Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“MODAL USAHA”

Disusun Oleh:
ASTY MEILA DENA
61608100817943

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
BATAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Makalah
Kewirausahaan yang berjudul “Modal Usaha”.
Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian modal, jenis-jenis modal,
sumber-sumber modal, serta kelebihan dan kekurangan suatu modal.
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi
sempurnanya makalah ini. Harapan penyusun, semoga makalah ini bermanfaat dan
menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.

Batam, 07 Mei 2020

Penyusun
Asty Meila Dena

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 1
C. TUJUAN ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN MODAL...................................................................................... 3
B. JENIS - JENIS MODAL ...................................................................................... 4
C. PEMBAGIAN MODAL USAHA ........................................................................ 4
D. SUMBER - SUMBER MODAL ........................................................................... 5
E. CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA ....................................................... 9
F. CARA MEMPEROLEH PINJAMAN MODAL USAHA ............................... 13
G. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SUATU MODAL ............................ 14
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 16
A. SIMPULAN ......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendirian suatu usaha berkaitan erat dengan penyediaan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kebutuhan usaha tersebut. Kebutuhan usaha yang
diperlukan mulai dari persiapan perusahaan berdiri sampai beroperasi. Dengan
kata lain, kebutuhan usaha adalah hal-hal yang harus dipenuhi perusahaan untuk
mendirikan dan menjalankan usaha dari awal hingga perusahaan beroperasi.
Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan modal
(uang) dan tenaga (keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk
membiayai segala keperluan usaha, melalui dari biaya prainvestasi, pengurusan
izin-izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal
kerja. Sementara itu, modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan
seseorang untuk mengelola atau menjalankan suatu usaha.
Modal yang pertama kali dikeluarkan digunakan untuk membiayai
pendirian perusahaan (prainvestasi), mulai dari penerapan yang diperlukan
sampai perusahaan tersebut berdiri (memiliki adan usaha). Contoh biaya awal
yang darus dikeluarkan adalah biaya survey lapangan, biaya pembuatan studi
kelayakan, izin-izin, dan biaya prainvestasi lainnya.
Setelah biaya prainvestasi dikeluarkan, selanjutnya adalah biaya untuk
membeli sejumlah aktiva (harta) tetap. Biaya ini dikeluarkan untuk
mengoperasikan perusahaan atau sebagai tempat atau alat untuk melakukan
kegiatan, seperti pembelian tanah, pendirian bangunan atau gedung, pembelian
mesin-mesin, dan peralatan kantor. Disamping itu modal juga digunakan untuk
membiayai operasi usaha pada saat bisnis tersebut dijalankan. Jenis biaya ini
misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian modal?
2. Apa saja jenis-jenis modal usaha?

1
3. Apa saja pembagian modal usaha?
4. Apa saja sumber-sumber modal?
5. Bagaimana cara memperoleh modal usaha?
6. Bagaimana cara memperoleh pinjaman modal usaha?
7. Apa kelebihan dan kekurangan suatu modal?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian modal.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis modal usaha.
3. Untuk mengetahui pembagian modal usaha.
4. Untuk mengetahui sumber-sumber modal.
5. Untuk mengetahui cara memperoleh modal usaha.
6. Untuk mengetahui cara memperoleh pinjaman modal usaha.
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu modal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODAL
Pada umumnya modal dapat didefinisikan sebagia sejumlah uang yang
dapat dipergunakan untuk kegiatan pengelolaan usaha. Akan tetapi, sebenernya
pengertian modal usaha tidak hanya terbatas pada sejumlah uang saja,
melainkan juga termasuk barang-barang yang dipergunakan untuk pengelolaan
usaha.
Faktor usaha yang harus tersedia sebelum melakukan kegiatan bisnis
adalah modal. Besar kecilnya modal akan berpengaruh terhadap perkembangan
usaha dalam pencapaian pendapatan
Beberapa modal yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis, antara lain
tekad, pengalaman, keberanian, pengetahuan,net working,serta modal berupa
uang, namun kebanyakan orang terhambat memulai usaha karena mereka sulit
untuk mendapatkan modal berupa uang tersebut. (Riyanto, 2001: 48).
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
Nugraha (2011:9), “Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok
(induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang,
barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu
yang menambah kekayaan”. Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan
sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
bisnis.
Indikator Modal Usaha:
1. Struktur Permodalan: modal sendiri dan modal pinjaman.
2. Pemanfaatan modal tambahan.
3. Hambatan dalam mengakses modal eksternal.
4. Keadaan usaha setelah menambahkan modal.

3
B. JENIS - JENIS MODAL
Seperti telah dijelaskan sebelumnya terdapat beberapa jenis modal yang
dapat digunakan untuk kegiatan usaha. Pada dasarnya, kebutuhan modal untuk
melakukan usaha terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Modal Investasi
Modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat
digunakan berulang-ulang. Biasanya umurnya lebih dari satu tahun.
Penggunaan utama modal investasi jangka panjang adalah untuk membeli
aktiva tetap, seperti tanah, bangunan atau gedung, mesin-mesin, peralatan,
kendaraan, inventaris lainnya. Modal investasi merupakan porsi terbesar
alam komponen pembiayaan suatu usaha dan biasanya dikeluarkan pada
awal perusahaan didirikan atau untuk perluasan pabrik. Modal investasi
biasanya diperoleh dari pinjaman berjangka waktu panjang (lebih dari
setahun). Pinjaman ini biasanya diperoleh dari dunia perbankan.
2. Modal Kerja
Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk jangka pendek dan
beberapa kali pakai dalam suatu produksi. Jangka waktu modal kerja
biasanya tidak lebih dari satu tahun.
Modal kerja ini digunakan untuk membiayai operasional perusahaan
pada saat perusahaan di operasikan. Jenis modalnya bersifat jangka pendek,
biasanya hanya digunakan sekali atau beberapa kali proses produksi. Modal
kerja digunakan untuk keperluan untuk membeli bahan baku, membayar
gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.

C. PEMBAGIAN MODAL USAHA


Pembagian Modal Usaha, ada 2 yaitu:
1. Modal Aktif, modal didasarkan pada wujud/bentuknya yang terdiri atas:
a. Aktiva Lancar (Modal Kerja): Aktiva yang habis dalam 1 kali putaran
proses produksi, jangka waktu < 1 tahun. Misal: uang kas, uang di bank,
piutang.

4
b. Aktiva Tetap (Modal Investasi): Aktiva yang tahan lama, tidak habis,
yang berangsur-angsur habis dalam proses produksi. Misal: tanah,
gedung, pabrik.
c. Aktiva Immaterial: Aktiva/harta yang tidak berwujud tetapi memiliki
nilai. Misal: reputasi, royalty, merk.
2. Modal Pasif, modal yang didasarkan pada sumbernya yang terdiri atas:
a. Modal Sendiri: berasal dari pemilik usaha/dana pribadi (dana cadangan,
laba usaha, simpanan anggota).
b. Modal Asing (Ekstern): modal yang berasal dari luar perusahan bisa
berupa pinjaman ataupun investasi (kredit bank, obligasi).

D. SUMBER - SUMBER MODAL


Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja, dapat
dicari dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu modal sendiri atau modal
pinjaman (modal asing). Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha
sedangkan modal asing adalah modal dari luar perusahaan.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin
memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman
tersebut, apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai
modal utama atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan
yang medesak atau tidak.
b. Masa Pengembalian Modal
Dalam waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke kreditor
(bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengembalian investasi juga perlu
dipertimbangkan sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan tidak
mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka waktu pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
c. Biaya Yang Dikeluarkan
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara
matang, misalnya biaya bunga, biaya administrasi, provisi dan komisi, atau

5
biaya lainnya. Hal ini penting karena biaya merupakan komponen produksi
yang akan menjadi beban perusahaan dalam menentukan harga jual dan
laba. Besarnya tingkat suku bungan dan biaya lain yang dibebankan bank
dan lembaga keuangan kepada nasabah berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya.
d. Estimasi Keuntungan
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang kaan
datang perlu menjadi pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari
selisih pendapatan dengan baiay dalam suatu periode tertentu. Besar
kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengambilan dana suatu usaha.
Oleh karena itu, perlu dibuatkan etimilasi pendapatan dan biaya sebelum
memperoleh pinjaman modal.
Umumnya dana pemodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha
dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila
memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bida lebih fleksibel dalam pemakaian
jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai
dengan keputusan sendiri. Sekaligus anda akan terbebas dari bunga,
pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak
lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga
memiliki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana,
lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus
menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan
dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah
berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan):
1) Kredit usaha

6
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama
yang berbeda. Kredit usaha diberkan sesuai dengan jenis usaha
masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan
menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga
gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil
fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan
yag dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank
yang mendukung UKM dan bank pemerintah, mengingat suku
bunga yang rendah.
2) Kredit tanpa agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit
Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak
menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif.
Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu
sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam
jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta
dampai maksumal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam.
Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan
mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai
karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk
mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
3) Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan
prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang
yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan
persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat
bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka
waktu yang relatif lebih singkat.
4) Leasing atau Lease back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu
lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendaan, dimana

7
pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa
pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada
usaha yang membutuhkan dana taunai dengan jaminan BPKB
kendaraan bermotor yang dimilki.
5) Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimilki pemerintah untuk
menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan
tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan.
Anda bisa memilih prosuk pegadaian yang ditawarkan dengan
kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida
(Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran
Sistem Fiducial).
6) Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi
kredit (Kopdit) ataupun KSP (Koperasi simpan pinjam). Umumnya
persyaratan yang diperlukan adaah anda harus menjadi anggota dari
koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan
simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit.
Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi
anggotanya saja.
7) Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah
dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan untuk
pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang
memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek,
Pertamina, PT GAS Negara, dan sebagainya.
8) Pinjaman departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil
melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang
mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen

8
Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian.
Khusus untuk usaha rumah makan, departemen yang
memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah departemen
Koperasi.
3. Dana Gabungan Usaha (Joint)
Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memilki dana
lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam
jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan
membuat perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan
presentasi dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal,
jumlah, jangka waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha
setiap bulannya. Jangan lupa ntuk membuat daftar nama relasi yang
potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih
besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara
matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan
keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar.
Jangan canggung untuk mecari informasi sebanyak-banyaknya
mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha
anda baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang
tinggi.

E. CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA


1. Sumber Modal dan Usaha dan Cara Memperolehnya
1) Sumber Internal /Modal Sendiri (Pemilik Usaha)
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu
usaha adalah tidak adanya beban biaya bunga. Kerugian menggunakan
modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit
memperolehnya. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal
dari:
a. Tabungan sendiri.

9
b. Setoran dari pemegang saham.
c. Menjual barang yang kurang produktif
d. Menjual barang yang menguntungkan (pada saat menjual, lebih
mahal serta lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan saat
membeli).
e. Fasilitas/tempat milik sendiri (tanah, bangunan, garasi, mesin dan
sebagainya).
2) Sumber Eksternal
Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan
modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban
biaya, biaya administrasi, provisi dan komisi serta bunga yang
besarnya relative. Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan
pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya.
Cara memperoleh modal usaha dari sumber ekternal, diantaranya:
a. Modal Pinjaman
 Pinjaman dari lembaga keuangan syariah, seperti: pegadaian
syari’ah, bank syari’ah, dan sebagainya.
 Pinjaman dari perbankan: Bank, BPR.
 Pinjaman dari lembaga lain, diantaranya: pinjaman dari
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), asuransi, kelurahan,
koperasi, dan lain-lain.
 Pinjaman dari perorangan: pinjaman dari isteri/suami, orang
tua/mertua, saudara, tetangga, teman sekolah/kuliah, teman
kerja, dan sebagainya.
 Pinjam ke teman-teman Anda (teman bermain, kuliah, olah
raga, santai, band, dan sebagainya).
b. Modal dari Uang Muka
Berupa uang muka yang diperoleh dari konsumen Anda
sewaktu melakukan transaksi.
3) Gabungan (Internal dan Ekternal)
a. Modal Pribadi dan Pinjaman

10
b. Kerjasama
Kerja sama dengan teman, cari teman yang kira-kira punya
modal tetapi masih bingung untuk diinvestasikan. Anda bisa
menawarkan kepada mereka untuk berkoalisi, syaratnya Anda
harus sudah memiliki model bisnis yang jelas, agar nantinya Anda
percaya diri dalam urusan ini.
2. Proses Kredit Usaha Ke Lembanga Keuangan
Berikut ini proses atau alur kerja permohonan dan penyaluran kredit.
1) Persiapan Sebelum ke Bank
Sebelum Anda pergi ke bank, sebaiknya Anda terlebih dahulu
menyiapkan beberapa dokumen penting, antara lain:
 Membuat proposal usaha.
 Administrasi dan legalitas usaha.
 Surat-surat penting sebagai pendukung
Jika Anda telah menyiapkan semua dokumen dan berkas sebagai
penunjang permohonan kredit, langkah selanjutnya Anda menemui
petugas bank di bagian kredit. Biasanya Anda akan diberikan formulir
(isian) permohonan kredit.
2) Mengisi Formulir Permohonan Kredit
Di bank tertentu, formulir permohonan kredit Anda diisi oleh
petugas bank. Jadi, Anda hanya diwawancarai saja. Namun, tidak
menutup kemungkinan, di bank lain Anda akan mengisi formulir
sendiri. Formlir tersebut pada umumnya berisi tentang data pribadi,
profil usaha, pengalaman usaha, jumlah pengelola, jumlah karyawan,
jenis dan pemasaran produk (barang atau jasa) termasuk bahan
bakunya, omset usaha, profit margin rata-rata, modal, jaminan, tujuan
penggunaan kredit, kebutuhan kredit, kepemilikan Jaminan, dan lain
sebagainya. Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh Anda, lalu
diserahkan kembali kepada petugas bank, maka bank akan melakukan
berbagai analisa atas permohonan kredit Anda tersebut.
3) Analisa Awal Pejabat Bank
Analisa awal dilakukan bank dengan cara antara lain:

11
 Wawancara. Gunanya untuk untuk mencari kebenaran data di
dalam formulir permohonan kredit dan data tambahan yang
diperlukan bank.Call visit (kunjungan pihak bank ke tempat usaha
Anda).
 Call report (laporan kunjungan)
4) Analisa Lanjutan oleh Bank
Analisa Keuangan menyangkut :Likuiditas, kemampuan prototype
usaha dalam membayar utang yang jatuh tempo.Leverage, mengukur
seberapa besar asset calon debitur yang dibiayai oleh bank
(kreditur).Kalkulasi ini dapat dilihat melalui komparasi total utang yang
dimiliki dengan modal sendiri,perbandingan total utang dengan modal
sendiri, dan perbandingan antara pendapatan bersih dengan bunga yang
harus dibayar. Aktivitas usaha, dinilai oleh bank melalui perbandingan
pembayaran yang diterima dengan persediaan barang,perbandingan-
perbandingan penjualan dengan persediaan total asset, serta perputaran
modal kerja dalam setahun. Profitabilitas atau kemampuan
menghasilkan keuntungan, diukur melalui perbandingan laba bersih
dengan total asset, serta perbandingan laba bersih dengan modal
sendiri.
a. Analisa Usaha/industri
b. Analisa Manajemen
c. Analisa Yuridis Usaha
d. Analisa Jaminan
5) Persetujuan/Penolakan Kredit
Setelah melakukan analisa-analisa tersebut diatas, bank akan
menyetujui atau menolak permohonan kredit Anda. Jika bank
menyetujuinya, maka Anda (calon debitur) akan memperoleh offering
letter (surat persetujuan prinsip bersyarat) dari bank yang bersangkutan.
6) Pengikatan/Perjanjian Kredit
Bila Anda (calon debitur) setuju atas persyaratan yang termuat
dalam offering letter, maka akan dilanjutkan dengan pengikatan
pembiayaan (kredit) dan jaminan.

12
7) Pencairan Kredit (Pembiayaan)
Setelah offering leffer yang dilanjutkan dengan pengikatan/
perjanjian kredit (utang-piutang) maka proses selanjutnya adalah
pencairan dana. Tiap bank mempunyai kebijakan berbeda. Seperti Bank
Muamalat, Anda tidak akan diberi uang dalam bentuk cash, tetapi
barang yang Anda butuhkan sesuai dengan usaha Anda. Pemilihan
produsen atau pedagang yang menjual diatur dalam kesepakatan antara
debitur dan kreditur.
8) Monitoring
Bank akan melakukan monitoring (pengawasan) terhadap usaha
Anda agar dapat berjalan secara sustainable (berkesinambungan) dan
meningkat menjadi besar. Sistem nomitoring yang dijalankan sesuai
kebijakan masing-masing bank. Biasanya, sifatnya timbal balik, Anda
membuat laporan kegiatan usaha, dan pihak perbankan akan
mendatangi usaha Anda.
9) Pelunasan Utang
Hutang yang Anda peroleh dari bank, mempunyai hak untuk
dibayar. Buatlah budget anggaran setiap bulan dari penyisihan laba
usaha Anda.

F. CARA MEMPEROLEH PINJAMAN MODAL USAHA


Ada tiga cara dalam memperoleh pinjaman modal usaha, yaitu:
1. Diajukan langsung kepada Kantor Cabang Bank Pelaksana.
2. Mengisi daftar isi yang telah disediakan Bank tersebut.
3. Memberikan keterangan lengkap dan benar tentang perusahaan.
Persyaratan yang ditetapkan pihak bank harus dipenuhi wirausaha:
1. Pemohon adalah pengusaha yang memiliki atau sedang mengajukan surat
izin usaha.
2. Pinjaman tersebut benar-benar digunakan untukkegiatan usaha.
3. Peminjam harus melengkapi persyaratan yang ditentukan bank
Untuk memperoleh permodalan pinjaman modal usaha, pihak perbankan akan
melihat kondisi keuangan perusahaan dan mempertimbangkan untuk diberikan

13
pinjaman, dan bank selalu melihat dari sudut likuiditasnya. Likuiditas adalah
kemampuan perushaan untuk memenuhi kewajiban membayar kembali
pinjaman tepat waktu.

G. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SUATU MODAL


Baik modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing memilki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan masing-masing modal
adalah sebagai berikut:
1. Modal Sendiri
a. Kelebihan Modal Sendiri
1) Tidak ada biaya seperti biaya bunga administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan.
2) Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana
diperoleh dari setoran pemilik modal.
3) Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu
yang relative lama.
4) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang
ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah
seandainya pemilik modal mau mengalihkan kepihak lain.
b. Kekurangan Modal Sendiri
1) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah
tertentu tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas.
2) Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon
pemilik baru (calon pemegang saham baru) relative lebih sulit
karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek
usahanya.
3) Kurang motivasi, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan modal asing.
2. Modal pinjaman
a. Kelebihan Modal Pinjaman

14
1) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan
modal pinjaman keberbagai sumber. Selama dana yang diajukan
perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak
perusahaan yang menawarkan dananya keperusahaan yang dinilai
memiliki prospek cerah.
2) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan menggunakan
modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik
untuk memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman.
b. Kekurangan Modal Pinjaman
1) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai
berbagai kewajiban untuk membayar jasa seperti bunga, biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi, materai dan asuransi.
2) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini bagi perusahaan yang
sedang mengalami likuiditas merupakan suatu beban yang harus
ditanggung.
3) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau
masalah yang mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap
pinjaman sehingga akan menajdi beban moral atas utang yang
belum atau akan dibayar.
3. Kelebihan Modal Campuran
Dapat mengatur komposisi modal yang diperlukan secara seimbang.
Artinya presentasi modal pinjaman sesuai dengan kebutuhan atas
kekurangan modal sendiri.

15
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala
keperluan usaha, melalui dari biaya prainvestasi, pengurusan izin-izin, biaya
investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Sementara
itu, modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk
mengelola atau menjalankan suatu usaha.

16
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali pers.

Kasmir. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali pers.

Nugraha, Ardi. 2011. “Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendapatan, dan Sikap
Kewirausahaan terhadap Pendapatan Usaha Pengusaha Industri”. Skripsi.
Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negri Yogyakarta.

Riyanto, 2001. Pembelanjaan Perusahaan. BPFE: Yogyakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai