net/publication/325270401
CITATIONS READS
0 741
1 author:
Buana Maruf
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
44 PUBLICATIONS 27 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Buana Maruf on 21 May 2018.
Abstrak
Semakin meningkatnya aktivitas angkutan laut di dalam negeri memberi peluang yang
semakin besar bagi industri galangan kapal nasional, khususnya di bidang usaha reparasi kapal.
Bagi PT Dok dan Perkapalan Surabaya, dimana bidang usaha reparasi menjadi tulang
punggungnya, hal ini tidak hanya sebagai peluang melainkan juga tantangan karena
keterbatasan fasilitas dan kapasitasnya. Studi ini menganalisis hubungan antara tipe kapal,
ukuran (BRT), dan docking days untuk memaksimalkan pendapatannya, dengan menggunakan
metode statistik terhadap historical data perusahaan di bidang usaha ini. Dari tujuh tipe kapal
yang dianalisis, hanya tipe kapal tongkang dan kapal barang yang berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan, namun tipe tongkang memberi kontribusi pendapatan yang lebih besar
hingga dua kali lipat. Hasil analisis diperoleh persamaan regresi yang dapat dipergunakan untuk
memaksimalkan pendapatannya. Potensi riset lanjutan yang perlu dilakukan adalah,
mengidentifikasi variabel-variabel yang belum dijelaskan pada model persamaan tersebut.
1. Pendahuluan
Sebagai negara maritim, peran industri galangan kapal nasional sangat penting
di dalam menunjang perekonomian nasional, khususnya di sektor transportasi laut, baik
untuk peremajaan/pengadaan armada kapal nasional maupun sebagai sarana perawatan/
perbaikannya. Saat ini terdapat sekitar 240 perusahaan galangan kapal nasional dengan
kapasitas total sekitar 270.000 dwt untuk bangunan baru dan 5,4 juta dwt untuk reparasi
kapal (M-CT and M-MME, 2001:60). Jumlah tersebut umumnya berkapasitas 500 BRT
ke bawah, dan bergerak di bidang usaha reparasi kapal saja. Perusahaan galangan kapal
nasional yang berkapasitas di atas itu hanya sekitar 63 perusahaan, masing-masing 25
perusahaan bergerak di bidang usaha bangunan baru dan reparasi, dan 38 perusahaan
lainnya hanya bergerak di bidang reparasi kapal (Ma’ruf, 2002:36). Empat perusahaan
terbesar berstatus BUMN, termasuk PT Dok dan Perkapalan Surabaya (PT DPS).
1
Sebagai salah satu galangan terbesar, PT DPS hanya memiliki luas lahan 5,7 Ha,
fasilitas building berth (1 unit) untuk bangunan baru berkapasitas hingga 8.000 dwt, dan
empat unit dok apung dengan kapasitas maksimum 6.500 TLC atau sekitar 10.00 dwt.
Selama beberapa tahun terakhir, kinerja perusahaan ini terutama bersumber dari bidang
usaha reparasi kapal, baik dari segi pendapatan maupun dari segi kontribusi labanya.
Namun di sisi lain, data perkembangan jumlah pelanggan/permintaan dan daya serapnya
menunjukkan bahwa, perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang tersebut secara
maksimal. Hal tersebut diakibatkan keterbatasan fasilitas dan masih sulitnya
mempersingkat waktu penyelesaian di atas dok (docking days).
Untuk memaksimalkan pendapatannya, beberapa tahun terakhir perusahaan
cenderung melakukan seleksi order pada kapal-kapal berukuran besar yang memberi
kontribusi pendapatan yang lebih besar. Hal ini memang memberikan peningkatan yang
cukup signifikan, walaupun kenaikan tersebut diantaranya disebabkan karena
meningkatnya harga material terutama material pelat/baja. Pada kenyataannya, kapal
berukuran besar tidak selalu memberikan kontribusi pendapatan yang besar, karena
waktu di atas dok lebih lama. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis
hubungan/pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan, yang kemudian
dapat digunakan di dalam melakukan seleksi order secara tepat.
Dengan demikian, permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimana
mengidentifikasi pengaruh variable-variabel utama dalam reparasi kapal dan
hubungannya terhadap pendapatan perusahaan. Adapun tujuannya adalah, untuk
memberikan masukan kepada perusahaan di dalam melakukan seleksi order secara tepat
untuk mengoptimumkan pendapatan di masa yang akan datang.
2. Peluang Pasar
Peluang pasar galangan kapal nasional sangat terkait dengan perkembangan
volume perdagangan antar pulau dan internasional. Volume perdagangan antar pulau
meningkat rata-rata sebesar 13,5% pertahun dan perdagangan ekspor/impor Indonesia
rata-rata 14,1% pertahun dalam kurun waktu tahun 1989-1999, dan angkutan
penumpang antar pulau meningkat rata-rata 8,7% pertahun dalam kurun waktu tahun
1985-1995 (MICC Report, 2000).
2
Tabel 2. Pangsa pasar PT DPS dan realisasi usaha reparasi tahun 1997-2001
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
No. Uraian
1997 1998 1999 2000 2001
1. Jumlah Perusahaan 65 79 83 104 118
Terserap 55 56 52 51 45
(85%) (70%) (63%) (47%) (38%)
2. Jumlah Kapal 345 401 460 540 559
Terserap 94 109 95 103 101
(27%) (27%) (21%) (19%) (18%)
3. Total BRT (*) 644.457 705.288 867.410 1.044.870 1.086.766
Terserap 126.871 139.014 193.303 201.765 223.824
(20%) (20%) (22%) (19%) (21%)
Sumber: Data internal PT DPS, diolah
4. Metodologi Penelitian
Untuk memecahkan masalah pada penelitian ini digunakan metode statistik
“analisis regresi” dengan menggunakan Dummy Variabel untuk tipe kapal. Langkah-
langkah analisis ini dapat dilihat pada flowchart berikut:
Pengumpulan Data
Analisis Deskriptif
Analisis Regresi
Ya
Ya
Pemilihan Model terbaik
dengan metode Stepwise
Model terbaik
Gambar 1. Flowchart Analisis Regresi
5
Pada analisis regresi terdapat dua komponen yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Variabel dependen adalah variabel tak bebas atau variabel yang
dipengaruhi, sedangkan variabel independen adalah variabel bebas atau yang
mempengaruhi variabel dependen. Analisis regresi ini digunakan untuk data dengan
skala pengukuran rasio, baik untuk variabel dependen maupun independennya. Tetapi
bisa juga dengan data berbentuk kualitatif (kategori), dalam penyelesaiannya harus
dibantu dengan variabel ″boneka″ atau Dummy Variable (Draper, 1992:226).
200
180
180
160
140
Frekuensi
120
100
78
80
60
40 30 27 27
16
20 5 1 2
0
C P I TB T TK O CC F
Jenis Kapal
Lampiran 1 dapat diketahui bahwa variabel berat memiliki korelasi terbesar (0,266)
terhadap pendapatan, sehingga sangat memungkinkan variabel ini sangat berpengaruh
terhadap pendapatan. Berdasarkan korelasi antar variabel pendapatan dengan
pembentuknya, maka dengan metode stepwise diperoleh model terbaik sebagai berikut :
(Draper,1992:293).
Statistik Uji:
Mean Square Error
F= = 14.316 P_value = 0.000
Mean Square Re gresi
Keputusan: P_value < (α = 5 %) Tolak H0
Kesimpulan: Model sesuai
Statistik Uji:
Tabel 5. Hasil Uji Parsial (individu)
Variabel t P_value
Berat 6.163 0.000
TK (D5) 3.018 0.003
Lama diDok 3.166 0.002
C (D9) -3.116 0.002
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter yang meliputi uji overall (uji F) dan
uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa, seluruh parameter signifikan pada tingkat
kepercayaan 95%, atau dengan kata lain model sesuai dan seluruh variabel independen
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. Berikutnya dilakukan
pengujian asumsi residual yaitu IIDN (Identik, Independen, Normal). Berdasarkan nilai
VIF (Variance Inflation Factor) yang tidak lebih dari 10 maka dapat disimpulkan tidak
ada kasus multikolinieritas, artinya tidak ada korelasi linier antar variabel
independen.(Montgomery,1992:192).
