Anda di halaman 1dari 8

HUKUM OHM 7

A. TUJUAN
1. Menentukan konstanta hukum ohm dari suatu ragkaian.

2. Menyelidiki hubungan antara tegangan dengan kuat arus.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Virtual lab
Alat : Laptop
Bahan : aplikasi praktikum Hukum Ohm (software)

2. Real lab

LISTRIK DAN MAGNET 61


Alat : a. Power supply Bahan: a. Resistor
b. Multimeter
b. Kabel penghubung
c. Project board

C. TEORI DASAR

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang 


mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan
beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan 
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar
dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Orang yang berhasil
menemukan hukum  ohm adalah seorang ahli fisika bernama George Simon
Ohm. Diaberhasil menemukan hubungan antara besar beda potensial dengan
besarnya kuat arus yang mengalir.  Sehingga pernyataan tersebut disebut dengan
hukum Ohm yang berbunyi: "Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar
sebandingdengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar jikasuhu
penghantar tetap”. Hukum ohm mengatakan bahwategangan antar bermacam
macam jenis bahan penghantar (V)berbanding lurus dengan arusyang mengalir
pada bahantersebut (I), ataudapat dirumuskan seperti dibawah ini :

V = I. R (1)

(Moegiharto,2000)

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang


mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar
dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap
digunakan dengan alasan sejarah.

Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan sebagai hambatan


yangdigunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1
Amperedengan beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu, kita dapat
mendefinisikanpengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial

LISTRIK DAN MAGNET 62


dan kuat arus.Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang
dihasilkan.Jadi, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar
tegangandan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas
penampangdan jenis bahan. Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang,
luas dan jenis bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda,
semakinpanjang maka semakin besar hambatan suatu benda. Hambatan
jugaberbading terbalik dengan luas penampang benda, semakin
luaspenampangnya maka semakin kecil hambatannya. Inilah alasan mengapakabel
yang ada pada tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah
untukmemperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan
mudah.Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan
jenis)semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan
benda itu.Kalau antara dua kutub positif dan kutub negatif dari sebuah sumber
tegangankita hubungkan dengan sepotong kawat penghantar, maka akan
mengalir aruslistrik dari kutub positif ke kutub negatif. Arus ini mendapat
hambatan dalampenghantar itu. Dari peristiwa di atas dapat diketahui bahwa ada
hubunganantara arus yang mengalir dalam hambatan kawat dan adanya
sumbertegangan.Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya
hambatankawat. Semakin besar hambatan kawat, maka semakin kecil arus
yangmengalir. Apabila sumber listrik bertegangan 1 volt dihubungkan
denganhambatan sebesar 1 Ohm, maka arus yang mengalir sebesar 1 amper.
Dalampenyelidikannya George Simon Ohm (ahli ilmu fisika dari
Jerman)menemukan bahwa arus listrik yang mengalir dalam hambatan
akanbertambah besar jika tegangan dinaikkan, sementara nilai hambatannya
tetap.Dari uraian diatas dapat dituliskan rumus hukum Ohm, yaitu:

V=IxR

Dimana,
V = tegangan dalam satuan Volt
I = arus dalam satuan Amper
R = hambatan dalam satuan Ohm.
Sebuah eksperimen mengatakan bahwa ketika sebuah kawat diberikan beda
potensial atau tegangan, maka arus di dalam kawat tersebut akan sebanding

LISTRIK DAN MAGNET 63


dengan beda potensialnya. Hasil eksperimen tersebut sekarang dikenal
dengan Hukum Ohm dengan konstanta kesebandingannya ditulis dengan
I/R,dimana I merupakan kuat arus listrik dan R merupakan resistansi atau I =1/R.
V atau R = V/I atau V = R . I
(Tipler, Paul A . 2001)

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial.


Salah satu cara untuk menghasilkan beda potensial yaitu dengan baterai. George
Simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat
logam sebanding dengan beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujungnya.
Tepatnya berapa besara aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada
tegangan, tetapi juga bergantung pada hambatan yang diberikan kawat terhadap
aliran elektron. Makin tinggi hambatan, makin kecil arus suatu tegangan V. Jadi,
hambatan didefinisikan sebagai arus sebanding terbalik dengan hambatan. I =
V/R, dimana R adalah hambatan kawat, V adalah beda potensial yang melintasi
alat tersebut, dan I adalah arus yang mengalir padanya. Hubungan ini sering
dituliskan: V = IR Dan dikenal sebagai Hukum Ohm. (Giancoli, Douglas C.,
2001:67-68).
Untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian,
digunakan resistor (R). Resistor R dapat disusun secara seri, paralel atau
campuran (kompon). Pada pemakaian alat-alat listrik sering digunakan kawat
penghubung, yang juga mempunyai hambatan, sehingga pada kawat tersebut akan
terjadi kerugian tegangan. Kerugian tegangan dalam kawat penghubung dapat
diperkecil dengan memilih kawat-kawat yang mempunyai hambat jenis kecil dan
penampang besar. Kawat-kawat yang mempunyai hambatan listrik besar disebut
hambatan (resistor) sedangkan kawat yang mempunyai hambatan yang sangat
kecil (diabaikan) dikenal dengan nama konduktor yang baik.

D. PROSEDUR KERJA
1. Menghidupkan laptop yang telah terinstal dengan aplikasi java
2. Membuka aplikasi virtual lab tentang Hukum Ohm.

LISTRIK DAN MAGNET 64


Gambar 1. Aplikasi virtual lab tentang hukum ohm
3. Membaca tujuan percobaan dan tabel data yang tesedia
a. Tabel 1
1) Menetapkan nilai R yaitu 500 Ω

Gambar 2. Langkah percobaan dengan nilai R=500Ω


2) Memvariasikan nilai tegangan (V) dan membaca nilai arus (I) yang
dihasilakn oleh perubahan tegangan (V).
3) Mengambil 10 data dan memasukkan data pada tabel 1.
b. Tabel 2
1) Menetapkan nilai R yaitu 200 Ω

LISTRIK DAN MAGNET 65


Gambar 3. Langkah percobaan dengan nilai R=200Ω

2) Memvariasikan nilai tegangan (V) dan membaca nilai arus (I) yang
dihasilakn oleh perubahan tegangan (V).
3) Mengambil 10 data dan memasukkan data pada tabel 2.
c. Tabel 3
1) Menetapkan nilai R yaitu 1000 Ω

Gambar 4. Langkah percobaan dengan nilai R=1000Ω

2) Memvariasikan nilai tegangan (V) dan membaca nilai arus (I) yang
dihasilakn oleh perubahan tegangan (V).

3) Mengambil 10 data dan memasukkan data pada tabel 3.

E. TABEL DATA

LISTRIK DAN MAGNET 66


1. Menentukan konstanta Ohm dari suatu rangkaian
Tabel 1.
R= ……. ohm

No Tegangan (V) I (A) Rhitung (Ω)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2. Menyelidiki hubungna tegangan dengan kuat arus


Tabel 2
R= ……. ohm

No Tegangan (V) I (A) Rhitung (Ω)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel 3
R=……… ohm

No Tegangan (V) I (A) Rhitung (Ω)


1
2
3
4
5
6
7

LISTRIK DAN MAGNET 67


8
9
10

DAFTAR PUSTAKA

Durbin,dkk. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi 5 Jilid 2. Jakarta:Erlangga

Moegiharto,yoedi. 2000. Rangkaian Listrik. Surabaya :Politeknik Elektronika


Negeri Surabaya

Ramli . 2016. Penuntun Praktikum Fisika Dasar.Padang: FMIPA UNP

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga

kami belum menemukan jenis penghantar seperti itu.

LISTRIK DAN MAGNET 68

Anda mungkin juga menyukai