Anda di halaman 1dari 14

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.

2, Desember 2016, 377-390


E-ISSN: 2528-0163 377

Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di Indonesia


Nurhidayati 1,*, Armanto Witjaksono 2
1
Sekretaris; Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika; Jl.Jatiwaringin Raya
No.18,Jakarta Timur,Telp. 8462050 e-mail: nurhidayati.nht@bsi.ac.id
2
Akuntansi dan Keuangan; Fakultas Ekonomi dan Komunikasi; Universitas Bina Nusantara;
Jl.K.H. Syahdan No. 9 Palmerah, Jakarta 11480, telp 021-5345830 fax: 021-5300244; e-mail:
armanto@binus.ac.id

* Korespondensi: e-mail: nurhidayati.nht@bsi.ac.id

Diterima:16 November 2016; Review:20 November 2016; Disetujui:29 November 2016

Cara sitasi: Nurhidayati, Witjaksono A. 2016. Perbandingan Kode Etik Profesi Akuntansi di
Indonesia. Jurnal Online Insan Akuntan. 1 (2): 377 - 390.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan penelahaan atas kode etik dari 3 organisasi profesi, yakni:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan Asosiasi Auditor Interen
Pemerintah Indonesia (AAIPI). Metode dalam Pengumpulan data adalah kepustakaan dengan
menggunakan data primer. Penelitian ini dilakukan dengan cara perbandingan. Hasil penelaahan
membuktikan bahwa ke-3 kode etik memiliki kesamaan dalam hal prinsip dasar etika yakni terkait
integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi dan Perilaku Profesional. Ke-3 kode etik juga memiliki
perbedaaan dalam hal kode etik terkait senioritas anggota dan Benturan Kepentingan. Perbedaan tersebut
disebabkan latar belakang para anggota dari masing-masing organisasi profesi. IAI memiliki
keanggotaan yang paling inklusif dibandingkan IAPI dan AAIPI. AAIPI adalah organisasi yang paling
ekslusif dibandinglan IAPI dan IAI. Rekomendasi yang diberikan antara lain bagi IAPI dan AAIPI untuk
mempertimbangkan kode etik khusus ditujukan bagi “Anggota Senior” sebagai yang diatur dalam kode
etik IAI bagi para “Akuntan Profesional Senior”.

Kata kunci: Benturan Kepentingan, Integritas, Objektivitas, Kerahasiaan, Kompetensi,

Abstract: This research aimed to review of the code of conduct of the three professional organizations,
namely: Institute of Indonesia Chartered Accountants (IAI), the Indonesian Institute of Accountants
(IAPI), and the Association of Internal Auditors Government of Indonesia (AAIPI). Research method was
literatur review using primary data. The review proves that all three have a common code of conduct in
terms of the basic principles of ethics which is related to the integrity, objectivity, confidentiality,
competence and Professional Conduct. All of three code of ethics also have differences in terms of the
code of conduct related to the seniority of members and Conflict of Interest. The differences are due to the
background of the members of their respective professional organizations. IAI has the most inclusive
membership than IAPI and AAIPI. AAIPI is the most exclusive organization compared with IAPI and IAI.
Recommendations are given, among others, for IAPI and AAIPI to consider a code of conduct specifically
intended for "Senior Member" as set out in the code of conduct IAI for the "Senior Professional
Accountants".

Keywords: Conflict of Interest, Integrity, Objectivity, Secrecy, Competency.

1. Pendahuluan yang paling diminati masyarakat. Data

Progam Studi Akuntansi menunjukkan bahwa Indonesia pada

merupakan salah satu progam studi saat ini memiliki lebih dari 265 ribu

Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI


378 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

mahasiwa akuntansi aktif yang berasal mengandalkan keahlian dan ketrampilan

dari 589 perguruan tinggi di seluruh yang tinggi serta punya komitmen

Indonesia, dengan lulusan lebih dari 35 pribadi yang mendalam atas

ribu mahasiswa akuntansi per tahun. pekerjaannya. Profesional identik

Salah satu penyebabnya adalah dengan mutu, komitmen, tanggung

banyaknya pilihan profesi yang dapat jawab dan bayaran tinggi. Berdasarkan

dimasuki oleh lulusan progam studi hal diatas ciri-ciri profesi adalah adanya

akuntansi, semisal Akuntan Manajemen, keahlian dan ketrampilan khusus,

Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, dan pengabdian kepada masyarakat, adanya

masih banyak yang Iainnya. Profesi izin khusus untuk menjalankan profesi

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut, adanya organisasi profesi, dan

adalah bidang pekerjaan yang dilandasi komitmen moral yang tinggi dalam

pendidikan keahlian tertentu bentuk aturan khusus yang biasa disebut

(keterampilan, kejuruan, dsb). kode etik. Kode etik merupakan kaedah

Sedangkan menurut Sony Keraf profesi moral bagi orang-orang yang

dirumuskan sebagai pekerjaan yang menjalankan profesi tersebut. Kode etik

dilakukan sebagai nafkah hidup dengan ini berisi tuntutan keahlian dan

mengandalkan keahlian dan ketrampilan komitmen moral yang berada diatas

yang tinggi dengan melibatkan tingkat rata-rata tuntutan bagi orang

komitmen pribadi (moral) yang kebanyakan dan tuntutan minimal yang

mendalam. Dengan demikian orang harus dipenuhi dan tidak boleh

profesional adalah orang yang dilanggar bagi pengemban profesi

melakukan pekerjaan purna waktu dan tersebut. Kode etik bermaksud

hidup dari pekerjaan itu dengan melindungi masyarakat dari

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
379

kemungkinan dirugikan oleh kelalaian 7. Adanya organisasi sebagai wujud

baik secara sengaja atau tidak dari kaum tanggung jawab sosial.

profesional, selain itu bertujuan Agar dapat diakui sebagai suatu

melindungi keluhuran profesi tersebut profesi maka para profesional

dari perilaku-perilaku yang tidak baik bergabung dalam suatu organisasi

orang-orang yang mengaku diri profesi. Dimana organisasi profesi

profesional. tersebut mengatur dan membina para

Khusus Akuntansi dapat anggotanya agar masyarakat

dikatakan sebagai suatu profesi karena mendapatkan manfaat yang optimal dari

memiliki Karakteristik Profesi sebagai keberadaan suatu profesi.

berikut: Salah satu hal yang harus diatur

1. Memiliki "body of Knowledge" Oleh organisasi profesi adalah kode etik

khusus profesi. Dalam tulisan ini dibahas

2. Adanya pendidikan resmi untuk mengenai kode etik yang dikeluarkan

memperoleh pengetahuan tertentu oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),

3. Adanya standar kualifikasi profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

yang mengatur ijin profesi (IAPI) dan Asosiasi Auditor Interen

4. Adanya standar perilaku yang Pemerintah Indonesia (AAIPI).

mengatur hubungan antara praktisi Pemilihan ini didasarkan pertimbangan

dengan klien, rekan kerja dan bahwa ketiga organisasi tersebut adalah

publik. yang paling dikenal oleh masyarakat,

5. Pengakuan terhadap status terutama mahasiswa akuntansi.

6. Bertanggung jawab sosial atas Ikatan Akuntan Indonesia yang

pekerjaan yang dilakukan selanjutnya disebut IAI, adalah

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


380 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

organisasi profesi yang menaungi masih dilakukan hingga 3 Pebruari 2017

seluruh Akuntan Indonesia. Sebutan IAI atas 53.800 Akuntan Beregister Negara.

dalam Bahasa Inggris adalah Institute of Institut Akuntan Publik

Indonesia Chartered Accountants. Indonesia (IAPI) adalah satu-satunya

IAI menjadi satu-satunya wadah Asosiasi Profesi Akuntan Publik

yang mewakili profesi akuntan sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Indonesia secara keseluruhan, baik yang Undang nomor 5 tahun 2011 tentang

berpraktik sebagai akuntan sektor Akuntan Publik dan peraturan

publik, akuntan sektor privat, akuntan pelaksanaan melalui Keputusan Menteri

pendidik, akuntan publik, akuntan Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011

manajemen, akuntan pajak, akuntan dan Peraturan Menteri Keuangan

forensik, dan lainnya. Secara Nomor 17/PMK.01/2008. IAPI adalah

kelembagaan IAI didukung dengan satusatunya institusi yang mendapat

Keputusan Menteri Keuangan (KMK) kewenangan untuk menyelenggarakan

Nornor 263 (KMK.01/2014) tanggal 17 Sertifikasi Akuntan Publik.

Juni 2014 tentang Penetapan Ikatan Sertifikasi Certified Public

Akuntan Indonesia Sebagai Asosiasi Accountant of Indonesia disingkat CPA

Profesi Akuntan. Perlu diketahui bahwa of Indonesia atau CPA, merupakan

Dengan adanya PMK No. sebutan (designation) sertifikasi

25/PMK.Ol/2014 tentang Akuntan tertinggi profesi akuntan publik di

Beregister Negara dan KMK No. Indonesia dan merupakan satu-satunya

263/KMK.01/2014, semua akuntan sertifikasi akuntan publik di Indonesia.

beregister negara wajib menjadi anggota Asosiasi Auditor Intern

IAI. Proses registrasi anggota saat ini Pemerintah Indonesia disingkat AAIPI

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
381

adalah organisasi profesi yang Republik Indonesia Nomor 60 Tahun

beranggotakan perorangan dan unit 2008 mewajibkan AAIPI sebagai

kerja Aparat Pengawasan Intern organisasi profesi untuk menyusun kode

Pemerintah (APIP) yang telah etik aparat pengawasan intern

memenuhi persyaratan keanggotaan pemerintah untuk menjaga perilaku

sebagaimana diatur di dalam Anggaran pejabat yang mempunyai tugas

Rumah Tangga AAIPI. melaksanakan pengawasan dan yang

Asosiasi Auditor Intern telah memenuhi syarat kompetensi

Pemerintah Indonesia (disingkat AAIPI) keahlian sebagai auditor intern

dibentuk untuk mengemban amanat pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Keanggotaan AAIPI terdiri dari:

Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 1. Anggota Biasa, tediri dari

tentang Pembinaan Jiwa Korps dan perorangan yang memiliki tugas

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil dan pokok dan kewenangan untuk

Peraturan Pemerintah Republik melaksanakan pengawasan intern

Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 pada instansi pemerintah sesuai

tentang Sistem Pengendalian Intern dengan peraturan perundang-

Pemerintah. Pasal 13 ayat (l) huruf b undangan yang berlaku dan

Peraturan Pemerintah Republik mendaftar menjadi anggota AAIPI.

Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 Auditor termasuk P2UPD yang

mewajibkan organisasi profesi di mendaftar menjadi anggota AAIPI.

lingkungan Pegawai Negeri Sipil Dengan kata lain, seluruh unit kerja

menetapkan kode etiknya masing- APIP otomatis menjadi anggota

masing. Pasal 52 Peraturan Pemerintah AAIPI

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


382 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

2. Anggota Luar Biasa/Kehonnatan Keluaran (output) dari

adalah anggota yang berasal dari penelahaan ini adalah memberikan saran

kalangan luar APIP (independen) / rekomendasi bagi profesi untuk

yang memiliki kompetensi namun mengembangkan kode etik profesi.

tidak memiliki hak suara.

3. Anggota Eksekutif Tetap, yang 3. Hasil dan Pembahasan

berasal dari para pejabat eselon 1 3.1. Kode Etik IAI

dari beberapan kementrian yang Kode etik Akuntan Profesional

ditunjuk. yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan

4. Anggota Eksekutif Tidak Tetap Indonesia terbaru mulai berlaku sejak

Desember 2016, yang terdiri dari:

2. Metode Penelitian 1. Prinsip Dasar Etika (Bagian A)

Penelitian merupakan penelitian 2. Akuntan Profesional di Praktik

kualitatif berupa telaah kritis atas Kode Publik (Bagian B)

Etik Profesi yang diterbitkan oleh IAI, 3. Akuntan Profesional di Bisnis

IAPI dan AAIPI. (Bagian C)

Peneliti berharap dengan Bagian A menetapkan prinsip

melakukan penelahaan atas ketiga dasar etika profesional bagi Akuntan

standar profesi tersebut maka akan Profesional; sedangkan bagian B dan C

didapat kesamaan dan perbedaan, dan menjelaskan penerapan kerangka

juga kelebihan serta kekurangan relatif konseptual pada situasi tertentu.

suatu standar profesi dibandingkan yang Akuntan Profesional mematuhi

lain prinsip dasar etika berikut ini:

