Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

ANALISIS MODEL OPTIMASI DAN SISTEM PENGATURAN


LAMPU LALU LINTAS UNTUK MENGATASI KEMACETAN

Muhammad Izman Herdiansyah1), Linda Atika2)


1,2
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma
e-mail: m.herdiansyah@binadarma.ac.id, linda_atika@mail.binadarma.ac.id

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya
kemacetan lalulintas di suatu perkotaan dan menyelesaikannya dengan menggunakan pendekatan
sistem pakar.Sistem pakar berfungsi untuk merekam dan menduplikasi kemampuan pakar. Sistem
pakar dalam penelitian ini dibangun dalam kerangka optimisasi jaringan yang dirancang dapat
menyelesaikan masalah kemacetan lalulintas di perkotaan. Pengendalian kemacetan lalulintas yang
baik dan optimal tidak mungkin dilakukan tanpa menggunakan sistem pengelolaan data yang cerdas
dan realtime. Melalui penelitian ini, kita mampu meningkatkan kualitas pengendalian kemacetan baik
dalam aspek strategis maupun operasional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey,
dan pengembangan model. Adapun hasil dari penelitian diantaranya: a) input kebijakan pengelolaan
lalulintas dan pengendalian kemacetan lalulintas dari Dishubkominfo Sumatera Selatan dan Poltabes
Palembang; dan b) model optimasi dan pengendalian kemacetan di persimpangan lalulintas; c) hasil
pengolahan data untuk mengendalikan kemacetan lalulintas yang dapat diimplementasikan untuk
mengatasi kemacetan di suatu perkotaan.

Kata Kunci : Sistem pakar, Pengaturan lalulintas, Kemacetan lalulintas

1. PENDAHULUAN tingginya angka kemacetan lalulintas di


Jumlah kendaraan mengalami kota-kota besar.
peningkatan sejalan dengan pertumbuhan Kemacetan lalulintas merupakan
ekonomi, sementara disisi lain situasi tersendatnya atau bahkan
pertumbuhan infrastruktur lalulintas tidak terhentinya aliran kendaraan dari satu
setinggi pertumbuhan jumlah kendaraan lokasi ke lokasi lainnya dalam sebuah
dan mobilitas masyarakat. Lalulintas jaringan jalan.Kemacetan lalulintassulit
merupakan sarana mobilitas masyarakat dihindarkan, namun dapat dikendalikan
perkotaan dari satu tempat ke tempat dan dikurangi kepadatannya. Beberapa hal
lainnya.Apabila arus lalulintas terganggu yang menyebabkannya: a) tingginya
atau terjadi kemacetan, maka mobilitas volume kendaraan yang tidak sebanding
masyarakat juga akan mengalami dengan kapasitas dan topologi jaringan
gangguan. lalu lintas; b) terbatasnya jalan atau jalur
Pertumbuhan ekonomi sebuah kota alternatif untuk melayani beban trafik
telah menghasilkan berbagai dampak lalulintas; c) Kota tidak mampu mengatur
fenomena sosial dan permasalahan teknis. rekayasa lalulintas secara real time; dan d)
Berbagai permasalahan teknis dalam belum dilakukan analisis yang
pengendalian kemacetan lalu lintas, komprehensif dalam mengoptimasi
perencanaan fasilitas transportasi dan perencanaan dan pengelolaan lalulintas
koordinasi antar instansi yang sulit. perkotaan.
Peningkatan jumlah volume kendaraan Hingga akhir tahun 2012, berbagai
dibandingkan dengan lambatnya titik kemacetan muncul di Kota
pertumbuhan ruas jalan mengakibatkan Palembang. Tidak seimbangnya
pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

di Kota Palembang sebesar 20% per tahun dikumpulkan untuk menggambarkan


dibandingkan dengan kapasitas jalan faktor-faktor yang relevan dengan
sebesar 5%, memicu kondisi under masalah kemacetan yang terjadi dalam
capacity infrastructure. Ketimpangan ini jaringan lalulintas.
akan semakin besar seiring dengan Data primer penelitian adalah jumlah
pertumbuhan penduduk yang mencapai kendaraan yang melintas di jalan raya,
1,82% (1.455.284 jiwa tahun 2012) kapasitas jalan, dan model pengaturan
sedangkan penyediaan ruas jalan baru lampu lalu lintas.
semakin sulit disebabkan ruang yang Selain observasi dan wawancara,
semakin sempit [1]. peneliti juga akan melakukan kajian
Saat ini peran komputasi dalam terhadap literatur dan data sekunder
menyelesaikan permasalahan manajemen lainnya, khususnya di Dinas Perhubungan
transportasi perkotaan dan dan Kominfo Sumatera Selatan.
mengoptimalkan pengambilan
keputusannya telah digunakan secara luas 2. KAJIAN LITERATUR
([2], [3], [4], [5]). Penelitian 2.1. Sistem Pakar
membuktikan dengan menggunakan Secara umum, sistem pakar (Expert
model simulasi dan control dinamis kita System) adalah sistem yang berusaha
mendapatkan efisiensi pengaturan waktu mengadopsi pengetahuan manusia ke
tunggu kendaraan di lampu lalulintas yang komputer, agar komputer dapat
pada akhirnya dapat mengontrol menyelesaikan masalah seperti yang biasa
kemacetan di suatu lokasi.Secara dilakukan para ahli.
tradisional, permasalahan kemacetan Sistem pakar memiliki banyak
adalah bersifat lokal sehingga definisi, tetapi pada dasarnya sistem pakar
penyelesaian masalahnya dilakukan diterapkan untuk mendukung pemecahan
dengan pendekatan lokal [5]. masalah. Beberapa definisi sistem pakar,
Pendekatan lain dalam penyelesaian antara lain :
masalah transportasi adalah menggunakan • Sistem pakar merupakan suatu model
kecerdasan buatan (artificial inteligence) dan prosedur yang berkaitan, dalam
[6]. Kecerdasan buatan merupakan salah suatu daerah tertentu, yang mana
satu cabang ilmu pengetahuan yang tingkat keahliannya dapat
membuat mesin atau komputer dapat dibandingkan dengan keahlian
melakukan pekerjaan sebaik yang seorang pakar [7].
dilakukan manusia. • Sistem pakar adalah suatu sistem yang
Melalui penelitian ini, peneliti bisa menyamai atau meniru
menganalisis dan merancang pengaturan kemampuan seorang pakar [8].
lampu lalulintas dalam pengendalian
kemacetan menggunakan pendekatan 2.2. Tujuan Sistem Pakar
sistem pakar yang cukup dinamis dalam Tujuan utama sistem pakar bukan
menyelesaikan berbagai masalah untuk menggantikan kedudukan seorang
lalulintas dan dapat pula digunakan ahli atau seorang pakar, tetapi hanya
sebagai basis pengendalian kemacetan untuk memasyarakatkan pengetahuan dan
lalulintas disebuah perkotaan.. pengalaman pakar-pakar yang sangat
Metode yang digunakan dalam langka. Seiring pertumbuhan populasi
penelitian ini adalah penelitian deskriptif manusia, maka di masa yang akan datang
kuantitatif. Data dikumpulkan melalui sistem pakar ini sangat berguna dalam hal
observasi ke lapangan dan wawancara pengambilan keputusan [8].
dengan pakar. Data awal akan
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

2.3. Komponen Utama Sistem Pakar yang saling berinteraksi dalam pergerakan
Sistem pakar terdiri dari beberapa kendaraan. Dalam hal ini, kendaraan yang
bagian utama, yaitu : dimaksud harus memenuhi persyaratan
• Lingkungan pengembangan yang kelaikan dikemudikan oleh pengemudi
digunakan dalam sistem pakar untuk mengikuti aturan lalulintas yang
membangun komponen-komponennya ditetapkan berdasarkan peraturan
dan menempatkan pengetahuan dalam perundangan yang menyangkut lalulintas
basisnya. dan angkutan jalan melalui jalan yang
• Lingkungan konsultasi yang memenuhi persyaratan geometrik.
digunakan oleh pemakai untuk 1. Manusia
mendapatkan pengetahuan dari pakar. Sebagai pengguna jalan utama,
manusia dapat berperan sebagai
2.4. Pengertian Kemacetan Lalulintas pengemusi atau pejalan kaki yang dalam
Pengertian lalulintas menurut keadaan normal mempunyai kemampuan
Undang-undang RI No.14 Tahun 1992 dan kesiagaan yang berbeda-beda,dalam
adalah gerak kendaraan, orang dan hewan hal waktu reaksi, konsentrasi dan
di ruang lalulintas jalan yang mempunyai lainnya.Perbedaan-perbedaan tersebut
pengertian prasarana yang diperuntukkan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu,
bagi gerak pindah kendaraan, orang dan keadaan fisik dan psikologi, umur, jenis
atau barang yang berupa jalan dan fasilitas kelamin dan pengaruh eksternal seperti
pendukung. Sedangkan pengertian dari cuaca, penerangan/lampu jalan, dan tata
kemacetan lalulintas adalah situasi atau ruang.
keadaan tersendatnya atau bahkan 2. Kendaraan
terhentinya lalulintas yang disebabkan Kendaraan digunakan oleh pengemudi
oleh banyaknya jumlah kendaraan di jalan raya. Kendaraan mempunyai
melebihi kapasitas jalan. karakteristik yang berkaitan dengan
Secara umum tujuan yang ingin kecepatan, percepatan, perlambatan,
dicapai pemerintah adalah untuk dimensi dan muatan yang membutuhkan
mewujudkan lalulintas dan angkutan jalan ruang lalulintas yang secukupnya untuk
yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib bisa bermanuver dalam lalulintas.
dan teratur, nyaman dan efisien melalui 3. Jalan
manajemen lalulintas dan rekayasa Jalan merupakan lintasan yang
lalulintas. Adapun komponen-komponen direncanakan untuk dilalui kendaraan
lalulintas itu sendiri terdiri atas manusia, bermotor maupun kendaraan tidak
kendaraan dan jalan yang saling bermotor termasuk pejalan kaki.Jalan
berinteraksi dalam pergerakan kendaraan direncanakan untuk mampu mengalirkan
yang memenuhi persyaratan kelayakan aliran lalulintas dengan lancer, mampu
untuk dikemudikan oleh pengemudi yang mendukung beban muatan sumbu
mengikuti aturan lalulintas yang kendaraan serta aman, sehingga dapat
ditetapkan berdasarkan peraturan meredam angka kecelakaan lalulintas.
perundangan yang menyangkut lalulintas
dan angkutan jalan melalui jalan yang 3. METODE PENELITIAN
memenuhi persyaratan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif
2.5. Komponen Sistem Lalulintas deskriptif. Data primer dikumpulkan
Terdapat tiga komponen utama dengan melakukan survey lapangan.
terciptanya lalulintas yaitu manusia Objek penelitian adalah lalu lintas di
sebagai pengguna, kendaraan dan jalan persimpangan ruas jalan Charitas Jendral
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

Sudirman Palembang. Selain pengukuran pengguna terbessar adalah motor dan


dan pengambilan data langsung, juga mobil pribadi.
dilakukan focus group discussion dengan
pihak yang berkepentingan, yaitu Tabel 2. Penggunaan Moda Di Jalan Jend. Sudirman
Dishubkominfo Propinsi Sumatera (POLDA
No Kend 7.00-8.00 12.00-13.-00 15.00-16.00
Sselatan sebagai penanggungjawab Juml % Juml % Juml %
1 Sepeda motor 2775 61.7 2023 64.1 3519 72.4
persimpangan di jalan negara kota 2 Mobil pribadi 1609 35.8 965 30.5 1110 22.8
3 Angkutan Umum 38 0.8 42 1.3 54 1.1
Palembang dan Ditlantas Poltabes 4 Pick Up 22 0.4 40 1.2 83 1.7
Palembang. 5 Bus Pendek 30 0.6 37 1.1 37 0.7
6 Bus Panjang 7 0.1 5 0.1 10 0.2
7 Truk Engkel 6 0.1 33 1.0 26 0.5
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Truk Fuso - - - - -
9 Taxi 6 0.1 7 0.2 11 0.2
10 Sepeda - - 1 0.0 2 0.0
4.1. Hasil survey dan forum Focus 11 Non kendaraan - - - - - -
12 Becak - - 2 0.0 3 0.0
Group Discussion TOTAL 4493 100 3155 100 4855 100
Analisis dan kajian terhadap masalah
kemacetan lalulintas dalam penelitian ini 4.3.3. Analisa Kapasitas
dilakukan dengan mengambil sampel di Dari data trafik persimpangan Tabel 3
perempatan lalulintas yang memiliki kita dapat mengetahui bahwa tingkat
pengatur lampu lalu lintas. Objek kualitas layanan (LoS) persimpangan
penelitian adalah perempatan Charitas jalan yang diamati pada pagi hari sangat
Palembang. Data dikumpulkan melalui buruk (E), dapat dilihat pada Tabel 3.
pengukuran trafik lalulintas di lapangan.

4.2. Pengukuran Arus Lalu Lintas Tabel 3. Analisa Kinerja Jalan Jend.Sudirman (IP)
Pada Kondisi Puncak Pagi, Siang dan Sore
No Waktu Volume Capacity V/C LoS
4.3.1. Kondisi Arus Lalulintas
(smp/jam) (smp/jam)
Data kondisi arus lalu lintas di 1 07:00-08:00 6648 5132 1.29 E
persimpangan Charitas dari kaki jalan 2 12:00-13:00 3247 5132 0.63 C
Jend Sudirman (POLDA) pada tiga waktu 3 16:00-17:00 3514 5132 0.68 C
observasi dapat dilihat pada Tabel 1. Sumber: Hasil perhitungan data survey

Tabel.1. Arus Lalu Lintas Pada Simpang Charitas 4.3. Hasil FGD
Jalan Jend. Sudirman (POLDA)
Waktu Jenis kendaraan Volume
Focus Group Discussion (FGD) yang
(pagi,siang,sore) MC LV HV UM (smp/jam) Cuaca diselenggarakan sebanyak 3 kali telah
07:00-08:00 2775 1675 43 - 4493 Cerah
12:00-13:00 2023 1054 75 3 3155 Cerah
menghasilkan berbagai masukan dan data
16:00-17:00 3519 1258 73 5 4855 Cerah penting yang berasal dari para ahli, pakar
Sumber: Hasil survey dan instansi pihak yang berkepentingan
Ket: MC: Motor Cycle; LV : Light Vehicle; HV: Heavy
dalam pengelolaan lalu lintas.
Vehicle; UM: Non Kendaraan
Narasumber yang memberikan masukan
4.3.2. Penggunaan Moda dalam kegiatan rapat-rapat FGD adalah
Dari data kondisi arus lalu lintas di dari instansi:
persimpangan Charitas dari kaki jalan  Dishubkominfo Sumatera Selatan,
Jend Sudirman (POLDA) pada tiga waktu  Poltabes Palembang
observasi, kita dapat mengetahui  Universitas Bina Darma
distribusi mode kendaraan yang melintas Hasil-hasil FGD yang menjadi
di persimpangan tersebut (Tabel 2). Data masukan penting dalam penelitian ini
tersebut menunjukkan variabilitas adalah sebagai berikut:
pengguna atau mode angkutan dimana  Untuk meningkatkan kualitas
pengendalian lalu lintas di Kota
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

