Disusun Oleh:
A. Pengertian Bahaya
Bahaya (hazard) adalah semua sumber situasi, ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cidera (kecelakaan kerja dan/atau PAK). Hazard adalah suatu kondisi atau
tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan kerugian terhadap manusia, harta benda,
proses, maupun lingkungan.
Bahaya didefinisikan sebagai agen infeksius atau produk yang dihasilkan agen
tersebut yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Sedangkan agen faktor biologi
atau biological agen didefinisikan sebagai mikroorganisme, kultur sel, atau endoparasit
manusia, termasuk yang sudah dimodifikasi secara genetik, yang dapat menyebabkan
infeksi, reaksi alergi, atau menyebabkan bahaya dalam bentuk lain yang mengganggu
kesehatan manusia.
Bahaya di lingkungan kerja adalah segala kondisi yang dapat memberi pengaruh yang
merugikan terhadap kesehatan atau kesejahteraan orang yang terpajan di lingkungan
kerja. Bahaya di lingkungan kerja memiliki berbagai macam faktor yang menjadi
penyebab munculnya bahaya seperti, paparan debu, paparan kebisingan dan pencahayaan.
Secara keseluruhan faktor bahaya dilingkungan kerja meliputi faktor kimia, biologi,
fisika, fisiologi dan psikologi (Suma’mur, 2009).
B. Pengertian Bahaya Kerja Biologi
Biohazard (bahaya biologi) dapat berefek pada manusia melalui kontak langsung
dengan biological agen atau lewat penularan agen perantara.
Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari
sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang
atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.
Bahaya biologi adalah potensi bahaya yang ditimbulkan dari faktor makhluk hidup.
Biasanya hazard biologi berada di lingkungan yang tidak bersih, kotor, dll.
Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (1) yang menyebabkan infeksi dan (2)
non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi (a)
organisme viable, (b) racun biogenik dan (c) alergi biogenik.
C. Klasifikasi Bahaya Kerja Biologi
1. Klasifikasi berdasarkan tipe agen
Berdasarkan definisi biological agen, bahaya kerja biologi dapat di klasifikasikan
menjadi:
a. Agen infeksius
b. Tumbuhan dan produknya
c. Hewan dan produknya
2. Klasifikasi berdasarkan mode transmisi
Pengetahuan tentang bagaimana biohazard menular sangat penting untuk memutus
rantai infeksi. Berdasarkan prosesnya transmisi dari biohazard dapat dibedakan
menjadi :
a. Langsung, dimana infeksi terjadi akibat kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
b. Tidak langsung, dimana infeksi terjadi akibat kontak dengan bahan atau benda
yang terkonaminasi.
D. IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA BIOLOGI
1. Potensi Bahaya Kerja Biologi di Tempat Kerja
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit
bahwa bahaya biologi terdiri dari virus, bakteri, jamur dan parasit, juga bahaya
biologi yang berasal dari serangga, tikus dan binatang. Faktor bahaya biologi
(Kepmenkes, 2007) adalah :
a. Virus : HIV, virus SARS dan virus Hepatitis.
b. Bioaerosol adalah disperse jasad renik atau bagian jasad renik di udara berupa
jamur, protozoa, virus yang menimbulkan bahan alergen, pathogen dan toksin
di lingkungan.
c. Bakteri dan pathogen lainnya, misalnya Mycobacterium Tuberculosis.
Berikut adalah tipe pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar bahaya biologi :
Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena
berupa multi sel. Mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup
dari organisme atau hewan lain.
5. Hewan
a. Sengatan : Serangga
b. Ular : Gigitan binatang berbisa
c. Carnivora : Binatang buas
6. Tumbuhan
a. Allergi: Debu kayu & asma
b. Allergi saluran nafas: Debu kapas
7. Organisme Viable dan Racun Biogenic
a. Organisme viable termasukdi dalamnya jamur, spora dan mycotoxins; Racun
biogenik termasuk endotoxins, aflatoxin dan bakteri.
b. Perkembangan produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu, kelembapan
dan media dimana mereka tumbuh. Pekerja yang berisiko : pekerja pada silo
bahan pangan, pekerja pada sewage & sludge treatment, dll.
c. Contoh : Byssinosis, “grain fever”, Legionnaire’s disease.
8. Alergi Biogenic
a. Termasuk didalamnya adalah: jamur, animal-derived protein, enzim.
b. Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari
bulu dan protein dari urine dan feaces binatang.
c. Bahan-bahan alergen pada industri berasal dari proses fermentasi, pembuatan
obat, bakery, kertas, proses pengolahan kayu, juga dijumpai di bioteknologi
(enzim, vaksin dan kultur jaringan).
d. Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen dapat menimbulkan gejala alergi
seperti rinitis, conjunctivitis atau asma.
e. Contoh : Occupational asthma : wool, bulu, butir gandum, tepung bawang dsb.
E. KESIMPULAN
Bahaya kerja biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari
sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang
atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi. Bahaya
biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu (1) yang menyebabkan infeksi dan (2) non-infeksi.
Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi (a) organisme viable, (b)
racun biogenik dan (c) alergi biogenik. Berdasarkan definisi biological agen, bahaya kerja
biologi dapat di klasifikasikan menjadi : Agen infeksius, Tumbuhan dan produknya,
Hewan dan produknya. Berdasarkan prosesnya transmisi dari biohazard dapat dibedakan
menjadi : langsung dan tidak langsung.
Tipe pekerjaan yang berisiko tinggi terpapar bahaya biologi : Pekerja lapangan
(outdoor), Pekerja yang pekerjaannya berhubungan dengan hewan, Pekerja yang terpapar
darah atau cairan tubuh manusia, Pekerja yang bekerja di lingkungan kerja tertentu.
Identifikasi risiko bahaya kerja biologi di lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents
penyebab penyakit seperti : bakteri, bahaya infeksi, virus, parasit, hewan, tumbuhan,
organisme viable dan racun biogenic, alergi biogenic.
F. DAFTAR PUSTAKA
Arief, Muhammad. 2011. Faktor Lingkungan Kerja Kimia Biologi. Prodi Kesehatan
Masyarakat Peminatan K3 Universitas Esa Unggul.
Harrianto, Ridwan. 2009. Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC.