Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

“ AKUNTANSI MULTINASIONAL: TRANSLASI LAPORAN


KEUANGAN ENTITAS ASING”
Dosen Pengampu : Suhaidar, S.E., M.Si

Kelompok : 3

Annisa (3011711003)
Isabella Dindasilva (3011711008)
Leni Lintang (3011711012)
Linda (3011711013)
Linda Desinta (3011711014)
Rita Yulianti (3011711019)
Sheren Valista (3011711020)

Kelas : 17 Akuntansi 1

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Tranlasi
Laporan Keuangan Entitas Asing meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak Suhaidar, S.E., M.Si. selaku dosen mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 2 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita semua. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Balunijuk, 11 Februari 2020

Penyusun
PENDAHULUAN

Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi mata uang asing. Translasi
hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan
dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran
fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.

Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi oleh karena itu, penting untuk
mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak
hanya melakukan transaksi dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi
internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger
dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai
translasi dan konversi. Karna masalah diatas sehingga penulis memilih tertarik untuk
menyajikan materi terkait dengan translasi mata uang asing.

Translasi tidak sama dengan konversi atau pertukaran dari satu mata uang ke mata
uang lain secara fisik. translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah
neraca yang dinyatatakan dalam pound inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi
seperti bila dilakukan konversi

Saldo – saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata
uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual
dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para
pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu,
dan pedagang professional.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang
yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2
hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi
antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa
mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran
suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa
depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.

Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot
atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang
lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap
pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Sehubungan dengan hal diatas, maka pada makalah ini kami akan membahas mengenai
“Translasi Laporan Keuangan Entitas Asing”.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Translasi Mata Uang

Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan
konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman
yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini,
laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing
disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.

Dalam translasi mata uang asing terdapat beberapa istilah yaitu:

1. Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
2. Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang
relevan.
3. Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam
atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan
kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
4. Kontrak pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward)
pada tanggal tertentu di masa depan.
5. Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah
mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6. Kurs histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu
aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7. Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
8. Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9. Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi
laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang
pelaporannya.
B. Alasan – Alasan Melakukan Translasi

Adapun beberapa alasan mengapa transalasi harus dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Agar para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi


perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
2. Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk
menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan
kerugian translasi.
3. Translasi juga dapat digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca laporan
keuangan, praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience).
4. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan
kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan
perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau
periode ke periode lain sulit dilakukan.
5. Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan
terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak
berkepentingan dari luar negeri.
6. Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi
mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di satu negara kepada pengguna di
negara lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa
efek luar negeri, melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau
ingin mengomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang
saham asingnnya.

C. Latar Belakang Dan Terminologi

Translasi tidak sama dengan konversi (pertukaran dari satu mata uang ke mata uang
lain secara fisik). translasi hanya perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca
yang dinyatatakan dalam poundsterling inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar
AS, Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi
seperti bila dilakukan konversi

Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap:

1. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata
uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar
forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar
forward.
3. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan
atau penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward
mata uang.

Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan
tidak akan sulit daripada mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanaan metric
tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan
negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.

D. Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan

Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain:
1. Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
2. Kurs historis (historical) adalah nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang
asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing
pertama kali terjadi.
3. Kurs rata-rata (average) adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai
tukar kini.

Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk
membedakan antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi. suatu
transaksi yang direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum
para akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin
secepatnya dalam laba. sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat belum direalisasi atau masih
diatas kertas.

Kegiatan operasional yang memberikan keuntungan sebelum transaksi mata uang


asing mungkin akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi
mata uang asing.

E. Transaksi Mata Uang

Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang
dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu
mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-
tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.

FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang
asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing. Pada tanggal transaksi
diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul
harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan
dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.

Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata
uang fungsionalik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tukar saat
itu.

Terdapat dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi :

- Perspektif Transaksi Tunggal, Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik
stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi
awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal

- Perspektif Ganda, Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona


mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan
tambahan pendapatan.

Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda
untuk transaksi mata uang asing.

F. Translasi Mata Uang

Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk


menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata uang
asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan, yaitu:

- Metode Nilai Tukar Tunggal

Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap
semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

- Metode Nilai Tukar Ganda

Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses
translasi mata uang asingnya.
- Metode Current-Noncurrent

Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu
(contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar
(kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk
perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban
noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan
atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya
depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang
dimiliki didapatkan.

- Metode Moneter-Nonmoneter

Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan


nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan
kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang)
ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset tetap, investasi jangka panjang dan
persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan
prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.

- Metode Kurs Sementara

Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item
yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs
sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat
itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara
spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing
ditranslasikan pada kurs historis.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang :

1. Penangguhan

Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik
dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam
memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas yang paling sulit.
2. Penangguhan dan amortisasi

Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi


penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam
ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik.

3. Penangguhan sebagian

Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang
asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan
hanya jika terealisasi.

4. Tidak Ada Penangguhan

Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk
mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam
laporan laba-rugi.

F. Perkembangan Akuntansi Translasi

Sebelum 1965

Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin


(ARB No. 4) yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43.
Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau kerugian
transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian bersih saling
dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui dalam laba tahun
berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih ditangguhkan dalam akun penundaan neraca
dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi pada masa mendatang.

1965-1975

Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam
keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Utang jangka
panjang yang timbul Karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan
berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar besar (dan dianggap tetap).
Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh penyajian ulang utng diperlakukan sebagai
bagian dari biaya perolehan aktiva. Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata
uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion
No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan
pilihan translasi yang lain bagi perusahaan.

1975-1981

Untuk mengakhiri keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi


sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975.
Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan
kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam laba selama periode
perubahan kurs nilai tukar.

Reaksi perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori
yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat
ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena menyebabkan
hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8
terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif sejumlah
perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang dilaporkan akan
terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan
demikian akan menekan harga saham perusahaan.

1981-hingga kini

Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama
yang dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS
No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui banyak
ertemuan dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial Accounting
Standards No. 52 pada tahun 1981.
KESIMPULAN

Penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut
sebagai translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap.
Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu
dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi
terhadap arah nilai tukar di masa mendatang.

Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu
mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan.
Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.

Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic
dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain kurs rata-rata (average), kurs historis
(historical), dan Kurs kini (current).
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.


2010:Salemba Empat.

http://karimahpatryani.blogspot.com/2014/05/perkembangan-akuntansi-translasi-pada.html

http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/translasi-mata-uang-asing.html

https://vanezintania.wordpress.com/2013/04/22/bab-6-translasi-mata-uang-asing-part3/

https://irsan90.wordpress.com/2012/03/26/translasi-mata-uang-asing/

Anda mungkin juga menyukai