Palembang, telah diinisiasi untuk teori antrian. Tujuan analisis data ini
membangun pusat pengendali lalu adalah untuk menghitung tingkat
lintas atau ATCS, kegunaan bagian pelayanan waktu lampu
 Masalah kemacetan lalulintas lalu lintas (traffic light).
berkaitan dengan budaya masyarakat Dimana tingkat intensitas kegunaan
dan penegakan hukum, bagian pelayanan (r) lampu lalu lintas
 Tata letak APILL di infrastruktur merupakan perbandingan antara Jumlah
lalulintas berpengaruh dalam rata-rata kedatangan rata-rata per satuan
pengaturan kondisi jalan, waktu/siklus (λ) dengan Jumlah rata-rata
 Apabila terjadi kemacetan perlu pelayanan per satuan waktu/siklus (μ).
dikondisikan dan harus dapat Dari hasil pengolahan data dan
dikendalikan dari ruang kontrol pengamatan lapangan terhadap arus lalu
(control room) ATCS, lintas dari arah Jl.Veteran ke arah Jl.Jend.
 Angkutan massal harus terus Sudirman (POLDA), Jl. Kapt.A. Rivai,
dikembangkan, dan Jl.Jend. Sudirman (IP) (Tabel 4),
 Sistem hukum yang tidak bergerak dapat dihitung tingkat kegunaan bagian
(APILL, RRL) sangat penting dalam pelayanan waktu lampu lalu lintas (traffic
pengendalian kemacetan, light) sebagai berikut:
 Didalam UU lalulintas Bab 16 telah Diketahui: λ = 159 dan μ = 158, maka
disebutkan perlunya penggunaan r = l/m = 159/158= 1,00
sistem informasi dan komunikasi dan Tabel 4. Data kedatangan dan keluaran dari arah
RTMC dalam pengaturan lalulintas, Jl.Veteran ke arah Jl.Jend. Sudirman (POLDA), Jl.
 Sistem informasi online dan cerdas Kapt.A. Rivai, dan Jl.Jend. Sudirman (IP)
Siklus Kedatangan Keluaran Sisa antrian
sangat dibutuhkan,
1 159 158 1
 Perlunya edukasi lalulintas dari usia 2 158 157 1
dini, dan mengedepankan bahwa polisi 3 163 163 0
4 159 158 1
adalah sashabat anak, 5 157 156 1
 Perlu ditekankan penerapan aturan dan 6 158 158 0
7 164 164 0
sistem dengan fokus utama 8 159 158 1
pengendalian riil time untuk mengatur 9 159 158 1
10 161 160 1
arus lalu lintas dan alternatif arus,
11 156 155 1
 Pengaturan kemacetan lalulintas harus 12 157 156 1
memperhatikan Passal 103UU 13 165 164 1
14 159 159 0
lalulintas yang mengatur keselamatan 15 158 158 0
lalulintas dan angkutan jalan serta 16 161 160 1
17 159 158 1
mekanisme lalulintas, dan 18 158 158 0
 Faktor kemacetan juga disebabkan 19 162 162 0
Jumlah 3032 3020 12
kurangnya jalan alternatif di tengah Sumber : Hasil Analisa dan pengamatan
kota dan terpusatnya pusat ekonomi dn
pemerintahan di wilayah Ilir. Jadi, tingkat intensitas kegunaan
bagian pelayanan dari arah Jl.Veteran ke
4.4. Analisis Model Optimasi Jaringan arah Jl.Jend. Sudirman (POLDA), Jl.
dan Simulasi Kapt.A. Rivai, dan Jl.Jend. Sudirman
Kajian dan analisis model optimasi didapat r sebesar 1,00. Nilai 1.00 tersebut
terhadap hasil pengamatan di objek menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
penelitian dan hasil pengolahan data pelayanan lampu lalulintas tersebut sangat
lapangan dilakukan dengan menggunakan sibuk dan adanya antrian kendaraan dan
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

juga tidak memberikan waktu idle time Dari analisis data terlihat bahwa
(waktu istirahat). beban operasional terbesar persimpangan
yang menjadi objek penelitian adalah
4.5. Pengembangan Rancangan pada pagi hari. Namun di sisi lain
Prototype Sistem ditemukan bahwa terjadi perubahan
Hasil rancangan pengembangan karakteristik kemacetan pada waktu yang
prototype sistem merupakan implementasi berbeda. Hal ini terlihat bahwa bagian
dari analisis data lapangan. Hasil jalan yang mengalami kemacetan secara
perhitungan dan perancangan menu sistem berbagian pada waktu yang berbeda, yaitu
dimaksud dapat dilihat pada Gambar 1, pagi dan sore hari.
Gambar 2 dan Gambar 3.

