Anda di halaman 1dari 180

BASIC SAFETY

AWARENESS TRAINING
@ WORK PLACE

BY :
AHMAD FIRDAUS
#1 Basic Fire Fighting

2
Apakah itu api?

3
Suatu proses kimia yaitu proses
oksidasi cepat yang menghasilkan
panas dan cahaya.

Api yang tidak terkontrol dan


tidak dikehendaki karena dapat
menimbulkan kerugian baik
harta benda maupun korban jiwa
OKSIGEN PANAS

BAHAN BAKAR

Segi tiga api


5
Yang menyebabkan terjadinya kebakaran di
rumah
Causation factor in a burning of house

1. Housekeeping yang kurang baik, menyimpan


cat, korek api, membuang puntung rokok
tidak pada tempatnya, dll
1. Poor housekeeping, storing paints, matches,
discharging cigarette butt to improper please etc.

6
2. Merokok di Tempat tidur
2. Smooking in bed
( what a bad habit !!! )

7
3. Menggunakan kabel listrik yg
rusak
3. Use defective electrical cable

8
4. Meninggalkan penggorengan di atas
kompor yg sedang menyala
4. Leaving cooking pan on flaming stove

9
PT.GLOBAL NUSANTARA TECHNICAL
SERVICES 10
4 cara penyebaran Api
Radiasi
Konveksi
Konduksi
Kontak langsung

11
Radiasi
Panas yang dipindahkan dari suatu daerah ke daerah
yang lain tanpa terjadi kontak langsung dengan daerah
tersebut.
Energi radiasi mengalir secara garis lurus melalui
udara.

12
13
Konveksi
Naiknya gas panas yang dihasilkan oleh pembakaran
kearah atas dan karena itu meyebarkan api ke
bagian atas bangunan.

14
15
SEBUAH CONTOH KONVEKSI
Konduksi
Pemindahan panas melalui atau sepanjang
benda,misalnya sebatang logam.

16
SEBUAH CONTOH KONDUKSI, PANAS DIHANTARKAN OLEH PIPA PANAS
17
Kontak langsung
Kontak nyala api secara langsung pada suatu
benda sehingga menghasilkan pembakaran.

18
4 Cara memadamkan api
Pendinginan
Penyelimutan
Menyingkirkan/mematikan
Memutus reaksi berantai dari api

19
Menyerap panas dari bahan yang terbakar
akibatnya akan menghalangi proses pembakaran

Removal or Reducing The Heat


(Cooling) STOPS the FIRE

HEAT

CHEMICAL
CHAIN
REACTION
OXYGEN FUEL

20
BAHAN BAKAR COOLING/PENDINGINAN

I
RANTA
OKSIG I
EN REAKS
KIMIA

Memadamkan api dengan air

21
KLASIFIKASI KEBAKARAN ( API )
TUJUAN :
Memakai dengan tepat, jenis media pemadam
terhadap berbagai klasifikasi kebakaran.
Dengan klasifikasi ini pemakai dapat memilih
media pemadam yang cocok untuk digunakan
dalam suatu kelas kebakaran.

22
KLASIFIKASI API/KEBAKARAN
 Tujuan:
 memudahkan pemililhan media pemadam yang tepat
dari berbagal tipe bahan bakar.
 Klasifikasi kebakaran:
 Klas A : Bahan padat (kertas, kayu, plastik dll.)
 Klas B : Bahan cair atau gas mudah terbakar
 Klas C : Instalasi listrik
 Klas D : Bahan logam
KLASIFIKASI API / KEBAKARAN
(National Fire Protection Association / NFPA)
Kelas A – Benda- benda yang dapat
terbakar dan meninggalkan abu atau arang
Kayu,karet,kertas,plastik,tekstil dll

Kelas B – cairan dan gas yang mudah terbakar


minyak tanah, bensin ,crude oil dan lainnya

Kelas C – peralatan yang melibatkan listrik


Komputer,projector,AC dan lainnya

kelas D – Bahan metal yang mudah terbakar


magnesium,potasium,lithium,titanium dan
lainnya

Kelas K- Kebakaran di dapur yg umumnya disebabkan


bahan-bahan seperti minyak sayur dan lemak

* memudahkan pemililhan media pemadam yang tepat dari berbagal tipe bahan bakar . 24
25
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Per.MenakerTrans No Per-04/Men/1980

• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG


• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN
• SEBATAS VOLUME API KECIL

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR,
TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.
PEMASANGAN APAR
Ref : Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

Tinggi pemasangan tanda APAR 125 cm dari dasar


lantai dimana APAR ditempatkan

Tabung APAR berwarna merah

Jika ditempatkan di ruang terbuka


agar dilindungi dengan penutup
28
Syarat-Syarat Penempatan APAR
Di jalur keluar (pintu keluar)
Cukup dekat dengan daerah yang berbahaya
Dekat dengan pintu
Pada gedung bertingkat
- posisi sama pada setiap lantai
- sudut koridor
- dekat pintu tangga darurat

29
TANDA PEMASANGAN
PEMELIHARAAN APAR
APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun :
Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan
Pemeriksaan dalam jangka 1 (satu) tahun
Uji tekan tabung pemadam:
 5 (lima) tahun sekali, kecuali jenis CO2 uji tekan
pertama 10 tahun dan selanjutnya 5 tahun,
dengan tekanan uji tekan selama 30 detik
uji tekan :sebesar 20 kg/cm2 untuk jenis busa dan
cairan dan uji tekan dan 1.5 kali tekanan kerja
untuk store prsessure dan CO2
32
33
34
35
SPBU

36
37
Konstuksi tabung pemadam

STORED

CO2
PRESSURE
( N2 )

CARTRIDGE

38
Kelebihan tabung pemadam
Cepat bertindak
Dapat dibawa-bawa
Dioperasikan oleh satu orang
Dapat diletakkan di tempat yang
dekat dengan resiko kebakaran

39
Kekurangan tabung pemadam
Durasinya pendek
Penetrasinya pendek
Kehandalannya terbatas

40
Cara Menggunakan
Alat Pemadam Api Ringan

Ingat singkatan P.A.S.S


P...Pull (tarik) pin
A...Aim (Arahkan) nozzle ke titik nyala api
S...Squeeze (Tekan) trigger sementara pegang tabung dalam
posisi tegak
S...Sweep (Sapuan) bahan pemadam dari sisi ke sisi, menutup
area api dengan bahan pemadam

41
PASS

42
PASS

43
Jika terjadi kebakaran
Find (temukan) Cari daerah yang terbakar

Bunyikan alarm
Inform (informasikan)
Restrict (batasi) Besar/kecil,terbatas atau
terpisah,singkirkan bahan
bakar
Extinguish (padamkan) Tentukan jenis pemadam

44
Menyelamatkan diri
Faktor-faktor yang dapat terjadi
Pelajari segala resiko
Coba mengingat lokasi dan jalan keluar
Jika terjebak api- berhenti,tiarap lindungi muka,
berguling
Tanpa breathing apparatus-merangkak rendah
dalam asap
Jika memungkinkan gunakan breathing apparatus

45
JANGAN PERTARUHKAN NYAWA
ANDA
Jika tidak sanggup memadamkan api
usahakan untuk membatasi api dengan cara
menutup pintu dan jendela sebelum
meninggalkan area

46
Komponen Breathing apparatus
Gendongan
punggung,harness
Peralatan sabuk dan tali
pengikat
Peralatan katup dan selang
Katup pengatur tarikan
napas
Masker muka
Silinder tekanan hingga
300 bar

47
Memeriksa BA
Kendurkan semua sabuk sebelum dan
sesudah di pakai
Periksa katup udara negatif
Periksa tekanan udara dalam tabung
Periksa alat penanda udara minimum

48
Perhitungan lama pemakain
Isi (dalam liter) = kapasitas dlm liter X tekanan dlm
bar
6 liter X 300 bar = 1,800 liter

Durasi penuh = isi dlm liter/40 lpm


40 lpm = komsumsi rata2 di asumsikan 40 liter per
menit
1,800 liter/40 lpm = 45 menit
Durasi kerja = durasi penuh – safety margin
45 menit – 10 menit = 35 menit

49
51
Tujuan
• Tujuan Prosedur ini adalah
untuk memberikan kepada
karyawan metode untuk
secara resmi menilai resiko
sebelum melaksanakan
kegiatan di lapangan dengan:
• mengidentifikasi semua bahaya
yang potensial,
• -menentukan tindakan
pengendalian resiko yang sesuai
dan memadai,
• -membuat rencana kerja untuk
melaksanakan tindakan
pengendalian resiko.
RUANG LINGKUP
• Mengidentifikasi tindakan
pengendalian resiko untuk
melindungi terhadap berbagai
bahaya (didaftar berdasarkan
urutan prioritas) yang akan:
– mengakibatkan cedera atau
kematian,
– berdampak pada lingkungan,
– mengakibatkan kerusakan
terhadap peralatan,
– mengurangi produksi
Minyak/Gas,
– berdampak pada citra
Perusahaan.
DEFINISI
• Bahaya:
– Suatu situasi fisik dengan
potensi mendatangkan
cedera bagi manusia,
kerusakan lingkungan,
kerusakan terhadap harta
benda atau peralatan,
atau beberapa kombinasi
ini.
Pekerjaan: Contoh pekerjaan termasuk

• Persiapan/penyiapan instalasi produksi


untuk pekerjaan (dimatikan,
isolasi,pembersihan, dsb.),
– pekerjaan pemeliharaan,
– pekerjaan persiapan operasi, operasi
proses,
– pekerjaan modifikasi,
– pekerjaan bawah laut, kegiatan
perkapalan,
– operasi pengeboran, pekerjaan sumur,
– pekerjaan konstruksi, operasi
pengangkatan berat,
– operasi serentak,
– dsb.
Penilaian Resiko:
• Proses untuk
mengidentifikasi bahaya
dan menilai resiko yang
terkait dengan pekerjaan
tertentu dan menentukan
tindakan pengendalian
risiko sampai pada
tingkat yang dapat
diterima.
Resiko:
Produk kemungkinan cedera yang sesungguhnya
terjadi dan keparahan konsekuensi
METODOLOGI PENILAIAN RESIKO
• Agar dapat menentukan apakah
pekerjaan memerlukan Penilaian
Resiko yang spesifik,kekritisan
keselamatan pekerjaan harus
ditetapkan mempertimbangkan:
– sistem/peralatan/area yang terlibat;
– kandungan pekerjaan;
– faktor-faktor tambahan.
• Sebelum melakukan penilaian
kekritisan keselamatan kerja harus
memastikan bahwa ruang lingkup
pekerjaan dan tugas telah
ditetapkan dan disetujui.
PANDUAN UMUM PADA PENILAIAN RESIKO
• Dalam semua keadaan para pekerja yang terlibat harus
mengetahui:
– ruang lingkup dan tugas pekerjaan, dengan alat dan tenaga kerja yang
terlibat,
– bahaya pekerjaan,
– dampaknya yang potensial,
– kisaran tindakan pengendalian resiko yang mungkin, yang dapat
diterapkan sejalan dengan praktek industri yang aman,
– rancangan dan parameter operasi instalasi yang terlibat dalam
pekerjaan.
PANDUAN UMUM PADA PENILAIAN RESIKO

• Keahlian spesialis (misalnya


proses, listrik, instrumentasi,
dsb) harus didapatkan, jika ini
diperlukan agar dapat dengan
benar menyelesaikan
Penilaian Resiko.
• Apabila diperlukan, lokasi
kerja harus dikunjungi
sebelum mulai melakukan
Penilaian Resiko.
Resiko
Bahaya

Beberapa contoh bahaya dapat terlihat pada :


* Manusia - Sifat ceroboh seorang karyawan
* Bahan - Mudah terbakarnya suatu jenis bahan
bakar minyak tertentu
* Peralatan - Putaran mesin atau kendaraan yang
terlalu laju
* Lingkungan - Kondisi tempat kerja yang licin.
HAZARD
(bahaya)

Pengertian sederhana Bahaya adalah segala sesuatu


yang dapat menyebabkan kecelakaan.

OHSAS 18001: 2007 disebutkan bahwa “Bahaya adalah


Semua sumber, situasi maupun aktivitas yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja (cidera) dan atau
penyakit akibat kerja“.
Bahaya Fisik : Pencahayaan, Getaran, Kebisingan
Bahaya Kimia : Gas, Asap, Uap, Bahan Kimia

Micro Biologi (Virus, bakteri, jamur,dll); Macro Biologi


Bahaya Biologi :
(Hewan, serangga, tumbuhan)

Stress Fisik (gerakan berulang, ruang sempit, memforsir


Bahaya Ergonomi :
tenaga); Stress Mental (Jenuh/bosan,overload)

Bahaya Mekanis : Titik jepit, putaran pulley atau roller

Trauma, Intimidasi, pola promosi jabatan nyang salah,


Bahaya Psikososial :
dan lain-lain

Tidak patuh terhadap peraturan, overconfident, sok


Bahaya Tingkah laku :
tahu, tidak peduli

Bahaya Lingkungan Kemiringan permukaan, cuaca yang tidak ramah,


:
Sekitar permukaan jalan licin
RISK
(Risiko)

Bahaya yang mempunyai potensi dan kemungkinan


menimbulkan dampak/ kerugian, baik dampak kesehatan
maupun yang lainnya biasanya dihubungkan dengan risiko
(risk). Berdasarkan pemahaman tersebut, maka

risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya


suatu dampak/konsekuensi dari suatu bahaya.

Risk = probability x consequences


konsekuensi = exposure x hazard
Risk = probability x exposure x hazard
Resiko

Beberap contoh resiko dapat terlihat pada :


* Manusia - cidera - mengakibatkan meninggal.
* Bahan bakar - habis karena terbakar.
* Proses kerja - Terganggunya suatu proses prod
* Peralatan - Terjadinya kerusakan pada alat
* Lingkungan - Terjadinya pencemaran
Consequences adalah tingkat
keparahan dari suatu kecelakaan
yang mungkin terjadi.
IDENTIFIKASI HAZARD ?? M
Suatu proses manajemen
keselamatan kerja dengan tujuan
untuk memperkecil resiko akibat
kecelakaan atau bila mungkin
menghilangkannya sama sekali.
Klasifikasi Resiko

Murni

Spekulasi
Upayayang
Upaya yangdigunakan
digunakanuntuk
untukmengelola
mengelola
bahaya//resiko
bahaya resiko dengan
denganaman
aman agar
agartidak
tidak
terjadi kecelakaan
terjadi kecelakaan // ““Risk
Risk Management
Management“: “:
1.
1. Setiap
Setiapsuatu
suatubahaya
bahayaperluperluuntuk
untukdikenali
dikenaliatau
ataudiidentifikasi.
diidentifikasi.
Setiap
Setiapbahaya
bahayayang
yangtelah
telahdiidentifikasi
diidentifikasitersebut
tersebutperlu
perludianalisa
dianalisa
untuk
untukdiketahui
diketahuitingkat
tingkatresikonya.
resikonya.
2.
2. Bahaya-
Bahaya-bahaya
bahayayangyangtelah
telahteridentifikasi
teridentifikasidan
dandianalisa
dianalisadimana
dimana
selanjutnya
selanjutnyadisebut
disebutsebagai
sebagairesiko,
resiko,kemudian
kemudiandievaluasi
dievaluasi untukuntuk
ditetapkan
ditetapkanapakah
apakahresiko
resikotersebut
tersebutdapat
dapatditerima
diterimaatauatautidak,
tidak,
dengan
dengancara
caramembandingkannya
membandingkannyadengan dengankriteria-
kriteria-kriteria
kriteriayang
yang
berlaku
berlakusesuai
sesuaidengan
denganstandar
standarperusahaan
perusahaanserta
sertaperaturan
peraturan
pemerintah
pemerintah yang
yangtelah
telahditetapkan.
ditetapkan.
•• Untuk
Untukresiko
resikoyang
yangtidak
tidakdapat
dapatditerima
diterimaselanjutnya
selanjutnyaresiko
resiko
tersebut
tersebutperlu
perludikendalikan
dikendalikanatau ataudikontrol
dikontroluntuk
untukmencegah
mencegah
terjadinya
terjadinyakecelakaan
kecelakaansedinisedinimungkin.
mungkin.
4.
4. Monitoring
Monitoring(inspeksi,
(inspeksi,uji
ujikompetensi)
kompetensi)
III.1. Metode Penetapan Tingkat Resiko

1. bahaya teridentifikasi Mengetahui tingkat resiko

2. ANALISA BAHAYA EVALUASI RESIKO


(HAZARD ANALYSIS) (RISK EVALUATION)

PENILAIAN RESIKO
(RISK ASSESSMENT)

TINGKAT RESIKO
(RISK LEVEL)
dan
REKOMENDASI
METODE
PENGENDALIAN
(CONTROL -
RECOMMENDATION)

Gbr. Penilaian Resiko (Risk Assessment)


PENILAIANRESIKO
PENILAIAN RESIKO(RISK
(RISKASSESSMENT)
ASSESSMENT)

Risk Assessment
Risk Assessment adalahadalah suatu
suatu proses
proses analisa
analisa untuk
untuk
menilai resiko,
menilai resiko, serta
serta mengidentifikasi
mengidentifikasi tindakan
tindakan kontrol
kontrol yang
yang
diperlukan untuk
diperlukan untuk menghilangkan
menghilangkan atauatau mengurangi
mengurangi resiko
resiko
yang ada
yang ada sehinggga
sehinggga kondisi
kondisi diatas
diatas dapat
dapat dikategorikan
dikategorikan
sebagai ““ acceptable
sebagai acceptable risk
risk ”” (resiko
(resiko yang
yang masih
masih dapat
dapat
diterimadalam
diterima dalambatas-batas
batas-batastoleransi).
toleransi).

Resikoyang
Resiko yangbisa
bisaditerima
diterimaadalah
adalahsuatu
suatukondisi
kondisiyg
yg
telahdiukur
telah diukurkeberadaannya,
keberadaannya, akibatnya,keparahannya,
akibatnya,keparahannya,
kemungkinanterjadinya,
kemungkinan terjadinya, pengendaliaannya
pengendaliaannya dan
dan
mampumenanggulangi
mampu menanggulangi atau
atau mengatasinya.
mengatasinya.
Penentuan Resiko
1. Mengidentifikasi bahaya

2.Tentukan besarnya kemungkinan timbulnya


suatu kecelakaan yang diakibatkan oleh
suatu bahaya (Likelihood / Probability) dan
besarnya tingkat keparahan (Consequences)
yang dapat diakibatkan oleh bahaya diatas.

Probability pengertian RA keseringan munculnya situasi


tidak aman, yang mengakibatkan efek yang telah teridentifikasi.
Penentuan ‘Probability’ dan ‘Consequences’ : (H) , (M), (L).
Penentuan Resiko

LIKELIHOOD / PROBABILITY = KEMUNGKINAN

Suatu kejadian yang terjadi berulang-ulang (sering) atau


terjadi sekali atau lebih dalam setahun dan
HIGH
diidentifikasikan sebagai sesuatu yang dapat
menimbulkan masalah.
Suatu kejadian yang sering terjadi tetapi dengan
kekerapan yang lebih jarang (Kadang- kadang) atau
MEDIUM terjadi sekali atau lebih dalam lima tahun dan
diidentifikasikan sebagai sesuatu yang dapat
menimbulkan masalah.

Suatu kejadian yang sulit/ sangat jarang terjadi (mungkin


terjadi dalam kehidupan fasilitas tersebut) tetapi tetap
LOW
diidentifikasikan sebagai sesuatu yang dapat
menimbulkan masalah.
Penentuan Resiko
CONSEQUENCES = HAZARD EFFECT (TINGKAT KEPARAHAN)

•SERIOUS / MAJOR (Catastrophic)


•Personnel - Membahayakan kehidupan
•Publik - Bahaya yang mengancam kehidupan
•Environment - Tumpahan minyak besar >25 bbls
HIGH
•Equipment - Kerusakan peralatan utama (bersifat kritis) bernilai > US$ 5,000
•Production - Kehilangan produksi > US$ 10,000
Kemungkinan terjadi disertai kecelakaan dengan kematian dan luka-luka parah,
kerusakan parah pada struktur bangunan / instalasi akan terjadi.
•SEDANG (Marginal)
•Personnel - kecelakaan lost time (> 21 hari)
•Publik - Bahaya yang mengancam kesehatan atau bisa mengakibatkan luka.
•Environment - Tumpahan minyak sedang > 10-25 bbls
MEDIUM •Equipment - Kerusakan peralatan > US$ 2,500 – 5000.
•Production - Kehilangan produsi > US$ 5,000.
Kemungkinan terjadi disertai kecelakaan dengan luka-luka sedang yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit, kerusakan pada bagian tertentu dari
struktur bangunan / instalasi.
•RINGAN (Neglible)
•Personnel - Mengakibatkan luka ringan, tidak cacat
•Public - Tidak berakibat
•Environment - Tumpahan kecil, tidak ada kerugian
LOW
•Production - Tidak ada kerugian
Kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan sangat kecil, kalaupun ada hanya akan
mengakibatkan luka ringan atau kerusakan yang minim pada struktur bangunan /
instalasi.
MELAKUKAN PENAKSIRAN

Apakahsuatu
Apakah suatuaktivitas
aktivitas aman
amanuntuk
untukdikerjakan,
dikerjakan,

Perlumengidentifikasi
Perlu mengidentifikasibahaya
bahayayang
yangada,
ada,akibat
akibat
bahayadan
bahaya danprobability
probability

Untuk melakukan ? yang salah, ? Yang bisa terjadi


penaksiran, jawab Seberapa parah akibat
pertanyaan sbb: Bagaimana tingkat kemungkinan
terjadinya ?

? Resiko.
Jawaban yang
Apakah aman
anda bisa dapatkan :
Apakah resiko bisa diterima
#3 Hydrogen Sulfide Awareness

• Deadly Gas in
the Oil and Gas
Industry

Hydrogen Sulfide Training


By Ahmad Firdaus
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Sasaran pelatihan ini untuk menjadikan


peserta mampu:

•Mengidentifikasi bahaya-bahaya H2S


•Melakukan pendeteksian dan mengukur H2S
•Mencegah paparan H2S dan melakukan langkah-
langkah mengendalikan resiko
•Menggunakan SCBA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Apa itu H2S ( Hydrogen Sulfide) ?

H2S adalah gas beracun yang juga diketahui


sebagai :

• Sulfured Hydrogen

• Gas Telor Busuk

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Dimanakah Kita Dapat Menemukan H2S ?

Sumber Daya Alam :


H2S diproduksi di alam melalui prosess
dekomposisi material organic oleh bakteri

Dapat juga terakumulasi di area yang lebih


rendah dan dapat ditemukan pada gas alam,
minyak bumi.

Hydrogen Sulfide Training


LESSON LEARN

KASUS ITC CEMPAKA MAS:


Tidak ada identifikasi Ruang Terbatas
Tidak ada prosedur kerja Ruang Terbatas
Perusahaan tidak melakukan pengujian gas atmosfir berbahaya
Tidak tersedia Informasi / Rambu K3 yang jelas
Perusahaan tidak melengkapi APD bagi pekerja

Kasus – kasus kecelakaan kerja di ruang terbatas tidak


lepas dari kegagalan pelaksanaan management K3 di
dalam perusahaan, yang kemudian menimbulkan
dampak kepada pekerja/ masyarakat / lingkungan.
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Sektor Industri

• Banyak ditemukan dalam area industri


seperti kilang proses gas alam, kilang
minyak, pabrik penyamakan kulit, pabrik
kertas, pabrik besi dan baja, sumur minyak
dan gas, saluran pembuangan,
laboratorium dan masih banyak lagi.

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Dimana Kita Dapat Menemui


H2S ?
• Sumur minyak dan gas bumi
• Kilang
• Parit saluran
• Sumur geothermal
• Lubang masuk ( Man hole )
• Dll.
HydrogenSulfide
Hydrogen SulfideTraining
Training
SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Organ yang kena dampak H2S :


• Indera Penciuman
• Mata
• Paru-paru
• Otak
• Pusat kendali pernafasan

Masuk ke dalam tubuh :


• Ingestion
• Injeksi
• Terserap kulit
• Terhirup

HydrogenSulfide
Hydrogen SulfideTraining
Training
SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Apa yang
terjadi bila
kekurangan
oksigen??

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Apa Dampak Gejala dan


Keracunan H2S ?
• Rasa mual
• Batuk-batuk
• Hilang konsentrasi
• Kehilangan indra perasaan penciuman
• Lelah fisik
• Pusing
• Gelisah
• Kerongkongan kering
• Kematian
• Bertingkah laku yang tidak logis
Hydrogen
HydrogenSulfide
SulfideTraining
Training
SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Bagaimana H2S mempengaruhi pekerja?


Faktor yang dapat digunakan untuk menentukan efek
H2S pada manusia :

Durasi
The length of time individual is exposed
Frekuensi
How often the individual has been exposed

Intesitas
How much concentration the individual was expoised to

Kerentanan Seseorang
The individual’s physiologi make-up

Hydrogen
HydrogenSulfide
SulfideTraining
Training
SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Batas Paparan ( Exposure Limit )


H2S
P.E.L : Permissible Exposure Limit
Permissible Exposure Limit, nilai ambang batas yang di bolehkan orang
berada di lingkungan yang terkontaminasi dalam periode 8 jam / hari,
40 jam per minggu tanpa alat proteksi pernapasan
P.E.L untuk H2S adalah 10 ppm
( Part Per Million )
NAB menurut Permenakertrans no.13 thn 2011
adalah 1 ppm dimana
TLV ceiling nya adalah 5 ppm
Hydrogen
HydrogenSulfide
SulfideTraining
Training
SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Dampak H2S Pada Besi


( Metal )
• Berakibat Korosif
• Menyebabkan retak-retak atau kelemahan
bahan ( metal fatique )

NOTE :
Pertimbangan untuk semua peralatan yang
digunakan operasi lapangan yang mengandung
H2S dengan bahan pelapis H2S.

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Pendektesian H2S

• Sistem monitor yang tetap (Fixed )


- Sensor
- Controller
- Alarm

• Peralatan deteksi portable

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Pengukuran Kandungan
H2S dalam ruang tertutup

• Sebelum masuk bila ruangan kosong

• Setelah diventilasi selama 10 menit


( bila ventilasi diperlukan )

• Minimal setiap jam dimana ijin kerja diperlukan


untuk ruang tertutup

• Atau lebih kerap bilamana kondisi atau untuk


jaminan karena keraguan

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

• Jika lampu sirine


menyala,
tinggalkan area
segera
• Jgn masuk
kembali ke area
tanpa ijin

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Emergency Action Plan


Minimum elements of an emergency action plan. [1910.38 ( c ) ]

1.Procedures for reporting. [ 1910.38 ( c ) ]


2.Procedures for emergency evacuation, including the type of
evacuation anad exit routes assignment. [ 1910. 38 ( c ) ( 3 ) ]
3.Procedures to be followed by employes who remain to operate critical
plant operation before the evacuate[ 1910.38 ( c ) ( 3 ) ]
4.Prosedure to account for all employees after evacuation. [ 1910. 38 ( c
)(4)]
5.Procedure to be followed by employees performing rescue or medical
duties. [ 1910.38 ( c ) ( 5 ) ]
6.The name or job title of every employees who may be contacted by
employees whoe need more information about the plan or an
explanation of their duties under the plan. [1910.38 ( c ) ( 6 ) ]

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Proteksi Pernapasan
Berdasarkan fungsi peralatan Proteksi
Pernafasan ( Breathing Apparatus ) dibagi
menjadi 3 kategori :

1.Unit untuk bekerja ( Working unit )


2.Unit untuk penyelamatan ( rescue unit )
3.Unit untuk keluar ( escape unit )

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Working Unit
Working Unit adalah breathing apparatus yang
digunakan untuk bekerja dalam waktu yang lama
seperti bekerja dalam ruang tertutup

Udara untuk pernafasan disuplai dari tabung besar


penyimpanan udara ( cascade ) dialirkan melalui
saluran udara.

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Rescue Unit
Rescue Unit adalah SCBA yang digunakan
untuk tujuan penyelamatan orang.

Umumnya unit berisi udara pernafasan


untuk operasi 30-60 menit.

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Escape Unit
Escape Unit adalah brething apparatus yang
digunakan untuk keluar (escape) dari
daerah bahaya

Umumnya unit berisi udara pernafasan


hanya untuk operasi 5-10 menit.

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


SASARAN
PELATIHAN
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Hydrogen Sulfide Training


HSEQ- Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Terima kasih
•Pertanyaan & Diskusi
•Evaluasi

sic Sea Survival Training


DEFINISI
TUJUAN MSDS
Penyimpanan bahan kimia berbahaya
a. bangunan;
b. tangki dan/atau kontainer;
c. silo;
d. tempat tumpukan limbah (waste pile)
e. waste impoundment; dan/atau
f. bentuk lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
#5 JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
MANFAAT JSA
JSA harus disiapkan untuk pekerjaan-pekerjan
tertentu, seperti sifatnya yang kritikal, baru, jarang
dikerjakan
Dimana dengan diaplikasikannya akan didapat
pekerjaan yang handal, memenuhi standar mutu,
dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja.
KETENTUAN JSA
Pendekatan struktural untuk mengidentifikasi potensi
bahaya dalam suatu pekerjaan dan memberikan langkah-
langkah perbaikan.

Identifikasi bahaya harus mencakup: kecederaan,


kebakaran/ peledakan, kerusakan properti, gangguan
proses, pencemaran lingkungan.

Formulir JSA harus mencakup sekurang-kurangnya


informasi pekerjaan, pihak-pihak yang terlibat, langkah-
langkah dasar pekerjaan, potensi bahaya, dan rekomendasi
tentang prosedur kerja aman.
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN
JSA
1. Pilih pekerjaan yang akan dianalisa
2. Pecahkan pekerjaan menjadi langkah-langkah
yang logis
3. Identifikasi bahaya-bahaya dari setiap langkah
kerja
4. Rekomendasi menghilangkan/ mengurangi
bahaya/ resiko
5. Catat JSA dalam formulir standar
6. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan JSA tsb.
LANGKAH
PELAKSANAAN
Langkah 1
PILIH PEKERJAAN YANG AKAN DIANALISA
PEKERJAAN YANG MANA YANG MEMERLUKAN JSA?

Pekerjaan dimana pengalaman lewat berpotensi


terhadap kecederaan, kebakaran/peledakan, terganggu
proses, pencemaran lingkungan
Pekerjaan yang kritikal
Pekerjaan baru
Pekerjaan yang berubah
Pekerjaan dimana terlibatnya personil baru
melaksanakan pekerjaan tersebut
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)

Langkah 2
PECAHKAN PEKERJAAN MENJADI LANGKAH-
LANGKAH YANG LOGIS
Identifikasi langkah-langkah simple yang akan
dilakukan.
Secara umum sebaiknya kurang dari 10 langkah.
PENGISIAN LANGKAH KEDUA DALAM FORMULIR JSA

Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate


or reduce potential hazards

Memecah suatu pekerjaan


menjadi langkah-langkah, seperti:
apa yang pertama anda lakukan,
selanjutnya dan seterusnya.
Anda dapat melakukannya
dengan jalan:

(1). Menganalisa pekerjaan tsb.

(2.) Diskusi dengan operator/


pekerja

(3). Menggambarkan pekerjaan


tsb, sesuai dengan pengetahuan
anda,

(4) Kombinasi ketiga-tiganya.

Catat langkah-langkahnya sesuai


dengan pelaksanaannya.
Terangkan apa yang dikerjakan,
tidak perlu terlalu detail.
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 3
IDENTIFIKASI BAHAYA-BAHAYA DARI SETIAP LANGKAH KERJA
Pertimbangan terhadap bahaya fisik berikut:
 Tekanan
 Sumber-sumber penyalaan api terbuka
 Gas dan Cairan mudah terbakar
 Botol gas bertekanan
 Bejana tekan
 Kelistrikan
 Penanganan bahan kimia
 Gesekan
 Peralatan berputar
 Kendaraan mobil
 Ketinggian
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan terhadap mekanisme terjadi
cedera:
 Tertumbur
 Terperangkap dalam atau apada
 Regangan otot
 Objek terjatuh
 Saling menumbur
 Terpeleset/jatuh
 Terhirup
 Kebakaran/ledakan
 Paparan gas/panas/asap/debu/kimia
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 3 (Lanjutan)
Pertimbangan terhadap bahaya fisik berikut
(Lanjutan):
 Udara
 Objek panas
 Penggunaan peralatan & perkakas
 Saluran pemipaan
 Vibrasi
 Kebisingan
 Penumpukan material
 Daerah rawan petir
 Tempat tertutup
 Tempat masuk
 Objek bergerak
 Radiasi
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 3 (Lanjutan)

Pertimbangan terhadap mekanisme terjadi


cedera:
 Tertumbur
 Terperangkap dalam atau apada
 Regangan otot
 Objek terjatuh
 Saling menumbur
 Terpeleset/jatuh
 Terhirup
 Kebakaran/ledakan
 Paparan gas/panas/asap/debu/kimia
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 3 (Lanjutan)

Pertimbangan lain:
Pencemaran lingkungan
Kerusakan peralatan
Faktor manusia (seperti kompetensi, training, sehat, lelah,
dll.)
Opersi bekesinambungan
Teman sekerja
PENGISIAN LANGKAH KEDUA DALAM FORMULIR JSA

Sequence of basic job Potential accidents or Recommended to eliminate


steps hazards or reduce
potential hazards
Untuk setiap langkah, Tanya
pada diri sendiri: kecelakaan
apa yang dapat terjadi ketika
mengerjakannya. Anda dapat
menjawabnya dengan (1)
menganalisa pekerjaan tsb.
(2) diskusi dengan operator/
pekerja (3) melihat
kecelakaan-kecelakaan yang
lalu (4) kombinasi ketiganya.
Tanya pada diri sendiri
dapatkah ia tertimpa, terjepit,
tersenggol, terbentur,
terkurung, terjatuh, tersengat
panas, terkena radiasi,
terhirup gas beracun, dll.
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 4
REKOMENDASI MENGHILANGKAN/ MENGURANGI
BAHAYA/ RESIKO - Menerapakan prinsip hirarki pengendalian.
Elimination
1

2 Substitution

3 Engineering

4 Administrative

Personal Protective
5 Equipment
PENGISIAN LANGKAH KEDUA
DALAM FORMULIR JSA

Sequence of basic job steps Potential accidents or hazards Recommended to eliminate


or reduce potential hazards

Untuk setiap kecelakaan atau bahaya yang


mempunyai potensi tinggi, Tanya pada diri
sendiri bagaimana pekerja melakukan
langkah kerja tsb. Dengan aman. Anda akan
menemukan jawabannya dengan cara (1)
menganalisa cara mengatasi pekerjaan tsb.,
(2) diskusi untuk soal pencegahannya
dengan operator/ pekerja yang
berpengalaman, (3) menggambarkan
pekerjaan tsb. Sesuai dengan pengetahuan
and (4) kombinasi ketiganya. Yakinkan
bahwa uraian langkah-langkah tsb. Harus
diikuti oleh pekerja. Jangan adanya hal-hal
yang penting sampai tertinggal. Jumlah
masing-masing rekomendasi harus sama
dengan jumlah potensi kecelakaan/ bahaya.
Gunakan statement “lakukan” atau “jangan
lakukan”, untuk menerangkan rekomendasi
pencegahan. Seperti anda lakukan ketika
sedang berbicara dengan orang tsb.
Misalnya: “Angkat dengan posisi kekuatan
pada kakimu, jangan dengan posisi
pinggangmu”. Hindari kata-kata yang
sifatnya umum seperti “Hati-hati”, “Bahaya”
dll.
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 5
CATAT dalam formulir standar JSA
Gunakan formulir dengan format standar:
Jumlah Langkah
Jelaskan Langkah-langkah Kerja
Selesaikan setiap bagian dari langkah: identifikasi bahaya,
penilaian resiko hingga pengendalian resiko
Lanjutkan dengan langkah berikutnya
LANGKAH
PELAKSANAAN (LANJUTAN)
Langkah 6
TINJAU ULANG JSA
Tinjau ulang JSA, harus dilakukan saat:
Pekerjaan selesai dilaksanakan
Sumber bahaya lain teridentifikasi
Metode pelaksanaan perubahan
Pekerjaan dilakukan kembali
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

# 6PERMIT TO WORK

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

TUJUAN PELATIHAN
Peserta dapat memahami :
• Kapan ijin kerja diperlukan ?
• Mengapa ijin kerja diperlukan ?
• Mengetahui prosedur kerja yang benar dan
aman

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

SAFE WORK PERMIT


Examples of jobs requiring permits are:

1. Hot Work - the use of open flame, oxyacetylene burning,


tar kettles, etc...., and the use of portable spark or heat producing
equipment in flammable storage or handling areas.
2. Lock Out and Tag
3. Confined Space Entry
4. Excavations
5. Blasting
6. Line Breaking
7. Whenever required by existing company or contractor procedures
or required in the contractor’s Project Safety Plan.
8. Use of internal combustion engines, or vehicles
with internal combustion engines inside company buildings.
Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

CAKUPAN TOPIK BAHASAN

• Ijin Kerja Umum (Safe Work Permit)


• Kerja Panas (Hot Work)
• Masuk Ruang Tertutup (Confined Space Entry)
• Penguncian dan Pelabelan (Lockout & Tagout/
LOTO)
• Working At Height

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

GENERAL WORK PERMIT


Ijin Kerja Umum merupakan sarana dimana Supervisor
dari Tempat Kerja memberikan ijin kepada petugas
(termasuk kontraktor) untuk melakukan pekerjaan
tidak rutin di suatu tempat kerja, untuk mengingatkan
pekerja akan bahaya yang mungkin timbul dan untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk
dilakukan.

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

TUJUAN WORK PERMIT


Tujuan utama adalah untuk membentuk komunikasi
diantara kelompok kerja lintas fungsi di suatu tempat
kerja dalam melakukan pekerjaan tidak rutin untuk
menginatkan pekerja akan bahaya yang mungkin
timbul dan untuk meastikan bahwsa pekerjaan
tersebut selamat untuk dilakukan.

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

MANFAAT LAIN
Guna menjamin bahwa semua pekerja yang terlibat sudah mengikuti
prosedur baku, diperlukan suatu ijin kerja. Ijin kerja ini harus
dipenuhi sebelum pekerjaan dimulai. Beberapa contoh pekerjaan
yang memerlukan adanya ijin kerja :

• Kerja panas (hot work) di lokasi berbahaya (pengelasan,


memotong dengan cutting torch, menggerinda, hot tapping dll).
• Masuk dan / atau bekerja di dalam bejana, tanki ataupun ruang
terbatas lainnya.
• Pekerjaan radioactive (X-Ray, pipa, pemeriksaan pengelasan, dll).

ar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

IJIN KERJA
Ijin-ijin kerja tersebut harus ditandatangani atau disahkan
oleh pihak yang berwenang. Di dalam Ijin kerja tercakup:

• Tanggal dan jam pelaksanaan


• Lokasi pekerjaan
• Uraian dan jenis pekerjaan
• Tindakan pencegahan yang perlu dilakukan
• Tanggal dan jam habisnya masa ijin kerja
• Tanda tangan pengesahan ijin kerja

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

PROSEDUR KERJA
• Prosedur kerja berisi deskripsi "bagaimana urutan bekerja",
langkah demi langkah, mulai dari awal hingga selesainya suatu
tugas.
• Prosedur sebaiknya disusun oleh orang yang paling menguasai
tugas tersebut agar segala potensi bahaya yang ada bisa dikenali
dan diantisipasi dengan tepat.
• Agar prosedur tadi diikuti oleh semua pekerja, diperlukan
pengesahan oleh atasan yang bersangkutan dengan prosedur
tersebut.
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

PROSEDUR KERJA
Dalam setiap prosedur perlu dicantumkan :
• Kondisi awal yang dibutuhkan
• Persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai suatu tugas
• Dokumen acuan
• Sumber bahaya yang mungkin menyebabkan kerugian
• Urutan bekerja dari awal hingga akhir
• Segala sesuatu yang perlu dilakukan setelah tugas diselesaikan
• Pengesahan

Dasar – Dasar K3
Health, Safety
UTAMAKAN KESELAMATAN Environment, Quality
DAN KESEHATAN KERJA

Dasar – Dasar K3
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIAN NYA….

BE SAFE…FOR ME … FOR
YOU … FOR US…

FOR EVER

Anda mungkin juga menyukai