Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BIOETIKA

“Studi Kohort”

OLEH :

SOPIA DELFI
1913211119

DOSEN PEMBIMBING :

ZUL AMRI, M.Kes

STIKES PERINTIS PADANG


PROGRAM STUDI S1 GIZI NON REGULER
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Studi
Kohort” ini dengan tepat waktu. makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah
Bioetika.
Adapun makalah ini disusun berdasarkan pengamatan dari internet dan buku
yang ada kaitannya dengan makalah yang dibuat. Dalam penyusunan makalah ini
tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu tidak
lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada orang tua, teman-teman dan dosen
pembimbing yang telah membantu hingga selesainya makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk para pembaca.

Pekanbaru, 9 Mei 2020

                                                                          Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1.....................................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................................... 1

1.2.Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II ISI
2.1.Pengertian Studi Kohort............................................................................. 3
2.2.Tujuan Studi Kohort................................................................................... 4
2.3.Rancangan Penelitian Kohort..................................................................... 5
2.4.Kriteria........................................................................................................ 5
2.5.Kelebihan dan Kekurangan Studi Kohort................................................... 5
2.5.1.Kelebihan Studi Kohort.................................................................... 5
2.5.2.Kekurangan Studi Kohort................................................................. 6
2.6.Contoh/Kasus Penelitian Kohort................................................................ 6
2.6.1.Contoh Penelitian Kohort................................................................. 6
2.6.2.Kasus Penelitian Kohort................................................................... 6
2.7.Masalah Etik pada Penelitian Kohort......................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan................................................................................................. 8
3.2.Saran........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus
dikembangkan di Negara-negara luar menjadi tolak ukur masyarakat di Negara
Indonesia untuk ikut mengembangkan dunia pengetahuan dan teknologi Negara ini.
Dunia kesehatan juga terus melakukan perkembangan baik dibidang teknologi dan
ilmu pengetahuannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah terus melakukan
penelitian-penelitian dibidang kesehatan.
Penelitian merupakan salah satu upaya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknlogi. Berdasarkan perannya, dibedakan menjadi studi
observasional yang membahas tentang studi kasus control (case control), studi potong
lintang (cross sectional) dan studi kohort, serta studi eksperimental yang membahas
tentang eksperimen dengan control random (Randomized Controlled Trial / RCT) dan
eksperimen semu (kuasi).
Berbagai jenis penelitian atau studi saat ini mengharuskan kita berpikir kritis
untuk dapat menentukan studi yang tepat kita gunakan sesuai dengan masalah,
tempat, dan waktu yang akan di teliti. Salah satunya adalah studi kohort. Dalam
epidemiologi, istilah kohort lebih mengacu kepada sekelompok orang yang diteliti
dan lahir dalam tahun yang sama, atau dalam periode yang sama. Kemudian,
kelompok tersebut akan bergerak melalui serangkaian kehidupan yang berbeda,
ketika kelompok bertambah usianya, perubahan dapat dilihat dalam data statistik
kesehatan dan data vital kelompok tersebut. Dengan demikian, berbagai faktor
kesehatan dan kematian dapat di lihat melalui kohort.
Studi kohort akan melihat berbagai hubungan antara faktor resiko dan efek
dengan memilih kelompok studi berdasarkan perbedaan faktor resiko. Kemudian
mengikuti sepanjang periode waktu tertentu untuk melihat seberapa banyak subjek
dalam masing-masing kelompok yang mengalami efek. Faktor resiko penelitian
tersebut dapat diukur pada awal penelitian (prospektif), ataupun pada penyakit sudah
terjadi terlebih dahulu sebelum dimulainya penelitian.

1.2. Tujuan
1. Untuk menjelaskan mengenai pengertian penelitian kohort.
2. Untuk mengetahui tujuan dari penelitian kohort.
3. Untuk mengetahui rancangan penelitian kohort.
4. Untuk mengetahui kriteria penelitian kohort.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penelitian kohort.
6. Untuk mengetahui contoh kasus penelitian kohort.
7. Untuk mengetahui masalah etik pada penelitian kohort.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Studi Kohort

Berbeda dengan studi kasus-kontrol, maka pada studi kohort penelitian


dimulai dengan melakukan identifikasi faktor resiko (kausa) terlebih dahulu,
kemudian subjek diikuti secara prospektif selama periode tertentu untuk mencari
ada/tidaknya efek (penyakit) yang ditimbulkan oleh faktor resiko tersebut. Jadi studi
kohort merupakan studi longitudinal yang bersifat prospektif. Pada studi ini subjek
penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diteliti terdiri dari
subjek yang terpajan dan kelompok control terdiri dari subjek yang tidak terpajan.
Hasil pengamatan juga disusun dalam tabel 2x2, untuk kemudian ditentukan insidens
terjadinya efek pada kedua kelompok dan dihitung resiko relative atau resiko insidens
(RR). Pada studi kohort juga diperlukan adanya suatu hipotesis penelitian.

Studi kohort adalah studi observasional yang mempelajari hubungan antara


paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan
status paparan kemudian diikuti (di-Follow Up) hingga periode tertentu sehingga
dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit.

Terdapat beberapa jenis studi kohort, yaitu :


1. Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding internal : kedua
kelompok belum terkena pajanan pada awal penelitian.
2. Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal (studi kohort
ganda) : kelompok kasus sudah terkena pajanan, walaupun belum ada efek
pada awal penelitian.
3. Studi kohort retrospektif : kelompok penelitian sudah mengalami efek,
kemudian ditelusuri, jadi sebenarnya sama dengan studi kohort namun data
diambil secara retrospektif karena telah terjadi pada masa lalu.
4. Nested case control study : terdapatnya suatu bentuk studi kasus-kontrol yang
bersarang (nested) di dalam rancangan penelitian yang bersifat kohort, namun
data diambil dari studi kohort.

2.2. Tujuan Studi Kohort

Studi kohort digunakan dalam penelitian medis dan psikologis. Studi kohort
yang berbagi faktor paparan umum dibandingkan dengan kelompok lain dari individu
yang setara yang tidak terpapar faktor tersebut, untuk menentukan pengaruh faktor
tersebut terhadap kejadian kondisi seperti penyakit atau kematian. Selain itu, Studi
kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor resiko
tertentu, karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal, studi kohort
memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang
makin meningkat.

2.3. Rancangan Penelitian Kohort

2.4. Kriteria
1. Tidak menderita efek yang diteliti
2. Belum terpajan terhadap faktor resiko yang diteliti
3. Ada kelompok sampel sehat dengan ada faktor resiko
4. Ada kelompok sampel sehat dengan tidak ada faktor resiko

2.5. Kelebihan dan Kekurangan Studi Kohort


2.5.1. Kelebihan Studi Kohort
1. Merupakan rancangan terbaik dalam menentukan insidens / perjalanan
penyakit dan efek yang diteliti.
2. Terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara faktor resiko dengan
efek secara temporal.
3. Terbaik dalam meneliti kasus yang bersifat fatal dan progresif.
4. Dapat digunakan untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu faktor
resiko tertentu.
5. Memiliki kekuatan yang andal dalam meneliti berbagai masalah kesehatan,
karena sifat pengamatannya yang kontinu dan longitudinal.

2.5.2. Kekurangan Studi Kohort


1. Memerlukan waktu yang lama
2. Memerlukan sarana dan biaya yang besar
3. Lebih rumit
4. Kurang efisien dalam meneliti kasus yang jarang terjadi.
5. Ancaman terjadinya drop-out cukup besar.
6. Masalah etika penelitian yang sering diabaikan.

2.6. Contoh/kasus Penelitian Kohort


2.6.1. Contoh Penelitian Kohort
1. Pengaruh pemberian imunisasi influenza terhadap kejadian kekambuhan
asma bronkiale (berdasarkan data rekam medik yang lengkap : kohort
retrospektif).
2. Pengaruh logam berat merkuri yang berasal dari tambahan gigi terhadap
kejadian penyakit alzheimer (kohort ganda).
3. Pengaruh jumlah rokok dan lama merokok terhadap kejadian kanker paru
(studi kohort).
4. Pengaruh gen metallothionein pada penderita penyakit Alzheimer (Nested
case-control study).
2.6.2. Kasus Penelitian Kohort
Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit thypoid pada anak-anak. Beberapa faktor yang diduga
sebagai faktor resiko terjadinya penyakit typhoid adalah kebiasaan jajan di
sekolah dan kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
Penyelesaian :
Desain studinya dapat digambarkan sebagai berikut :

Pada desain cohort berdasarkan status paparan (Eksposure) kemudian


diikuti (di- Follow Up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi
dan dihitung besarnya kejadian penyakit (disease). Dalam hal ini berdasarkan
status paparan (jajan dan cuci tangan atau jajan dan tidak cuci tangan) baru
kemudian diamati dari paparan-paparan tersebut mana yang menyebabkan
penyakit Thypoid dan mana yang tidak menyebabkan penyakit Thypoid.

2.7. Masalah Etik pada Penelitian Kohort

Misalnya penelitian di rumah sakit dengan menganalisa pasien di rumah sakit


mengenai pengaruh jumlah rokok dan lama merokok terhadap kejadian kanker paru,
apabila ingin meneliti pasien tersebut perlu adanya izin (Informed Consent) oleh
pasien tersebut sesuai dengan prosedur etika penelitian kesehatan. Jika tidak sesuai
dengan prosedur, maka terdapat masalah etik dalam penelitian yang dilakukan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Studi kohort adalah studi observasional yang mempelajari hubungan antara


paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan
status paparan kemudian diikuti (di-Follow Up) hingga periode tertentu sehingga
dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit. Terdapat beberapa jenis
studi kohort, yaitu : (1) Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding
internal : kedua kelompok belum terkena pajanan pada awal penelitian. (2) Studi
kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal (studi kohort ganda) :
kelompok kasus sudah terkena pajanan, walaupun belum ada efek pada awal
penelitian. (3) Studi kohort retrospektif : kelompok penelitian sudah mengalami efek,
kemudian ditelusuri, jadi sebenarnya sama dengan studi kohort namun data diambil
secara retrospektif karena telah terjadi pada masa lalu. (4) Nested case control study :
terdapatnya suatu bentuk studi kasus-kontrol yang bersarang (nested) di dalam
rancangan penelitian yang bersifat kohort, namun data diambil dari studi kohort.
Tujuan Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu
faktor resiko tertentu, karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan longitudinal,
studi kohort memiliki kekuatan yang andal untuk meneliti berbagai masalah
kesehatan yang makin meningkat. Kriteria studi kohort yaitu : (1) Tidak menderita
efek yang diteliti, (2) Belum terpajan terhadap faktor resiko yang diteliti, (3) Ada
kelompok sampel sehat dengan ada faktor resiko, (4) Ada kelompok sampel sehat
dengan tidak ada faktor resiko. Kelebihan studi kohort yaitu : (1) Merupakan
rancangan terbaik dalam menentukan insidens / perjalanan penyakit dan efek yang
diteliti. (2) Terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara faktor resiko
dengan efek secara temporal. (3) Terbaik dalam meneliti kasus yang bersifat fatal dan
progresif. (4) Dapat digunakan untuk meneliti beberapa efek sekaligus dari suatu
faktor resiko tertentu. (5) Memiliki kekuatan yang andal dalam meneliti berbagai
masalah kesehatan, karena sifat pengamatannya yang kontinu dan longitudinal.
Kekurangan studi kohort yaitu (1) Memerlukan waktu yang lama, (2) Memerlukan
sarana dan biaya yang besar, (3) Lebih rumit, (4) Kurang efisien dalam meneliti kasus
yang jarang terjadi. (5) Ancaman terjadinya drop-out cukup besar. (6) Masalah etika
penelitian yang sering diabaikan.

1.1. Saran
Sebaiknya menelusuri sumber informasi lainnya terkait studi kohort guna
menambah pengetahuan terkait dengan topik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/makalah-studi-kohort.html

https://repository.maranatha.edu/2522/4/Metlit%20BAB%20III.pdf

https://www.statistikian.com/2012/08/perbedaan-cross-sectional-case-control-
cohort.html

https://www.slideshare.net/mobile/birosmsFAunbrah/rancangan-penelitian-76045850

Anda mungkin juga menyukai