Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Belajar Dalam Kelompok”

Kelompok 3:

1. Mariana Wowor
2. Nancy Lontoh
3. Rian Gosal
4. Via Mamesah
5. Vini Gosal
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan berkat kesehatan dan hikmat sehingga kami bisa menyusun tugas
makalah “Belajar Dalam Kelompok” dengan baik serta tepat waktu. Harapan
penyusun kiranya melalui makalah ini mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat semakin memahami mata kuliah Kepemimpinan dan
Berpikir Sistem.

Kepada rekan dosen, penyusun tetap mengharapkan bantuan, saran dan


masukkan terhadap makalah ini sehingga dapat diperbaikki dan lebih bermanfaat.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini,
kami ucapkan banyak terima kasih.
.

Manado, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………. 1

I.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1

I.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 1

I.3 Tujuan ……………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………. 3

A Definisi Belajar Kelompok …………………………….…………..……..……………… 3

B Pengelompokan Bejalar Kelompok………………………………………………………. 4

C Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Kelompok …………..…………… 5

D Unsur-Unsur dalam Belajar Kelompok ………………………………………….. 5

E Teknik dalam Belajar Kelompok ………………………………………………………. 6

F Manfaat dalam Belajar Kelompok ……………………………………………………… 7

G Kelemahan dan Kelebihan Belajar Kelompok ……………………………………. 8

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………. 9

III.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 9

III.2 Saran …………………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara

wajar. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku

belajar dikalangan anak didik. Dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat

belajar sebagaimana mestinya dapat menurunkan semangat sehingga mempengaruhi

prestasi belajarnya. Dalam hal semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk

mengadakan konsentrasi.1 Prestasi belajar ditentukan oleh proses pembelajaran dapat

dikatakan berhasil dilihat dari hasil belajar siswa, sehingga bagi guru wajib memberikan

pembelajaran yang maksimal terhadap siswa guna mencapai hasil belajar yang maksimal

pula. Pendidik diharapkan memberikan metode cara belajar yang baik dan efisien.2

Belajar kelompok merupakan salah satu cara belajar yang efektif dan efisien

karena dengan akan terjadi komunikasi atau musyawarah antara individu dengan yang

lainnya dapat tercipta. Belajar kelompok juga merupakan sebuah model pembelajaran

dimana anggota dapat belajar bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan

tugas belajar serta membantu meningkatkan prestasi.3

Belajar kelompok juga menyediakan kesempatan kepada para anggota untuk

mempelajari cara berpartisipasi secara efektif, belajar menjadi anggota yang baik, belajar

cara berdiskusi, menenangkan ketegangan-ketegangan, menghimpun pemikiran,

menerima kepemimpinan, kerja sama demi kebaikan kelompok. Belajar kelompok

dilakukan berdasarkan tata kerja demokratis dalam rangka penyaluran pendapat,

penyelesaian konflik, dan pembuatan keputusan.

Tujuan dari pembelajaran kelompok adalah untuk mengembangkan pemikiran

kritis ketika memecahkan masalah, untuk mengembangkan keterampilan sosial dan

komunikasi, dan untuk memperkuat kepercayaan terhadap keterampilan siswa.

1
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan belajar kelompok?
2. Apa tujuan dan manfaat dari belajar kelompok?
3. Bagaimana metode pembelajaran kelompok yang efektif?

I.3 Tujuan
1. Mempelajari pemahaman diskusi/belajar kelompok
2. Mempelajari tujuan dan manfaat diskusi/belajar kelompok
3. Mempelajari model-model diskusi/pembelajaran kelompok

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Belajar Kelompok

Belajar merupakan perilaku mengembangkan diri melalui proses penyesuaian tingkah

laku. Belajar sebagai proses kegiatan seseorang yang dilakukan dengan sengaja melalui

penyesuaian tingkah laku dirinya dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupannya.

Kelompok merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan, keinginan dan harapan

yang mereka kehendaki. Belajar sebagai proses kelompok melibatkan transfer

pengetahuan lebih dari satu orang kepada orang lain, yang saling melengkapi satu dengan

yang lain.4

Pengertian Belajar Kelompok

 Sugihartono, dkk (2007: 74) memberikan penjelasan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan ligkungannya

dalam memenuhi kehidupannya.

 Slameto (2003: 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan

oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

 Kemp (Herman Amti dan Matjohan, 1993: 102) menyatakan bahwa kelompok

merupakan dua atau lebih organisme yang saling berinteraksi dalam usaha mencapai

tujuan bersama untuk pemuasan kebutuhan masing- masing anggota kelompok.

 Bales (Sudjana, 2001: 9) mengemukakan bahwa yang dimaksud kelompok adalah

sejumlah orang yang berkumpul melalui tatap muka, dan tiap anggota mempunyai

kesan tersendiri terhadap anggota lainnya.

3
 Zawawi (Pratikno, 2012: 22) menyatakan belajar kelompok merupakan sekumpulan

individu mencari atau meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, kemampuan

yang dilaksanakan secara logis dan sistematis agar belajar siswa lebih efektif.

 Pratikno (2012: 22) menyimpulkan bahwa belajar kelompok adalah serangkaian

kegiatan yang dilakukan dengan logis dan sistematis yang dilakukan oleh beberapa

orang dengan memiliki kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya agar

memperoleh perubahan tingkah laku dan belajar menjadi lebih efektif.

Berdasarkan pengertian-pengertian yang sudah dijabarkan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa belajar kelompok merupakan proses penerimaaan pengetahuan

yang dilakukan oleh sekumpulan individu yang melakukan suatu kegiatan secara logis

dan sistematis untuk proses terjadinya perubahan tingkah laku melalui peningkatan

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan.

B. Pengelompokan dalam Belajar Kelompok

Menurut Winarno Surakhmad (1998: 117) dasar pengelompokan dalam Belajar

Kelompok adalah sebagai berikut:5

1) Perbedaan individual dalam kemampuan belajar. Pengelompokan ini dibuat apabila

ada anggota yang memiliki komposisi yang heterogen ditinjau dari sudut kecakapan

siswa.

2) Perbedaan individual dalam minat belajar. Pengelompokan ini dilakukan apabila

dalam kelas memiliki minat yang bervariasi. Hal ini juga untuk memberi kesempatan

mengembangkan minat masing-masing individu.

3) Peningkatan partisipasi. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk merangsang

kemampuan individu agar ikut serta bersama kelompok memecahkan masalah yang

ada.

4) Pengelompokan atas dasar pembagian pekerjaan. Pengelompokan ini digunakan

apabila terdapat pokok bahasan yang perlu dipecahkan dalam waktu yang sama, maka

4
kelompok dapat dibagi berdasarkan jenis kebutuhan, dan masing-masing bertanggung

jawab terhadap tugas yang sudah diberikan tersebut.

5) Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa dalam satu wilayah yang

dikelompokan dalam satu kelompok sehingga memudahkan koordinasi kerja.

6) Pengelompokan secara random atau diundi tidak melihat factor-faktor lain.

C. Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar kelompok

1. Perlu adanya dorongan yang kuat untuk bekerja dalam setiap anggota.

2. Perpecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit yang dipecahkan bersama, atau

masalah dibagi-bagi untuk dikerjakan masing-masing individual. Hal ini bergantung

kepada kompleks tidaknya masalah yang akan dipecahkan.

3. Persaingan yang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk belajar.

4. Situasi menyenangkan antar anggota menentukan berhasil tidaknya belajar kelompok.

D. Unsur-Unsur dalam Belajar Kelompok (Pembelajaran Kooperatif)

Menurut Roger dan david, metode pembelajaran kooperatif dibagi menjadi lima, yaitu:6

1. Positive interdependence: Tanggungjawab dalam pembelajaran ini yaitu bahan

dipelajari oleh kelompok dan masing masing anggota kelompok harus dapat memahami

bahan materi yang diberikan.

2. Personal responsibility: Tanggungjawab perorangan merupakan poin penting untuk

menjamin semua anggota kelompok. Caranya dengan membentuk kelompok belajar

bersama.

3. Face to face promotive interavtion: Unsur ini memiliki ciri yaitu saling membantu,

saling mengingatkan, saling percaya, saling memberikan informasi, saling memberikan

semangat.

4. Interpersonal skill: Unsur ini memberikan manfaat pada anggota kelompok uuntuk

saling mengenal, saling menerima, saling mendukung, dan bisa bekerjasama dalam

menyelesaikan tugas atau konflik.

5
5. Group processing: Processing berarti menilai dari kegiatan atau hasil kerja anggota

kelompok. Hal ini dilakukan untuk memantau dan meningkatkan efektivitas kerja

anggota kelompok dalam kontribusinya pada tugas kelompok.

E. Metode dalam Belajar Kelompok (Pembelajaran Kooperatif)7

 Metode STAD (student Achievement Divisions)

Robert Slavin dkk telah mengembangkan metode ini. Metode ini digunakan oleh guru

dalam memberikan informasi setiap minggunya kepada siswa. Penilaian yang diberikan

bisa verbal ataupun secara tertulis. Langkah langkahnya sebagai berikut:

 Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4- 5

orang. Anggota kelompok terdiri dari bermacam – macam anggota.

 Setiap anggota mempelajari materi dan salin gmembantu menguasai bahan ajar.

 Secara individual masing masing anggota kelompok saling mengevaluasi satu sama

lain untuk mengetahui penguasaan materi akademik yang telah dipelajari.

 Siswa diberikan penilaian berdasarkan tingkat penguasaan materi dan juga skor

yang tertinggi. Terkadang penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.

 Metode Jigsaw

 Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok yang berisikan 4- 5 anggota dan

heterogen atau campuran.

 Bahan materi diberikan pada masing masing kelompok secara teks, dan mereka

diminta untuk mempelajari materi tersebut.

 Setiap kelompok mempelajari bahan yang sama dan kemudian dibahas dalam

kelompok besar. Setiap kelompok kecil membahas tentang materi yang dipelajarinya.

 Kemudian di akhir, dilakukan evaluasi setiap individu mengenai bahan yang

dipelajari.

 Metode G (Group Investigation)


6
Metode ini, guru melibatkan siswa dalam membuat perencanaan dan topik yang akan

dipelajari. Kemudian materi digunakan untuk mencoba menginvestigasi. Dalam metode

ini, siswa dilatih dalam berkomunikasi dan berfikir kritis dalam proses diskusi. Langkah-

langkahnya, yaitu: Seleksi topik, Membuat perencanaan, Implementasi, Analisis dan

sintesis, Pelaporan hasil diskusi dan Evaluasi

 Metode Think Pair and Share

 Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

 Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru

 Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (berkelompok 2 orang) dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing

 Guru memimpin pleno kecil, diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya

 Dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan

menambah materi yang belum diungkapkan para siswa

 Guru memberi kesimpulan

 Penutup

F. Manfaat Belajar Kelompok

Radno Harsanto (2007: 44) menjelaskan beberapa manfaat adanya belajar bersama

dalam kelompok. Manfaat tersebut antara lain: 8

1) Membentuk kerjasama antar anggota. Dengan saling bekerjasama dalam satu

kelompok maka akan tertanamkan nilai bahwa saling membantu itu hal yang sangat

baik.

2) Membentuk keakraban dan komunikasi dalam kelompok. Dengan adanya belajar

bersama dalam kelompok akan membantu anggota lebih mengenal satu sama lain.

3) Menumbuhkan keterampilan dasar antara lain sikap mendengarkan, berkomunikasi

secara efektif, menyelesaikan konflik, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan

bersama.

7
4) Meningkatkan kemampuan akademis, rasa percaya diri, serta sikap positif terhadap

kelompok, menerima pandangan orang lain, serta mengembangkan sikap demokratis.

5) Mengurangi atau bahkan menghilangkan aspek negatif kompetisi. Karena saat ini

yang sedang berkembang di masyarakat adalah persaingan bukan kerjasama.

6) Mengembangkan sikap untuk bermusyawarah dalam menyelesaiakan suatu masalah

dan bertanggung jawab. Belajar menghargai pendapat orang lain.

7) Setiap anggota berhak mengeluarkan aspirasinya seara bebas, pendapat, dan sikap.

G. Kelemahan dan Kelebihan Belajar Kelompok

Semua metode pembelajaran yang telah diketahui, mempunyai kelemahan dan kelebihan

masing-masing, termasuk metode belajar kelompok juga mempunyai kelemahan dan

kelebihan. Adapun kelemahan dari metode belajar kelompok, yaitu:

1) Terlalu banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks dibanding dengan

metode lain

2) Bilamana guru (di sekolah) dan orang tua (di rumah) kurang mengontrol maka akan

terjadi persaingan yang negatif antar kelompok.

3) Tugas-tugas yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir siswa

yang cakap dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya

kepada temannya dalam kelompok tersebut.

Sedangkan kelebihan yang dimiliki oleh metode belajar kelompok, yaitu:

1) Ditinjau dari segi pedagogis (seni menjadi seorang guru), kegiatan kelompok akan

dapat meningkatkan kualitas kepribadian siswa, seperti adanya kerjasama, toleransi,

berpikir kritis, dan disiplin.

2) Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan yang positif antar kelompok karena

mereka bekerja pada masing-masing kelompok.

3) Ditinjau dari segi sosial, anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu

anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.

8
BAB III

PENUTUP

.1. Kesimpulan
Dengan belajar kelompok dapat mengembangkan cara berpikir kritis dalam

memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan komunikasi,

meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok

juga bertujuan agar dapat memahami dan menghargai orang lain, saling berbagi informasi

dan pengetahuan antara anggota.

Dari belajar kelompok kita dapat membangun komunikasi serta mengoptimalkan

kemampuan berpikir dalam menanggapi suatu permasalahan bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas dan bersosialisasi. Belajar lebih menyenangkan karena dikerjakan

secara berkelompok sehingg dapat meningkatkan kualitas kepribadian, seperti adanya

kerja sama, toleransi, berpikir kritis dan disiplin.

.2. Saran
Dalam pembelajaran kelompok masih terdapat kelemahan terutama individu tersebut

bersikap masa bodoh dan tidak pro aktif dalam diskusi dan hanya mengharapkan anggota

lainnya. Untuk itu kiranya semangat dan motivasi setiap indivisu tetap terjaga dan lebih

aktif dalam diskusi atau belajar kelompok.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan WidodoSupriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.
138

Ernawati, Dwi Septiwiharti, dan Anthonius Palimbong, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Belajar Kelompok (Learning Group)” jurnal Kreatif Online Taduloko, (Vol.1, No. 1),
hlm. 1

Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.22

Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN Maliki Press,2012), hlm.106

Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengjar, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 92

Harvard Graduate School of Education, GROUP LEARNING, dalam


http://definition_of_a_learning group.pdf, diakses 24 Oktober 2020

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2010, Hal 46.

Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm. 17

11

Anda mungkin juga menyukai