Anda di halaman 1dari 8

2

LAPORAN REKAYASA IDE

“Strategi Belajar Dan Mengajar Menyelesaikan Masalah Dengan


Pembelajaran Kooperatif Learning Sebagai Langkah Pembangunan Kararter
Antar Sesama Yang Berkaitan “

MATA KULIAH ILMU KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Sri Yunita, SPd., M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1


Ilham Effendi Yahya 3192111002
Iqbal Al Ahmid 3193111016
Rizki Saputra 3192411002

Kelas : B reguler

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
2
3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan ini yang berjudul “Rekayasa Ide”. Penulis berterima kasih kepada Ibu dosen
Sri Yunita S.Pd, M.Pd yang sudah memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2019


Tim Penulis

Kelompok 1

2
4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang....................................................................................................4

1.2.Tujuan Penulisan. ...............................................................................................4

1.3.Manfaat Penulisan. .............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1Teori yang di bandingkan ....................................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................8

2
4

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Setiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar
yang sedikit berbeda. Misalnya, model pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel. Cooperative Learning yakni strategi
pembelajaran yang menitikberatkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan
akademik yang berbeda kedalam kelompok-kelompok kecil (Saptono, 2003:32). Kepada siswa
diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam
kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoknya, menghargai pendapat teman,
berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya.
Strategi pembelajaran dengan kooperatif learning dipakai karena untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya kerjasama kelompok namun tetap
memperhatikan terhadap usaha individual. Hal ini sesuai dengan sifat dan kodrat manusia
sebagai mahkluk sosial. Selain itu bila dikaitkan dengan profesi dalam bidang teknologi
informasi yang sering bekerja secara kelompok atau tim. Oleh karena itu perlu kiranya dalam
pembelajaran diberikan pemahaman tentang arti pentingnya kerjasama dan sama kerja dalam
kelompok.
Dalam hal ini, sering terjadinya kesalahan dalam kelompok belajar. Kelompok yang tetap
membuat sosialisasi dalam kelas menjadi tidak berjalan dengan baik. Antar kelompok yang
berjuang sendiri demi keberhasilan kelompok membuat tidak saling memikirkan teman
sekelompok kaliannya. Sosialsisasi yang terhenti dengan teman lainnya menbuat suasana kelas
menjadi tidak fleksibel.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat suasana kelas tetap terjalin dengan baik walau menggunakan
sistem kooperatif learning ?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Melengkapi tugas mata kuliah strategi belajar dan mengajar yaitu rekayasa ide.

4
5

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Teori yang di Rekayasa

Robert E. Slavin Ide yang kami berikan:


Mengemumukakan pendapat tentang Ide yang kelompok kami berikan yaitu
kooperatif learning bahwa pembagian berlawanan dengan teori di samping,
kelompok dalam kelas tidak dianjurkan yaitu dengan mengganti teman
dengan menganti-ganti teman sekelompok agar sesame saling
kelompoknya karena dengan mengganti melakukan sosialisasi dan interaksi
teman sekelompok akan melakukan kelas menjadi lebih baik. Pertemanan
pendekatan atau sosialisasi awal dan dan sosial belajar menjadi lebih baik
sulit untuk mencapi tujuan kelompok. dan tidak saling canggung antar teman.

Saat mengunakan pembelajaean kooperatif learning, anda mungkin mengalami beberapa


masalah. Ada pun masalah yang sering terjadi sebagai berikut :

1. Tidak bisa berteman


Hal ini adalah masalah terbesar bagi pembelajaran kooperatif, dimana setiap siswa kurang dalam
sosialisasi kelompok. Hal ini biasa terjadi pada awal pembelajaran kelompok. Pemilihan teman
yang sepadan menjadi alasan utama dalam hal ini, sehingga hal yang sering mereka lakukan
adalah memfokuskan diri untuk keluar dari tim bukan malah fokus mensukseskan tim tersebut.
hal ini juga dapat merusak sosial dalam kelas. Jadi yang di perlukan dalam hal ini adalah waktu.
 ide yang dapat kami berikan untuk solusi ini adalah membuat para siswa bekerja
berpasangan dalam tim mereka dan mencoba berganti pasangan dalam setiap kelompok
di kemudian hari untuk menekankan bahwa usaha tim lah yang di butuhkan bukan hanya
sekedar persiapan invidual.
Apabila ada tim yang tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, yang perlu di berikan yaitu
penambahan waktu diskusi kelompok tersebut untuk memecahkan masalah. Jika hal ini

5
6

berjalan dengan lancar, sesama siswa dalam kelas pernah saling bekerja sama dan akan saling
menghargai antar sesama.

2. Kebisingan kelompok merupakan masalah terbesar dalam kelopok dimana dalam hal ini
menganduntg 2 kararter siswa yang salah yaitu tidak meghargai guru dan siswa lainnya ya
fokus.
 Solusi yang dapat kami berikan dalam hal ini adalah:
- Dengan memberhentikan kegiatan sejenak dan membuat keadaan menjadi benar-benar
tenang dan memberikan arahan untuk tenang.
- Memberikan point ketenangan pada setiap kelompok sebagai subjek penilaian.

3. Ketidak hadiran siswa adalah masalah besar juga bagi kooperatif learning dimana para siswa
saling tergantung antar satu sama lain untuk belajar bersama dan untuk memberikan kontribusi
pada timnya.
 apabila ada salah seorang tim kekurangan peserta dalan perlombaan kuis atau turnamen,
kita bisa mengganti simtem penilaian dengan membagi skor tim dengan jumlah orang
setiap tim agar adil. Hal ini jugak dapat membangun karakter siswa untuk tetap bersikap
adil.

4. Penggunaan waktu diskusi tim yang tidak efisien .


 Memasukkan struktur tertentu dalam sesi diskusi tim supaya memastikan diskusi
tersebuat berhasil dan seluruh anggota dapat mengerti

Untuk dapat menyelesaikan masalah dalam kooperatif learning kita sebagai guru juga
mempunyai tugas penting, yaitu ;
1. Menawarkan penghargaan atau rekognisasi untuk tim yang berhasil dengan baik.
2. Buatlah agar tiap siswa bertanggu jawab atas kinerja mereka masing-masing dengan
membuat game atau kuis dan laporan secara individu walau pembelajarannya secara
kelompok

6
7

BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran dengan kooperatif learning dipakai karena untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang arti pentingnya kerjasama kelompok namun tetap
memperhatikan terhadap usaha individual. Hal ini sesuai dengan sifat dan kodrat manusia
sebagai mahkluk sosial. Selain itu bila dikaitkan dengan profesi dalam bidang teknologi
informasi yang sering bekerja secara kelompok atau tim. Oleh karena itu perlu kiranya dalam
pembelajaran diberikan pemahaman tentang arti pentingnya kerjasama dan sama kerja dalam
kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim. (1988). Inovasi pendidikan . Jakarta : proyek pengembangan lembaga pendidikan


tenaga kependidikan
MacDonald, Janess B. (1965). Educational Models for Instruction. Washington DC: The
Association for Supervision and Curiculum Development
Joni, T.Rakaa. (1980). Stretegi Belajar dan mengajar. Jakarta : P3G

7
2

Anda mungkin juga menyukai