confideration of Midwifery (ICM) dimana dalam mengatasi kematian
ibu dan bayi diseluruh dunia dengan memperkuat kebidanan dengan atas tiga pilar
untuk penyediaan tenaga kerja kebidanan berkualitas,yaitu dengan:
1)pendidikan,2)regulasi,dan 3)asosiasi profesi.

1)Pendidikan merupakan langkah awal menciptakan bidan yang berkompeten


dilakukan dengan proses pendidikan yang berbasis kompetensi dengan keilmuan yang
terintegrasi dan scenario kasus yang didapat dalam praktik klinis mahasiswa.
2)Regulasi dalam hal ini pemerintah New Zealand melakukan pemerataan pendidikan
sekaligus pelayanan kebidanan pada daerah yang membutuhkan pelayanan kebidanan
sesuai dengan kultural yang dimiliki pada daerah tersebut. 3) Asosiasi profesi
kebidanan di New Zealand jelas berperan penting dalam penilaian klinis mahasiswa
diakhir program dan menilai asesmen klinis melalui OSCE,dari tiga hal yang telah
diterapkan di New Zealand tersebut jelas tidak heran kalau program pendidikan
kebidanan di New Zealand dapat berkembang dan memiliki kualitas sehingga diakui
dunia karena standar dan kompetensi pendidikan kebidanannya telah sesuai dalam
penerapan model asuhan kebidanan.

Kuantitas tidak menentukan kualitas,hal ini merupakan salah satu tolak ukur
oleh Negara New Zealand dalam mendirikan suatu pendidikan kebidanan , dimana
program pendidikan kebidanan diatur oleh Dewan Kebidanan yang dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Kebidanan Jaminan Kompetensi Praktisi Tahun 2003.
Dan yang paling penting program pendidikan tersebut mengarah dan tetap berbasis
cultural dimana memungkinkan peserta didik untuk belajar dimana mereka
tinggal,sehingga mereka tidak perlu pindah ke Dunedin atau Christchurch untuk
mengakses pendidikan kebidanan yang didukung oleh penempatan satelit untuk
melakukan video conference antara studi interaktif antar mahasiswa di berbagai
daerah.
Penyediaan kebutuhan untuk pendidikan kebidanan dilakukan dengan tiga
tahun masa pembelajaran untuk masuk ke profesi dengan minimum 1500 jam
teori,minimum 1500 jam praktek klinis,adanya kontinuitas dari pengalaman
perawatan,memiliki penempatan klinis yang beragam termasuk rumah
sakit,homebirth,unit bersalin,dan masyarakat. Dan memfasilitasi minimum dari 30
persalinan dan memenuhi kompetensi untuk pendafataran sebagai bidan.

Adapun syarat kompetensi untuk praktek sebagai bidan yaitu dengan 1)beekrja
dalam kemitraan dengan wanita seluruh pengalamn bersalin,2)Pemohon menerapkan
pengetahuan teoritis dan ilmiah yang komprehensif dengan kemampuan afektif dan
teknis yang diperlakukan untuk memberikan asuhan kebidanan yang
efektif,3)Pemohon mempromosikan praktek-praktek yang meningkatkan kesehatan
wanita,4)Pemohon harus menggunaka pertimbangan profesional sebagai seorang ahli
praktisi reflektif dan kritis ketika memberi asuhan kebidanan.

Strategi pendidikan dalam pemberian perawatan yang berkesinambungan


dilakukan dengan semua pengalaman klinis dalam kontinuitas model perawatan
,dimana 1 tahun pertama siswa mengikuti 2 atau 3 dai awalkehamilan sampai enam
minggu setelah melahirkan dengan memperhatikan peran orang yang mendukung.
Sedangkan strategi pendidikan dalam praktek reflektif dapat dicapai dimana siswa
mempertahankan log klinis berdasarkan pengalaman yang didapat,adanya pertanyaan
dengan dosen secara tatap muka dan dalam kelompok tutrorial kecil,menggunakan
siklus praktek,dll.

Sistem pendidikan kebidanan selain melihat dari segi aplikasi mahasiswa


terhadap teori yang didapat dari pengalaman praktek klinik ,juga dipengaruhi oleh
Scenario Based Teaching oleh tenaga pendidik yang menerapkan sistem pendidikan
berbasis kompetensi dengan cara: role model,membutuhkan tingkat pengetahuan yang
tinggi,teori pengajran berdasarkan skenario dan praktek,mengarahkan belajar
praktek,penelitian , dan farmakologi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan yang diadop


dari pendidikan kebidanan di New Zealand adalah program pendidikan kebidanan
yang harus mencerminkan bidan yang dibutuhkan bedasarkan kultural atau daerah di
Indonesia untuk menghasilkan:1)perkembangan dan penyampaian program yang
penting dengan melibatkan profesi bidan dan konsumen (perempuan),2)program
kebidanan New Zealand merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan pelayanan
bersalin yang mencerminkan peran bidan dan menggambarkan ajaran teoritis dalam
pemodelan peran melalui magang dan jenis pengalaman klinis untuk mengembangkan
bidan yang berkompeten.
b. Pelayanan
Pelayanan kebidanan New Zealand yang terbentuk sekarang merupakan proses
perbaikan dari pelayanan terdahulu yang berubah karena para wanita memberontak
terhadap model asuhan persalinan,sehingga wanita tersebut menuntut kembalinya
bidan tradisional,ingin mengambil kembali kendali pengalaman persalinan mereka
dan percaya bahwa bidan akan mendukung mereka untuk kembali melihat bahwa
proses persalinan adalah peristiwa kehidupan normal,mengnginkan bidan langsung
untuk secara otonomi didaerah masing-masing sehingga memberikan pelayanan
kebidanan berbasis kultural. Pelayanan kebidanan pada saat ini mayoritas dilakukan
oleh bidan yang bekerja secara independen dengan lingkup praktek kebidanan.
Sebagian besar bidan bekerja berpasangan,masing-masing dengan beban kasus 40-50
wanita per tahun.
Memberikan pelayanan dengan tidak memiliki hari libur sehingga pelayanan
yang diberikan merupakan pelayanan primer 24 jam,dengan selalu berkonsultasi dan
berkolaborasi dengan dokter kandungan jika muncul masalah. Sehinga semua
perawatan bersalin (kecuali dokter kandungan swasta) adalah gratis. Sehingga wanita
memiliki perawatan yang berkesinambungan dan semua wanita memiliki semua
perawatan dari bidan mandiri. Pilihan yang di informasikan dan persetujuan dalam
menrima pelayanan yang ditentukan adalah hak perempuan.
Pelayanan kebidanan di New Zealand merupakan perawatan berkompetensi
budaya. Dengan keragaman suku dan budaya,sehingga memiliki variasi luas dalam
status kesehatan,sehingga bidan di negara tersebut dipersiapkan di berbagai daerah
dengan pemerataan melalui pendidikan bersistem satelit,sehingga bidan lebih banyak
berasal dari daerah masing-masing dan untuk bekrja di daerah mereka sendiri agar
dapat memberikan pelayanan berkompetensi budaya bisa tetap dalam standar
kesehatan yang ditetapkan. Dan pelayanan berpusat kepada wanita bisa dicapai
dengan nyaman dan sikap terbuka atas keyakinan budaya yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai