KBK FITOKIMIA
FMIPA UNIVERSITAS GARUT
LEMBAR KERJA
NPM 24041117047
Lembar Kerja
Kode Soal: A1
1. Gambarlah rangkaian alat sesuai dengan keterangan yang tertera pada soal, beri nama
pada bagian-bagian alat tersebut
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM
KBK FITOKIMIA
FMIPA UNIVERSITAS GARUT
3. Pilihlah metode kolom yang akan digunakan berdasarkan studi kasus yang tertera pada
soal serta jelaskan alasan pemilihan metode tersebut
Untuk memantau hasil penyederhanaan fraksinasi menggunakan kromatografi . karena
pada studi kasus soal diatas memilki fase gerak cair dan fase diam cair maka dapat
disimpulkan bahwa kromatografi yang bisa digunakan adalah KCV, dan dikihat dari jumlah
sampel yang digunakan nya juga lumayan banyak yaitu 5 gram.
4. Berdasarkan data keterangan pelarut yang didapatkan pada soal, urutkan pelarut tersebut
berdasarkan kepolaran dari yang tidak polar hingga yang paling polar
1. N- heksan
2. Diklorometan
3. Asam asetat
4. Asetonitril
5. Air
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM
KBK FITOKIMIA
FMIPA UNIVERSITAS GARUT
5. Berdasarkan data dari pola KLT yang tersedia lakukan Analisa terhadap poin-poin berikut:
senyawa X
Keterangan Hasil Alasan
Nilai Rf Rf = b/a Senyawa yang memiliki
= 4/6 kepolaran rendah akan
= 0,66 terelusi lebih cepat daripada
Kepolaran senyawa Non polar senyawa polar, karena
senyawa polar terikat lebih
kuat pada silika yang
mengandung silanol
(𝑆𝑖𝑂𝐻2 ) yang memiliki
afinitas lebih besar terhadap
senyawa polar. Sehingga
senyawa yang non polar
akan tertarik ke atas, dan
senyawa polar akan berada
dibawah
Senyawa Y
Keterangan Hasil Alasan
Nilai Rf Rf = c/a Senyawa yang memiliki
= 2/6 kepolaran rendah akan
= 0,33 terelusi lebih cepat daripada
Kepolaran senyawa Polar senyawa polar, karena
senyawa polar terikat lebih
kuat pada silika yang
mengandung silanol
(𝑆𝑖𝑂𝐻2 ) yang memiliki
afinitas lebih besar terhadap
senyawa polar. Sehingga
senyawa yang non polar
akan tertarik ke atas, dan
senyawa polar akan berada
dibawah
6. Berdasarkan data pola KLT yang diperoleh lakukan identifikasi perkiraan senyawa yang
mungkin diperoleh, pilih penampak bercak yang dapat digunakan
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM
KBK FITOKIMIA
FMIPA UNIVERSITAS GARUT
Ket : (diukur menggunakan garis panjang pada word urutan a-e dimulai dari yang paling panjang)
A = 5,72 cm
B = 2,38 cm
C = 1,75
D = 0,9 cm
E = 0,16 cm
Nilai Rf Sinar Tampak UV 254 UV 366
Senyawa B Rf = b/a = 2,38/5,72 = Rf = b/a = 2,38/5,72 = Rf = b/a = 2,38/5,72 =
0,41 0,41 0,41
Senyawa C Rf = c/a = 1,75/5,72 = Rf = c/a = 1,75/5,72 = -
0,3 0,3
Senyawa D Rf = d/a = 0,9/5,72 = Rf = d/a = 0,9/5,72 = Rf = d/a = 0,9/5,72 =
0,15 0,15 0,15
Senyawa E Rf = e/a = 0,16/5,72 = Rf = e/a = 0,16/5,72 = -
0,02 0,02
Penampak bercak yang dapat digunakan Penampak bercak yang dapat digunakan yaitu pada
senyawa B dan senyawa D
Cara membuat Pelat TLC 7×7 cm ditandai dengan pensil batas Kadar
Air dan Uji Fisik bawahnya kira-kira 1 cm dari ujung
bawah sebagai tempat penotolan sampel dan batas
atas kira-kira 1 cm dari ujung atas untuk menandai
pelarut. Kemudian disiapkan pula bejana
pengembang yang berisi campuran pelarut CHCl3:Et-
OH sebanyak (14,7 ml: 0,3 ml). Selanjutnya, seluruh
sampel (segar, O1, O3, O5, L1, L3, L5) ditotolkan
dalam satu pelat KLT. Kemudian pelat KLT
dimasukkan dalam bejana pengembang yang telah
disiapkan. Lalu dilakukan elusi sehingga pelarut
merambat sampai tanda batas atas yang telah
ditandai. Pelat diangkat, dikeringkan sebentar lalu
nodanya dilihat dibawah lampu UV pada panjang
gelombang 254 nm.
Pustaka:
- Bambang Cahyono, Muhammad Diah Khoirul Huda, dan Leenawaty Limantara,
PENGARUH PROSES PENGERINGAN RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza
ROXB) TERHADAP KANDUNGAN DAN KOMPOSISI KURKUMINOID, Universitas
Diponegoro
- Prasetyorini, TOKSISITAS BEBERAPA EKSTRAK RIMPANG CABANG TEMULAWAK
(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) PADA LARVA UDANG ( Artemia salina Leach ),
Universitas pakuan
- Wahyuning Setyani, Rendemen Minyak Astiri Rimoang Temulawak dengan identifikasi
Kromatografi Lapis Tipis, STIFAR “Yayasan Farmasi” Semarang