Kelompok 3:
1. Mariana Wowor
2. Nancy Lontoh
3. Rian Gosal
4. Via Mamesah
5. Vini Gosal
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan berkat kesehatan dan hikmat sehingga kami bisa menyusun tugas
makalah “Belajar Dalam Kelompok” dengan baik serta tepat waktu. Harapan
penyusun kiranya melalui makalah ini mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat semakin memahami mata kuliah Kepemimpinan dan
Berpikir Sistem.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara
wajar. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku
belajar dikalangan anak didik. Dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat
prestasi belajarnya. Dalam hal semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk
dikatakan berhasil dilihat dari hasil belajar siswa, sehingga bagi guru wajib memberikan
pembelajaran yang maksimal terhadap siswa guna mencapai hasil belajar yang maksimal
pula. Pendidik diharapkan memberikan metode cara belajar yang baik dan efisien.2
Belajar kelompok merupakan salah satu cara belajar yang efektif dan efisien
karena dengan akan terjadi komunikasi atau musyawarah antara individu dengan yang
lainnya dapat tercipta. Belajar kelompok juga merupakan sebuah model pembelajaran
dimana anggota dapat belajar bekerjasama dalam sebuah kelompok untuk menyelesaikan
mempelajari cara berpartisipasi secara efektif, belajar menjadi anggota yang baik, belajar
1
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan belajar kelompok?
2. Apa tujuan dan manfaat dari belajar kelompok?
3. Bagaimana metode pembelajaran kelompok yang efektif?
I.3 Tujuan
1. Mempelajari pemahaman diskusi/belajar kelompok
2. Mempelajari tujuan dan manfaat diskusi/belajar kelompok
3. Mempelajari model-model diskusi/pembelajaran kelompok
2
BAB II
PEMBAHASAN
laku. Belajar sebagai proses kegiatan seseorang yang dilakukan dengan sengaja melalui
Kelompok merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan, keinginan dan harapan
pengetahuan lebih dari satu orang kepada orang lain, yang saling melengkapi satu dengan
yang lain.4
Sugihartono, dkk (2007: 74) memberikan penjelasan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan ligkungannya
Slameto (2003: 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Kemp (Herman Amti dan Matjohan, 1993: 102) menyatakan bahwa kelompok
merupakan dua atau lebih organisme yang saling berinteraksi dalam usaha mencapai
sejumlah orang yang berkumpul melalui tatap muka, dan tiap anggota mempunyai
3
Zawawi (Pratikno, 2012: 22) menyatakan belajar kelompok merupakan sekumpulan
yang dilaksanakan secara logis dan sistematis agar belajar siswa lebih efektif.
kegiatan yang dilakukan dengan logis dan sistematis yang dilakukan oleh beberapa
yang dilakukan oleh sekumpulan individu yang melakukan suatu kegiatan secara logis
dan sistematis untuk proses terjadinya perubahan tingkah laku melalui peningkatan
ada anggota yang memiliki komposisi yang heterogen ditinjau dari sudut kecakapan
siswa.
dalam kelas memiliki minat yang bervariasi. Hal ini juga untuk memberi kesempatan
kemampuan individu agar ikut serta bersama kelompok memecahkan masalah yang
ada.
apabila terdapat pokok bahasan yang perlu dipecahkan dalam waktu yang sama, maka
4
kelompok dapat dibagi berdasarkan jenis kebutuhan, dan masing-masing bertanggung
5) Pengelompokan atas dasar wilayah tempat tinggal siswa dalam satu wilayah yang
1. Perlu adanya dorongan yang kuat untuk bekerja dalam setiap anggota.
2. Perpecahan masalah dapat dipandang sebagai satu unit yang dipecahkan bersama, atau
3. Persaingan yang sehat antar kelompok biasanya mendorong anak untuk belajar.
Menurut Roger dan david, metode pembelajaran kooperatif dibagi menjadi lima, yaitu:6
dipelajari oleh kelompok dan masing masing anggota kelompok harus dapat memahami
bersama.
3. Face to face promotive interavtion: Unsur ini memiliki ciri yaitu saling membantu,
semangat.
saling mengenal, saling menerima, saling mendukung, dan bisa bekerjasama dalam
5
5. Group processing: Processing berarti menilai dari kegiatan atau hasil kerja anggota
kelompok. Hal ini dilakukan untuk memantau dan meningkatkan efektivitas kerja
Robert Slavin dkk telah mengembangkan metode ini. Metode ini digunakan oleh guru
dalam memberikan informasi setiap minggunya kepada siswa. Penilaian yang diberikan
Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4- 5
Setiap anggota mempelajari materi dan salin gmembantu menguasai bahan ajar.
Secara individual masing masing anggota kelompok saling mengevaluasi satu sama
Siswa diberikan penilaian berdasarkan tingkat penguasaan materi dan juga skor
Metode Jigsaw
Siswa di dalam kelas dibagi dalam kelompok yang berisikan 4- 5 anggota dan
Bahan materi diberikan pada masing masing kelompok secara teks, dan mereka
Setiap kelompok mempelajari bahan yang sama dan kemudian dibahas dalam
kelompok besar. Setiap kelompok kecil membahas tentang materi yang dipelajarinya.
dipelajari.
ini, siswa dilatih dalam berkomunikasi dan berfikir kritis dalam proses diskusi. Langkah-
Guru memimpin pleno kecil, diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
Dari kegiatan tersebut, Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan
Penutup
Radno Harsanto (2007: 44) menjelaskan beberapa manfaat adanya belajar bersama
kelompok maka akan tertanamkan nilai bahwa saling membantu itu hal yang sangat
baik.
bersama dalam kelompok akan membantu anggota lebih mengenal satu sama lain.
bersama.
7
4) Meningkatkan kemampuan akademis, rasa percaya diri, serta sikap positif terhadap
5) Mengurangi atau bahkan menghilangkan aspek negatif kompetisi. Karena saat ini
7) Setiap anggota berhak mengeluarkan aspirasinya seara bebas, pendapat, dan sikap.
Semua metode pembelajaran yang telah diketahui, mempunyai kelemahan dan kelebihan
metode lain
2) Bilamana guru (di sekolah) dan orang tua (di rumah) kurang mengontrol maka akan
yang cakap dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya
1) Ditinjau dari segi pedagogis (seni menjadi seorang guru), kegiatan kelompok akan
2) Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan yang positif antar kelompok karena
3) Ditinjau dari segi sosial, anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu
8
BAB III
PENUTUP
.1. Kesimpulan
Dengan belajar kelompok dapat mengembangkan cara berpikir kritis dalam
meninggikan rasa percaya diri terhadap kemampuan siswa. Selain itu, belajar kelompok
juga bertujuan agar dapat memahami dan menghargai orang lain, saling berbagi informasi
.2. Saran
Dalam pembelajaran kelompok masih terdapat kelemahan terutama individu tersebut
bersikap masa bodoh dan tidak pro aktif dalam diskusi dan hanya mengharapkan anggota
lainnya. Untuk itu kiranya semangat dan motivasi setiap indivisu tetap terjaga dan lebih
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan WidodoSupriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.
138
Ernawati, Dwi Septiwiharti, dan Anthonius Palimbong, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Belajar Kelompok (Learning Group)” jurnal Kreatif Online Taduloko, (Vol.1, No. 1),
hlm. 1
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2010, Hal 46.
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm. 17
11