oleh:
Anasthasia Arinda Wiyanto
NIM 192311101077
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Terapi gerak latih otak yang diberikan kepada Ny. S diharapkan dapat
membantu mengatasi masalah penurunan kognitif, meningkatkan usia harapan
hidup, dan meningkatkan fungsi otak.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Terapi gerak latih otak dapat digunakan sebagai terapi non-
farmakologi untuk mengatasi masalah konfusi kronik karena demensia pada
lansia dan dapat meningkatkan layanan kesehatan.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
: Sasaran
: Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Klien
Klien diharapkan dapat mempraktikkan terapi gerak latih otak sehingga
masalah konfusi kronik yang dialami klien dapat teratasi serta diharapkan
klien dapat berbagi ilmu dengan sesama temannya untuk dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari
6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah
klien dengan konfusi kronik dengan menjadikan terapi gerak latih otak
sebagai intervensi non farmakologi
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standart of Procedure (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Leaflet
Lampiran 7 : Dokumentasi Foto Kegiatan
Anasthasia Arinda W
192311101077
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
BERITA ACARA
Pada hari ini, Jumat tanggal 13 bulan September 2019 jam 11.30 – 12.00 WIB di
Wisma Sedap Malam UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember Provinsi Jawa
Timur telah dilaksanakan kegiatan terapi gerak latih otak
DAFTAR HADIR
Kegiatan Terapi Gerak Latih Otak pada hari ini, Jumat tanggal 13 bulan September
2019 jam 11.30-12.00 WIB di Wisma Sedap Malam UPT PSTW Jember
Kabupaten/Kota Jember Provinsi Jawa Timur dihadiri oleh:
: Peserta
: Pemateri
8. Persiapan
a. Mempersiapkan diri yang rapid an bersih
b. Mempersiapkan materi dan SOP terapi gerak latih otak
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR NO NO REVISI: HALAMAN:
TETAP DOKUMEN:
1. PENGERTIAN Gerakan crossing the midline fisik dan mental untuk
menstimulasi hemisfer kanan agar dapat bekerja seimban dengan
hemisfer kiri.
2. TUJUAN 1. Memiliki fungsi mental yang normal pada lansia
2. Meningkatkan umur harapan hidup
3. Memperlambat kemunduran kognitif pada lansia
4. Meningkatkan fungsi otak : kewaspadaan, pemusatan
perhatian, daya ingat dan fungsi eksekutif (pada lansia dan
dewasa)
3. INDIKASI Lansia dengan permasalahan kognitif dalam proses menua
4. KONTRAINDIK -
ASI
5. PERSIAPAN Sebelum melakukan gerak latih otak maka ada beberapa hal
PASIEN yang harus diperhatikan dan disiapkan pada klien yaitu:
1. Yakinkan bahwa klien mempunyai niat dan motivasi yag
serius untuk mengikuti latihan dengan benar dan tekun
2. Anjurkan klien untuk rileks selama latihan, jangan menahan
nafas sewaktu otot berkontraksi dan tarik nafas pada saat otot
rileks
3. Jelaskan pada klien bahwa latihan ini harus diikuti mulai dari
peregangan, pemanasan, latihan inti dan gerakan penutup
6. PERSIAPAN a. Peralatan
ALAT Pada latihan ini tidak memerlukan alat-alat khusus, hanya
sebuah kursi untuk melakukan latihan dalam posisi duduk, dan
bendera kecil berwarna hijau, merah, dan putih
b. Lingkungan
Latihan ini harus dilakukan di ruangan yang bebas bergerak,
tidak menimbulkan bahaya jatuh dalam kondisi tenang dan
rileks. Suasana ruangan harus nyaman sehingga klien mampu
melaksanakan semua latihan yang diajarkan
7. CARA KERJA Peregangan :
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
Pemanasan:
a. Gosokkan kedua lekukkan kiri dan kanan di bawah pertemuan
tulang selangka kiri dan kanan dengan tulang dada. Dengan kata
lain gosok daerah perut. Usahakan mata bergerak ke kiri dan
kanan , ke atas, ke bawah dan memutar dari kiri keatas dan
kanan tas, Lakukan enam kali pernafasan dengan tangan
bergantian.
b. Lakukan jalan ditempat. Jika kaki kanan diangkat, tangan kiri
juga diangkat. Dan sebaliknya, lakukan dalam hitugan dua kali
delapan.
c. Lakukan jalan ditempat dengan mengangkat kedua tangan
keatas. Setiap salat satu kaki diangkat, kedua tangan juga diatas,
Kemudian tangan diturunkan lagi disamping tubuh dan lakukan
dalam hitungan dua kali delapan.
d. Kaki kanan menyilang tubuh kiri, kedua tangan bergerak lurus
kearah kanan.Sebaliknya jika kaki kiri menyilang tubuh ke
kanan. Kedua tangan bergerak lurus ke kiri. Lakukan dalam
hitungan tiga kali delapan.
e. Kaki kiri bergerak ke kiri, tangan kanan lurus ke kanan atas.
Sebaiknya jika kaki kanan bergerak ke kanan, tanga kiri
bergerak lurus ke kiri atas. Lakukan latihan dengan tiga kali
delapan
f. Tangan kanan lurus (diam) disamping tubuh, kaki kanan
diangkat bersamaan dengan tangan kiri menyentuh lutut kanan.
Begitu juga sebaliknya dan lakukan dalam hitungan tiga kali
delapan
g. Klien duduk atau berdiri. Pergelangan kaki kanan disilangkan
diatas pergelangan kaki kiri. Kedua tangan lurus kedepan dengan
ibu jari kearah bawah. Kedua pergelangan disilangkan, jari-jari
kedua tangan dikaitkan, putar ke bawah, lalu ke atas dan tarik
sampai di depan dada. Tutup mata dan tarik nafas dalam sambil
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
Penutup :
Lakukan gerakan silang seperti latihan inti nomer (a) dalam
hitungan dua kali delapan. Sesudah tarik nafas dalam dan
keluarkan sebanyak tiga kali.
8. Hasil 1. Respon subyektif :
Klien mengatakan sekarang sudah agak berkurang pelupanya
Klien mengatakan sudah dapat berkonsentrasi dengan baik
setelah melakukan latihan
Klien mengatakan lebih dapat mengontrol emosinya
Klien mengatakan lebih merasa kehidupannya lebih baik saat
ini
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
2. Respon obyektif:
Klien lebih mampu mengingat kejadian jangka waktu lama,
sedang, dan pendek
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik
Klien tidak mudah beralih
Lampiran 5 : Materi
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
Demensia
A. Pengertian Demensia
Demensia merupakan sindrom penurunan fungsi intelektual yang dapat mengganggu
aktivitas sosial dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Secara umum gejalanya
dibagi menjadi dua yaitu gangguan kognisi dan gangguan non-kognisi. Gangguan
kognisi yaitu gangguan memori biasanya pasien mengalami disorientasi di sekitar
rumah atau lingkungan yang baru. Gangguan non-kognisi yaitu keluhan
neuropsikiatri yang meliputi agitasi, tindakan agresif, dan non-agresif seperti
wandering, disihibisi, sundowning syndrome, dan gejala lainnya. Keluhan tersering
yaitu depresi, gangguan tidur, dan gejala psikosa seperti delusi dan halusinasi
B. Faktor Resiko Demensia
a. Usia
Resiko terjadinya demensia meningkat pada usia diatas 65 tahun dan 50%
terjadi pada individu berusia 85 tahun
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin wanita memiliki resiko lebih tinggi terkena demensia daripada
laki-laki
c. Riwayat keluarga dan Faktor genetik
Riwayat penyakit Alzheimer awitan dini yang terjadi sebelum usia 60 tahun
merupakan penyebab terbesar demensia sekitar 6-7%
d. Faktor resiko kardiovaskuler seperti hipertensi yang disertai penurunan
kognisi.
C. Cara Mengatasi
a. Pendekatan berorientasi kognitif : stimulasi kognitif , pelatihan kognitif (untuk
meniningkatkan fungsi kognitif), rehabilitasi kognitif
b. Terapi orientasi realitas : mengatakan sesuatu secara terus menerus dan
berulang atau menunjukkan pengingat tertentu pada orang yang mengalami
memori ringan hingga berat
c. Terapi musik
d. Terapi pijat dan sentuhan
Lampiran 6 : Leaflet
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik-F.Kep Universitas Jember 2019
Gambar 1. Kegiatan Terapi Gerak Latih Otak pada klien Ny. S di Wisma Sedap
Malam UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember pada tanggal 13 Bulan
September Tahun 2019 oleh Anasthasia Arinda Wiyanto Mahasiswa PSP2N Stase
Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Gambar 2. Kegiatan Terapi Gerak Latih Otak pada klien Ny. S di Wisma Sedap
Malam UPT PSTW Jember Kabupaten/Kota Jember pada tanggal 13 Bulan
September Tahun 2019 oleh Anasthasia Arinda Wiyanto Mahasiswa PSP2N Stase
Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember