Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DI SEKOLAH
A. LATAR BELAKANG
Anak adalah pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh kecil.
Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan, baik secara fisik,
mental dan intelektual. Sehat merupakan sebuah hasil yang memerlukan proses atau usaha.
Memahami arti pentingnya kesehatan diri harus dimulai sejak dini, agar hasil itu bisa
dirasakan di kemudian hari. Pendidikan kesehatan harus diajarkan sejak dini pada anak,
karena anak sehat menjadi cerminan keluarga yang juga sehat.
Dalam memberikan Pendidikan kesehatan pada anak, seringkali orang tua dan guru
hanya membatasi pada kesehatan tubuh saja. Padahal, ini tidak hanya membahas pada fisik
tubuh, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental, perubahan sikap, perubahan kebiasaan
dan perubahan cara pandang.
Pencegahan dan penyadaran harus menjadi prioritas utama. Kita sebaiknya
mengatakan pada anak-anak tentang cara mencegah dan melindungi diri dari sakit. Kita perlu
mengajarkan hal-hal yang kecil dan sederhana yang dapat mereka lakukan sendiri tentang
kesehatan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang di atas maka yang diidentifikasi masalahnya adalah bagaimana
gambaran pengetahuan tentang pentingnya PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) untuk
anak-anak di lingkungan sekolah.

C. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta kemandirian
perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan agar dapat
hidup bersih dan sehat.
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku siswa dan guru di
tatanan institusi pendidikan khususnya terhadap program kesehatan lingkungan
sekolah.
2. Memberi pengalaman kepada murid – murid kelas II agar dapat disiplin dalam
melakukan suatu kegiatan.
D. SAP (Satuan Acuan Pembelajaran)
a. Topik : Promosi kesehatan dalam pencapaian PHBS
Hari/ Tanggal : Selasa, Maret 2020
Waktu : 09.00 -selesai
Tempat : TK Harapan Kita
Peserta : Siswa/i TK
Jumlah Peserta:
Karakteristik : Siswa/i TK
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners Patria Husada Blitar
b. Metode
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Demonstrasi
c. Alat Bantu
1. Leaflet
2. Video
d. Materi yang diberikan
Pentingnya PHBS khususnya untuk anak sekolah.
e. Susunan Acara
Susunan Penanggung
No Kegiatan Waktu
Acara jawab
1 Pengkondisia - Menyiapkan tempat dan alat 15 menit Adinda K.
n yang akan digunakan dalam
penyuluhan

2 Pembukaan - Pembukaan dari pelaksana 15 menit Adinda K.


- Memberikan salam pada peserta
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
3 Penyampaian - Peserta memperhatikan 30 menit Adinda K.
materi dan penjelasan dari penyaji
kuis - Penyaji penjelasan materi
4 Persiapan - Anak- anak keluar dari kelas 45 menit Adinda K.
praktek - Praktek cuci tangan dan gosok
gigi
5 Diskusi dan - Peserta masuk kelas kembali 15 menit Adinda K.
tanya jawab - Peserta diberi kesempatan untuk
bertanya dan mengemukakan
pendapat
- Penyaji menjawab pertanyaan dari
peserta
- Melakukan evaluasi atas materi
yang telah diberikan dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada
peserta penyuluhan
6 Penutup - Penyaji memberi kesimpulan atas 10 menit Adinda K.
penyuluhan yang telah dilakukan
- Memberi salam kepada peserta
yang hadir
- Acara selesai

E. MATERI
a. Definisi PHBS
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat (Depkes, 2007 : 2).
PHS adalah perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang yang
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. (Notoatmodjo, 2003 : 118).
b. PHBS Di Institusi Pendidikan
Upaya membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa dan guru di institusi
pendidikan untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya, serta mampu
mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri.
c. PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
d. Indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari
kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan.
Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun
antiseptik, air bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang
maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik.
Langkah-langkah mencuci tangan:
 Basahi tangan dengan air bersih yang mengalir
 Gunakan sabun secukupnya
 Usap-usap kedua telapak tangan
 Gosok semua selas-sela jari
 Usap-usap kedua punggung tangan
 Gosok jari dan kuku tangan kanan ke telapak tangan kiri, lakukan
sebaliknya
 Bersihkan ibu jari
 Bersihkan pergelangan tangan
 Bilas kedua tangan kita dengan air bersih
 Keringkan tangan kita dengan menggunakan handuk atau lap tangan
 Jangan lupa unttuk mematikan kran air setelah mencuci tangan
Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya sebelum makan,
sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak,
dan sebelum menyiapkan makanan. Kebiasaan CTPS yang bersih dan teratur
dapat menjauhkan kita dari bakteri dan kuman penyebab penyakit yang ikut
masuk ke dalam tubuh melalui makanan, misalnya diare.
2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Pengertian : jajanan yang bergizi dan tidak mengandung zat-zat berbahaya
Manfaat : sehat, terhindar dari penyakit
Cara Memilih :
 Bersih
 Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
 Tertutup
 Tidak bekas dipegang-pegang orang
 Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
 Masih segar
 Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
 Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat
pewarna buatan
 Bau tidak apek atau tengik
 Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
 Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
 Lihat tanggal kadaluwarsa
Jajanan Sehat : susu, roti, biskuit, buah-buahan
Jajanan Tidak Sehat:
 Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis, pemanis buatan dan
pewarna pakaian
 Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian
 Bakso bahan pengenyal
 Chiki/ makanan ringan yang menggunakan MSG sebagai penambah rasa,
zat pewarna dan pemanis buatan
 Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga
minyak sudah berwarna sangat keruh
 Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna merah
cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
 Kue berwarna mencolok yang memakai pewarna pakaian
 Es sirup/ minuman berwarna mencolok dan tidak higienis, memakai air
mentah, dan terdapat zat pewarna pakaian
Dampak
 Pemanis buatan: kanker kandung kemih
 Pewarna tekstil: pertumbuhan lambat, gelisah
 Bahan pengenyal (boraks): demam, kerusakan ginjal, diare, mual,
muntah, pingsan, kematian
 Penambah rasa seperti Mono Sodium Glutamat (MSG): pusing, selera
makan terganggu, mual, kematian
 Bahan pengawet: formalin: sakit perut, kejang-kejang, muntah, kencing
darah, tidak bisa kencing, muntah darah, hingga akhirnya menyebabkan
kematian.
 Timah: pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,
mual, muntah
 Makanan tidak bergizi: Gangguan berfikir
 Makanan mengandung mikroba, basi atau beracu: sakit perut, diare

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat


Bagaimana Cara Menggunakan Jamban Dengan Benar ?
 Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban dengan
benar, yaitu bila menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena
kaki /alas kaki akan mengotori jamban
 Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air besar
 Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan
penuh dengan sampah
 Mengingatkan siswa/i dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan
memastikan
 Jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
Bagaimana Cara Memeliharanya ?
 Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan air
 Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak ada serangga
(kecoa,lalat) dan tikus yang berkeliaran
 Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )
 Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
Buang Air Kecil Dan Buang Air Besar Dijamban Sekolah
Mengapa harus memakai jamban saat buang air kecil dan buang air besar ?
 Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak berbau.
 Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
 Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, cacingan,
penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
Bagaimana jamban yang sehat itu ?
 Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter )
 Tidak berbau
 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
 Tidak mencemari tanah sekitarnya
 Mudah dibersihkan dan aman digunakan
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung
 Penerangan dan ventilasi cukup
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air,sabun dan alat pembersih
4. Olahraga yang teratur dan terukur
Persiapan Olahraga
 Pakai pakaian olahraga yang menyerap keringat
 Pakai sepatu olahraga yang sesuai ukuran kaki
 Lakukan pemanasan sebelum berolahraga
 Pilih olahraga yang sesuai arahan guru
Tujuan olahraga secara rutin adalah :
 Agar tubuh kita selalu bugar
 Kita menjadi semangat untuk belajar
 Untuk memelihara kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak
mudah sakit
 Untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal
Manfaat olahraga secara rutin adalah :
 Berat badan terkendali
 Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
 Bentuk tubuh menjadi ideal dan proposional
 Lebih bertenaga dan bugar
 Daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik
 Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis, dll
5. Memberantas Jentik-Jentik Nyamuk
Dengan menghindari gigitan nyamuk,penyakit lainnya seperti malaria dan
penyakit kaki gajah (filariasis) dapat dicegah.
Cara Memberantas Jentik
Dengan melakukan cara 3M yaitu :
 Menguras dan menyikat dinding tempat-tempat penampungan air
sekurangkurangnya seminggu sekali
 Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
 Menguburkan, mengumpulkan, memanfaatkan atau menyingkirkan
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng
bekas, plastik bekas dan lain-lain.
Bagaimana Melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala ?
 Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik
 Jika ditemukan jentik, warga sekolah harus segera melakukan
pemberantasan jentik dengan melakukan 3M dan plus cara lainnya
 Memeriksa hasil pemeriksaan jentik
Kapan Dilakukan Pemeriksaan Jentik Berkala Dan 3m ?
Sebaiknya pemeriksaan jentik berkala dan 3M dilakukan secara teratur setiap
minggu (satu hari dalam satu minggu) di sekolah.
Memberantaskan Jentik di Sekolah
Apa yang dimaksud dengan memberantas jentik di sekolah ?
Kegiatan memeriksa dan membersihkan tempat-tempat penampungan air
bersih yang ada disekolah agar terbebas dari jentik nyamuk.
Mengapa perlu memberantas jentik disekolah ?
 Agar siswa terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk
seperti demam berdarah,malaria dan kaki gajah.
 Lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.
Bagaimana siklus hidup nyamuk ?
Telur – jentik – kepompong – nyamuk
 Telur
- Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur
sebanyak 100 butir.
- Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan ukuran 0.80
mm.
- Telur ini di tempat yang keringf (tanpa air ) dapat bertahan sampai
6 bulan.
- Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2
hari setelah terendam air.
 Jentik
- Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi besar
yang panjangnya 0.5-1 cm
- Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air.
Geraknya berulangulang dari bawah keatas permukaan air untuk
bernafas (mengambil udara) kemudian turun, kembali kebawah dan
seterusnya.
- Pada waktu istirahat, posisinya hamper tegak lurus dengan
permukaan air. Biasanya berada disekitar dinding tempat
penampungan air.
- Setelah 6 – 8 hari jentik itu akan berkembang / berubah menjadi
kepompong.
-
 Kepompong
- Berbentuk seperti koma
- Gerakannya lamban
- Sering berada dipermukaan air
- Setelah 1 – 2 hari akan menjadi nyamuk dewasa
Dimanakah tempat perkembangbiakan jentik nyamuk ?
 Tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari seperti drum,
tangki
 Reservoir,bak mandi / WC. Ember dan lain-lain
 Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari – hari seperti :
tempat
 Minum burung, vas bunga, kaleng, botol, plastic dan lain-lain
 Tempat penampungan air alamiah seperti lobang pohon, lobang batu,
pelepah daun dan lain – lain.
6. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi kurang ?
 Siswa tampak kurus
 Tidak segar , tidak ceria
 Tidak bergairah / malas melakukan aktifitas
 Cenderung sering sakit
Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi lebih ?
 Siswa tampak gemuk
 Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang
 Tidak dapat bergerak bebas
 Nafas mudah tersengal – sengal jika melakukan kegiatan
 Mudah lelah
 Malas melakukan kegiatan
Bagaimana tanda – tanda siswa dengan gizi baik ?
 Tumbuh normal
 Segar , kuat , giat dan ceria
 Mata bersih dan bersinar
 Nafsu makan baik
Anjuran : “ untuk tumbuh sehat, makan cukup dengan menu seimbang
dan bervariasi “ menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
secara teratur setiap 6 bulan.
Mengapa perlu mengetahui berat badan dan tinggi badan kita ?
 Menimbang berat badan mengukur tinggi badan secara teratur setiap 6
bulan, berarti siswa dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
badan serta status gizi ( gizi kurang, gizi baik atau gizi lebih ).
 Dengan mengamati pertumbuhan berat badan dan tinggi badan dari
waktu ke waktu, dapat diketahui perkembangan kesehatannya.
Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa ?
 Pencatatan hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
siswa di kartu menuju sehat anak sekolah (KMS-AS) secara teratur setiap
6 bulan akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa
( kekurangan gizi, kegemukan atau gizi baik ).
 Anak dengan status gizi baik akan tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai usia.
7. Membuang sampah pada tempatnya
Kita perlu memilah-milah sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :
 Sampah anorganik / kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan
secaranalami, contoh : logam, besi, kaleng, kertas, plastic, karet, atau
botol.
 Sampah organic / basah, yang dapat mengalami pembusukan secara
alami, contoh : daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran ,sisa
sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.
 Sampah berbahaya, contoh : baterai, botol obat nyamuk. Jarum suntik
bekas, botol sisa kimia, atau pecahan kaca.
Membuang sampah pada tempatnya
Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. Membuang sampah pada
tempatnya menghindari tubuh supaya tidak tertular penyakit, juga menjaga
kebersihan lingkungan sekolah.
Akibat membuang sampah sembarangan
 Sampah menjadi tempat berkembangbiak dan sarang serangga dan tikus.
 Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
 Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang
membahayakan kesehatan.
 Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran .
8. Tidak merokok di sekolah
Apa yang dimaksud dengan perokok aktif dan pasif ?
 Perokok aktif adalah orang – orang yang menghisap rokok secara rutin
dengan jumlah yang paling kecil sekalipun misalnya merokok 1 batang
dalam sehari atau merokok karena sekedar coba-coba saja, atau merokok
hanya menghembus hembusan asap rokok.
 Sementara perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tetapi
menghisap asap rokok orang lain atau berada dalam satu ruangan tertutup
dengan orang yang sedang merokok.
 Perokok pasif dapat menderita penyakit sama dengan yang diderita oleh
perokok aktif dan bahkan lebih berbahaya dari perokok aktif karena tidak
adanya kekebalan tubuh yang terbentuk dalam tubuh perokok pasif saat
racun asap rokok masuk kedalam tubuh.
Bagaimana supaya kita terhindar dari merokok ?
 Jangan pernah mencoba untuk merokok
 Jangan mau terbujuk oleh rayuan untuk merokok
 Berani bilang TIDAK kalau ada yang menawari kita merokok
 Katakan TIDAK MAU kalau ada yang mengajak merokok
 TEGUR kalau ada yang merokok disekolah
 KATAKAN TIDAK BOLEH kepada penjual rokok disekitar
sekolah
 PILIH dan bergaulah dengan teman yang tidak merokok
BEBASKAN DIRIMU DARI ASAP ROKOK
Zat apa saja yang ada dalam rokok ?
Dalam 1 batang rokok mengandung 4000 bahan kimia dan 43 senyawa tersebut
terbukti menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan
karbon monoksida (co).
 Nikotin dapat merusak jantung dan aliran dalam darah terganggu
seperti terjadinya penyempitan pembuluh darah mengeras dan terjadinya
penggumpalan darah. Nikotin menyebabkan perokok menjadi kecanduan.
 Tar merupaka n bahan kimia beracun yang dapat mengakibatkan
kerusakan sel paru – paru dan menyebabkan kanker, terutama kanker
paru.
 Karbon monoksida, merupakan gas beracun yang berakibat pada
kurangnya kemampuan darah membawa oksigen sehingga
mengakibatkan otak, jantung dan organ tubuh yang penting menjadi
kekurangan oksigen.
Apa saja bahaya merokok ?
 Dapat menderita kanker paru, kanker mulut, kanker organ tubuh yang
lainnya, penyakit jantung dan pembuluh darah, batuk – batuk yang
menahun ( kronik ), kelainan kehamilan, katarak, kerusakan ginjal,
kerusakan gigi, kehilangan pendengaran, tulang mudah patah dan lain-
lain.
 Selain dapat menyebabkan penyakit juga memberikan pengaruh pada
pikiran, perasaan dan tingkah laku perokok seperti menjadi ketagihan,
kemudian ketergantungan pada rokok tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta : Rineka Cipta.
http://organisasi.org/mendidik-mengajarkan-anak-pola-hidup-sehat-dan-bersih-sejak-dini-
awal-mengutamakan-kesehatan-bersama

Anda mungkin juga menyukai