DISUSUN OLEH
ADEN Y.TANAEM/11571118
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1..1.Latar Belakang
1.2. Tujuan Penulisan
1.3.Rumusan Masalah
BABA II. PENGERTIAN PROMOSI KESEHATAN
2.1.Pengertian
2.2.Penyerapan materi dalam promosi kesehatan
BAB III. METODE PROMOSI KESEHATAN
3.1.Jenis Metode Promosi Kesehatan
3.2.Berdasarkan Teknik Komunikasi
3.3.Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
3.4.Berdasarkan Indera Penerima
3.3.Kelebihan dan kekurangan metode
BABIV. MEDIA / ALAT PERAGA
4.1.Pengertian
4.2.Kegunaan
4.3.Jenis-jenis media
DAFTA PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar a Belakang
Program-program kesehatan, terutama yang terkait dengan PHBS perlu selalu
disosialisasikan secara terus menerus, hal ini dikarena perubahan tingkah laku kadang-
kadang hanya dapat terjadi dalam kurun waktu yang relative lama. Dari pengalaman
bertahun-tahun pelaksanaan promosi atau penyuluhan kesehatan masyarakat mengalami
berbagai hambatan dalam rangka mencapai tujuannya, yaitu mewujudkan perilaku hidup
sehat bagi masyarakat. Dari penelitian-penelitian yang ada terungkap meskipun kesadaran
dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun perilaku kesehatan
masyarakat masih rendah.
Dari berbagai aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang perlu mendapatkan
perhatian secara seksama adalah tentang metode dan alat peraga yang digunakan
dalam promosi kesehatan. Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga yang
tepat sasaran, maka materi atau bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam promosi
kesehatan akan mudah diterima, dicerna dan diserap oleh sasaran, sehingga kesadaran
masyarakat akan PHBS lebih mudah terwujud.
Panduan ini merupakan sebuah buku pegangan bagi fasilitator kesehatan atau petugas
promosi kesehatan lainya yang mempunyai peran memberikan informasi dan pelajaran
ketrampilan bagi masyarakat sasaran dalam hal perikau hidup bersih dan sehat. Buku ini
berisi tentang metode, media promosi kesehatan, serta bagaimana cara membuat media
grafis promosi kesehatan, sehingga mereka mampu membuat media sesuai dengan
kearifan local.
BAB II.
PROMOSI KESEHATAN
2.1. Pengertian
Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar
menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku
yang aman atau pelaing tidak beresiko rendah. Program Promosi Kesehatan
tidak di rancang ”di belakang meja”. Supaya efektif, program harus dirancang
berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran setempat.
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar
merubah perilakunya, yaitu :
(i) Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup
masyarakat yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya
adanya sumber air bersih yang lebih dekat;
(ii) Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi
masyarakat dalam konteks pengetahuan lokal,
(iii) Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama
dan tokoh agama) setempat menyetujui dan mempraktekkan
perilaku yang di anjurkan dan
(iv) Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya
kemampuan untuk membangun jamban dengan teknologi murah
namun tepat guna sesuai dengan potensi yang di miliki.
Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila ia
menggunakan lebih dari satu indera
Apa yang bisa kita ingat :
10% dari yang kita baca
20% dari yang kita dengar
30% dari yang kita lihat
50% dari yang kita lihat dan dengar
80% dari yang kita ucapkan
90% dari yang kita ucapkan dan lakukan
BAB III.
Keterbatasannya
adalah :
- Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan
adalah terbatas
- Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh
adalah terbatas sekali
- Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan
menimbulkan prasangka pada keluarga lainnya
3.2.2. Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran
dimana di sampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk
dilaksanakan oleh masyarakat sasaran.
Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang
baik, seperti :
- Rundingkan dahulu dengan orang-orang
yang terkait
- Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda
acara sementara
- Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya (bila
diperlukan)
- Usahakan ikut sertanya semua golongan di
tempat itu.
Hal-hal perlu
diperhatikan :
- Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan
penerangan dan udara yang segar
- Waktu yang dipilh adalah waktu luang
masyarakat
- Pada siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang
berjauhan
- Tepat memulai dan mengakhiri
pertemuan
- Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan
kesempatan untuk berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
- Anjuran mempergunakan alat-alat
peraga
- Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan
mendorong kegiatan
- Memberikan penghargaan kepada semua golongan
yang hadir
- Libatkan tokoh-tokoh masyarakat
setempat
- Usahakan kegiatan lanjutan
(bila ada)
- Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang
didiskusikan
Kekurangan /
keterbatasannya :
- Tempat dan sarana pertemuan tidak
selalu cukup
- Waktu untuk diskusi biasanya
terbatas sekali
- Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir
adalah campuran
- Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
mengurangi jumlah kehadiran
Anjuran :
- Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
- Demonstrasi dilakukan tepat masanya
- Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak
perhatian dan peserta
- Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang
- Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
- Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat
Kekurangan / keterbatasannya :
- Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
- Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk
4.1. Pengertian
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi
4.2. Kegunaan
4.3.1. Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati.
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat
dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini
kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu
mengajar.
Termasuk dalam macam alat peraga ini
antara lain :
• Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di
atas tinja, dsb
• Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti
cacing dalam botol pengawet, dll
• Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan
seperti oralit, dll
4.3.3. Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
Poste
r
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan
dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster
biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak
dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman,
dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun,
gambar atau photo.
Leafl
et
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat
yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.
Phot
o
Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan
dalam bentuk :
a. Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan,
menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam
sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat
sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang
berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya
menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan resmi dari
Bupati.
Slid
e
Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini
sangat effektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat
mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat
diulang-ulang
Fil
m
Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun
bernuansa edikatif.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN