Anda di halaman 1dari 5

INDONESIA DI ERA PANDEMI COVID-19 MASYARAKAT DIMINTA

PARTISIPATIF GUNA MEMUTUSKAN RANTAI PENYEBARANNYA

Meutia Anggraini

Mahasiswa prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS-Universitas Negeri Medan

Dewasa ini, dunia dihebohkan dengan virus baru yang bernama Covid-19
(Corona Virus Diseases 2019) yang berasal dari keluarga coronaviridae. Virus ini
sudah lama ada dan berkembang menjadi bermacam jenis virus akibat modifikasi
genetik, berawal dari SARS di Cina tahun 2002 korban kematiannya dalam 2 tahun 813
jiwa, MERS di Arab tahun 2012 korban kematiannya dalam 3 tahun 858 jiwa dan
disusul Covid-19 yang penyebarannya sangat cepat dalam 1,5 bulan korban kematian
mencapai 4.616 jiwa. Sebenarnya jika dianalisis persentase tingkat kematian Covid-19
paling kecil diantara dua virus lainnya.

Covid-19 muncul pada akhir tahun 2019 di Wuhan, Cina dan menyebar melalui
percikan air saat batuk atau bersin. Ia masuk ketubuh melalui organ mata, hidung
ataupun mulut. Virus ini dapat merusak organ pernapasan serta dapat membunuh
manula dan orang yang memiliki riwayat penyakit kronis.

Gejala yang dapat dilihat dari terjangkitnya virus Covid-19 ini, diantaranya:

 Demam selama beberapa hari dan mencapai 38o C.


 Batuk, terkhusus batuk kering.
 Nyeri di tenggorokkan.
 Sesak nafas .
 Flu atau pilek.

Virus ini dapat dicegah dengan stay at home kecuali keadaan urgent,
menghindari keramaian, sering mencuci tangan minimal 20 detik dengan sabun dan air
mengalir, jika batuk atau bersin sebaiknya gunakan sapu tangan untuk menutup mulut

1|ESSAY COVID-19
atau dengan bantuan siku, phisical distancing, memperhatikan sirkulasi udara,
membersihkan perabot rumah, terutama gagang pintu dan tidak panik. Prof. Dr. Michael
Levitt mengatakan bahwa “Berdasarkan hasil analisa kasus Covid-19 di seluruh dunia
menunjukkan bahwa virus corona akan tertanggulangi lebih cepat dari perkiraan orang
dan yang dibutuhkan adalah penanggulangan panic diri sendiri”.

Di era pandemi Covid-19 yang mendunia, muncul beberapa isu negatif


mengenai penanganannya di Indonesia, diantaranya:

 Kurangnya APD untuk para pejuang yang berada di garda terdepan.


 Di beberapa wilayah Indonesia, banyak warga menolak jenazah yang positif
Covid-19 di makamkan di pemakaman umum.
 Banyak masyarakat yang tak acuh dan tidak mengikuti aturan pemerintah untuk
stay at home dan phisical distancing.

Virus ini memberikan dampak psikologis, sosial, ekonomi, budaya, bahkan


religious. Dampak psikologis, seperti membuat sebagian orang mengalami panaroid dan
memunculkan gangguan mental (seperti cemas, stress, atau bahkan depresi) yang dapat
menurunkan immune pada tubuhnya. Dampak sosial virus ini kita dapat berkumpul,
bercanda, bahkan menghabiskan waktu bersama anggota keluarga namun kita harus
menjaga jarak dengan orang lain. Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap
perekonomian dunia, terkhusus Indonesia. Beberapa waktu terakhir, dikabarkan bahwa
nilai tukar rupiah semakin melemah. Jika barang baku merupakan impor, maka akan
berdampak pada harga jual yang berpengaruh pada pergerakan ekonomi. Dalam sudut
pandang kebudayaan, Covid-19 berdampak positif. Dimana sebelum virus ini mewabah
banyak yang tidak peduli dengan pola hidup sehat dan kini berbondong orang untuk
menerapkannya. Covid-19 terhadap religious berdampak mengubah pola beribadah,
terkhusus agama Islam yang menyunahkan beribadah secara berjama’ah, tetapi harus
beribadah dirumah.

2|ESSAY COVID-19
Penulis berpendapat bahwa pemerintah kurang tanggap dan efektif. Pernyataan
ini dapat dilihat dari awal munculnya Covid-19 di Indonesia yang dianggap remeh oleh
Menkes, APD untuk tenaga medis belum maksimal yang berakibat banyak tenaga medis
yang gugur, lambatnya penutupan bandara, dan kurangnya transparansi pemerintah
terhadap jumlah kasus di Indonesia yang berakibat kepanikan ditengah masyarakat
(liputan6.com).

Penulis sangat berempati terhadap masyarakat yang mengikuti anjuran


pemerintah untuk diam dirumah. Tetapi, realitanya masih banyak masyarakat yang
menganggap remeh dan tak acuh akan kebijakan pemerintah. Mereka malah
memanfaatkan situasi ini untuk mudik.

Sebagai Negara yang berideologi Pancasila, harusnya kita saling bahu-membahu


serta saling memberi motivasi dan dukungan. Tetapi, realitanya banyak masyarakat
yang egois. Ironisnya, beberapa daerah di Indonesia, seperti Banyumas, Lampung dan
Gowa enggan menerima jenazah yang terindikasi positif Covid-19 dengan alasan takut
tertular.

Setelah Covid berhasil diatasi, kejadian ini haruslah menjadi pelajaran untuk
bangsa kita di masa yang akan datang untuk cepat tanggap dalam menangani masalah
dan tidak menganggap remeh. Selain itu, kita juga harus berupaya untuk
membangkitkan kembali perekonomian yang sangat melemah dengan kebijakan baru.

Sebagai mahasiswa seharusnya kita dapat memberikan sumbangsih terhadap


negeri dan membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus ini dengan
cara melakukan bantuan berupa donasi untuk masyarakat yang membutuhkan, edukasi
tentang Covid-19 serta melakukan penelitian mengenai Covid-19.

3|ESSAY COVID-19
REFERENSI

CNN Indonesia. 2020. Membandingkan Wabah SARS, MERS, dan Virus Corona.
https://m.cnnindonesia.com/internasional/20200312160647-113-
482934/membandingkan-wabah-sars-mers-dan-virus-corona. (13 Maret 2020).

Indriani, Ririn dan Bimo Aria Fundrika. 2020. Peraih Nobel Michael Levitt Sebut
Pandemi Corona Covid-19 Segera Berakhir.
https://amp.suara.com/health/2020/03/27/084110/peraih-nobel-michael-levitt-
sebut-pandemi-corona-covid-19-segera-berakhir. (27 Maret 2020).

Jaya, Tri Purna, dkk. 2020. Ini Sederet Alasan Warga di Berbagai Daerah Tolak
Pemakaman Jenazah Korban Corona, Apa Saja?.
https://regional.kompas.com/read/2020/04/05/06170031/ini-sederet-alasan-
warga-di-berbagai-daerah-tolak-pemakaman-jenazah-korban. (5 April 2020).

Liputan6.com. 2020. Komunikasi Penanganan Covid-19 Kurang Transparan, Ini


Penjelasan Pemerintah.
https://www.liputan6.com/news/read/4199581/komunikasi-penanganan-covid-
19-kurang-transparan-ini-penjelasan-pemerintah. (11 Maret 2020).

Lumban Gaol, Dorpaima. 2020. Apa Itu Covid-19?.


https://www.stc.or.id/Publikasi/News/Apa-itu-COVID-19. (9 Maret 2020).

4|ESSAY COVID-19
Mulyani, Devi Sri. 2020. Ekonom UNS: Nilai Tukar Rupiah Anjlok Akibat Covid-19.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200321/9/1216304/ekonom-uns-nilai-tukar-
rupiah-anjlok-akibat-covid-19-. (21 Maret 2020).

Putri, Aditya Widya. 2020. Ancaman Gangguan Mental di Tengah Wabah Covid-19.
https://amp.tirto.id/ancaman-gangguan-mental-di-tengah-wabah-covid-19-eJvi.
(31 Maret 2020).

5|ESSAY COVID-19

Anda mungkin juga menyukai