Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

NAMA : KARINA SALSA FITRIA

NIM : 190564201025

PROGRAM STUDI : ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA (SENIN 14.00)

DOSEN PENGAMPU : Dr. MULIA WIWIN ,M.Pd

TUGAS : KUIS LATAR BELAKANG

JAWABAN

Kesimpulan Saya Mengenai Pengertian Latar Belakang Menurut Pendapat Ahli, yaitu :
Menurut saya Latar Belakang memiliki pengertian sebagai penjelasan mengenai permasalahan
penelitian secara umum yang berisikan data-data dan memuat alasan atau latar belakang peneliti
menjadikan permasalahan tersebut sebagai kajian untuk diteliti/dianalisis.

Contoh Latar Belakang :

Kepentingan Partai Politik Dalam Substansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kota
Tanjungpinang Tahun Anggaran 2020

LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.Proses penyusunan anggaran dalam penganggaran
kinerja di lingkungan pemerintah daerah, dimulai dari rencana kerja pada setiap satuan kerja,
melalui dokumen usulan anggaran yang disebut Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKASKPD). Pengelolaan anggaran daerah telah menjadi perhatian utama
bagi para pengambil kebijakan baik oleh lembaga eksekutif maupun legislatif ditingkat
pemerintah lokal. Masing-masing pihak memiliki kepentingan tertentu baik tersembunyi
maupun terang-terangan. Politisasi anggaran dapat ditelusuri dari besarnya anggaran yang
diterima dan siapa yang diuntungkan dan pihak mana yang dirugikan.

Selama ini proses politik mengantarkan disahkannya APBD melibatkan elit


(bupati/walikota dan DPRD). Pada saat lemahnya kekuatan kontrol dari masyarakat dan
tiadanya keterikatan moral para anggota dewan , tentu sangat merugikan masyarakat,
kondisi ini makin diperburuk oleh fakta bahwa struktur politik dan kepedulian terhadap
kesejahteraan publik amat berkurang. Lewat pemelintiran politik dan korupsi politik bisa saja
agenda publik yang sudah dengan susah payah digelar rapi sejak di tingkat desa akan
mudah dikebiri dan dikalahkan oleh agenda institusional yang penuh muatan politik.

Permasalahan kepentingan anggaran dan konflik anggaran terjadi di beberapa daerah.


Dalam laporan akhir Badan Anggaran (Banggar) Ranperda APBD Kota Tanjungpinang Tahun
Anggaran 2020, disebutkan belanja daerah ditetapkan sebesar Rp1,050 triliun yang terdiri dari
belanja tidak langsung sebesar Rp443,88 miliar. Disebutkan juga dalam APBD 2020
Tanjungpinang diperuntukkan bantuan keuangan kepada provinsi, kabupaten, kota yang
diarahkan untuk bantuan kepada partai politik sebesar Rp1,6 miliar dan belanja tidak terduga
sebesar Rp1 miliar.

Dari aspek politik sangat memungkinkan untuk terjadinya anggaran tersebut hanya dinikmati
oleh para elit (pemerintah dan DPRD) dengan menyampingkan anggaran untuk peningkatan
kesejahteraan rakyat. Hal ini akan memunculkan konflik didalam masyarakat dalam mensikapi
kebijakan tersebut. Dari aspek politik ada munculnya kemungkinan konflik tersebut
menunjukkan bahwa anggaran tidak sekedar target bagi kepentingan walikota dan unit-unit kerja,
tetapi juga kepentingan partai politik pemenang dan peserta pemilu. Anggaran daerah dapat
berjalan dengan baik bila ada komitmen yang kuat dari pemerintah dan DPRD untuk
menyusun dan menetapkan anggaran yang berpihak kepada kepentingan publik.

Untuk itu, penelitian ini sangat diperlukan dalam menganalisis Kepentingan Partai Politik
Dalam Substansi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang Tahun
Anggaran 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mencari solusi untuk
permasalahan tersebut demi kesejahteraan daerah kota TanjungPinang.

Anda mungkin juga menyukai