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
383

1. Integritas, yaitu bersikap lugas dan diperoleh dari hasil hubungan

jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis dengan tidak

profesional dan bisnis. mengungkapkan informasi tersebut

2. Objektivitas, yaitu tidak membiarkan kepada pihak ketiga tanpa ada

bias, benturan kepentingan, atau kewenangan yang jelas dan

pengaruh yang tidak semestinya dari memadai, kecuali terdapat suatu hak

pihak lain, yang dapat atau kewajiban hukum atau

mengesampingkan pertimbangan profesional untuk

profesional atau bisnis. mengungkapkannya, serta tidak

3. Kompetensi dan kehati- menggunakan informasi tersebut

hatian profesional, yaitu menjaga untuk keuntungan pribadi Akuntan

pengetahuan dan keahlian Profesional atau pihak ketiga.

profesional pada tingkat yang 5. Perilaku Profesional, yaitu

dibutuhkan untuk memastikan mematuhi hukum dan peraturan

bahwa klien atau pemberi kerja akan yang berlaku dan menghindari

menerima jasa profesional yang perilaku apapun yang mengurangi

kompeten berdasarkan kepercayaan kepada profesi

perkembangan praktik, peraturan, Akuntan Profesional.

dan teknik mutakhir, serta bertindak

sungguh-sungguh dan sesuai dengan 3.2. Kode Etik IAPI

teknik dan standar profesional yang Kode etik Akuntan Publik yang

berlaku. diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik

4. Kerahasiaan, yaitu menghormati Indonesia terbaru mulai berlaku sejak

kerahasiaan informasi yang Januari 2010, yang terdiri dari:

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


384 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

1. Prinsip Dasar Etika Profesi (Bagian kepentingan, atau pengaruh tidak

A) layak dari pihak lain mempengaruhi

2. Aturan Etika Profesi (Bagian B) pertimbangan profesional atau

Keterterapan kode etik ini pada pertimbangan bisnis

setiap individu ("Praktisi") dalam KAP 3. Kompetensi dan kehati-hatian

atau Jaringan KAP, baik yang profesional, yakni memelihara

merupakan anggota IAPI maupun yang pengetahuan dan keahlian

bukan merupakan anggota IAPI, profesional dan bertindak secara

yang memberikan jasa profesional yang profesional sesuai dengan standar

meliputi jasa assurance dan jasa selain teknis dan profesi.

assurance seperti yang tercantum dalam 4. Kerahasiaan, yakni menjaga

standar profesi dan kode etik profesi. kerahasiaan informasi yang

Bahkan Anggota IAPI yang tidak diperoleh dan tidak boleh

berada dalam KAP atau Jaringan KAP mengungkapkan informasi apapun

dan tidak memberikan jasa profesional kepada pihak ketiga tanpa adanya

KAP harus mematuhi dan menerapkan persetujuan klien atau diwajibkan

Bagian A oleh hukum Perilaku profesional

Bagian A tersebut secara singkat Mematuhi hukum dan peraturan

berisi hal sebagai berikut: yang relevan dan harus

1. Integritas, yakni bersikap tegas, menghindari semua tindakan yang

jujur dan adil dalam semua dapat mendiskreditkan profesi.

hubungan profesional dan bisnis.

2. Objektif, yakni tidak boleh 3.3. Kode Etik AAPIP

membiarkan subjektivitas, benturan

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
385

Kode etik yan diterbitkan oleh Auditor intern pemerintah

AAIPI (KE-AIPI) terbaru mulai berlaku diharapkan menerapkan dan

sejak Februari 2014, terdiri dari: menegakkan prinsip-prinsip etika

1. Prinsip Etika sebagai berikut:

2. Aturan Perilaku 1. Integritas adalah mutu, sifat,

3. Hubungan sesama Auditor atau keadaan yang menunjukkan

4. Hubungan dengan Auditan kesatuan yang utuh sehingga

5. Larangan memiliki potensi dan

6. Pelanggaran kemampuan yang memancarkan

7. Pengeculian kewibawaan dan kejujuran.

8. Sanksi atas Pelanggarans Integritas auditor intern

KE-AIPI meliputi dua pemerintah membangun

komponen dasar, yaitu: 1) Prinsip etika kepercayaan dan dengan

yang relevan dengan profesi dan praktik demikian memberikan dasar

pengawasan intern pemerintah, dan 2) untuk kepercayaan dalam

Aturan perilaku yang menggambarkan pertimbangannya. Integritas

norma perilaku yang diharapkan bagi tidak hanya menyatakan

auditor intern pemerintah dalam kejujuran, namun juga hubungan

memenuhi tanggung jawab wajar dan keadaan yang

profesionalnya. Aturan ini membantu sebenarnya.

untuk menafsirkan prinsip dalam 2. Objektivitas adalah sikap jujur

penerapan praktis dan dimaksudkan yang tidak dipengaruhi pendapat

sebagai pedoman perilaku etis bagi dan pertimbangan pribadi atau

auditor intern pemerintah. golongan dalam mengambil

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


386 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

putusan atau tindakan Auditor kepada orang lain yang tidak

intern pemerintah menunjukkan berwenang mengetahuinya.

objektivitas profesional tingkat Auditor intern pemerintah

tertinggi dalam mengumpulkan, menghormati nilai dan

mengevaluasi, dan kepemilikan informasi yang

mengkomunikasikan informasi diterima dan tidak

tentang kegiatan atau proses mengungkapkan informasi tanpa

yang sedang diaudit. Auditor kewenangan yang tepat, kecuali

intern pemerintah membuat ada ketentuan perundang-

penilaian berimbang dari semua undangan atau kewajiban

keadaan yang relevan dan tidak profesional untuk melakukannya

dipengaruhi oleh kepentingan- 4. Kompetensi adalah kemampuan

kepentingannya sendiri dan karakteristik yang dimiliki

ataupun orang lain dalam Oleh seseorang, berupa

membuat penilaian. Prinsip pengetahuan, keterampilan, dan

objektivitas menentukan sikap perilaku yang diperlukan

kewajiban bagi auditor intern dalam pelaksanaan tugas

pemerintah untuk berterus jabatannya. Auditor intern

terang, jujur secara intelektual pemerintah menerapkan

dan bebas dari konflik pengetahuan, keahlian dan

kepentingan. keterampilan, serta pengalaman

3. Kerahasiaan adalah sifat sesuatu yang diperlukan dalam

yang dipercayakan kepada pelaksanaan layanan

seseorang agar tidak diceritakan pengawasan intern.

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
387

5. Akuntabel adalah kemampuan dalam sikap konsisten dengan

untuk menyampaikan reputasi profesi yang baik dan

pertanggunjawaban atau untuk menahan diri dari segala

menjawab dan menerangkan perilaku yang mungkin

kinerja dan tindakan seseorang menghilangkan kepercayaan

kepada pihak yang memiliki hak kepada profesi pengawasan

atau berkewenangan untuk intern atau organisasi.

meminta keterangan atau 3.4. Kesamaan Ketiga Kode Etik

pertanggungjawaban. Auditor Berikut adalah kesamaan ketiga

intern pemerintah wajib kode etik, yakni dalam hal prinsip dasar

menyampaikan pertanggung sebagai berikut:

jawaban atas kinerja dan 1. Prinsip Integritas

tindakannya kepada pihak yang 2. Prinsip Objektivitas

memiliki hak atau kewenangan 3. Prinsip Kerahasiaan

untuk meminta keterangan atau 4. Prinsip Kompetensi

pertanggungjawaban. 5. Prinsip Perilaku Professional

6. Perilaku profesional adalah

tindak tanduk yang merupakan Dalam hal integritas ketiga

ciri, mutu, dan kualitas suatu organisasi meminta para anggotanya

profesi atau orang yang untuk jujur, berani, bijaksana, dan

profesional di mana memerlukan bertanggung jawab.

kepandaian khusus untuk Dalam hal objektivitas ketiga

menjalankannya. Auditor intern organisasi meminta para anggotanya

pemerintah sebaiknya bertindak untuk bersikap ketidak berpihakan

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


388 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

profesional atau tidak dipengaruhi oleh belakang para anggotanya. IAI sebagai

kepentingan pribadi dan orang lain. organisasi profesi tertua memiliki latar

Dalam hal kerahasiaan ketiga belakang anggota paling beragam

organisasi profesi meminta para dibandingkan kedua organisasi profesi

anggotanya untuk menjaga informasi, Iainnya. IAPI dan AAIPI lebih

tidak mengungkapkan informasi tanpa keanggotaan yang eksklusif.

otorisasi yang memadai. Seorang akuntan bisa saja

Dalam hal kompetensi ketiga menjadi lebih dari satu organisasi

organisasi profesi meminta para profesi. Misalnya menjadi anggota IAI

anggotanya untuk memiliki dan IAPI, anggota IAI dan AAIPI.

pengetahuan, keahlian, pengalaman dan Perbedaan ini adalah wajar

keterampilan yang memadai untuk karena perbedaan kepentingan (baca:

melaksanakan tugas. jasa akuntan) yang diwadahi masing-

Dalam hal perilaku professional masing organisasi profesi tersebut, dan

ketiga organisasi profesi meminta para sebagaimana diatur oleh regulasi yang

anggota untuk mematuhi ketentuan berlaku. Hal ini adalah gilirannya

hukum dan peraturan yang berlaku serta menyebabkan perbedaan kode etik

menghindari setiap perilaku yang dapat profesi,terutama yang spesifik sesuai

mengurangi kepercayaan pada profesi. kondisi anggota.

Berikut adalah perbedaan ketiga

3.5. Perbedaan Ketiga Kode Etik kode etik, yakni dalam hal:

Dari uraian latar belakang ketiga l. Senioritas Anggota

organisasi profesi tersebut, maka Kode etik IAI secara tegas

perbedaan terbesar adalah dari latar menyatakan tanggungjawab dari

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 377-390
389

anggota yang termasuk katagori mereka; namun hal ini tidak diatur

("Akuntan Profesional Senior"), yakni dalam KE-AIPI.

direktur, komisaris, pejabat, atau Penyebab tidak tidak terdapat

karyawan senior yang mampu pengaturan secara spesifik mengenai

memberikan pengaruh signifikan atas, benturan kepentingan bagi para APIP

dan membuat keputusan tentang, karena sifat penugasan mereka yang

perolehan, penempatan, dan berdasarkan kewenangan sesuai

pengendalian atas sumber daya peraturan yang berlaku, dan para

manusia, keuangan, teknologi, dan auditannya adalah para Penyelengara

sumber daya fisik dan tidak berwujud Negara. Dalam hal ini para anggota

dari organisasi tempatnya bekerja. AAIPI tidak perlu melakukan

IAI menyadari benar bahwa ada pencarian dan pemilihan klien.

sebagian anggota yang termasuk Hal yang berbeda dengan para

dalam katagori "Senior" adalah para anggota IAI dan IAPI, dimana mereka

pelaku tata kelola (governance) di harus menjual jasa kepada para klien

entitas tempat mereka bekerja, semisal potensial. Dalam kondisi ini sangat

direkur, komisaris, dsb, Kondisi ini mungkin terjadi benturan kepentingan

tidak banyak ditemui pada para dalam berbagai bentuknya.

anggota AAIPI dan IAPI.

2. Benturan Kepentingan 4. Kesimpulan

Kode etik IAI dan Kode Etik IAPI Dari urain diatas dapat disimpulkan

secara tegas membahas benturan beberapa hal sebagai berikut:

kepentingan (conflict of interest) yang 1. Ketiga kode etik memiliki kesamaan

mungkin dihadapi oleh anggota dalam hal prinsip dasar etika yakni

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …


390 E-ISSN: 2528-0163; 377-390

terkait integritas, Objektivitas, Komite Etik Akuntan Profesional, Kode


Etik Akuntan Publik Indonesia,
Kerahasiaan, Kompetensi dan 2010, Institut Akuntan Publik
Indonesia.
Perilaku Profesional.
Ikatan Akuntan Indonesia, Kode Etik
2. Ketiga kode etik juga memiliki Akuntan Profesional, 2016.

perbedaaan dalam hal kode etik Komite Kode Etik, Kode Etik Auditor
Intern Pemerintah Indonesia, 2014,
terkait senioritas anggota dan Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Indonesia
Benturan Kepentingan. Perbedaan
Keraf S. Etika Bisnis Tuntutan dan
tersebut disebabkan latar belakang Relevansinya, Cetakan ke 9, 2006,
Yogyakarta, Penerbit Kanisius.
para anggota dari masing-masing
www.iaiglobal.or.id
organisasi profesi.

Penelitian ini baru menelaah tiga

kode etik untuk organisasi profesi

akuntan di Indonesia. Masih terdapat

beberapa kode etik profesi lainnya

yang potensial untuk ditelaah oleh

peneliti selanjutnya antara lain:

a. Qualified Internal Auditor (QIA)

b. Certified Professional Management

Accountant (CPMA)

c. Certified Information System

Auditor (CISA)

Referensi

http://aaipi.or.id/

(Nurhidayati) Perbandingan Kode Etik …

Anda mungkin juga menyukai