Anda di halaman 1dari 108

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Sesuai Program Diploma-III Kebidanan merupakan pendidikan
professional yang menuntut lulusannya kompeten melakukan tugas- tugasnya
sesuai dengan peran yang diharapkan. Lulusan Program Pendidikan Diploma-
III Kebidanan, merupakan bidan pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan praktik pelayanan kebidanan yang berfokus pada upaya
pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan
kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan tindakan
kegawatdaruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan
pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepala
keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal
dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik di berbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, rumah
sakit atau unit kesehatan lainnya di lingkungan masyarakat.
Upaya untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut serta mengacu pada
karakter pendidikan diploma sebagai pendidikan vokasi maka pada kurikulum
Inti Pendidikan Diploma- III Kebidanan ditetapkan presentase pengalaman
pembelajaran praktik sebesar 60%. Pembelajaran praktik ini adalah kegiatan
proses pembelajaran praktik dalam konteks praktikum laboratorium ( P )
maupun praktik klinik ( K ) dalam bentuk pembelajaran berdasarkan
kompetensi ( Competency Based Learning ) yang mengacu pada kompetensi
inti Bidan Indonesia sesuai dengan peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai
bidan profesional.
Pada praktik kerja lapangan kali ini berfokus pada Keluarga Binaan
dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi (KB),

1
kurangnya pengetahuan ibu tentang menopause, dan kurangnya pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi.
1. Kurangnya pengetahuan WUS(Sudah Menikah) tentang IVA
Dari 10 kk yang saya data ada 1 keluarga dengan masalah ibu usia
subur belum pernah melakukan IVA dan belum pernah mengetahui
tentang IVA , telah dilakukan intervensi dengan cara konseling, serta
saya telah melakukan kunjungan sebanyak 3 kali ke rumah
Ny.Nurmala.

2. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi


Dari 10 kk yang saya data ada 1 keluarga dengan masalah kurang
mengetahui apa itu kesehatan reproduksi pada remaja. Keluarga Tn.
Ruadianto putrinya telah dilakukan binaan dengan cara konseling, dan
penyuluhan sebanyak 3 kali kerumah Tn. Rusdianto.

3. Kurangnya pengetahuan WUS tentang SADARI


Dari 10 kk yang saya data ada 1 keluarga dengan masalah kurang
mengetahui apa itu SADARI dan belum pernah melakukan SADARI.
Keluarga Tn. Edy Saputra telah dilakukan binaan dengan cara
konseling, dan penyuluhan sebanyak 3 kali kerumah Tn. Edy Saputra.

2
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat secara langsung mengenali masalah kebidanan yang
terjadi dikeluarga binaan serta dapat merencanakan dan melaksanakan upaya
pencegahan masalah bersama dengan keluarga binaan serta mengevaluasi
keberhasilan program.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mahasiswi dapat melakukan pelayanan secara langsung ke keluarga binaan.
2. Mahasiswi dapat melakukan penyuluhan dan diskusi mengenai alat
kontrasepsi dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi bersama-
sama dengan keluarga binaan.
3. Mahasiswi dapat merubah pola pikir keluarga binaan dari tidak tahu sehingga
dapat mengenali masalah yang ada di sekitarnya.
4. Mahasiswi dapat melaksanakan pembinaan peran serta keluarga dalam
pemecahan masalah kesehatan kebinaan yang ditemukan.
5. Mahasiswi dapat melaksanakan penyuluhan kesehatan secara langsung
kepada keluarga binaan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang
ditemukan.

1.3. RUANG LINGKUP


Asuhan kebidanan secara berkelompok pada komunitas yang meliputi
pengkajian, perumusan diagnosa, pengembangan perencanaan, pelaksanaan
evaluasi dan dokumentasi dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
a. Pertemuan tingkat desa
b. Pengumpulan data kesehatan masyarakat khususnya KIA/KB
c. Menganalisis masalah dengan pendekatan partisipatif rural appraisal
d. Musyawarah masyarakat desa
e. Program KIA/KB didesa
f. Upaya promosi kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan khususnya
untuk kesehatan ibu dan anak
g. Upaya pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan di desa

3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. PEMERIKSAAN IVA
2.1.1.   Pengertian IVA
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim
dengan larutan asam asetat 3-6% (Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari pap
smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan
peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter
ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat
serviks yang telah diberi asam asetat 3-6% secara inspekulo. Setelah serviks
diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks yang dapat
diamati secara langsung dan dapat dibaca sebagai normal atau abnormal.
Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-
perubahan pada jaringan epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan
merespon lebih cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60
detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks
yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,2010).

2.1.2. TUJUAN IVA


Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada leher rahim.

4
2.1.3. SYARAT PEMERIKSAAN IVA
1. Sudah menikah
2. Pernah melakukan hubungan seksual
3. Tidak sedang datang bulan/haid
4. Tidak sedang h

2.1.4. JADWAL IVA


Jadwal yang dianjurkan dalam pemeriksaan IVA menurut WHO ( World
Healht Organitation) yang ditulis dalam Nugroho Taufan,2010 yaitu:
1. Setiap wanita minimal 1 (satu) kali pada usia 35-40 tahun
2. Dilakukan pemeriksaan ulang setiap 5 tahun sekali

2.1.5. KEUNTUNGAN IVA


Keuntungan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut:
1. Praktis, mudah dilaksanakan
2. Dilaksanakan oleh bidan, dokter umum, dokter spesialis obgyn, dan
dilakukan di klinik, laboratorium yang memadai, dan rumah sakit.
3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4. Hasil dapat langsung diketahui

2.1.6.  PENATALAKSANAAN SKRINING IVA


2.1.6.1. PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pemeriksaan dengan metode IVA, dibutuhkan
persiapan sebagai berikut:
a. Persiapan Ibu :
1. Informed consent
2. Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Ibu diminta mengosongkan kandung kemih

5
b. Persiapan alat :
1. Handscoen 1 (satu) pasang
2. Spekulum cocor bebek/ Spekulum sim
3. Lidi berkapas
4. Asam asetat 3-6 % (Asam cuka)
5. Ember plastik berisi larutan klorin 0,5%
6. Tempat sampah
7. Bengkok
c. Persiapan Penolong :   1. Melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
                                         2. Memakai handscoen
d. Persiapan Lingkungan:1. Jendela ditutup

2.1.6.2. CARA KERJA


Cara kerjanya adalah sebagai berikut: 
1. Pasien diminta menandatangani informed consent
2. Pasien dijelaskan mengenai prosedur yang akan dijalankan
3. Cuci tangan dibawah air mengalir
4. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (Posisi terlentang dengan
mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas perut)
5. Memperhatikan vulva apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan.
6. Memasukan speculum kedalam vagina pasien secara perlahan-lahan, lalu
dibuka untuk melihat serviks uteri.
7. Serviks uteri dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan lainnya.
8. Dengan menggunakan lidi berkapas, larutan asam asetat 3-6% dioleskan ke
leher rahim.
9. Hasil dilihat:
 Bila luka atau lesi pada leher rahim berubah menjadi keputihan,
maka hasilnya positif (+). Hasil positif menunjukkan bahwa klien
positif kanker.
 Bila warna tidak berubah menjadi putih, maka hasilnya negatif (-).
Hasil negatif menunjukkan bahwa klien tidak menderita kanker.

6
10. Speculum dikeluarkan dari vagina secara perlahan-lahan.
11. Ibu diberitahu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12. Ibu dirapikan, alat-alat dibuka dan direndam dalam ember plastik berisi
larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
13. Handscoen dilepas dalam air klorin
14. Cuci tangan dibawah air mengalir
15. Menyelesaikan dokumentasi

2.1.7. HASIL PEMERIKSAAN IVA


Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) hasil pemeriksaan IVA dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. IVA negatif (-) artinya menunjukkan leher rahim normal.
2. IVA positif (+) artinya ditemukan bercak putih Bila luka atau lesi pada
leher rahim berubah menjadi keputihan, maka hasilnya positif (+). Hasil
positif menunjukkan bahwa klien positif kanker.
3. Jika masih tahap lesi atau lecet, pengobatan cukup mudah, bisa langsung
diobati dengan metode krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan
gas karbondioksida atau nitrogen ke leher rahim.

2.2. KESEHATAN REPRODUKSI


2.2.1. Pengertian
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya.Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan
seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara
sehat dan aman (Rejeki, 2008).
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak
ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (badan PBB untuk
kesehatan dunia) adalah 12 sampai 24 tahun. Namun jika pada usia remaja

7
seseorang sudah menikah, maka ia tergolong dalam dewasa atau bukan lagi
remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi remaja tetapi masih tergantung
pada orang tua (tidak mandiri), maka dimasukkan ke dalam kelompok remaja
(BKKBN, 2007).

2.2.2.Fungsi Reproduksi Wanita


Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan :
1. Mulai menstruasi.
2. Payudara dan bokong membesar.
3. Indung telur membesar.
4. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat.
5. Vagina mengeluarkan cairan.
6. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina.
7. Tubuh bertambah tinggi

2.2.3.Menstruasi atau Haid


Bila menstruasi baru mulai periodenya mungkin tidak teratur dan dapat
terjadi sebulan dua kali menstruasi kemudian beberapa bulan tidak menstruasi
lagi. Hal ini memakan waktu kira-kira 3 tahun sampai menstruasi mempunyai
pola yang teratur dan akan berjalan terus secara teratur sampai usia 50 tahun.
Bila seorang wanita berhenti menstruasi disebut menopause. Siklus menstruasi
meliputi :
1. Indung telur mengeluarkan telur (ovulasi) kurang lebih 14 hari sebelum
menstruasi yang akan datang.
2. Telur berada dalam saluran telur, selaput lendir rahim menebal.
3. Telur berada dalam rahim, selaput lendir rahim menebal dan siap
menerima hasil pembuahan.
4. Bila tidak ada pembuahan, selaput rahim akan lepas dari dinding rahim
dan terjadi perdarahan. Telur akan keluar dari rahim bersama darah.

8
Panjang siklus menstruasi berbeda-beda setiap perempuan.Ada yang
26 hari, 28 hari, 30 hari, atau bahkan ada yang 40 hari. Lama menstruasi pada
umumnya 5 hari, namun kadang-kadang ada yang lebih cepat 2 hari atau
bahkan sampai 5 hari. Jumlah seluruh darah yang dikeluarkan biasanya antara
30 – 80 ml. Selama masa haid, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan
daerah kewanitaan dengan mengganti pembalut sesering mungkin.

2.2.4.PENGERTIAN GIZI
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.
Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali
bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi
bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam
proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran
ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi
oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka
ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun
dan zat pengatur.

9
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu,
ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang
mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati
adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah
telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun
berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-
buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan
untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi remaja yang
mengandung zat sumber tenaga ,zat pembangun,dan zat pengatur serta beraneka
ragam jenisnya.

2.2.4.1 Prinsip Gizi pada Remaja


Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam
proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi
kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi
endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi
tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth
Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt,
kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.

10
Growth Spurt :
1. Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
2. Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama
melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi
oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih
dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti,
makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk
mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi
lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa
dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya,
seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat
gizi yang lebih dari biasanya.

2.2.4.2 Faktor yang mempengaruhi Gizi Seimbang Remaja


Berikut ini faktor–faktor yang mempengaruhi kebutuhannya zat gizi usia
remaja seperti :
1. Aktivitas fisik
2. Lingkungan
3. Ekonomi
4. Pengobatan
5. Depresi dan kondisi mental
6. Penyakit
7. Stres

2.2.4.3 Kebutuhan Zat Gizi Seimbang bagi Remaja


1. Energi
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk melakukan
aktifitas sehari-hari dan dihasilkan dari karbohidrat, protein, lemak. Pada remaja
kebutuhan energi menurun karena basal metabolisme dan kegiatan fisik

11
meningkat. Sumber bahan makanannya yaitu : beras, singkong, mie dan lain-lain
(KH),ikan,daging(protein),minyak, keju,(lemak).
2. Protein
Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-sel
yang rusak, pengatur fungsi fisiologis organ tubuh. Kebutuhan protein bagi remaja
yaitu 14-16% dari kalori total (0,8-1gr/kg.BB/hari).Sumber protein utama adalah
ikan,daging,ayam,tempe,tahu, dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam tubuh
sebagai cadangan energi.Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia remaja tidak
di anjurkan karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam tubuh khususnya
kadar kolesterol darah,yaitu 20-25% dari kalori total.sumber ;minyak,mentega.
4. Serat
Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan proses
buang air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit.Serat dapat memberi
rasa kenyang pdalam waktu lama. Sumber : sayuran-sayuran dan buah-buahan
yang tinggi serat.
5. Mineral
Mineral di butuhkan remaja di perlukan dalam jumlah sedikit,sungguhpun
demikian peranannya sangat penting dalam berbagai proses metabolisme di dalam
tubuh.
Kebutuhan mineral usia Remaja
a. Calsium : 800-1000 mg/hr (pria)
1000-1500mg/hr (wanita)
b. Zat Besi :10mg
c. Na : 2,8-7,8gr/org/hr
d. Air : 6-8 gls/org/hr
6. Kebutuhan Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk mengatur berbagai proses metabolisme dalam
tubuh,mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta mempengaruhi dalam
pembentukan sel-sel baru.

12
Kebutuhan vitamin usia Remaja
a. Vitamin A 3500-4000 mg/org/hr
b. Vitamin B1 10-1,2 mg/hr
c. Vitamim B 6 2,0-2,2 mg/org/hr
d. Vitamin B1 2 3,0mg/org/hr
e. Vitamin C 60mg
f. Vitamin D 200-400IU
g. Vitamin E 8-10 mg/org/hr

2.2.4.4 Masalah Gizi pada Remaja


1. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada remaja
daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu banyak
melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah raga dan
melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan berat badan. Diet
tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan
berat badan. Pada umumnya makanan yang serat tinggi mengandung sedikit
energi, dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan, disamping itu
serat dapat menimbulkan rasa kenyang sehingga dapat menghindari ngemil
makanan/kue-kue.
2. Kurang Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak selalu
berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada umumnya adalah
karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang menurunkan berat badan
secara drastis erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk
seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk sel-sel
darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh jaringan tubuh,
berfungsi sebagai pembawa oksigen.

13
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki.
Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh, maka diperlukan
bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam,
selain itu bahan makanan yang tinggi Fe.

2.2.4.5. Pola makan yang baik


Berikut adalah pola makan yang mengikuti 10 Pedoman Gizi Seimbang
2014 yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan Gizi bagi Remaja :
Pesan-pesan PGS 2014 :
1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;
2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;
4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
6) Biasakan Sarapan;
7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
8 ) Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

2.2.5. PENGERTIAN SEKS BEBAS


Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar
nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara
bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada
di masyarakat.

14
Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya
pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya
kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup
tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain
sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan
mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik
mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan
jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti masyarakat yang
didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga dapat mempengaruhi
remaja di lingkungan tersebut.
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih
mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak
Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai
dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya
fun, berpakaian serba sempit dan ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan
mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal
yang disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan.
Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan
bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.
4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari
keluarga, terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus
ke dalam hal-hal yang negative.

15
5. Kurangnya pendidikan seks
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan
memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari
media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko
melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000.
Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem pendidikan yang
mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan generasi muda itu.

7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)


Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di
antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang
ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku
mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar
kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia
mulai bangkit kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia
yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m
in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna
seiring dengan munculnya dampak yang ditimbulkan dari film tersebut. Terutama
terhadap penonton usia remaja.
Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu
pembuatan filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan
remaja, bahkan sangat mengeksploitasi kehidupan remaja. Film tersebut diminati
oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu cinematografinya, melainkan karena
alur cerita film tersebut mengangkat sisi kehidupan percintaan remaja masa kini.
Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-
adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang sangat “berani”,
dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi
norma agama

16
8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-orang yang
telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat
dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan diluar nikah maupun
dengan berganti-ganti pasangan.
Akibat seseorang terlibat menyalah gunakan obat-obatan terlarang, pada
awalnya mandapat tawaran oleh temannya. Bisa juga mereka hanya sebatas ingin
mengetahui dan merasakan, terutama bila mereka memiliki teman pemakai obat-
obatan terlarang tersebut atau karena adanya tekanan dari temannya, akhirnya
dengan terpaksa ikut mencobanya.
Namun secara singkat faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, adalah
sebagai berikut:
1. Keingintahuan yang besar tanpa sadar akibatnya.
2. Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran.
3. Keinginan untuk bersenang-senang.
4. Keinginan untuk mengikuti tren atau gaya.
5. Keinginan untuk diterima oleh lingkungannya.
6. Menghindari dari rasa kebosanan.
7. Adanya salah pengertian, bahwa pengguanaan sekali tidak
menimbulkan ketagihan
9. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan etika
kini semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi, bahkan
dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak sadar
menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak
muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan
orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi
membendung pola tingkah anak muda sekarang.

17
10. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat
gambar-gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak
terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan seks bebas
11. Gaya hidup
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap
malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di
kafe dan lain sebagainya.
12. Kemajuan tekhnologi (internet)
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs
terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang
khususnya wanita atau situs seks.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan
mengurangi keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk
melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak
memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu
semua.
13. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya
seks bebas.
14. Kondom yang terjual bebas
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab
seks bebas karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga
dapat melakukan seks bebas kapanpun.

Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan
dengan cara:
1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah

18
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan
atau seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks
bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-
anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6. Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
komunikasi yang baik
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.Misalnya
memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu sumber
terjadinya perbudakan seks.
8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10. Pengembangan harga diri anak
11. Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12. Meningkatkan iman dan takwa
13. Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

2.2.5.2 Bahaya Seks bebas


Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah
karena dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus
dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain
setelah sekolah (kencan di tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah
yang dapat menyebabkan anak putus sekolah karena malas belajar dan hanya
memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk
melakukan kegiatan apapun.

19
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat
menikah pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah
dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai
dampak yang tidak baik untuk kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis
dan psikologi, maka dapat menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi
seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan baik
seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat
melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks
bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang
bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu
membewa banyak konsekuensi seperti harus kehilangan kesempatan
menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga, kesiapan psikis untuk
menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga, kesiapan untuk
berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut), kesiapan
psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar dan
kelurga dan lain-lain.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki
bayangan, kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk
membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain, bekal untuk
berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum kita miliki. Jika,
setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi orang tua di usia
muda, maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia
muda lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita
miliki dapat betul-betul kita maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.
4. Pengguguran kandungan (aborsi)
Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika diketahui
orang tua, pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.

20
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non
medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu
diketahui bahwa aborsi dapat dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
 Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat
obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-
perbuatan yang dengan sengaja menggugurkan janin.
 Aborsi dilakukan orang lain
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-cara
yang digunakan juga beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm
5 tahapan, yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap dan tidak
tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di
kubur di tanah kosong, atau di bakar di tungku

Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara


memberi ramuan obat pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk
mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya,
sebab pengurutan belum tentu membuahkan hasil yang diinginkan dan
kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat bagi calon ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita.

21
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:
 Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen pada
wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
l. Infeksi rongga panggul
m. Infeksi pada lapisan rahim

 Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari
segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska
Aborsi atau PAS.

22
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
g. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea,
Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)

Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner.


Dan karena belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti
pasangan. Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular
seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis
maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi seperti
kemandulan atau infertilitas.
 Gonorhoe dan Chlamydia
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai
beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit
penyakit ini
Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari
kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat
terasa berat/tidak terasa sama sekali

23
 Herpes
Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat
disembuhkan
Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit ini
Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi
lubang kecil dan berair,Dalam 5-10 hari gejala hilang,Virus menetap
dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
 Infeksi Jamur
Disebabkan oleh jamur.Menyebabkan kegiatan berwarna merah
dibawah kulit pria yang tidak disunat
 Syphilis
disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini,luka terlihat seperti
berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak
terasa sakit.
luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan
menetap padfa tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada
seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang
bagian tubuh lain shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan
penicillin
 HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup
kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan
seks, ia masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak
mencoba menghindarinya.
AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan
tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV.Timbul karena sering berganti
pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka,
maupun penularan dari ibu ke bayi.

24
 Pengertian HIV dan AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS.
HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas
menangkal infeksi.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome,
yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan
tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia mempunyai
kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan
penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini,
sehingga akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.
 Penyebab HIV/AIDS.
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin
banyak yang rusak. Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap
semua bentuk infeksi. Pada yahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap
kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya dengn muda.
 Gejala HIV/AIDS
Bervariasi, tergantung pada kekebalan tubuh indivdu masing-masing
dan tahap penyakit HIV/AIDS yang sedang diderita.Tahap awal gejala
HIV/AIDS.Dalam waktu antara 2-4 minggu setelah infeksi virus HIV,
kebanyakan penderita akan mengalami gejala mirip sakit flu, bisa juga
digambarkan sebagai sakit flu terburuk yang pernah diderita. Gejalaawal ini
disebut juga sindrom retroviral akut atau infeksi HIV primer, dan gejala ini
merupakan itu reson alami tubuh terhadap infeksi virus HIV. Selain seperti
menderita flu parah, gejala awal lainnya berupa :
 Demam ( Gejala hiv/aids yang paling umum )
 Pembekakan kelenjar
 Sakit tenggorokan
 Ruam

25
 Letih lesu
 Nyeri otot dan sendi
 Sakit kepala
 Kedinginan
 Penurunan Berat Badan.

 Penularan HIV/AIDS .
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak
langsung antar lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan presemina, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal,anal,ataupun oral), transfusi darah, jarum suntuk
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,berslin,atau
menyusui serta bentuk kontak lainnya cairan-cairan tubuh.

 Pencegahan HIV/AIDS.
1. Jauhi sesks bebas.
2. Bersikaplah saling setia dengan pasangan.
3. Gunakan kondom saat berhubungan intim.

2.3. SADARI
2.3.1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan deteksi dini
terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana,
namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara,
karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang
diperlukan.

26
Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok, atau luka
yang tidak sembuh, cairan yang keluar dari puting, dan adanya nyeri di payudara.
Namun umumnya, kanker payudara ini pada mulanya tidak menimbulkan nyeri
sehingga penderita datang dalam keadaan terlambat, apalagi bila umurnya sudah
tua.

2.3.2. Gejala Kanker Payudara


Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari
jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki
pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa
digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di
sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang membengkak
atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak
seperti kulit jeruk.

2.3.2.1.Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :


- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau
berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga ber nanah)
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu
maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
- Payudara tampak kemerahan
- Kulit di sekitar puting susu bersisik
- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
- Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .

27
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat
badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
2.3.2.2. Faktor Resiko Kanker Payudara
1. Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun.
Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2. Pernah menderita kanker payudara. Wanita yang pernah menderita kanker
in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk menderita
kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko
terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-
1%/tahun.
3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu,
saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali
lebih besar untuk menderita kanker payudara.
4. Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang
tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan
BRCA2. Jika seorang wanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka
kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang
juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53,
BARD1, BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa
kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik
mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting karena hormon
memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa
reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal
karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel
yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.
5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker
payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit
payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air
susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara .
6. Menarche (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah
usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah

28
hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker
payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih besar
pada wanita yang mengalami menarche sebelum usia 12 tahun. Demikian
pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin
lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko
menderita kanker payudara
7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada
usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama
efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih
estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit
meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika
pemakaiannya lebih lama.
8. Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara
masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai
faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya kadar
estrogen pada wanita yang obes.
9. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
10. Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan
kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan
produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara.
11. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah
keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
12. Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada
dada), pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara.
13. Faktor resiko lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker
rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam

29
keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara
(Medicastore, 2010).

2.3.2. Pencegahan Kanker Payudara


1. Kesadaran akan payudara itu sendiri.
2. Berikan ASI pada bayi.
3. Jika menentukan benjolan, segera ke dokter.
4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga.
5. Perhatikan konsumsi alkohol.
6. Perhatikan berat badan.
7. Olahraga secara teratur.
8. Kurangi makanan berlemak.
9. Jika lebih dari 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur.
10. Belajar relaks.

2.3.3. Deteksi Dini Kanker Payudara.


a. Metode lain dari deteksi dini adalah SADARI.
Wanita di atas usia 20 tahun harus rutin melakukan SADARI setiap bulan
( waktu terbaik adalah seminggu setelah menstruasi ). Ikuti langkah-
langkah berikut :
1. Berdiri di depan cermin dan angkat satu lengan di atas kepala.
Periksa apakah ada perubahan pada payudara dan puting.
2. Berbaring dan secara sistematis periksa/raba payudara dengan tiga
jari untuk merasakan ada tidaknya benjolan.
3. Pijat puting untuk mengetahui adanya cairan dan periksa/raba
ketiak apakah ada benjolan/bengkak.

b. Panduan atas Screening Payudara


Di bawah usia 40 tahun
o SADARI setiap bulan
o Pemeriksaan payudara ke dokter setiap 3 tahun

30
o Mommagrafi dasar
o Usia 40 tahun ke atas
o SADARI setiap bulan
o Pemeriksaan payudara ke dokter setiap tahun
o Usia 40 sampai dengan 49 tahun
o Mammografi setiap tahun
o Usia 50 tahun ke atas
o Mammografi setiap 2 tahun
2.3.4. Penanganan Kanker Payudara
Pengobatan terhadap kanker payudara bisa bermacam – macam jenisnya,
bergantung pada kondisi atau tahapan stadiumnya, juga keadaan penderita.
Terdapat beberapa metode pengobatan dari dunia kedoteran yang lazim
diterapkan pada pasien kanker payudara, antara lain sebagai berikut :
1. Lumpectomy
Lumpectomy adalah prosedur pengangkatan jaringan tumor dan sebagian
jaringan normal dan sekitarnya.
2. Masektomi
Masektomi adalah momok bagi para wanita pengidap kanker payudara. Ini
adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara pengidap kanker
sehingga ia tida lagi memiliki payudara.

2.3.4.1. Berikut Jenis – Jenisnya :


a. Masektomi Preventif. Masektomi Preventif adalah Cara ini diterapkan
pada wanita yang memiliki faktor genesis sebagai pengidap kanker
payudara dilakukan tindakan preventif dengan mengangkat jaringan
payudara agar tidak muncul tumor lagi pada jaringan tersebut.
b. Masektomi Sederhana. Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan
payudara hingga ke bagian puting susunya, namun tetap
mempertahankan jaringan limfa. Prosedur ini juga akan membuat
pasien kehilangan payudaranya.

31
c. Masektomi Radikal Termodifikasi. Prosedur ini bisa dibilang
masektomi total, karena mengangkat seluruh jaringan dan bagian
payudara. Bahkan simpul jaringan limfa di bawah ketiak ikut diangkat,
namun jaringan otot penyangga payudara tetap dipertahankan dan dapat
pula diangkat. Prosedur ini dapat dilanjutkan dengan rekontruksi
payudara implant.
d. Masektomi Radika. Cara ini adalah prosedur paling total dari jenis
masektomi. Seluruh jaringan payudara, jaringan limfa, kulit, otot
penyangga, bahkan sampai ke otot dinding dada diangkat
e. Terapi Radiasi. Terapi radiasi adalah sebuah metode terapi dengan
menambahkkan sinar X atau parikel ion lainnya ke tumor.
f. Kemoterapi. Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat yang
diberikan secara oral maupun disuntikkan. Kemotrerapi umumnya
menggunakan obat dosis tinggi yang bekerja di dalam sel.
g. Terapi Hormon. Terapi Hormon adalah pemberian obet sebagaiman
kemoterapi, tetapi obat yang diberikan adalah obat yang mempengaruhi
produksi hormon.
h. Targeted Therapy. Targeted Therapy adalah pemberian obat yang
secara khusus ditarhetkan untuk menghambat pertumbuhan protein
tertentu.

2.3.5. Cara Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI)


Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di
hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.
A. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin

32
• Kedudukan 1
Tanggalkan pakaian anda pada paras pinggang, dan lihat diri anda di
hadapan cermin

• Kedudukan 2
Angkat kedua-dua tangan ke atas kepala anda. Periksapayudara anda dari
berbagai sudut.

• kedudukan 3

33
Berdiri tegak di hadapan cermin dengan tangan anda di sisi.Pusing ke kiri
dan ke kanan untuk mengesan sebarang perubahan pada payudara.

• Kedudukan 4
Tegangkan otot-otot bahagian dada anda dengan mencekak pinggang dan
menolak ke bawah.

2.3.6. Mengesan Perubahan Dengan Cara Berbaring


• Langkah 1:
Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa payudara kanan anda.
Gunakan tapak jari-jari anda untuk memeriksa sembarang BENJOLAN atau
PENEBALAN

• Langkah 2:

34
Gerakkan tangan anda perlahan-lahan ke bawah ke arah garis-kutang
menggunakan pusingan ringan dan tekanan kuat di setiap tempat. Di-bahagian
bawah garis-kutang bergerak lebih kurang dua sentimeter ke kiri dan terus kearah
atas menuju tulang selangka anda dengan melakukan pusingan dan tekanan.
Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikut urutan dan liputi seluruh kawasan
yang di tunjukkan.

• Langkah 3 :
Bermula di bahagian atas payudara anda, buat pusingan yang besar.
Bergeraklah sekeliling payudara anda dengan memerhatikan sebarang benjolan
atau penebalan yang luar biasa.

35
• Langkah 4 :
Menggunakah kedua-dua belah tangan, tekan payudara anda untuk
melihat sama ada terdapat sebarang lelehan luarbiasa dari puting payudara

• Langkah 5 : Memeriksa Ketiak Anda


Jatuhkan tangan kanan anda ke sisi dan rasa ketiak anda dengan teliti
untuk mengesan sebarang benjolan

36
Contoh-contoh gambar Kanker Payudara

37
BAB III
TINJAUAN KASUS

Setelah dilakukan analisis situasi dari 10 KK kemudian dirumuskan


beberapa masalah,selanjutnya dilakukan pengambilan prioritas malsalah di
Dusun I Desa Jati Kesuma,dapat di identifikasi beberapa masalah yang
terjadi,yakni sebagai beikut:
1. Pertimbangan masalah dalam kehidupan keluarga
2. Pertimbangan respond an perhatian keluarga
3. Keterlibatan keluarga dalam pemecahan masalah
4. Sumberdaya keluarga
5. Pengtahuan dan kebudayaan keluarga

3.1 Menentukan Prioritas Masalah


Akibat banyaknya masalah kesehatan yang terjadi di 10 KK di Dusun I Jati
Kesuma. Maka perlu ditetapkan prioritas masalah yakni masalah mana yang perlu
mendapat perhatian dan harus segera ditangani.
Untuk itu dilakukan penetapan prioritas masalah dengan metode Delbeq ,
yakni sebagai berikut :
A. Kurangnya Pengetahuan PUS tentang IVA di Dusun I 2 orang
B. Kurangnya Pengetahuan WUS tentang SADARI di Dusun I 2
orang
C. Kurangnya Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di
Dusun I 4 Orang
D. Wanita menopause berpengetahuan kurang di Dusun I sebanyak 1
orang

38
Tabel 3.1 menentukan prioritas masalah dengan metode delbeq

No Masal Kriteri Dan Bobot Masalah Jumla Priori


ah h Skor tas

Besar Masalah Kegawatan Biaya Kemudaha


n

8 7 9 8

1 A 7 x 8 = 56 7 x 7 = 49 8 x 9 = 72 6 x 8 = 48 225 I

2 B 6 x 8 = 48 5 x 7 = 35 4 x 9 = 36 8 x 8 = 64 183 III

3 C 8 x 8 = 64 6 x 7 = 42 5 x 9 = 45 7 x 8 =56 207 II

4 D 5 x 8 = 40 4 x 7 = 28 6 x 9 = 54 5 x 8 = 40 162 IV

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan


pada 10 KK adalah sebagai berikut :
 Prioritas I : PUS tidak melakukan IVA
 Prioritas II : kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi
 Prioritas III : WUS tidak melakukan SADARI

39
Beberapa masalah kesehatan yang dilakukan dari 10 kepala keluarga yang
datanya dikaji oleh penulis. Dan adapun yang menjadi keluarga binaan adalah
sebagai berikut :
1. Keluarga Tn.Busyra ABD/ Ny.Nurhalma
Yang menjadi masalah dalam keluarga yang dikaji oleh penulis adalah
Ny.Nurhalma tidak/belum pernah melakukan IVA test dan tidak mengerti
tentang IVA test.
2. Keluarga Tn.Rusdianto / Ny.Nila Wati
Permasalahan yang terdapat dalam keluarga ini adalah anak ke-2 mereka
yang bernama Rani Afianti tidak mengetahui tentang kesehatan reproduksi
pada remaja
3. Keluarga Tn.Edi Saputra/ Ny. Ratna Dewi
Yang menjadi permasalahan di keluarga ini adalah Ny.Ratna Dewi tidak
pernah melakukan SADARI

40
PLANNING OF ACTION (RENCANA KEGIATAN)
Tabel 3.2 Rencana Kegiatan pada IVA
NO Masalah Tujuan Kegiatan Waktu Tempat Pelaksan Penanggung Keterangan
a jawab
1. Ny.N tidak Memberitahu 1.inform consent Senin,16 Rumah Wika Irmalinda Berhasil,
mengetahui pengetahuan ibu kepada ibu, oktober Ny.N cipriana SST,M.Kes ibu telah
tentang tentang pemeriksaan 2. meninjau 2017 purba memiliki
IVA IVA pengetahuan ibu Pukul : pengetahuan
tentang IVA secara 15.30 tentang
lisan WIB pemeriksaan
3. menyepakati IVA, dan
tanggal dan waktu ibu akan
penyuluhan dengan melakukan
ibu test IVA di
2. Ny.N Mengajak ibu untuk Penyuluhan tentang Kamis,1 Diruma Wika Irmalinda
puskesmas
memiliki melakukan deteksi IVA, menanyakan 9 h Ny.N cipriana SST,M.Kes
pengetahua dini Kanker Rahim keluhan yang Oktober purba
n yang dirasakan oleh Ny. 2017
kurang N dan mengajak Pukul :
tentang IVA untuk ikut 15.05

41
melakukan tes IVA WIB

3. Ny. N Agar ibu mau Home Visit Senin,23 Diruma Wika Irmalinda
sudah melakukan tes IVA (Menanyakan oktober h Ny.N cipriana SST,M.Kes
memiliki minimal setiap 5 tentang pengetahuan 2017 purba
pengetahua tahun sekali ibu mengenai IVA) Pukul :
n tentang 14.30
IVA

Tabel 3.3 Rencana Kegiatan pada SADARI


N Masalah Kegiatan Tujuan Waktu Tempat Pelaksanaan Penanggung Keterangan

42
O jawab
1. Ny. R tidak Penyuluhan, Memberi SENIN, Kediama Wika Irmalinda Berhasil,ibu
mengetahui demonstrasi, dan pengetahuan 16 n Ny. R cipriana SST,M.Kes sudah
tentang mengajak ibu kepada ibu OKTOBE purba mengerti
SADARI untuk periksa tentang manfaat R 2017 tentang
SADARI SADARI, Pukul : SADARI,
mengajarkan ibu 16.15 dan ibu telah
tata cara SADARI WIB melakukan
Pelaksanaan SADARI
2. Ny. R SADARI di Penyuluhan dan Kamis, 19 Kediama Wika
masih Rumah ny. R demonstrasi oktober n ny.R cipriana Irmalinda
belum SADARI 2017 purba SST,M.Kes
mengerti pukul
tentang 16.20
SADARI WIB
3. n. R sudah Untuk Menanyakan Senin, 23 Kediama Wika Irmalinda
memiliki memastikan ibu apakah ibu telah oktober n ny.R cipriana SST,M.Kes
pengetahua melakukan melakukan 2017 purba
n tentang SADARI SADARI , Pukul :
SADARI Memastikan 16.15 Wib

43
pelaksanaan
SADARI yang
dilakukan ibu
sudah benar

Tabel 3.4 Rencana Kegiatan kespro pada remaja


NO Masalah Kegiatan Tujuan Waktu Tempat Pelaksanaan Penanggung Keterangan
jawab
1. Rani (12) Penyuluhan Agar remaja Senin , 16 Rumah Wika ciprian Irmalinda Berhasil
Belum mengetahui tentang siklus mengerti oktober rani purba SST.M.Kes
kespro pada remaja menstruasi tentang siklus 2017
menstruasi Pukul :
19.05

Penyuluhan Kamis, Wika Irmalinda


2. Rani (12) tentang kespro Agar remaja 19 Rumah cipriana SST.M.Kes
Belum mengetahui pada remaja mengerti oktober rani purba
kespro pada remaja tentang 2017
kesehatan Pukul :

44
reproduksi 19.15
pada remaja
3 Mengevaluasi Meninjau Memastikan Senin,23 Rumah Wika Irmalinda
pengerahuan remaja pengetahuan remaja oktober rani cipriana SST.M.Kes
Rani(12) dengan mengerti 2017 purba
menanyakan penyuluhan Pukul :
pertanyaan lisan yang 19.30
kepada rani,dan disampaikan
rani sudah
mengerti kesehatan
reproduksi pada
remaja

45
3.4. Asuhan Pada Keluarga Binaan
Data Keluarga Binaan I (Pada Keluarga Tn. B)

I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS
Nama Kepala Keluarga : Tn.Busyra ABD
Jenis Kelamin : Laki –laki
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : STM
Status Pernikahan : Sah
 Usia Menikah Suami : 30 tahun
 Usia menikah istri : 22 tahun
 Lama pernikahan : 7 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gg.Namorat

B. Anggota Keluarga
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Kelamin Keluarga

1. Nurhalma P 29 Th Istri SMA IRT -

2. Risky LK 6 Th Anak TK Pelajar -


3. Sakira P 2 Th Anak Belum - -
sekolah
Adapun yang menjadi masalah dalam keluarga ini adalah:
Ny.N yang haidnya masih teratur menyatakan tidak mengetahui tentang
pemeriksaan IVA ,dan tidak pernah mendapat informasi tentang pemeriksaan
tersebut,dan belum pernah melakukan pemeriksaan tersebut.
C. Pengkajian data ibu

46
Nama ibu : Ny. Nurhalma
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gg. Namorat
D. Status Kesehatan Keluarga dalam 1 tahun Terakhir :
 Seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat
 Untuk mengatasi masalah kesehatan biasanya yang di lakukan
keluarga ialah berobat ke klinik bidan
E. Kematian dalam 1 tahun terakhir
Tidak ada
Tanggal : 16 oktober 2017 Pukul: 15.30 WIB
S: - Ibu belum mengerti tentang IVA
- Ibu Mengatakan sering merasa gatal didaerah kemaluan
- Ibu sering mengalami keputihan saat akan menstruasi
O: - Keadaan Umum: Baik
- TD : 110/70mmHg
- RR : 24x/i
- Pols : 76x/i
- Temp: 36,2oC
A: Ny.N umur 29 tahun belum mengerti mengenai IVA
P: - Memberi penjelasan kepada ibu tentang pentingnya IVA
- Meminta ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri
- Meminta Ibu untuk mengganti pakaian dalam sehari minimal 3x
- Meminta ibu untuk melakukan pemeriksan IVA minimal 1 kali 5 tahun

DATA PERKEMBANGAN

47
Tanggal 19 oktober 2017 Pukul : 15.05 WIB
S : Ny. N mengatakan sudah mengerti tentang IVA
O : 1. TD : 120/70 mmHg
2. RR : 24x/i
3. Pols : 76x/i
4. Temp : 36,2oC
A : ny.N 29 tahun sudah mengerti tentang IVA
P : 1. Membantu Ny.N agar lebih memahami dan dapat menjelaskan dengan
baik tentang IVA.
2. Anjurkan kepada NyN untuk melakukan pemeriksaan IVA 5 tahun lagi.
3. Melakukan kunjungan ulang (home visit) pada tanggal 23 Oktober 2017

3.2. Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Binaan II

48
I. Pengkajian
a. Identifikasi Keluarga (Pengumpulan dan pengolahan data Tgl 16
oktober 2017)
Nama Kepala Keluarga : Tn.Rusdianto
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Status Pernikahan : Sah
 Usia Menikah Suami : 23 tahun
 Usia menikah istri : 23 tahun
 Lama pernikahan : 20 tahun
Pekerjaan :karyawan swasta
Alamat : jati kesuma
Anggota keluarga
Jenis Hubungan Pendidi Peker
No Nama Umur Ket
Klamin Keluarga kan jaan

1 Nilawati P 43 Th Istri SMA IRT -

Pelaja
2 Indrianti utami P 19 Th Anak SMA -
r
Pelaja
3 Rani afianti P 12Th Anak SD -
r

adapun masalah dari keluarga ini adalah remaja putrid dari ny. N kurang
mengetahui tentang pengetahuan kespro

hasil pengkajian dari kuesioner kesehatan reproduksi remaja

49
1. Apakah anda pernah mendapat informasi tentang kesehatan reproduksi?
Ya
2. Kalau ya, darimana anda mendapatkan informasi tersebut?
Lingkungan(guru,orangtua ,teman)
3. Apakah arti apabila seorang wanita sudah mengalami datang bulan(haid)?
a.sudah remaja b. sudah Dewasa c.sudah masuk usia subur
4. Apakah kepanjangan SADARI? Tidak tahu
5. Kapan sebaiknya SADARI dilakukan? Tidak tahu
6. Apakah manfaat dari melakukan SADARI?tidak tahu
7. Pada usia berapa sebaiknya seorang wanita menikah?> 20 tahun
8. Apa akibatnya apabila menikah pada usia dini? B. belum mampu
mengurus rumah tangga
9. usia berapa seorang wanita dianggap sehat untuk hamil? B.20- 35 tahun
10. bila lebig dari usia tersebut apa akibatnya? C. anak terlalu banyak
11. apakah bahaya apabila wanita menggugurka kandungan secara tidak
aman? C. kemandulan
12. apakah yang dimaksud dengan HIV/AIDS? B. penyakit yang mematikan

50
b. Kesehatan Keluarga Dalam I Tahun Terakhir
Tidak ada
c. Kematian Anggota Keluarga
Tidak ada
d. Status Kesehatan Ibu
Tanda Vital:.
TD : 110/80 mmHg
Temp : 37 0C
Pols : 82 x /i
RR : 24 x/i

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH, DAN KEBUTUHAN


Diagnosa : Anak Ny.N usia 12 tahun (perempuan) mempunyai pengetahuan
yang kurang tentang kesehatan reproduksi pada remaja.
Data : Ibu mempunyai 2 orang anak, anak pertama usia 19 tahun
(perempuan) dan anakkedua 12tahun (perempuan),
Masalah : Remaja belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi

III. Antisipasi Diagnosa, Masalah Potensial


Terjadinya pernikahan dini.

IV. Tindakan Segera/Kolaborasi


Konseling

V. Perencanaan
1. Beri penkes pada remaja tentang pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi.
2. Anjurkan pada remaja untuk mengaplikasikannya di dalam kesehariannya.

51
VI. Implementasi
Tanggal: 16 oktober 2017 Pukul: 19.05
1. Memberikan penkes tentang pentingnya pengetahuan kesehatan reproduksi.
2. Menganjurkan remaja untuk mengaplikasikannya di dalam kesehariannya.

VII. Evaluasi
1. Remaja telah mengerti tentang kesehatan reproduksi.
2. Remaja bersedia untuk mengaplikasikannya di dalam kesehariannya.
Data Perkembangan
Tanggal :19 oktober 2017 Pukul: 19.15Wib
S Remaja mengatakan sudah mengetahui Tentang kesehatan reproduksi

O Remaja kurang lancar menyebutkan penyakit menular seksual


A Remaja mengerti tentang Kesehatan Reproduksi
P Membantu Remaja agar lebih mengerti tentang Penyakit Menular
Seksual dengan konseling

Dilanjutkan Tanggal
Tanggal :23 oktober 2017 Pukul : 19.30 Wib
S Remaja mengatakan sudah mengerti tentang Kesehatan Reproduksi
O Remaja bisa menyebutkan Penyakit Menular Seksual dengan lancer
A Remaja mengerti tentang Penyakit Menular Seksual
P Menganjurkan remaja agar menjaga diri dan terhindar dari PMS dengan
penyuluhan

3.3. KELUARGA BINAAN III (Pada Keluarga Tn.E)

I. PENGKAJIAN DATA

52
A. IDENTITAS
Nama Kepala Keluarga : Tn. EDI SAPUTRA
Jenis Kelamin : Laki –laki
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SLTP
Status Pernikahan : Sah
Usia Menikah Suami : 24 tahun
Usia menikah istri : 20 tahun
Lama pernikahan : 15 tahun
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Gg.KELUARGA
B. Anggota Keluarga
Jenis Hubungan Pendidika
No Nama Umur Pekerjaan Ket
Kelamin Keluarga n

1. Ratna P 35 Th Istri SMA IRT -


Dewi

2. Fazariatika P 14 Th Anak SD Pelajar -


ananda
3. Rangga L 12 Th Anak SD Pelajar -
aditya
4 Ricky L 3.5 Th Anak Belum Tidak -
saputra sekolah bekerja
5 Sariati P 53 Th Orang tua Tidak -
bekerja

Adapun masalah dari keluarga ini


Ny.R tidak tahu tentang pemeriksaan SADARI ,tidak pernah mendapat informasi
mengenai pemeriksaan tersebut,dan belum pernah melakukan pemeriksaan
tersebut
C. Pengkajian data ibu

53
Nama ibu : Ny. Ratna dewi
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gg. keluarga
D. Status Kesehatan Keluarga dalam 1 tahun Terakhir :
 Seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat
 Untuk mengatasi masalah kesehatan biasanya yang di lakukan
keluarga ialah beli obat sendiri

E. Kematian dalam 1 tahun terakhir


Tidak ada
Tanggal: 16 oktober 2017 Pukul: 16.15 WIB
S: - Ibu belum mengerti tentang SADARI
- Ibu Mengatakan ada seperti benjolan diketiak
O: - Keadaan Umum: Baik
- TD : 130/70mmHg
- RR : 24x/i
- Pols : 80x/i
- Temp: 36,5oC
A: Ny.Y umur 36 tahun belum mengerti mengenai SADARI
P: - Memberi penjelasan kepada ibu tentang pentingnya SADARI
- Mengajarkan Ibu tata cara melakukan SADARI
- Meminta Ibu untuk tidak selalu memakan makanan yang mengandung
MSG

54
Data Perkembangan
Tanggal : 19 oktober 2017 Pukul: 16.20 WIB
S : Ny R mengatakan sudah mengetahui tentang SADARI
O: - Keadaan Umum: Baik
- TD : 120/80mmHg
- RR : 24x/i
- Pols : 72x/i
- Temp :36oC
A: Dideteksi tidak terdapat benjolan yang berbahaya pada Payudara maupun
ketiak Ibu, diduga benjolan pada ketiak ibu hanya lemak, karena benjolan tidak
berbentuk bulat hanya seperti tumpukan lemak dan tidak menetap.
P: 1. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya SADARI
2. Memberitahukan kapan saja SADARI sebaiknya dilakukan
3. Menganjurkan Ibu agar selalu Rutin memeriksa Payudara Sendiri

55
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Intervensi Masalah

4.1.1. Pembahasan Intervensi Masalah


4.1.1.1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang IVA
Dari 10 kk yang saya data terdapat 1 orang ibu yang merupakan
PUS dengan pengetahuan kurang tentang IVA dan sama sekali tidak
pernah melakukan IVA test. Penulis telah melakukan intervensi dengan
konseling,penyuluhan dirumah Ny. N . Dan ibu sudah mengerti tentang
IVA dan mau untuk melakukan Personal Hygiene.

4.1.1.2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang SADARI


Dari 10 kk yang saya data ada 1 orang ibu yang merupakan PUS
dengan pengetahuan kurang tentang SADARI dan sama sekali tidak pernah
melakukan test SADARI. Penulis telah melakukan intervensi dengan
konseling,penyuluhan dirumah Ny. R dan ibu sudah mengerti tentang
SADARI, cara melakukan SADARI, dan Jadwal yang tepat untuk
melakukan SADARI.

4.2. Langkah-langkah intervensi masalah


1. Pengkajian
Pada bab ini saya membandingkan antara teori yang saya dapat dari
pendidikan dengan keadaan nyata di komunitas yaitu di desa Tanjung Selamat.
Saya melakukan Asuhan kebidanan komunitas dengan SOAP. Survey dilakukan
pada tanggal , 25 September 2017 s/d 04 november 2017 di Desa Jati kesuma
kecamatan namorambe kabupaten Deli Serdang. Saya mengambil Keluarga
Binaan dengan prioritas masalah pengetahuan ibu yang kurang tentang
IVA,SADARI, dan kespro remaja.
2. Interpretasi Data
Data yang saya peroleh saat melakukan kunjungan rumah tanggal 25 Sept
s/d 23 oktober dengan pengumpulan data subjektif. Saya menentukan prioritas
masalah yaitu pengetahuan ibu yang kurang tentang IVA,SADARI, dan Kespro.
3. Perencanaan
Tindakan perencanaan terdiri dari intervensi dari masalah yang ditemukan
dan lebih menekankan pada upaya promotif dan prefentif yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam rangka merubah hidup sehat.
4. Implementasi
Seluruh perencanaan telah dilaksanakan dan penyuluhan yang telah
dilakukan menggunakan media ceramah, tanya jawab, dan Skrinning Kanker
Payudara.
5. Evaluasi
Dari seluruh intervensi yang dilakukan sudah mulai terlihat perubahan yang
terjadi pada keluarga “Tn.B”, Keluarga “Tn.R” dan keluarga “Tn.E”

57
4.3 Faktor Pendukung Dan Hambatan
a. Faktor Pendukung
1. Bapak Kepala Desa, Bapak Ketua Dusun, Bidan Desa,Tokoh Masyarakat,
dan Pemuda-pemudi berperan aktif dalam pelaksanaan PKL Kebidanan
Komunitas Politeknik Kesehatan KemenKes Medan di Tahun 2017.
2. Ada dukungan dan respon yang baik dari sebagian masyarakat atas
kehadiran mahasiswa jurusan kebidanan yang melaksanakan PKL
Kebidanan Komunitas di Dusun I Jati Kesuma.
3. Adanya antusias dari keluarga binaan untuk dilakukan intervensi terhadap
permasalahan di keluarga.
b. Faktor Penghambat
Kurang nya antusias dan respon sebagian masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan baik itu KESPRO ataupun KB sementara akses
pelayanan kesehatan semakin mudah untuk di dapat.
Kurangnya minat dan antusias sebagian masyarakat karena terlalu
banyak mitos- mitos/ faktor budaya seputar kesehatan yang masih melekat
pada masyarakat.

58
59
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dalam praktik Kebidanan Komunitas di Desa Jati Kesuma Kec.
Namorambe, Kab. Deli Serdang yang dilakukan sejak tanggal 25 September s/d
04 November 2017, kami melakukan kegiatan membina tiga keluarga, dari 10
kepala keluarga yang telah didata, dari 10 keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan khususnya di bidang kesehatan, kami melakukan pembinaan,
kunjungan dan menjalin rasa percaya terhadap keluarga tersebut, melakukan
pemeriksaan dan mengkaji tentang masalah yang ada pada keluarga ini. Pada saat
melakukan kunjungan kami memberikan pendidikan kesehatan tentang
pengetahuan IVA,SADARI,dan Kespro Remaja. Setelah memberi pendidikan
kesehatan, keluarga binaan diberi penyelesaian masing-masing dengan
penanganan yang berbeda. Beberapa penangan yang dilakukan adalah,
a. Penyuluhan
b. Pelayanan berupa pemasangan KB implant
Pada keluarga binaan ini terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan yaitu lingkungan yang tidak sehat, perilaku hidup yang kurang peduli
terhadap pola hidup sehat. Hasil yang diharapkan dari kunjungan (membina)
keluarga tersebut diantaranya sebagai berikut :
a. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga dengan menggunakan
SOAP dapat diketahui masalahnya.
b. Setelah melakukan pembinaan ini diharapkan keluarga dapat mengetahui
pola hidup bersih dan sehat serta pentingnya melakukan pemeriksaan
kesehatan secara rutin pada keluarga.
c. Setelah melakukan pembinaan, keluarga diharapkan mengetahui
pentingnya dan manfaat pengetahuan tentang masalah kesehatan pada
keluarga.
5.2 SARAN
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis antara lain

5.2.1 Lahan Praktek


Agar lebih meningkatkan pelayanan dan antusiasme terhadap kesehatan
sehingga pola hidup sehat dapat di terap kan dlam kehidupan di masyarakat.

5.2.2 Institusi Pendidikan


Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan secara
berkesinambungan dan meberikan motivasi besar kepada mahasiswa,serta agar
lebih meningkatkan fasilitas kepada mahasiswa dalam setiap hendak melakukan
kegiatan sehubung dengan pelaksanaan praktek komunitas di lapangn,serta lebih
meningkatkan hubungan kerjasama dalam upaya pemantauan mahasiswa yang
menjalankan praktek komunitas.

5.2.3 Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan
dalam memberikan asuhan kebidanan komunitas,meningkatkan motivasi diri
dalam menjalankan praktik komunitas dalam membantu masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat juga memingkatakan rasa sosialisasi
sehingga mampu berbaur dengan masyarakat di sertai dengan sikap yang ber
etika.

5.2.4 Kepada Keluarga


Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali
masalah kesehatan serta mampu mencari solusi dalam penyelesaian secara
mandiri.selain itu di harapa kan kepada keluarga untuk selalu antusias dalamm
setiap kegiatan yang di adakan dalam upaya menuju peningkatan status kesehatan
di masyarakat.

61
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016. Kesehatan Reproduksi Remaja.

http://id.wikipedia.org/wiki /Kesehatanreproduksiremaja

Anna,G. 2006. Kesehatan Reproduksi, Jakarta.

Derek,L.J. 2005. Setiap Wanita, Jakarta

Eva,S.E. 2010, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta, Trans


Info Media.Jakarta.

Ida, M.C.A. 2009, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,


Jakarta : EGC. Jakarta.

Sarwono,P. 2008. Ilmu Kandungan, Jakarta.

Soraha,P. 2009, Kesehatan Reproduksi, dan Kontrasepsi, Jakarta,

Trans Info Media. Jakarta.

Bari, Abdul, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wikjosastro, dkk. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Wikipedia. 2008. Pemeriksaan IVA. Wikipedia. Diakses dari:

http://www.infoibu.com. Pada Tanggal 09 November 2015

Wapedia. 2008. Pemeriksaan IVA. Wapedia. Diakses dari: http://wapedia.mobi.id.

Pada Tanggal 09 November 2015

http://d34info.wordpress.com/2010/04/29/asi-eksklusif/

Kartika, 2008. Wanita Sehat. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita

Eva,S.E. 2010, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta,

62
Trans Info Media.Jakarta.

http://informasi-kesehatan-remaja.blogspot. Pengertian SADARI.html

Anonim, 2016. Kesehatan Reproduksi Remaja.

63
LAMPIRAN
Lampiran 1.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

POKOK BAHASAN : IVA ( GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI )


SUB POKOK BAHASAN :Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan
IVA
SASARAN : Ny. N
WAKTU
HARI/TANGGAL : kamis,19 oktober 2017
PUKUL : 15.05 WIB
TEMPAT : Kediaman Ny. N

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah peserta mengikuti penyuluhan selama .. menit, peserta dapat
mengetahui tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Pemeriksaan IVA

2. Tujuan Khusus
2.1 Tujuan Khusus Penatalaksanaan IVA
Setelah peserta mengikuti penyuluhan Tentang pemeriksaan IVA, peserta
dapat menjelaskan tentang :
1.      Pengertian / Batasan dari IVA Test.
2.      Tujuan IVA Test.
3.      Syarat IVA Test.
4.      Jadwal IVA Test.
5.      Keuntungan IVA Test.
6.      Penatalaksanaan Skrining IVA Test
a. Persiapan Skrining IVA
b. Cara Kerja IVA Test.
c. Hasil IVA Test.

64
C. Materi Penyuluhan
Terlampir
D. Proses Penyuluhan Kegiatan
No. Waktu Tahap Kegiatan

1. 5 menit Pendahuluan 1. Menyampaikan salam


2. Perkenalan
3. Menyampaikan tujuan penyuluhan
4. Memberikan stimulasi mengenai pentingnya
topik ini
2. 20 Penjelasan Memberi penjelasan secara berurutan materi tentang
menit materi IVA
3. 15 Tanya jawab Melakukan tanya jawab tentang pemeriksaan IVA
menit
4. 10 Penutup 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan
menit 2. Menyampaikan terima kasih atas perhatian
dan waktunya
3. Mengucapkan salam penutup

E. METODE
Pemeriksaan IVA (Ispeksi Visual dengan Asam Asetat) dilakukan
dengan cara mengoleskan asam cuka 3 % sampai dengan 5 % . Bila
terlihat warna putih berarti ada keganasan sel dan bisa berubah menjadi
kanker. Pemeriksaan IVA hanya sebentar dan tidak sakit.

F. ALAT/BAHAN/MEDIA

65
1. Sabun dan air untuk cuci tangan
2. Lampu yang terang untuk melihat serviks
3. Spekulum dengan desinfeksi tingkat tinggi
4. Sarung tangan sekali pakai atau desinfeksi tingkat tinggi
5. Meja ginekologi
6. Lidi kapas
7. Asam asetat 3 – 5%
8. Larutan klorin 0,5%
9. Format pencatatan

G. EVALUASI
1. PROSEDUR
a. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh
langkah dan mengeringkan dengan handuk kering dan bersih.
b. Menggunakan handscone steril
c. Melakukan vulva higyene
d. Memperhatikan vulva dan vagina apakah ada tanda-tanda infeksi
e. Memasang speculum dalam vagina
f. Masukkan lidi wotten yang telah dicelupkan dengan asetat 3-5% kedalam
vagina sampai menyentuh porsio
g. Oles lidi wotten keseluruh permukaan porsio searah jarum jam dan lihat
hasilnya :
Tidak ada perubahan warna
h. Oleskan Betadine menggunakankasa steril dan tampon tang searah jarum
jam
i. Mengeluarkan speculum dari vagina secara perlahan-lahan
j. Beritahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan dengan hasil
negatif (-)
k. Rendam alat-alat dan melepas sarung tangan (merendam dalam larutan
klorin 0,5%)

66
l. Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan metode tujuh
langkah
m. Menemui klien kembali
n. Mencatat hasil tindakan dalam status.

MATERI

1.PENGERTIAN IVA
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana
untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani,
2009)
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara
melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas
leher rahim dengan larutan asam asetat 3-6% (Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari
pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk
dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan
dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-6%
secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi
perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan
dapat dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu
sampai dua menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan
epitel. Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih
cepat daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik
sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran

67
serviks yang normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel
S Sinta,2010).

2. TUJUAN IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada leher rahim.

3.SYARAT PEMERIKSAAN IVA


1. Sudah menikah
2. Pernah melakukan hubungan seksual
3. Tidak sedang datang bulan/haid
4. Tidak sedang h

4. JADWAL IVA
Jadwal yang dianjurkan dalam pemeriksaan IVA menurut WHO
( World Healht Organitation) yang ditulis dalam Nugroho Taufan,2010
yaitu:
1.Setiap wanita minimal 1 (satu) kali pada usia 35-40 tahun
2.Dilakukan pemeriksaan ulang setiap 5 tahun sekali

5. KEUNTUNGAN IVA
Keuntungan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut:
1.Praktis, mudah dilaksanakan
2. Dilaksanakan oleh bidan, dokter umum, dokter spesialis obgyn, dan
dilakukan di klinik, laboratorium yang memadai, dan rumah sakit.
3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4. Hasil dapat langsung diketahui

68
6. PENATALAKSANAAN SKRINING IVA
1 PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pemeriksaan dengan metode IVA, dibutuhkan
persiapan sebagai berikut:
a. Persiapan Ibu :
1. Informed consent
2. Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Ibu diminta mengosongkan kandung kemih
b. Persiapan alat :
1.Handscoen 1 (satu) pasang
2.Spekulum cocor bebek/ Spekulum sim
3.Lidi berkapas
4.Asam asetat 3-6 % (Asam cuka)
5.Ember plastik berisi larutan klorin 0,5%
6.Tempat sampah
7.Bengkok
c. Persiapan Penolong :  1. Melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
                                        2. Memakai handscoen
d. Persiapan Lingkungan:1. Jendela ditutup

2. CARA KERJA
Cara kerjanya adalah sebagai berikut: 
1.Pasien diminta menandatangani informed consent
2.Pasien dijelaskan mengenai prosedur yang akan dijalankan

69
3.Cuci tangan dibawah air mengalir
4.Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (Posisi terlentang dengan mengangkat
kedua kaki dan ditarik ke atas perut)
5.Memperhatikan vulva apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan.
6.Memasukan speculum kedalam vagina pasien secara perlahan-lahan, lalu dibuka
untuk melihat serviks uteri.
7.Serviks uteri dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan lainnya.
8.Dengan menggunakan lidi berkapas, larutan asam asetat 3-6% dioleskan ke
leher rahim.
9.Hasil dilihat:
 Bila luka atau lesi pada leher rahim berubah menjadi keputihan,
maka hasilnya positif (+). Hasil positif menunjukkan bahwa klien
positif kanker.
 Bila warna tidak berubah menjadi putih, maka hasilnya negatif (-).
Hasil negatif menunjukkan bahwa klien tidak menderita kanker.
10.Speculum dikeluarkan dari vagina secara perlahan-lahan.
11.Ibu diberitahu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
12.Ibu dirapikan, alat-alat dibuka dan direndam dalam ember plastik berisi larutan
klorin 0,5% selama 10 menit.
13.Handscoen dilepas dalam air klorin
14.Cuci tangan dibawah air mengalir
15.Menyelesaikan dokumentasi

3 HASIL PEMERIKSAAN IVA


Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) hasil pemeriksaan IVA dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. IVA negatif (-) artinya menunjukkan leher rahim normal.
2. IVA positif (+) artinya ditemukan bercak putih Bila luka atau lesi
pada leher rahim berubah menjadi keputihan, maka hasilnya positif
(+). Hasil positif menunjukkan bahwa klien positif kanker.

70
3. Jika masih tahap lesi atau lecet, pengobatan cukup mudah, bisa
langsung diobati dengan metode krioterapi atau gas dingin yang
menyemprotkan gas karbondioksida atau nitrogen ke leher rahim.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


POKOK BAHASAN : SADARI
SUB POKOK BAHASAN : - Pengertian Sadari
- Deteksi Dini Kanker Payudara
- Waktu Pelaksanaan Sadari
- Prosedur Pelaksanaan Sadari
PERTEMUAN KE :1
SASARAN : Ny.R
WAKTU : 30 Menit
HARI/TANGGAL : SENIN, 16 oktober 2017
PUKUL : 16.15 WIB
TEMPAT : Dirumah Ny. R
Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini
diharapkan warga mendapatkan informasi dan  pengetahuan tentang
SADARI dan mengetahui cara mendeteksi dini gejala kanker
payudara.
2. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu
dapat :
a) Menjelaskan tentang Pengertian Sadari.
b) Menjelaskan tentang Deteksi Dini Kanker Payudara
c) Menjelaskan tentang Waktu Pelaksanaan Sadari
d) Menjelaskan tentang Prosedur Pelaksanaan Sadari
A. Materi (terlampir)

71
B. Proses Penyuluhan Kegiatan
N KEGIATAN
TAHAP WAKTU
O Penyuluhan Peserta

1. Pendahulua *Memperkenalkan diri, *Menjawab salam dan 3 Menit


n mengucapkan salam dan doa. berdoa

*Menjelaskan maksud dan


tujuan penyuluhan. *Memperhatikan dengan
seksama

2. Penjelasan *Menjelaskan pengertian *Memperhatikan penjelasan 20 Menit


pemeriksaan payudara sendiri materi

*Menjelaskan faktor yang *Memperhatikan penjelasan


mempengaruhi terjadinya materi
kanker payudara

*Menjelaskan pencegahan *Memperhatikan penjelasan


kanker payudara materi

*Menjelaskan deteksi Dini *Memperhatikan penjelasan


pemeriksaan SADARI materi

*Menjelaskan cara pemijatan *Memperhatikan penjelasan


perawatan payudara sendiri materi

72
*Peserta bertanya

3. Penutup *Memberikan pertanyaan *Tanya Jawab 7


kepada peserta tentang materi Menit
yang telah di sampaikan

*Menyimpulkan kegiatan
proses penyuluhan dan *Ceramah
memberikan apresiasi kepada
peserta.

*Mengucapkan salam penutup,


dan doa *Ceramah

C. Metode
a. Penyuluhan
D. Alat/Bahan/Media
a. Flip Chart
E. Evaluasi
Prosedur : Penyuluhan Dan Sharing
Bentuk : Musyawarah Mufakat Desa
Jenis : Tanya Jawab

H. Lampiran

73
1. Materi

MATERI PENGETAHUAN SADARI


1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan deteksi dini
terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana,
namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara,
karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang
diperlukan.
Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok, atau
luka yang tidak sembuh, cairan yang keluar dari puting, dan adanya nyeri
di payudara. Namun umumnya, kanker payudara ini pada mulanya tidak
menimbulkan nyeri sehingga penderita datang dalam keadaan terlambat,
apalagi bila umurnya sudah tua.

2. Gejala Kanker Payudara


Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan
berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan
biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa
digerakkan dengan mudah di bawah kulit.
Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding dada atau kulit di
sekitarnya.
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan
mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk.

74
3.Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :
- Benjolan atau massa di ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau
berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga ber nanah)
- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu
maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu)
- Payudara tampak kemerahan
- Kulit di sekitar puting susu bersisik
- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
- Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan,
pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

4.Faktor Resiko Kanker Payudara


1.Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun.
Resiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.

2.Pernah menderita kanker payudara. Wanita yang pernah menderita


kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi untuk
menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka
resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-
1%/tahun.

3.Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu,


saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali
lebih besar untuk menderita kanker payudara.

4.Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang


tampaknya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan

75
BRCA2. Jika seorang wanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka
kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang
juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53,
BARD1, BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan bahwa
kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik
mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting karena hormon
memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa
reproduktif wanita, terutama jika tidak diselingi oleh perubahan hormonal
karena kehamilan, tampaknya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel
yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.

5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita


kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita
penyakit payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah
saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara .

6.Menarche (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause


setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum
pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita
kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara adalah 2-4 kali lebih
besar pada wanita yang mengalami menarche sebelum usia 12 tahun.
Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama.
Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko
menderita kanker payudara

7.Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB bisa sedikit


meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada
usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa lama
efek pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih
estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit

76
meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat jika
pemakaiannya lebih lama.

8.Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker


payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas
sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena tingginya
kadar estrogen pada wanita yang obes.

9.Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa


meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

10.Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan


kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan
produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara.

11.DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk


mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.

12.Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada


dada), pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara.

13.Faktor resiko lainnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker


rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam
keluarga bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara
(Medicastore, 2010).

77
4.Pencegahan Kanker Payudara
1.Kesadaran akan payudara itu sendiri.
2.Berikan ASI pada bayi.
3.Jika menentukan benjolan, segera ke dokter.
4.Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga.
5.Perhatikan konsumsi alkohol.
6.Perhatikan berat badan.
7.Olahraga secara teratur.
8.Kurangi makanan berlemak.
9.Jika lebih dari 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur.
10.Belajar relaks.

5.Deteksi Dini Kanker Payudara.


1.Metode lain dari deteksi dini adalah SADARI.
Wanita di atas usia 20 tahun harus rutin melakukan SADARI setiap bulan
( waktu terbaik adalah seminggu setelah menstruasi ). Ikuti langkah-
langkah berikut :
a. Berdiri di depan cermin dan angkat satu lengan di atas kepala. Periksa
apakah ada perubahan pada payudara dan puting.
b. Berbaring dan secara sistematis periksa/raba payudara dengan tiga jari
untuk merasakan ada tidaknya benjolan.
c. Pijat puting untuk mengetahui adanya cairan dan periksa/raba ketiak
apakah ada benjolan/bengkak.
2. Panduan atas Screening Payudara
Di bawah usia 40 tahun
- SADARI setiap bulan
- Pemeriksaan payudara ke dokter setiap 3 tahun

78
- Mommagrafi dasar
Usia 40 tahun ke atas
- SADARI setiap bulan
- Pemeriksaan payudara ke dokter setiap tahun
Usia 40 sampai dengan 49 tahun
- Mammografi setiap tahun
Usia 50 tahun ke atas
- Mammografi setiap 2 tah
6.Penanganan Kanker Payudara
Pengobatan terhadap kanker payudara bisa bermacam – macam jenisnya,
bergantung pada kondisi atau tahapan stadiumnya, juga keadaan penderita.
Terdapat beberapa metode pengobatan dari dunia kedoteran yang lazim
diterapkan pada pasien kanker payudara, antara lain sebagai berikut :
1. Lumpectomy
Lumpectomy adalah prosedur pengangkatan jaringan tumor dan sebagian
jaringan normal dan sekitarnya.
2.Masektomi
Masektomi adalah momok bagi para wanita pengidap kanker payudara. Ini
adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara pengidap kanker
sehingga ia tida lagi memiliki payudara.

7.Berikut Jenis – Jenisnya :


1. Masektomi Preventif.
Masektomi Preventif adalah Cara ini diterapkan pada wanita yang
memiliki faktor genesis sebagai pengidap kanker payudara dilakukan
tindakan preventif dengan mengangkat jaringan payudara agar tidak
muncul tumor lagi pada jaringan tersebut.
2.Masektomi Sederhana.
Ini adalah prosedur mengangkat seluruh jaringan payudara hingga
ke bagian puting susunya, namun tetap mempertahankan jaringan limfa.
Prosedur ini juga akan membuat pasien kehilangan payudaranya.