Dilihat dari nilai Durbin-watson sebesar 1.806 kurang dari dL= 1.59 maka dapat
disimpulkan terjadi kasus autokorelasi, artinya antara observasi memiliki korelasi
(asumsi independen tidak terpenuhi) (Supranto,1984:109). Begitu pula asumsi Identik
dan normal tidak terpenuhi, dapat dilihat dari plot residual dan pendapatan atau dari
hasil uji Kolmogorov-Smirnov untuk uji data berdistribusi normal (Conover,1980).
Berdasarkan hasil Analisis Regresi diperoleh bahwa hanya tipe kapal tongkang
(TK) dan Cargo (C) yang signifikan berpengaruh terhadap pendapatan. Untuk lebih
memperjelas karakteristik dari kedua tipe kapal tersebut selama kurun waktu 1996-
2000, maka dapat dilihat deskriptif pada Gambar 3 hingga Gambar 5.
25
19.78
20
Hari di atas Dok
14
15
10
0
TK C
2500 2244.87
2000 1754.88
1500
Berat (BRT)
1000
500
0
TK C
Tipe Kapal
6000
4800
Dari ketiga grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata lama di atas dok dan
Berat tipe kapal Tongkang (TK) lebih kecil dibandingkan dengan tipe kapal Cargo (C),
namun pendapatan yang dihasilkan jauh lebih besar sekitar dua kali lipat.
6. Kesimpulan
Analisis Regresi terhadap pendapatan reparasi kapal pada PT. DPS berdasarkan
variabel BRT, lama di dok, dan tipe kapal diperoleh model berikut:
Dengan keragaman total dalam data yang dapat dijelaskan oleh model hanya 13,6%.
Sedangkan sisanya 86,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
model. Hal ini merupakan obyek penelitian lanjutan yang perlu dilakukan. Dari model
di atas terlihat hanya dua tipe kapal yang signifikan berpengaruh terhadap pendapatan
yaitu tipe kapal Tongkang (TK) dan Cargo (C) dengan model berikut:
Daftar Referensi
Asian & Pacific Shipbuilding Expert Meeting (APSEM) (1998) APSEM Report 1998,
Cebu-Philippines: APSEM Committee.
11
Conover, W.J. (1980), Practical Nonparametric Statistic, Edisi kedua, John Wiley &
Sons. New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore.
Directorate General of Sea Communication (DGSC) (2000) Operation System of
Indonesia National Sea Transportation and Its Problems, Proceeding of JSPS
Seminar on Marine Transportation Engineering, JSPS, Hiroshima.
Directorate General of Sea Communication (1997) Domestic Shipping Modernization
Program in Indonesia, OECF Japan, Jakarta
Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) (2002) Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
Tahun 2003, PT DPS, Surabaya.
------ (2001) Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2002, PT DPS, Surabaya.
------ (2001) Laporan Kinerja Manajemen PT DPS Tahun 2000, PT DPS, Surabaya.
Draper, N. R., (1992), Analisis Regresi Terapan, Edisi kedua, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Indomaritim.com. (2004) Asas Cabotage dan Hipotek Kapal, Situs Informasi Maritim,
Edisi Cetak 014/IV/2004/Th.II, pp 10.
Ma’ruf, B., Widjaja, S. (2004) Implementasi Model David untuk Formulasi Strategi
Korporat pada Industri Galangan Kapal, Prosiding Seminar Nasional
Pascasarjana IV 2004, Program Pascasarjana ITS, Surabaya, pp I-597:607.
Ma’ruf, B. (2002) Formulasi Strategi dengan Menggunakan Rerangka Manajemen
Strategik David pada PT Dok dan Perkapalan Surabaya, Tesis Magister
Manajemen, Universitas Surabaya.
Maritime International Cooperation Center of Japan (MICC) (2000) The Study on The
Development of Indonesian Domestic Marine Transportation, Report, Ministry of
Transport-Japan, Hiroshima.
Ministry of Communication and Telecommunication (M-CT), and Ministry of Metal,
Machinery, Electronics, and Multifarious Industries (M-MME) (2001) The Report
of Seminar on Indonesian Shipping and Shipbuilding Problems, Jakarta.
Mingguan Ekonomi MARITIM (2001), Edisi 29 Mei - 4 Juni 2001.
Montgomery, D.C and Peck, E.A, (1992), Introduction to Linear Regression Analysis,
Second Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York.
Supranto, J. (1984), Ekonometrik, Buku Dua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.