Anda di halaman 1dari 5

KEWARGANEGARAAN

REVIEW BAB VI
“ NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA”

OLEH:
SI NYOMAN YOGA UTAMA
NIM: B1B119195
KELAS : D

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraan
Nama Pengarang : TIM MKU
Kota Terbit : Surakarta
Penerbit : CV. jasmine
Cetakan : 2016

BAB IV
NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

A. PENGERTIAN DAN CIRI NEGARA HUKUM


1. Pengertian Negara Hukum
Negara dalam pandangan teon klasik diartikan sebagai suatu masyarakat yang
sempurna (a perfect society). Negara pada hakikatnya adalah suatu masyarakat
sempurna yang para anggotanya mentaati aturan yang sudah berlaku. Suatu
masyarakat dikatakan sempurna jika memiliki sejumlah kelengkapan yakni internal dan
eksternal. Kelengkapan secara internal, yaitu adanya penghargaan nilai-nilai
kemanusiaan di dalam kehidupan masyarakat itu. Saling menghargai hak sesama
anggota masyarakat. Kelengkapan secara ekstemal, jika keberadaan suatu masyarakat
dapat memahami dirinya sebagai bagian dari organisasi masyarakat yang lebih luas.
Dalam konteks ini pengertian Negara seperti halnya masyarakat yang memiliki kedua
kelengkapan internal dan eksternal, there exists only one perfect societyin the natural
order, namely the state (Henry J.Koren (1995:24).
Dalam perkembangannya, teori klasik tentang Negara ini tampil dalam ragarn
formulasinya, misalnya menurut tokoh; Socrates, Plato dan Aristoteles. Munculnya
keragam konsep teori tentang Negara hanya karena perbedaan cara-cara pendekatan
saja. Pada dasamya Negara harus merepresentasikan suatu bentuk masyarakat yang
sempumya.Teori klasik tentang Negara tersebut mendasarkan konsep "masyarakat
sempurna" menginspirasikan lahirnya teori modern tentang Negara, kemudian dikenal
istilah Negara hukum.
Istilah Negara hukum secara terminologis tetjemahan dari kata Rechtsstaat atau
Rule of law. Para ahli hukum di daratan Eropa Barat lazim menggunakan istilah
Rechtsstaat, sementara tadisi Anglo-Saxon menggunakan istilah Rule of Law. Di
Indonesia, istilah Rechtsstaat dan Rule of law biasa diterjemahkan dengan istilah
"Negara Hukum" (Winamo, 2007).
Para pendiri Negara waktu itu terus memperjuangkan gagasan Negara hukum.
Ketika para pendiri Negara bersidang dalam BPUPKI tanggal 28 Mei -1 Juni 1945 dan
tanggal 10-17 Juli 1945 gagasan dan konsep Konstitusi Indonesia dibicarakan oleh
para anggota BPUPKI. Melalui sidang-sidang tersebut dikemukakan istilah rechsstaat
(Negara Hukum) oleh Mr. Muhammad Yamin (Abdul Hakim G Nusantara, 2010:2).
Dalam sidang-sidang tersebut muncul berbagai gagasan dan konsep alteratif tentang
ketatanegaraan seperti: Negara sosialis, Negara serikat dikemukakan oleh para pendiri
Negara.
Menurut Mustafa Kamal (2003), dalam Negara hukum, kekuasaan menjalankan
pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertuj~an untuk
menyelenggarakan ketertiban hukum.
Dasar yuridis bagi Negara Indonesia sebagai Negara hukum 1945 (amandemen
ketiga), "Negara Indonesia adalah Negara Hukum" konsep negara hukum mengarah
pada tujuan terciptanya kehidupan demokratis, dan terlindungi hak azasi manusia, serta
kesejahteraan yang berkeadilan.
Menurut Winarno (2010), konsepsi Negara hukum Indonesia dapat di masukkan
dalam konsep Negara hukum dalam arti material atau Negara hukum dalam arti luas.
Pembuktiannya dapat kita lihat dari perumusan mengenai tujuan berNegara
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD Negara RI 1945 Alenia IV.
Bahwasannya, Negara bertugas dan bertanggungjawab tidak hanya melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia tetapi juga memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
etertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, Perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

2. Ciri Negara Hukum


Konsep Negara hukum yang berkembang pada abad19 cenderung mengarah
pada konsep Negara hukum formatitu pengertian Negara hukum dalam arti sempit.
Seperti dalam uraian terdahulu Negara hukum dikonsepsikan sebagai sistem
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan Negara yang didasarkan atas hukum.
Pemerintah dan unsur- unsur Iembaganya dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya erikat oleh hukum yang berlaku. Peran pemerintah sangat kecil dan
pasif.
Konsep Negara hukum material yang dikembangkan di abad ini sedikitnya
merniliki sejurnlah ciri yang melekat pada negara hukum atau Rechtsstaat, yaitu
sebagai berikut :
a. HAM terjamin oleh undang-undang
b. Supremasi hukum
c. Pembagian kekuasaan ( Trias Politika) demi kepastian hukum
d. Kesamaan kedudukan di depan hukum
e. Peradilan administrasi dalam perselisihan
f. Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan berorganisasi
g. Pemilihan umum yang bebas

B. Makna Indonesia sebagai Negara Hukum


Bukti yuridis atas keberadaan Negara hukum lndonesia dalam arti material
tersebut harus dimaknai bahwa negara Indonesia dalam arti matrial tersebut harus
dimaknai bahwa Negara indonesia adalah Negara hukum dinamis, atau Negara
kesejahteraan (welfare state), yang membawa Implikasi bagi para penyelenggara
Negara untuk menjalankan tudas dan wewenangnya secara luas dan komprehensip
anlasi ide-ide kreatif dan inovatif.
C. Negara Hukum dan Hak Azasi Manusia
Dimana pun suatu Negara hukum tujuan pokoknya adalah melindungi hak azasi
manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang demokratis. Keberadaan suatu
Negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya hak azasi manusia dan
kehidupan demokratis.

Kesimpulan
Dalam buku Kewarganegaraan – Bab IV Negara Hukum dan Hak Azasi Manusia
mendaskripsikan Arti dari negara hukum dan pentingnya hak azasi manusia serta
hubungan antara hukum dan hak azazi manusia. Tujuan dari bab ini adalah
menjelaskan bahwa hak azasi manusia harus dapat dilindungi oleh hukum suatu
negara segingga menciptakan masyarakat yang demokratis. Dimana hak azasi
manusia di negara Indonesia telah tertulis dalam UUD 1945.
Bab ini juga menjelaskan pentingnya hukum dalam suatu negara dan peranan
hukum di Indonesia. Scoares, Plato dan Aristoteles menjadi tokah yang mengagas
tebentuknya pemahaman mengenai pentingnya hukum untuk sebuah negara. Di
Indonesia Hukum terbentuk berdasarkan sidang BPUPKI 28 Mei – 1 juni 1945 yang
melahirkan dasar hukum indonesia berupa RIS 1949 dan UUD 1945. Tujuan
terbentuknya hukum adalah untuk menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi
setiap anggota masyarakat.

Komentar :
Buku ini memiliki kelebihan diantara nya adalah bahasa yang digunakan dalam
buku ini mudah untuk dimengerti. Dalam buku ini juga mengacu pada teori-teori yang
jelas dalam memdaskripsikan hukum secara keseluruhan. Bab ini juga memberikan
wawasan tambahan mengenai sejarah singkat mengenai terbentuknya hukum di
imdonesia

Anda mungkin juga menyukai