79
3.Masektomi Radikal Termodifikasi.
Prosedur ini bisa dibilang masektomi total, karena mengangkat
seluruh jaringan dan bagian payudara. Bahkan simpul jaringan limfa di
bawah ketiak ikut diangkat, namun jaringan otot penyangga payudara tetap
dipertahankan dan dapat pula diangkat. Prosedur ini dapat dilanjutkan
dengan rekontruksi payudara implant.
4.Masektomi Radika.
Cara ini adalah prosedur paling total dari jenis masektomi. Seluruh
jaringan payudara, jaringan limfa, kulit, otot penyangga, bahkan sampai ke
otot dinding dada diangkat
5.Terapi Radiasi.
Terapi radiasi adalah sebuah metode terapi dengan menambahkkan
sinar X atau parikel ion lainnya ke tumor.
6.Kemoterapi.
Kemoterapi adalah pengobatan menggunakan obat yang diberikan
secara oral maupun disuntikkan. Kemotrerapi umumnya menggunakan
obat dosis tinggi yang bekerja di dalam sel.
7.Terapi Hormon.
Terapi Hormon adalah pemberian obet sebagaiman kemoterapi,
tetapi obat yang diberikan adalah obat yang mempengaruhi produksi
hormon.
8.Targeted Therapy.
Targeted Therapy adalah pemberian obat yang secara khusus
ditarhetkan untuk menghambat pertumbuhan protein tertentu.

80
8.Cara Pemeriksaaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan
di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara
berbaring.
A. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin

• Kedudukan 1
Tanggalkan pakaian anda pada paras pinggang, dan lihat diri anda di
hadapan cermin

• Kedudukan 2
Angkat kedua-dua tangan ke atas kepala anda. Periksapayudara anda dari
berbagai sudut.

81
• kedudukan 3
Berdiri tegak di hadapan cermin dengan tangan anda di sisi.Pusing ke kiri
dan ke kanan untuk mengesan sebarang perubahan pada payudara.

• Kedudukan 4
Tegangkan otot-otot bahagian dada anda dengan mencekak pinggang dan
menolak ke bawah.

B. Mengesan Perubahan Dengan Cara Berbaring


• Langkah 1:
Gunakan tangan kiri anda untuk memeriksa payudara kanan anda. Gunakan
tapak jari-jari anda untuk memeriksa sembarang BENJOLAN atau PENEBALAN

82
• Langkah 2:
Gerakkan tangan anda perlahan-lahan ke bawah ke arah garis-kutang
menggunakan pusingan ringan dan tekanan kuat di setiap tempat. Di-bahagian
bawah garis-kutang bergerak lebih kurang dua sentimeter ke kiri dan terus kearah
atas menuju tulang selangka anda dengan melakukan pusingan dan tekanan.
Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikut urutan dan liputi seluruh kawasan
yang di tunjukkan.

• Langkah 3 :
Bermula di bahagian atas payudara anda, buat pusingan yang besar.
Bergeraklah sekeliling payudara anda dengan memerhatikan sebarang benjolan
atau penebalan yang luar biasa.

83
• Langkah 4 :
Menggunakah kedua-dua belah tangan, tekan payudara anda
untuk melihat sama ada terdapat sebarang lelehan luarbiasa dari puting
payudara

• Langkah 5 : Memeriksa Ketiak Anda


Jatuhkan tangan kanan anda ke sisi dan rasa ketiak anda dengan
teliti untuk mengesan sebarang benjolan

84
Contoh-contoh gambar Kanker Payudara

85
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS DAN GIZI


SEIMBANG PADA REMAJA”

Topik : Seks Bebas dan Gizi Seimbang pada Remaja


Sub Topik : Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan dan Gizi seimbang
pada Remaja
Tempat : Rumah Ny.N
Hari/ tanggal : Rabu, 18 oktober 2017
Waktu : 40 menit
Sasaran : Remaja ( putri Ny. N)
Penyuluh : Mahasiswi D-III Kebidanan Poltekkes Medan
Karakteristik : Remaja

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan, Remaja masjid dan Remaja Musholla di desa Jati
Kesuma ini mampu mengetahui tentang Bahaya Seks Bebas Bagi Kesehatan dan
Gizi Seimbang untuk Remaja

86
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit, sasaran dapat :
1. Mengerti arti dari seks bebas
2. Mengetahui faktor penyebab seks bebas
3. Mengetahui cara-cara pencegahan seks bebas
4. Mengetahui bahaya seks bebas
5. Sasaran dapat memahami apa itu gizi seimbang bagi remaja;
6. Sasaran dapat memahami prinsip gizi seimbang remaja;
7. Sasaran dapat memahami faktor yang mempengaruhi gizi remaja;
8. Sasaran dapat menyebutkan zat-zat gizi seimbang/makanan yang
baik bagi remaja;
9. Sasaran dapat memahami masalah gizi yang di derita remaja;
10. Sasaran di harapkan dapat mengubah pola makan dengan gizi
seimbang.

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 menit Pembukaan: Menjawab salam


1. Memberi salam Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2 5 menit Melakukan Pretest Mengerjakan Pretest
3 9 menit Pelaksanaan: Menjelaskan materi Menyimak dan Memperhatikan
penyuluhan secara berurutan dan
teratur.
Materi I:
1. Pengertian Gizi
2. Prinsip Gizi pada Remaja
3. Faktor yang mempengaruhi Gizi
Seimbang Remaja

87
4. Kebutuhan Zat Gizi Seimbang bagi
Remaja
5. Masalah Gizi pada Remaja
6. Pola makan yang baik

4 15 menit Menonton Bersama Film Pendek Menonton dan memperhatikan


tentang kenakalan remaja
5 8 menit Pelaksanaan: Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan dan
teratur.
Materi II
1. Pengertian Seks Bebas
2. Faktor Penyebab Seks Bebas
3. Pencegahan Seks Bebas
4. Bahaya Seks Bebas
3 6 menit Evaluasi : Merespon, bertanya dan
-Memberikan kesempatan kepada menjawab pertanyaan
responden untuk bertanya Menjawab post test
Melakukan Post test
4 5 menit Penutup: Menjawab Salam
-Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
-Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah diberikan kepada peserta
-Mengucapkan salam

IV. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab

V. Media

88
 Laptop
 Leaflet
 Power Point

VI. Evaluasi
1. Prosedur : Pre-tes dan Pos-tes
2. Jenis tes : Lisan
3. Bentuk : Pertanyaan terbuka

MATERI
A. Pengertian Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar
nikah. Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan
seks diluar nikah. Dalam islam seks bebas atau hubungan badan diluar
nikah disebut zina.
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara
bebas (berganti-ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada
di masyarakat.

B. Faktor Penyebab Seks Bebas


Faktor-faktor yang menyebabkan seks bebas yaitu:
1. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya
pendidikan agama yang diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya
kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup
tidaknya keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain
sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan
mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik
mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan
jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.

89
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, seperti
masyarakat yang didominasi oleh pelacur, preman, pemabuk dll, sehingga
dapat mempengaruhi remaja di lingkungan tersebut.

3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang
kesannya lebih mengarah kepada hal negatif ketimbang hal yang positif,
yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini menjadi sebuah ikon bagi dunia
remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-mandir
di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan
ketat kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian
tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang
disebutkan tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan.
Akibatnya, remaja anak gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan
bebas, di antaranya terjebak dalam perilaku seks bebas.

4. Kurangnya pendidikan agama dari keluarga


Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari
keluarga, terutama orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah
terjerumus ke dalam hal-hal yang negative.

5. Kurangnya pendidikan seks


Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks
akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang
diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja
masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk
kesehatannya.

90
6. Menonton media pornografi, di antaranya VCD dan DVD Porno
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp
5.000. Sekali dirazia, setelah itu bebas lagi diperjualbelikan. Sistem
pendidikan yang mengejar angka-angka pun memberi andil kerusakan
generasi muda itu.

7. Tayangan televis (telenovela dan film-film lainnya)


Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu
di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.
Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman
Indonesia mulai bangkit kembali, yang ditandai dengan munculnya
beberapa film Indonesia yang laris di pasaran. Sebutlah misalnya, film
Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta, serta
Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya
dampak yang ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton
usia remaja.
Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu
pembuatan filmnya akan tetapi lebih karena film tersebut menjual
kehidupan remaja, bahkan sangat mengeksploitasi kehidupan remaja. Film
tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan karena mutu
cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat
sisi kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja
ABG, karena banyak mempertontonkan adegan-adegan syur dengan
membawa pesan-pesan gaya pacaran yang sangat “berani”, dan secara
terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi norma
agama

91
8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya. Dimana orang-
orang yang telah terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari
mereka dapat dipastikan telah melakukan seks bebas. Baik hubungan
diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.
Akibat seseorang terlibat menyalah gunakan obat-obatan terlarang, pada
awalnya mandapat tawaran oleh temannya. Bisa juga mereka hanya sebatas ingin
mengetahui dan merasakan, terutama bila mereka memiliki teman pemakai obat-
obatan terlarang tersebut atau karena adanya tekanan dari temannya, akhirnya
dengan terpaksa ikut mencobanya.
Namun secara singkat faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, adalah
sebagai berikut:
1. Keingintahuan yang besar tanpa sadar akibatnya.
2. Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran
3. Keinginan untuk bersenang-senang.
4. Keinginan untuk mengikuti tren atau gaya.
5. Keinginan untuk diterima oleh lingkungannya.
6. Menghindari dari rasa kebosanan.
7. Adanya salah pengertian, bahwa pengguanaan sekali tidaK menimbulkan
ketagihan
8. Pengaruh kebudayaan barat
Kebersamaan nyaris sirna dalam kasih sayang, kejujuran, moral dan
etika kini semakin memudar dalam kehidupan kita di tengah arus globalisasi,
bahkan dengan bangga mereka mengadopsi budaya barat dan sadar atau tidak
sadar menjadi agen budaya asing.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak
muda/remaja kita terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan

92
orang tua. Orang tua jadi pusing tujuh keliling. Mereka tidak mampu lagi
membendung pola tingkah anak muda sekarang.

9. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat
gambar-gambar porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak
terjerumus dalam pergaulan bebas dan melakukan seks bebas

10. Gaya hidup


Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia
gemerlap malam, seperti dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok,
nongkrong di kafe dan lain sebagainya.

11. Kemajuan tekhnologi (internet)


Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs
terlarang, seperti halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang
telanjang khususnya wanita atau situs seks.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu
akan mengurangi keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka
untuk melakukan sesuatu yang salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau
tidak memikirkan tentang itu. Mereka terlalu bernafsu untuk melihat gambar-
gambar itu semua.

12. Faktor Ekonomi


Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab
terjadinya seks bebas.

13. Kondom yang terjual bebas

93
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu
penyebab seks bebas karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah
kehamilan, sehingga dapat melakukan seks bebas kapanpun.

