Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah kewarganegaraan
JURUSAN MANAJEMEN
Segala puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Geopolitik
Indonesia”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi MUHAMMAD SAW,
penulisan ini bertujuan untuk memahami Politik di Indonesia.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat
perlu untuk memperbaiki dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan
senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis
untuk penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Aamiin.
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik.................................................................................... 3
2.2 Perkembangan Teori Geopolitik................................................................... 3
2.3 Beberapa Pandangan Para Pemikir Mengenai Geopolitik.......................... 3
2.4 Pengertian Wawasan Nusantara.................................................................... 6
2.5 Kedudukan Wawasan Nusantara................................................................... 7
2.6 Peranan Wawasan Nusantara........................................................................ 7
2.7 Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Konsepsi Ketahanan Nasional.... 7
2.8 Wawasan Nusantara Sebagai Pembangunan Nasional................................. 7
2.9 Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan
Negara..9
2.10 Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan
Kewilayahan.....................................10
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan...........................................................................................................12
3.2
Saran.....................................................................................................................12
Daftar
Pustaka...........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. ke dalam: berlaku asas kepulauan yang menuntut terpenuhnya unsur tanah
dan air yang selaras dan serasi untuk merealisasikan wujud tanah air;serta
2. ke luar: berlakunya asas posisi antara yang menuntut posisi kuat bagi
Indonesia untuk dapat berdiri tegak dari tarikan segala penjuru.
Dalam sidang-sidang ini yang patut dicatat adalah pendapat Dr. Supomo,
S.H. dan Muh.Yamin, S.H. pada 31 Mei 1945, serta Ir.Sukarno pada 1 Juli
1945.
Supomo menyatakan,antara lain:
“Tentang syarat mutlak lain –lainnya, pertama tentang daerah, saya mufakat
dengan pendapat yang menga-takan: pada dasarnya Indonesia yang harus
meliputi batas Hindia Belanda…”.
Muh.Yamin menghendaki, antara lain:
“….. bahwa Nusantara terang meliputi Sumatera, Jawa-Madura, Sunda Kecil,
Borneo, Selebes, Maluku-Ambon, dan Semenanjung Malaya, Timor dan
Papua…..Daerah kedaulatan negara Republik Indonesia ialah daerah yang
delapan yang menjadi wilayah pusaka bangsa Indonesia”.
Sokarno dalam pidaonya, antara lain:
“…Orang dan tempat tidak dapat dipisihkan. Tidak dapat di pisahkan rakyat
dari bumi yang ada di bawah kakinya. … Tempat itu yaitu tanah-air. Tanah-air
itu adalah satu kesatuan. Allah SWT membuat peta dunia, meyusun peta dunia,
kita dapat menunjukkan di mana “kesatuan-kesatuan” di situ. Seorang anak
kecil pun, jikalau ia melihat dunia, ia dapat menunjukakan bahwa kepulauan
Indonesia merupakan satu kesatuan…”.
Adapun yang disepakati sebagai wilayah negara Indonesia adalah bekas
wilayah Hindia Belanda. Namun, dalam rancangan UUD atau pun dalam
keputusan PPKI tentang UUD 1945 ketentuan tentang wilayah negara Indonesia
itu tidak dicantumkan. Hal ini di jelaskan oleh ketua PPKI__Ir.
Sukarno__bahwa dalam UUD yang modern, daerah (=Wilayah) tidak perlu
masuk dalam UUD (Setneg RI, tt: 347). Berdasarkan penjelasan dari Ketua
PPKI tersebut, jelaslah bahwa wilayah, tanah air, atau tumpah darah Indonesia
meliputi batas bekas Wilayah Hindia Belanda.
Untuk menjamin pelestarian kedaulatan, serta melindungi unsur wilayah
dan kepentingan nasional, dibutuhkan ketegasan tentang batas wilayah.
Ketegasan batas wilayah tidak saja untuk mempertahankan wilayah, tetapi juga
untuk menegaskan hak bangsa dan negara dalam pergaulan internasional.
Wujud geomorfologi Indonesia berdasarkan pancasila—dalam arti persatuan
dan kesatuan—menuntut suatu konsep kewilayahan yang memandang
daratan/pulau, lautan, serta udara angkasa di atasnya sebagai satu kesatuan
wilayah. Dari dasar inilah, laut bukan lagi sebagai alat pemisah wilayah.
3.1 Kesimpulan
1. Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan
“politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa
Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara yang
digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
2. Geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang menjadi
pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri _khas
negara yang berupa bentuk, Luas, letak, iklim, dan sumber daya alam_ sutau
negara untuk membangun dan membina Negara. Adapun geostrategi diartikan
sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara.
3. Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan,
tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan
Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia
4. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar
pengaturan kehidupan nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional,
sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN masa ORBA yang
dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya.
5. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, menumbuhkan rasa
tanggung jawab atau pamanfaatan lingkungannya, menegakkan kekuasaan guna
melindungi kepentingan nasional dan merentang hubungan Internasional dalam
upaya ikut menegakkan perdamaian.
3.2 Saran
1. Para penulis makalah selanjutnya, untuk lebih banyak membaca dan
mengumpulkan referensi agar dapat menyempurnakan makalah dengan materi
dan pembahasan yang lebih baik lagi.
2. Para pembaca makalah ini, untuk lebih giat mempelajari dan menelaah
pelajaran khususnya materi kewarganegaraan dan dapat mengamalkannya serta
mengingatkan penulis untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam
makalah ini.
Daftar Pustaka
Buku :
Pendidikan Kewarganegaraan 2012. Hartomo Media Pustaka. Jakarta
Pendidikan Pancasila. 201. Ghalia Indonesia. Bogor
2005. Geopolitik Indonesia, Jakarta, Dirjendikti, Makalah SUSCADOS
Angkatan I 2005