1. Penurunan kesadaran
Pada stroke hemoragik sering kali terjadi penurunan kesadaran. Hal ini disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak akibat beberapa faktor, sehingga timbul suatu gumpalan
(hematoma) yang berakhir dengan peningkatan tekanan intrakarnial (TIK). Tekanan
intrakarnial tersebut akan menekan dan merusak subtansio retikularis diensefalon yang
pada akhirnya akan terjadi penurunan kesadaran yang sangat cepat.
Berbeda dengan stroke iskemik, pembuluh darah otak mengalami sumbatan (oklusi),
sehingga menyebabkan aliran darah menurun dan asam laktat tertimbun. Hal ini akan
mempercepat kematian sel, namun pada stroke iskemik tidak terlalu banyak
menimbulkan efek masa karena tidak ada hematoma, sehingga lesa jarang menimbulkan
efek peningkatan tekanan intrakarnial yang akibatnya kesadaran pada pasien masih
cukup baik.
2. Muntah Proyektil
Muntah terjadi pada stroke hemoragik akibat adanya peningkatan tekanan intrakarnial.
Ketika reseptor tekanan intrakarnial terangsang akan mengakibatkan pusat muntah di
dorsolateral farmatio reticularis terangsang. Selanjutnya akan menyalurkan rangsang
motorik melalui nervus vagus yang menyebabkan kontraksi duodenum dan sentrum
lambung dan terjadi peningkatan tekanan intraabdomen.Oleh karena itu terjadi muntah
menyemprot. Sedangkan pada stroke iskemik jarang ditemukan gejala muntah proyektil
karena tidak terjadi tekanan intra karnial.
3. Nyeri kepala
Secara keseluruhan perbedaan tanda dan gejala yang terjadi pada stroke hemoragik dan stroke
iskemik yaitu :
Referensi :
Bahrudin. 2010. Model Diagnostik Stroke Berdasarkan Gejala Klinis. Jurnal Ilmu Kesehatan
dan Kedokteran Keluarga.
Arif Muttaqin, 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan, Jakarta : Salemba Medika.