C. Pencegahan Seks Bebas


Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas
dapat dilakukan dengan cara:
1. Memberikan bimbingan positif dari sekolah maupun orangtua di
rumah
2. Meningkatkan kedisiplinan di sekolah maupun di rumah
3. Memberikan pendidikan seks melalui seminar atau talk show kesehatan
atau seks, agar remaja mengetahui betapa bahayanya melakukan seks
bebas.
4. Peran penting orangtua dalam memberikan nasehat dan mendidik anak-
anaknya dengan bimbingan agama yang kuat.
5. Peran penting orang tua dalam masa tumbuh kembang remaja sangatlah
penting, antara lain orang tua harus bisa menjadi sahabat anaknya
6.Menjalin hubungan baik antara orangtua dengan anak yaitu dengan
komunikasi yang baik
7. Pemerintah juga harus menegakkan hukum setegak-tegaknya.Misalnya
memberantas pelaku perdangan anak yang menjadi salah satu sumber
terjadinya perbudakan seks.
8. Menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis
9. Latihlah anak-anak untuk mengekspresikan dirinya
10.Pengembangan harga diri anak
11.Mengembangkan ketrampilan dan kemandirian anak
12.Meningkatkan iman dan takwa
13.Tidak berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks

94
D. Bahaya Seks bebas
Bahaya dari seks bebas adalah:
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya
sekolah karena dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak
sepenuhnya focus dengan belajar saat di sekolah dan hanya memikirkan
pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di tempat-tempat
romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus
sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi
kalau sudah patah hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
2. Perkawinan usia muda
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk
dapat menikah pada usia muda karena harus mempertanggungjawabkan
apa yang sudah dilakukan oleh kedua belah pihak. Menikah diusia muda
juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk kedua pihak,
misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat
menyebabkan pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena
organ-organ reproduksinya belum berfungsi dengan baik seperti wanita
yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan perdarahan saat melahirkan
dan penyakit-penyakit lainnya.
3. Kehamilan di luar nikah
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya
kegiatan seks bebas yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi
kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap untuk menjadi orang tua.

95
Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti harus
kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk
keluarga, kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk
membangun keluarga, kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua
(menjelaskan tentang kehamilan tersebut), kesiapan psikis untuk
berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar dan
kelurga dan lain-lain.

Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita
memiliki bayangan, kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita
kerjakan untuk membiayai keluarga kita? Sementara pada sisi yang lain,
bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak, mungkin belum
kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk
menjadi orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah pacaran
terlebih dahulu. Maka, bahwa di usia muda lebih baik kita menghindari
pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki dapat betul-betul kita
maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.

4. Pengguguran kandungan (aborsi)


Kehamilan di luar nikah dapat menyebabkan pasangan tersebut
memutuskan untuk menggugurkan kandungannya karena takut jika
diketahui orang tua, pasangannya belum siap untuk menikah dan lain-lain.
Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungannya pada tenaga non
medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis. Perlu
diketahui bahwa aborsi dapat dilakukan dengan dua macam tindakan yaitu:
 Aborsi dilakukan sendiri
Aborsi yang dilakukan sendiri misalnya dengan cara meminum obat
obatan yang membahayakan janin, atau dengan melakukan perbuatan-
perbuatan yang dengan sengaja menggugurkan janin.
 Aborsi dilakukan orang lain

96
Orang lain disini bisa seorang dokter, bidan atau dukun beranak. Cara-
cara yang digunakan juga beragam.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya
dilakukan dalm 5 tahapan, yaitu:
1. Bayi dibunuh dengan cara ditusuk atau diremukkan didalam
kandungan
2. Bayi dipotong-potong tubuhnya agar mudah dikeluarkan
3. Potongan bayidikeluarkan satu persatu dari kandungan
4. Potongan-potongan disusun kembali untuk memastikan lengkap
dan
tidak tersisa
5. Potongan-potongan bayi kemudian dibuang ke tempat sampah/sungai, di
kubur di tanah kosong, atau di bakar di tungku
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi
dengan cara memberi ramuan obat pada calon ibu dan menguurut perut
calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin dalam kandungannya.
Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan
hasil yang diinginkan dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin
dan trauma hebat bagi calon ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun
keselamatan seorang wanita.
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi adalah:
 Resiko Kesehatan dan Keselamatan Fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko
yang akan dihadapi seorang wanita, yaitu:
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
d. Rahim yang sobek
e. Kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya

97
f. Kanker payudara (karena ketidak seimbangan hormone estrogen
pada wanita)
g. Kanker indung telur
h. Kanker leher rahim
i. Kanker hati
j. Kelainan pada plasenta/ ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
k. Menjadi mandul atau tidak mampu memiliki keturunan
l. Infeksi rongga panggul
m. Infeksi pada lapisan rahim

 Resiko Kesehatan Mental


Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari
segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga
memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska
Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami
hal-hal seperti berikut ini:
a. Kehilangan harga diri
b. Berteriak-teriak histeris
c. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi
d. Ingin melakukan bunuh diri
e. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
f. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual
g. Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual (Gonorhoea, Chlamydia,
Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis HIV/AIDS dll)
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner.
Dan karena belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti
pasangan. Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular

98
seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis
maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi seperti
kemandulan atau infertilitas.
* Gonorhoe dan Chlamydia
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai
beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit
penyakit ini
Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari
kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat
terasa berat/tidak terasa sama sekali

* Herpes
 Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan
 Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita
penyakit ini
 Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang
kecil dan berair
 Dalam 5-10 hari gejala hilang
 Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat
* Infeksi Jamur
· Disebabkan oleh jamur
· Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak
disunat
* Syphilis
· disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
· luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi.
Pada umumnya tidak terasa sakit

99
· luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa
tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-
lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
· shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin
* HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita
meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia
masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba
menghindarinya.
· AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh.
Diakibatkan oleh serangan virus HIV
· Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui
transfusi darah, jarum suntik, luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.
 Pengertian HIV dan AIDS
· HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV
menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang bertugas menangkal
infeksi.
· AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang
berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia mempunyai kekebalan untuk
melindungi diri dari serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDS
melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya
berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.

 Penyebab HIV/AIDS.
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem
kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak
yang rusak. Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk
infeksi. Pada yahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-kuman yang
secara normal bisa dilawannya dengn muda.

100
 Gejala HIV/AIDS
Bervariasi, tergantung pada kekebalan tubuh indivdu masing-masing dan tahap
penyakit HIV/AIDS yang sedang diderita.
Tahap awal gejala HIV/AIDS.
Dalam waktu antara 2-4 minggu setelah infeksi virus HIV, kebanyakan penderita
akan mengalami gejala mirip sakit flu, bisa juga digambarkan sebagai sakit flu
terburuk yang pernah diderita. Gejalaawal ini disebut juga sindrom retroviral akut
atau infeksi HIV primer, dan gejala ini merupakan itu reson alami tubuh terhadap
infeksi virus HIV.

Selain seperti menderita flu parah, gejala awal lainnya berupa :


· Demam ( Gejala hiv/aids yang paling umum )
· Pembekakan kelenjar
· Sakit tenggorokan
· Ruam
· Letih lesu
· Nyeri otot dan sendi
· Sakit kepala
· Kedinginan
· Penurunan Berat Badan.

 Penularan HIV/AIDS .
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak
langsung antar lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah,
dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan
vagina, cairan presemina, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal,anal,ataupun oral), transfusi darah, jarum suntuk

101
yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan,berslin,atau
menyusui serta bentuk kontak lainnya cairan-cairan tubuh.

 Pencegahan HIV/AIDS.
1. Jauhi sesks bebas.
2. Bersikaplah saling setia dengan pasangan.
3. Gunakan kondom saat berhubungan intim.

E. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,
yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan
produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan yang cukup mengkonsumsi Air
Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-6 bulan, ASI adalah satu-satunya
makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya
secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi
kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan
zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat
gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa
dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.

102
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi
kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan
yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan
sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari
hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti
keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan
buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral,
yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi remaja yang
mengandung zat sumber tenaga ,zat pembangun,dan zat pengatur serta beraneka
ragam jenisnya.

F. Prinsip Gizi pada Remaja


Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan
cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa
ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena
pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga
terjadi perubahan komposisi tubuh.
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat
(Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada
periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan
dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :
1. Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun
2. Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

103
Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang
sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat
biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat
gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih
dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti,
makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk
mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat
gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur
gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-
kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga
mengharuskan mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.

G. Faktor yang mempengaruhi Gizi Seimbang Remaja


Berikut ini faktor–faktor yang mempengaruhi kebutuhannya zat gizi usia remaja
seperti :
1. Aktivitas fisik
2. Lingkungan
3. Ekonomi
4. Pengobatan
5. Depresi dan kondisi mental
6. Penyakit
7. Stres

H. Kebutuhan Zat Gizi Seimbang bagi Remaja

104
1. Energi
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk
melakukan aktifitas sehari-hari dan dihasilkan dari karbohidrat, protein,
lemak. Pada remaja kebutuhan energi menurun karena basal metabolisme
dan kegiatan fisik meningkat. Sumber bahan makanannya yaitu : beras,
singkong, mie dan lain-lain (KH),ikan,daging(protein),minyak, keju,
(lemak).
2. Protein
Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-
sel yang rusak, pengatur fungsi fisiologis organ tubuh. Kebutuhan protein
bagi remaja yaitu 14-16% dari kalori total (0,8-1gr/kg.BB/hari).Sumber
protein utama adalah ikan,daging,ayam,tempe,tahu, dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam
tubuh sebagai cadangan energi.Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia
remaja tidak di anjurkan karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam
tubuh khususnya kadar kolesterol darah,yaitu 20-25% dari kalori
total.sumber ;minyak,mentega.

4. Serat
Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan
proses buang air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit.Serat
dapat memberi rasa kenyang pdalam waktu lama. Sumber : sayuran-
sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat.
5. Mineral
Mineral di butuhkan remaja di perlukan dalam jumlah
sedikit,sungguhpun demikian peranannya sangat penting dalam berbagai
proses metabolisme di dalam tubuh.
Kebutuhan mineral usia Remaja

105
a. Calsium : 800-1000 mg/hr (pria)
1000-1500mg/hr (wanita)
b. Zat Besi :10mg
c. Na : 2,8-7,8gr/org/hr
d. Air : 6-8 gls/org/hr
6. Kebutuhan Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk mengatur berbagai proses metabolisme
dalam tubuh,mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta
mempengaruhi dalam pembentukan sel-sel baru.
Kebutuhan vitamin usia Remaja
a. Vitamin A 3500-4000 mg/org/hr
b. Vitamin B1 10-1,2 mg/hr
c. Vitamim B 6 2,0-2,2 mg/org/hr
d. Vitamin B1 2 3,0mg/org/hr
e. Vitamin C 60mg
f. Vitamin D 200-400IU
g. Vitamin E 8-10 mg/org/hr

I. Masalah Gizi pada Remaja


1. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada
remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya terlalu
banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk. Aktif berolah
raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara untuk menurunkan
berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang sedang
melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya makanan yang serat
tinggi mengandung sedikit energi, dengan demikian dapat membantu

106
menurunkan berat badan, disamping itu serat dapat menimbulkan rasa
kenyang sehingga dapat menghindari ngemil makanan/kue-kue.
2. Kurang Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis tidak
selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada
umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang
menurunkan berat badan secara drastis erat hubungannya dengan faktor
emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis
kurang seksi.
3. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling umum
dijumpai terutama pada perempuan. Zat besi diperlukan untuk membentuk
sel-sel darah merah, dikonversi menjadi hemoglobin, beredar ke seluruh
jaringan tubuh, berfungsi sebagai pembawa oksigen.
Remaja perempuan membutuhkan lebih banyak zat besi daripada
laki-laki. Agar zat besi yang diabsorbsi lebih banyak tersedia oleh tubuh,
maka diperlukan bahan makanan yang berkualitas tinggi. Seperti pada
daging, hati, ikan, ayam, selain itu bahan makanan yang tinggi Fe.

J. Pola makan yang baik


Berikut adalah pola makan yang mengikuti 10 Pedoman Gizi
Seimbang 2014 yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan
Gizi bagi Remaja :
Pesan-pesan PGS 2014 :
1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;
2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;

107
4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;
6) Biasakan Sarapan;
7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
8 ) Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;
10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

108

Anda mungkin juga menyukai