Anda di halaman 1dari 12

BAB 2.

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1 Sejarah Perusahaan

PT Dok Dan Perkapalan Surabaya didirikan pada tanggal 22 September 1910


oleh Pemerintah kolonial Belanda di Amsterdam. Perusahaan ini awalnya
bernama N.V. DROOGDOK MATSCHAPPIJ SOERABAIA dimana pemegang
saham saat itu antara lain N.V. Konjnlijke paket vaart maatschappij, N.V.
Stomivart Maatschappij Nederland, N.V. Roter Sdancsh LCYD. Pendirian
perusahaan tersebut dilaksanakan di depan notaris J.P Smith.

Pada masa pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 – 1945, Perusahaan ini
berganti nama menjadi Harima Zozen. Namun setelah Jepang mengalami
kekalahan dalam Perang Dunia II, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan
ini menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia. Namun pada tahun 1945
sampai dengan tahun 1957, perusahaan tersebut kembali ke tangan Belanda yang
namanya diubah kembali menjadi nama awal pada waktu didirikan, yaitu N.V.
DROOGDOK MATSCHAPPIJ SOERABAIA.

Pada waktu terjadi konfrontasi antara pemerintah Indonesia dengan Belanda


yang terjadi pada tahun 1958 telah menyebabkan perusahaan ini berpindah tangan
ke pemerintah Indonesia dengan landasan hukum Peraturan Pemerintah No 23,
tahun 1958 di bawah pengelolaan B.P.U MARITIM. Kemudian Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah lagi yang menyusul Peraturan Pemerintah
sebelumnya yaitu Peraturan Pemerintah No. 109 Th. 1961, tanggal 17 April 1961
dan Perusahaan ini menjadi Perusahaan Negara (PN) dengan nama PN. Dok dan
Perkapalan Surabaya. Kemudian pada tahun 1963 Galangan yang ada di sebelah
PN. Dok Dan Perkapalan Surabaya yang bernama Galangan Kapal Sumber Bhaita
digabung dengan PN Dok Dan Perkapalan Surabaya berdasarkan atas keputusan
Menteri Perhubungan Laut. Berdasarkan keputusan ini juga, nama perusahaan
diubah menjadi PN. Dok Surabaya.
Perubahan nama PT Dok Dan Perkapalan Surabaya tidak terhenti hanya
sampai di situ, dengan munculnya kembali Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
1975 PN. Dok Surabaja berganti nama lagi menjadi PT. Dok dan Perkapalan
Surabaya. Peresmian perusahaan ini dilakukan oleh Menteri Perhubungan R.I
yaitu Prof. DR H Emil Salim, pada tanggal 8 Januari 1976 berkedudukan di Jl.
Tanjung Perak Barat No. 433–435 Surabaya. Berdasarkan Surat Keputusan
Presiden RI No. 10 tahun 1984, tanggal 28 Nopember 1984, PT Dok Dan
Perkapalan Surabaya dialihkan dalam pengawasan/pembinaan Departemen
Perindustrian (Deperindag).

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi Perusahaan


Menjadi perusahaan galangan dan perbaikan kapal yang unggul di Indonesia
2.2.2 Misi Perusahaan
1) Melaksanakan kegiuatan usaha secara professional dan berdaya saing
untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
2) Meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi dan
perekayasaan secara berksinambungan.
3) Meningkatkan sinergi dengan perusahaan galangan kapal,pelayaran dan
industry lainnya untuk mewujudkan kemandirian dalam industry
perkapalan nasional.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan


PT. Dok dan Perkapalan Surabaya memiliki struktur organisasi yang
menjelaskan alur tugas kerja dan wewenang kepemimpinan dan bawahan.
Struktur organisasi perusahaan menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan
pola tahap hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan posisi maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda-beda dalam suatu struktur organisasi. Dari struktur organisasi
tersebut akan membentuk suatu kerja sama yang baik antara pemimpin yang
satu dengan yang lainnya, serta bawahan yang satu dengan yang lainnya. PT.
Dok dan Perkapalan Surabaya menggunakan struktur organisasi yang bersifat
structural.

Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Dok dan Perkapalan

Surabaya :
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Dok Perkapalan Surabaya
2.3.1 Data Jumlah Karyawan Di PT. DOK Dan Perkapalan Surabaya (Persero)

Tabel 2.1 Data Jenjang pendidikan Karyawan PT DOK Dan Perkapalan Surabaya
(Persero).
Jenjang Jumlah
S1/D4 49
D3 33
SMA sederajat 146
SMP sederajat 5
 Total 233
Tabel 2.2 data berbagai Departemen dan jumlah karyawan di PT. DOK Dan
Perkpalan Surabaya (Persero).
Dept. / Bagian Jumlah
Dept. SPI 0
  Bagian Pengawas Kepatuhan 1
Dept. Logistik 0
Bagian Gudang 2
  Bagian Pengadaan 5
Dept. Sekretaris Perusahaan 1
Bagian Admin, Humas & Pengendalian
Mutu 8
  Bagian Hukum 2
Dept Keuangan 1
Bagian Anggaran 4
Bagian Pembiayaan 2
  Bagian Akuntansi 4
Dept. Sumber Daya Manusia & Umum 1
Bagian Personalia & Monitoring 7
  Bagian Pemberdayaan, Diklat & Umum 6
Dept. Perencanaan & Pengendalian Produksi 1
Bagian Renwas Produksi 8
  Bagian Quality Control 9
Koord. Pimpro 1
  Bagian Pimpro 11
Dept Produksi 1
Bagian Konstruksi 20
Bagian Mesin 33
Bagian Listrik 14
Bagian Outfitting 13
Bagian Sarfas 24
Bagian Dock Master 26
  Bagian K3L 8
Dept Pemasaran & Pengembangan Usaha 1
Bagian Pemasaran & Purna Jual 5
Bagian Kalkulasi 6
Bagian Engineering & Teknologi
  Informasi 8
Total 233

2.3.2 Job Deskripsi Departemen


1. Coperate Secretary
a. Manager Sekretariatan dan Umum
Mengelola unit kerja kesekretariatan dan umum serta terlaksananya tertib
administrasi untuk mendukung kelancaran kegiatan departemen Coperate
Secretary sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan
perusahaan.
b. Manager Representatif Office Jakarta
Mengelola unit kerja Representatif Office (RO) Jakarta untuk mendukung
kepentingan perusahaan dalam hal mencari order, pengurusan perjalanan dinas
luar negeri, program penddikan dan urusan dokumen atau surat terhadap
Lembaga Pemerintahan, Perusahaan Pelayaran, Galangan, BKI serta Instansi
lain sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang ditetapkan.
c. Manager Humas dan Legal
Mengelola unit kerja legal dan humas serta terlaksananya tertib administrasi
untuk mendukung kelancaran kegiatan Departemen Sekretaris Perusahaan
sesuai dengan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan perusahaan.

2. Hull Construction and Outfitting (HCO)


a. Manager Hull Construction
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek bagian hull
construction melalui pengendalian sumber daya yang melalui aspek
manusia, mesin, material, dan metode sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan.
b. Manager Outfitting

Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek bagian Outfitting,


Piping and Ducting melalui pengendalian sumber daya yang meliputi aspek
manusia, mesin, material, dan metode sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan perusahaan.

3. Keuangan
a. Manager Anggaran dan Akuntansi
Terkelolanya operasional anggaran dan akuntansi dengan sistem informasi di
bidang keuangan secara terpadu untuk menghasilkan laporan keuangan
perusahaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku dan menghasilkan
informasi akuntansi yang diperlukan dalam proses managemen.
b. Manager Keuangan dan Kontrol Biaya
Terkelolanya unit kerja keuangan secara efectif dan effisien dalam
merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi managemen keuangan serta
terkendalinya fungsi kontrol biaya untuk menjamin pelaksanaan proyek
sesuai anggaran yang sudah ditentukan dengan tingkat efektivitas dan
effisiensi yang tinggi dan terevaluasinya biaya proyek untuk keperluan
pengembangan serta terlaporkannya hasil kegiatannya sesuai dengan
kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan.

