Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sectio cearean (SC) adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan
utuh serta berat janin di atas 500 gram (Wiknjosastro, 2010). Sedangkan menurut
Nugroho (2011) mengatakan seksio cesarean (SC) adalah tindakan untuk melahirkan
bayi melalui pembedahan abdomen dan dinding uterus. Saat ini operasi Caesar menjadi
trend karena berbagai alasan. Dalam 20 tahun terakhir angka operasi Caesar meningkat
pesat.
Operasi ini kadang-kadang terlalu sering dilakukan sehingga para kritikus
menyebutnya sebagai Panacea (obat mujarab) praktek kebidanan. Semakin modern alat
penunjang kesehatan, semakin baik obat-obat terutama antibiotik dan tingginya tuntutan
terhadap dokter, menunjang meningkatnya angka operasi Caesar di seluruh dunia (Seno
Adjie, 2002). Di Indonesia angka persalinan caesar di 12 Rumah Sakit pendidikan antara
2,1 % – 11,8 %. Angka ini masih di atas angka yang diusul oleh Badan Kesehatan Dunia
(WHO) pada tahun 1985 yaitu 10 % dari seluruh persalinan Caesar nasional
(Rahwan,2004).
Ada beberapa indikasi dari sectio caesarea, salah satunya adalah Chepalo Pelvik
Disproportion  (CPD). Panggul sempit didefinisikan sebagai ukuran lingkar panggul ibu
tidak sesuai dengan ukuran lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak dapat
melahirkan secara alami. Tulang-tulang panggul merupakan susunan beberapa tulang
yang membentuk rongga panggul yang merupakan jalan yang harus dilalui oleh janin
ketika akan lahir secara alami.
Berdasarkan uraian diatas, maka penyusun tertarik dan termotivasi untuk
menyusun Laporan Kasus Keperawatan dengan mengambil kasus berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Ny. C dengan Sectio Caesarea ChepaloPelvik Disproportion Di
Ruang Operasi RSU Bunda Jakarta”.
Data hasil Suvei Demograti Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, Angka
Kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2015). Angka
Kejadian SC di Indonesia pada tahun 2014 di Indonesia adalah 921.000 dari 4.039.000

1
persalinan atau 22.8 %. Data prevalensi persalinan post section cesarea dengan CPD di
RSU Bunda Menteng Jakarta didapatkan data dari Desember sampai Januari 2020
sebanyak 14 kasus (RSU Bunda Menteng, 2019).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memahami“Asuhan Keperawatan Pada Ny. C dengan Tindakan Section
Cesarean (SC) dengan Indikasi Chepalo Pelvik Disproportion  di RSU Bunda
Menteng Jakarta Tahun 2019”.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memahami konsep dasar medik tentang seksio cesarea dengan indikasi
Chepalo Pelvik Disproportion , yaitu:
1) Untuk memahami defenisi tentang Chepalo Pelvik Disproportion .
2) Untuk memahami etiologi tentang Chepalo Pelvik Disproportion 
3) Untuk memahami patofisiologi tentang Chepalo Pelvik Disproportion 
4) Untuk memahami pemeriksaan penunjang Chepalo Pelvik Disproportion 
5) Untuk memahami penatalaksanaan medis Chepalo Pelvik Disproportion 
b. Untuk memahami konsep dasar keperawatan tentang Sectio cesarean dengan
indikasi Chepalo Pelvik Disproportion , yaitu:
1) Untuk mengetahui pengkajian pada pasien sectio cesarean dengan indikasi
Chepalo Pelvik Disproportion 
2) Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien sectio cesarean dengan
indikasi Chepalo Pelvik Disproportion 
3) Untuk mengetahui rencana keperawatan pada pasien section cesarean dengan
indikasi Chepalo Pelvik Disproportion 
4) Untuk memenuhi persyaratan pelatihan bedah dasar 3 bulan
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup ini adalah asuhan keperawatan perioperatif yang dimulai dari pre operatif,
intra operasi, dan post operasi pada Ny.C dengan tindakan sectio caesarea atas indikasi
CPD di RSU Bunda Jakarta 2019
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademik,
rumah sakit, pembaca dan penulis:
1. Bagi Akademik
Sebagai bahan acuan bagi pengembangan kurikulum pendidikan kesehatan
2
agar institusi pendidikan senantiasa peka terhadap kenyataan yang ada dilapangan
serta sebagai bahan kepustakaan.
2. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya tenaga perawat
dalam rangka meningkatkan mutu pemberian asuhan keperawatan dan agar dapat
mengaplikasikan teori keperawatan ke dalam praktik pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
3. Bagi Pembaca
Sebagai sumber informasi yang lebih jelas bagi pembaca tentang CPD.
4. Bagi Penulis
Agar penulis mampu mengaplikasikan dan menambah pengetahuan serta
pengalaman tentang kasus CPD di Rumah Sakit serta di lingkungan masyarakat
dan keluarga.
E. Sistematika Penulisan
1. Bab I : Pendahuluan
Pada Pada bab pendahuluan terdiri atas latar belakang penulisan, tujuan
penulisan yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, serta sistematika
penulisan.
2. Bab II: Konsep Dasar.
Pada bab ini terdiri dari konsep dasar medik tentang yang menjelaskan
tentang defenisi, anatomi dan fisiologi, etiologi, tanda dan gejala,
patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medik, selanjutnya
terdiri dari konsep dasar keperawatan tentang Chepalo Pelvik Disproportion 
yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan dan rencana keperawatan.
3. Bab III: Tinjauan Kasus (Perioperatif).
Pada bab ini menjelaskan tentang pengkajian kasus pada pasien Ny. C
dengan tindakan section cesarean (SC) yang terdiri dari asuhan keperawatan
pada pre operasi, asuhan keperawatan intra operasi dan asuhan keperawatan
post operasi.
4. Bab IV: Pembahasan.
Pada bab ini menjelaskan tentang perbandingan antara teori dan kasus.
5. Bab V: Penutup.
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan tentang teori dan kasus serta saran untuk
pihak-pihak terkait.
3
4

Anda mungkin juga menyukai