Gambar 3 Menu Perhitungan Keputusan untuk Data Sore


Gambar 1 Menu Perhitungan Keputusan untuk Data Pagi

Prototype sistem telah mampu 5. KESIMPULAN DAN SARAN


menghasilkan perhitungan keputusan 5.1. Kesimpulan
terhadap pengoperasional lampu lalulintas
Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan memperhitungkan besarnya arus
analisis pembahasan pada bab-bab
kendaraan dan kapasitas jalan pada waktu
sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan
tertentu.
sebagai berikut:
1. Bahwa masalah kemacetan di
infratruktur jalan dipengaruhi oleh
kapasitas infrastruktur jalan,
pengaturan arus lalulintas, dan
penggunaan sistem dan teknologi
informasi.
2. Penggunaan model optimasi jaringan
terbukti dapat menggambarkan profil
masalah kemacetan lalulintas
Gambar 2 Menu Perhitungan Keputusan untuk data siang perkotaan dengan lebih baik dan dapat
digunakan sebagai dasar penyelesaian
Analisis perhitungan dan masalah dan pengambilan keputusan.
pengoperasional lampu lalulintas pada Dimana hasil kajian optimasi terhadap
densitas arus yang berbeda, yaitu pagi, data lapangan selanjutnya akan
siang dan sore hari, terbukti efektif untuk menjadi bahan masukan atau input
mengetahui berbagai parameter sistem pakar pengambilan keputusan
kemacetan yang ada di objek penelitian. yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Hasil tersebut merupakan masukan yang 5.2. Saran
penting bagi sistem pakar dalam
mengendalikan sistem lampu lalulintas Berkaitan dengan kesimpulan diatas,
secara efisien. maka beberapa saran yang dapat
diberikan:
Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Teknologi Komputer (SENATKOM 2015) Vol 1, Oktober 2015
Universitas Putra Indonesia YPTK Padang – 23 Oktober 2015 ISSN : 2460-4690

1. Hasil kajian dan model yang kemacetan lalulintas, baik dari aspek
dikembangkan kiranya dapat operasional maupun strategis
digunakan oleh pemerintah dalam 2. Hasil penelitian ini dapat pula
menganalisis masalah kemacetan dijadikan acuan landasan bagi peneliti
perkotaan dan menanggulangi masalah selanjutnya untuk mendapatkan hasil
yang lebih optimal.

REFERENSI
KOTA PALEMBANG. (2012) Palembang Dalam Angka. Bappeda Kota Palembang

FAGHRI,A. (1990) Expert System for Traffic Control in Work Zones, Journal of Transportation Engineering,
Vol. 116, No. 6, November/December 1990, pp. 759-769

FIREBAUGH, M. W. (1988) Artifiicial Inteligence: A Knowledge-Based Approach, PWS-KENT Publishing


Company, Boston.

VERMUELEN, MJ. (2009) A Traffic Management System for Beijing, Proceeding of the 28th Southern African
Transport Conference (SATC 2009), ISBN: 978-1-920017-39-2

Wen, W. (2008) A dynamic and automatic traffic light control expert system forsolving the road congestion
problem, Expert System with Application 34,pp. 2370-2381

GUZMAN, D, MARK P., RICARDO G.S. (2009) Development of a Knowledge-Based Expert System for
Intersection Improvement, Proceedings of the 17thAnnual Conference of the Transportation Science Society of
the Philippines.

Ignizio, James, P. (1991) Intoduction to Expert System, Mcgraw-Hill, Inc, USA.

GIARRATANO, J, AND RILEY, G., D.S. (1994) Expert System Principle dan Programming, PWS Publishing
Company, Boston, MA.

Anda mungkin juga menyukai