Anda di halaman 1dari 18

Regulasi Akuntan & Auditor

Disusun Oleh :
1. Ardina Andiani
2. Irus Rusmana
3. Sifa Fauziah
4. Taufan Firdaus
Apa Itu Regulasi
1. Regulasi Akuntansi & Auditor

Regulasi oleh Pemerintah, antara lain:


a. UU No. 34 tahun 1954 - Gelar Akuntan
b. Kepmen No. 179/U/2001- Penyelenggaraan pendidikan
profesi
c. Kepmen No. 331/KMK/017/1999 - Register Negara
d. Kepmen No. 426/KMK.06/2002 dan No. 359/KMK.06/2003 -
Jasa akuntan publik
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/Pmk.01/2008
-Tentang Jasa Akuntan Publik
f. UU No. 5 Tahun 2011- Undang-Undang Akuntan Publik
g. Regulasi oleh Badan Pemerintah lain, seperti otoritas pasar
modal, Bank Sentral dll.
h. Permenpan nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 tentang standar
audit APIP
Regulasi oleh Organisasi Profesi Akuntan, antara lain:
a. Standar Akuntansi;
b. Standar Audit;
c. Kode Etik Profesi.
2. UNDANG-UNDANG AKUNTAN PUBLIK
UU 5 Tahun 2011
Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:
a. jasa audit atas informasi keuangan historis;
b. jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan
c. jasa asurans lainnya.
diberikan oleh Menteri dan berlaku
Perizinan selama 5 (lima) tahun sejak tanggal
Akuntan Publik ditetapkan dan dapat diperpanjang

Persyaratan :
a. memiliki sertifikat lulus ujian profesi akuntan publik
b. berpengalaman praktik memberikan jasa asurans
c. berdomisili di wilayah NKRI
d. memiliki NPWP
e. tidak pernah dikenai sanksi adm pencabutan izin
Akuntan Publik;
f. tidak pernah dipidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
g. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik
h. tidak berada dalam pengampuan.
Hak, Kewajiban, Dan Larangan
a. memperoleh imbalan jasa;
b. memperoleh perlindungan hukum sepanjang sesuai
dengan SPAP;
Hak c. memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya
yang berkaitan dengan pemberian jasa sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

a. berhimpun dalam Asosiasi Profesi Akuntan Publik


yang ditetapkan oleh Menteri;
b. berdomisili di wilayah NKRI dan pemimpin
KAP/cabang KAP wajib berdomisili sesuai dengan
Kewajiban domisili KAP/ cabang
c. mendirikan atau menjadi Rekan pada KAP dalam
jangka waktu 180 hari sejak izin Akuntan Publik
diterbitkan atau sejak mengundurkan diri dari suatu
KAP
d. melaporkan secara tertulis kepada Menteri dalam
paling lambat 30 hari sejak:
1. menjadi Rekan pada KAP;
2. mengundurkan diri dari KAP; atau
3. merangkap jabatan yang tidak dilarang dalam UU
e. menjaga kompetensi melalui pelatihan professional
berkelanjutan
f. berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, dan
mempunyai integritas yang tinggi.

a. memiliki atau menjadi Rekan pada lebih dari 1KAP


b. merangkap sebagai :
1. pejabat Negara ;
Larangan 2. pimpinan atau pegawai pada lembaga
pemerintahan, lembaga negara, atau lembaga
lainnya yang dibentuk dengan per-UU
3. jabatan lain yang mengakibatkan benturan
kepentingan;
c. memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis, untuk
jenis jasa pada periode yang sama yang telah dilaksanakan oleh
Akuntan Publik lain,
d. memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis dan jasa
asurans lainnya dalam masa pembekuan izin;
e. memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis dan jasa
asurans lainnya melalui KAP yang sedang dikenai sanksi
f. memberikan jasa selain jasa audit dan jasa asurans lainnya
g. melakukan tindakan yang mengakibatkan kertas kerja dan/atau
dokumen lain tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya;
h. menerima imbalan jasa bersyarat
i. menerima atau memberikan komisi
j. melakukan manipulasi, membantu melakukan manipulasi,
dan/atau memalsukan data yang berkaitan dengan jasa yang
diberikan.
3. STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK

Standar Profesional Akuntan Publik yang selanjutnya


disebut SPAP adalah panduan teknis yang wajib dipatuhi
oleh Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Standar
Profesional Akuntan Publik terdiri dari enam standar yaitu:
1. Standar Auditing
2. Standar Atestasi
3. Standar Jasa Akuntansi & Reviu
4. Standar Jasa Konsultasi
5. Standar Pengendalian Mutu
6. Aturan Etika Kompartemen AP
1. Standar Auditing

merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis,


yang terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk
Pernyataan Standar Auditing (PSA) termasuk interpretasi
Pernyataan Standar Auditing (IPSA). Standar audit terdiri
dari :

Standar Umum
Standar Pekerjaan
Lapangan
Standar Pelaporan
2. Standar Atestasi
memberikan rerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa
akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi
yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan
historis, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif,
serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan
keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan, dan
prosedur yang disepakati).
3. Standar Jasa Akuntansi & Reviu

rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik


yang mencakup jasa akuntansi dan review

4. Standar Jasa Konsultasi

memberikan panduan bagi praktisi yang menyediakan jasa


konsultasi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik.
Dalam jasa konsultasi, para praktisi menyajikan temuan,
kesimpulan, dan rekomendasi
5. Standar Pengendalian Mutu

memberikan panduan bagi kantor akuntan publik dalam


melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan
oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik
dan Aturan Etika Kompertemen Akuntan Publik
Unsur-Unsurnya :
• independensi • pengembangan profesional
• penugasan personel • promosi
• konsultasi • penerimaan & keberlanjutan
• supervisi klien
• pemekerjaan (hiring) • inspeksi
Hubungan Standar Atestasi dan Standar Auditing

Audit atas laporan keuangan yang disusun berdasarkan


PABU di Indonesia merupakan satu di antara jasa atestasi
yang disediakan KAP kepada masyarakat.

Jasa Atestasi memberikan tingkat keyakinan (level of


assurance) di bawah tingkat keyakinan yang diberikan oleh
auditor dalam audit atas laporan keuangan historis
4. STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN NEGARA (SPKN)

Peraturan BPK RI no. 1 Th. 2007


SPKN adalah amanat dari UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara dan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan. Standar Pemeriksaan diperlukan untuk
menjaga kredibilitas serta profesionalitas dalam pelaksanaan
maupun pelaporan pemeriksaan, yaitu :

Pemeriksaan Keuangan
Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan dgn Tujuan
Tertentu
SPKN ini berlaku untuk semua pemeriksaan yang dilaksanakan
terhadap entitas, program, kegiatan serta fungsi yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengelolaan dan tanggung jawab
Keuangan Negara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

SPKN berlaku bagi BPK atau akuntan publik serta pihak lain
yang diberi amanat untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama
BPK. SPKN juga dapat menjadi acuan bagi aparat pengawasan
internal pemerintah maupun pihak lain dalam penyusunan
standar pengawasan sesuai kedudukan,tugas,dan fungsinya.
Tujuan SPKN adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para
pemeriksa dan organisasi pemeriksa dalam melaksanakan
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara.
Pernyataan Standar Pemeriksaan (PSP) dalam SPKN :
PSP 01 : STANDAR UMUM
PSP 02 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
KEUANGAN
PSP 03 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN KEUANGAN
PSP 04 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA
PSP 05 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN KINERJA
PSP 06 : STANDAR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DENGAN
TUJUAN TERTENTU
PSP 07 : STANDAR PELAPORAN PEMERIKSAAN DENGAN
TUJUAN TERTENTU

Anda mungkin juga menyukai