4. Mechanical and Electrical


a. Manager Machinery
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan mesin, perawatan dan
perbaikan mesin serta penggantian suku cadang sesuai dengan kebijakan
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Manager Electric
Terkelolanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan listrik, pemasangan dan
perbaikan peralatan serta penggantian suku cadang baik pada bangunan kapal
baru maupun kapal repair sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan
yang terlah ditetapkan.

5. Pemasaran dan Engineering


a. Manager Engineering
Terkelolanya kegiatan fungsi enginering (Gambar kerja, konsep design,
outline spesifikasi teknis, material requirement planning, purchase order
specification) sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan.
b. Manager Estimasi Biaya
Terkelolanya unit kerja estimasi biaya kegiatan dan kalkulasi tarif harga
(kuantitas harga) serta terevaluasinya hasil kegiatan untuk keperluan
pembangunan dan terlaporkannya hasil kegiatan sesuai dengan kebijakan dan
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
c. Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha
Terkelolanya kegiatan fungsi pemasaran, purna jual dan pengembangan usaha
dalam menyelenggarakan, mengelola dan mengevaluasi kegiatan pemasaran
yang bertujuan untuk mendapatkan pelangggan melalui langkah strategis yang
berdampak positif pada pertumbuhan perusahaan di dalam dan luar negeri serta
memberikan pelayanan purna jual untuk kepuasan pelanggan.

6. Produksi
a. Manager Pemasaran
Terkelolanya kegiatan fungsi perencanaan proyek (master schedule capasity
planning) guna kelancaran pelaksanaan proyek berdasarkan kontrak bisnis (on
time & on quality) sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan.
b. Manager Quality Control (QC)
Terkelolanya kegiatan pengendalian kualitas produk melalui pengontrolan
kualitas hasil ppekerjaan pelaksanaan proyek dan progressnya serta
terlaporkannya hasil kegiatan sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan
yang telah ditetapkan.

7. Satuan Pengawas Internal


a. Manager Auditor Keuangan & Produksi
Terkelolanya unit kerja satuan pengawas terhadap pelaksanaan tuga spokok dan
fungsi bidang keuangan dan produksi sesuai dengan kebijakan dan sasaran
perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Manager Auditor Manager & GCG
Terkelolanya unit kerja satuan pengawas internal dalam pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bidang managemen dan GCG sesuai
dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah ditetepkan.

8. Satuan Strategi Koorporasi (SSK)


a. Manager Bidang IT, Kinerja dan Resiko
Terkelolanya kegiatannya fungsi penerapan sistem teknoologi informasi (sarana
prasarana, sistem informasi terpadu, maintenance software, dan hardware) untuk
mendukung tercapainya kelancaran pelaksanaan proyek dan kebijakan resiko
korporat yag mendukung visi dan misi perusahaan dengan menggunakan
perangkat yang sesuai serta selalu melakukan analisis dan evaluasi sehingga
proses pengembangan dapat berjalan secara berkesinambungan sesuai dengan
kebijakan dan sasaran perusahaan yang terlah ditetapkan.
b. Manager Bidang Mutu dan SHE
Terkelolanya kegiatan sistem penjaminan kualitas mutu dan safety serta
peningkatan kinerja perusahaan dalam memberikan kepuasan pelanggan sesuai
dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

9. Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Manager Pengembangan dan Diklat SDM
Terkelolanya kegiatan pengembangan karyawan serta terevaluasinya
pelaksanaan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja karyawan dan evaluasi
biaya program sesuai dengan kebijakan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan
dan biaya program pendidikan pelatihan serta penerapan ilmu pengetahuan
untuk menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi dan bersetifikat keahlian
sesuai kebijakan perusahaan.
b. Manager Personalia
Terkelolanya unit kerja personalia dan remunerasi secara efektif dan effisian
untuk mendukung tercapainya produktifitas kerja yang tinggi, pengembangan
sistem kepersonaliaan dan terciptanya iklim kerja yang kondusif untuk
mendukung semua bagian yang ada sesuai dengan sasaran perusahaan yang
telah ditetapkan.

10. Supply Chain Management


a. Manager Gudang dan Logistik
Terkelolanya fungsi gudang dan logistik untuk menjamin tersedianya pasokan
material sesuai spesifikasi yang telah ditentukan dengan tingkat effektivitas dan
effisiensi yang tinggi dan terevaluasi hasil kegiatannya untuk keperluan
pengembangan sistem gudang dan logistik serta terlaporkannya hasil kegiatan
sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

b. Manager Pengadaan (Procurement)


Terkelolanya kegiatan pengelolaan pengadaan material, peralatan dan jasa
untuk mendukung tercapainya kelancaran pelaksanaan proyek sesuai dengan
kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

11. Utilities
a. Manager Fasilitas & Harkam
Terkelolanya kegiatan operasional unit fasilitas dan harkam yang meliputi
ketersediaan fasilitas untuk mendukung kelancaran produksi dan pemeliharaann
fasilitas sesuai dnegan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
b. Dock Master (manager)
Terkelolanya kegiatan operasional bagian Dock Master yang meliputi proses
peluncuran, pengedockan, dan pemindahan kapal sesuai dengan kebijakan dan
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

c. Manager K3L
Terkelolanyya kegiatan operasional Bagian K3L yang meliputi penerapan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Linkungan dan mencegak terjadinya
kebakaran sesuai dengan kebijakan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan.
2.4 Kondisi Lingkungan
PT. Dok & Perkapalan Surabaya memiliki 4 dermaga terapung, yang mampu
menampung kapal sampai dengan 290 m panjang dan approx. 135 000 dwt. Kami
juga memiliki kemungkinan perbaikan kapal sampai dengan 310 m panjang
sepanjang dermaga galangan kapal. Dermaga kami memiliki panjang sekitar 6000
m , termasuk 3500 m dari dermaga dilengkapi dengan infrastruktur dasar, pasokan
listrik dan pasokan gas teknis. 24 crane dapat mengangkat sampai dengan 300 ton.

2.5 Fasilitas dan Peralatan Industri


PT.DPS mempunyai fasilitas pokok dan penunjang yang cukup mampu untuk
memenuhi pelayanan jasa perawatan dan pembangunan kapal baru.
Bengkel-bengkel yang ada di perusahaan PT. DPS terdiri dari berbabagai
macam bengkel beserta mesin-msin dan peralatannya antara lain :

2.5.1 Bengkel Pelat dan Las


Bengkel ini terdapat di dua tempat yaitu didekat graving dock sebelah selatan, dan
dekat building berth sebelah utara
Peralatan di bengkel ini antara lain :
1. Mesin pembengkok profil
2. Mesin pemotong pelat
3. Hydroulic frame bending
4. Hydroulic ship bending
5. Keran ( kapasitas 3 ton)
6. Mesin perata pelat
7. Mesin press pelat
8. Mesin roll pelat
9. Mesin pompa
10. Mesin bor

2.5.2 Bengkel mesin dan listrik


Bengkel ini sebagai tempat perbaikan mesin kapal luar seperti baling-
baling,kemudi,propeller,dll
Peralatan di bengkel ini antara lain :
1. Keran (1.5 ton)
2. Mesin gerinda
3. Mesin bubut
4. Kool booster slip machine
5. Mesin penggulung spul
6. Mesin scarf
7. Mesin frais
8. Mesin gergaji
9. Peralatan listrik
10. Mesin CNC

2.5.3 Bengkel Pipa


Bengkel ini terletak disebelah selatan perkantoran. Bengkel ini menangani
dan mengerjakan semua system perpipaan baik pada bangunan baru, maupun pada
pengerjaan reparasi, atau konversi suatu kapal
Peralatan yang terdapat di bengkel ini antara lain :
1. Mesin pembengkok pipa
2. Mesin gunting
3. Mesin gerinda
4. Alat-alat listrik
5. Mesin bor
6. Mesin bubut
7. Mesin press

2.5.4 Bengkel Limbung


Bengkel ini terletak di sebelah utara dari bengkel pelat di galangan utara.
Pada bengkel ini hanya menangani proses pengedokan dan reparasi
Peralatan yang ada di bengkel ini ialah :
1. Tongkang air
2. Ponton pompa air
3. Ponton minyak

Anda mungkin juga menyukai