Anda di halaman 1dari 33

am

u b
Direktori
1 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor: 02 /Pid.Pra/2014/PN.Bjn

ne
ng
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA“

do
gu Pengadilan Negeri Bojonegoro yang memeriksa dan mengadili perkara pra
peradilan dengan acara pemeriksaan cepat dengan hakim tunggal, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara permohonan pra peradilan antara :

In
A
AHMAD ABADI. H Bin H.ABDURROHMAN, Umur 51 Tahun, Jenis Kelamin
ah

lik
Laki-laki, Alamat Desa Jali RT.005 RW.003, kecamatan
Bonang, kabupaten Demak, Pekerjaan Swasta ;
am

ub
Selanjutnya disebut sebagai : PEMOHON ;
ep
M e la w a n
k
ah

R
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Cq. Kepala Kepolisian Daerah

si
Jawa Timur Cq. Kepala Kepolisian Resort Bojonegoro Cq. Kepala Kepolisian

ne
ng

Sektor Gayam ;

yang selanjutnya disebut sebagai : TERMOHON ;

do
gu

Pengadilan Negeri tersebut ;


In
Setelah memperhatikan permohonan praperadilan Pemohon ;
A

Setelah mendengar jawaban Termohon ;


ah

Setelah memperhatikan replik dan duplik dari Pemohon dan Termohon ;


lik

Pengadilan Negeri tersebut ;


m

ub

Setelah memperhatikan permohonan praperadilan Pemohon ;


Setelah mendengar jawaban Termohon ;
ka

ep

Setelah memperhatikan replik dan duplik dari Pemohon dan Termohon ;


ah

TENTANG DUDUK PERKARANYA


R

es

Menimbang bahwa Pemohon melalui Kuasanya telah mengajukan


M

permohonan praperadilan tertanggal 10 Juli 2014 yang telah didaftarkan di


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bojonegoro tertanggal 10 Juli 2014 dibawah register

R
perkara No.02/Pid.Pra/14/PN.Bjn, dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai

si
berikut :

ne
ng
I. FAKTA-FAKTA HUKUM

do
gu 1. Bahwa PERMOHONAN PRAPERADILAN ini diajukan berdasarkan Ketentuan
Pasal 77 dan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), sebagai berikut :

In
A
Pasal 77 KUHAP :
ah

lik
Pengadilan Negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus, sesuai dengan
am

ub
ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini tentang :
ep
a. Sah tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan atau
k

penghentian penuntutan ;
ah

b. Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara pidananya
R

si
dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan ;

ne
ng

Pasal 79 KUHAP :

do
gu

Permintaan pemeriksaan tentang sah atau tidaknya suatu penangkapan atau


penahanan diajukan oleh Tersangka, keluarga atau kuasanya kepada Ketua
In
A

Pengadilan Negeri dengan menyebutkan alasannya.


ah

lik

2. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 27 Juni 2014 sekitar Jam 15.00 WIB, bertempat
di Kepolisian Sektor Gayam, telah dilakukan penangkapan terhadap PEMOHON
m

oleh TERMOHON, yaitu :


ub

- Dipanggil melalui telepon (HP) pada kira-kira tanggal 27 Juni 2014, Jam
ka

07.30 WIB agar datang memenuhi panggilan di Polsek Gayam untuk di BAP ;
ep

- Bahwa Pemohon tiba di Polsek Gayam pada Jam 10.00 WIB kemudian di
ah

BAP ;
R

- Bahwa kemudian pada Jam 12.00 WIB, Pemohon langsung di masukkan ke


es

dalam Tahanan Polsek Gayam tanpa adanya Surat Perintah Penahanan;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori
3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa pada tanggal yang sama 27 Juni 2014 kira-kira Jam 15.00 WIB,

R
keluarga Pemohon baru diberikan Surat Perintah Penangkapan oleh

si
Termohon ;

ne
ng
- Bahwa sampai dengan saat permohonan Pra Peradilan ini diajukan pada
Pengadilan Negeri Bojonegoro, belum pernah ada Surat Perintah Penahanan

do
yang dikeluarkan oleh Termohon ;
gu
3. Bahwa penangkapan terhadap PEMOHON oleh TERMOHON, berdasarkan

In
A
surat Penangkapan Kepolisian Sektor Gayam, Nomer : SP. Kap/7/VI/2014/
Polsek, tertanggal 27 Juni 2014 ;
ah

lik
4. Bahwa setelah TERMOHON melakukan Penangkapan pada PEMOHON, tanpa
am

ub
menunjukkan Surat Perintah Penangkapan, TERMOHON langsung
melakukan penangkapan pada saat PEMOHON di BAP ;
ep
k

5. Bahwa awalnya PEMOHON dipanggil sebagai Saksi sebanyak 2 (dua) kali oleh
ah

R
TERMOHON melalui Teleon (HP) yaitu :

si
- Panggilan I tanggal 12 Juni 2014 di BAP dengan sangkaan Penipuan ;

ne
ng

- Panggilan II tanggal 27 Juni 2014 di BAP dengan sangkaan Penggelapan ;

6. Bahwa kedua Panggilan terhadap PEMOHON sebagaimana Point 5 tersebut

do
gu

berdasarkan Laporan Polisi Nomer : LP/05/VI/2014/JATIM/RES


BOJONEGORO/SEK GAYAM tanggal 07 Juni 2014 tentang dugaan Tindak
In
A

Pidana Penggelapan pasal 372 KUHP ;


ah

lik

7. Bahwa pada saat melakukan penangkapan, TERMOHON tidak membawa

dan menunjukan Surat Perintah Penangkapan, sekalipun PEMOHON


m

ub

meminta TERMOHON untuk menunjukkannya ;


ka

ep

8. Bahwa PEMOHON pada Pemeriksaan BAP tanggal 12 Juni 2014 bertanya


kepada TERMOHON (Pemohon diperiksa dalam perkara Tindak Pidana apa...?) :
ah

atas pertanyaan PEMOHON, TERMOHON menjawab : “Tindak Pidana


R

es

Penipuan“ ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa PEMOHON pada Pemeriksaan BAP tanggal 27 Juni 2014 bertanya lagi

R
kepada TERMOHON (Pemohon diperiksa dalam perkara Tindak Pidana apa...?) :

si
atas pertanyaan PEMOHON, TERMOHON menjawab : “Tindak Pidana

ne
ng
Penggelapan“

do
gu 10. Bahwa Pemohon akhirnya bingung dan menanyakannya pada Termohon yang
benar yang mana di BAP atas Tindak pidana penipuan atau Penggelapan,
Termohon tidak menjawab;

In
A
11. Bahwa ada ancaman psikis terhadap PEMOHON oleh TERMOHON, antara lain
ah

lik
TERMOHON menyerahkan 2 (dua) lembar surat, yaitu :
a. Surat Perintah Penangkapan Tertanggal tanggal 27 Juni 2014 ;
am

ub
b. Surat Perintah Penahanan tertanggal 27 Juni 2014 dan terjadi debat antara
Pemohon dan Termohon agar Pemohon menandatanganinya, akan tetapi
Pemohon menolak menandatanganinya;
ep
k

TERMOHON mengancam akan menjerat PEMOHON, apabila PEMOHON tidak


ah

menandatangani kedua surat tersebut, yang nyata-nyata tidak sesuai antara fakta
R

si
penangkapan dan penahanan dengan tanggal dan jam di surat penangkapan dan
penahanan tersebut;

ne
ng

12. Bahwa merasa dipaksa oleh TERMOHON, akhirnya TERMOHON langsung

do
gu

memasukan PEMOHON ke dalam tahanan ; In


13. Bahwa selama di dalam tahanan, PEMOHON diperiksa atau dimintai Keterangan
A

sebagai Tersangka oleh TERMOHON, akan tetapi PEMOHON tidak diberitahu


haknya untuk didampingi oleh Penasehat Hukum ;
ah

lik

14. Bahwa fakta yang terjadi adalah apabila Pemohon diperiksa atas dasar
m

ub

penggelapan Ban Mobil maka LOCUS DELICTIE nya terjadi di kabupaten


Demak, propinsi Jawa Tengah, dimana hal ini masuk pada Yurisdiksi POLRES
ka

ep

Demak ;
ah

II. ANALISA YURIDIS


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori
5 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa tindakan Penangkapan oleh TERMOHON terhadap PEMOHON ternyata

si
telah dilakukan tanpa memperlihatkan Surat Tugas pada saat itu, dan tidak
memberikan Surat Perintah Penangkapan dan / atau serta tembusan Surat

ne
ng
Perintah Penangkapan tersebut tidak diberikan kepada Keluarga PEMOHON,
karena itu tindakan TERMOHON tersebut telah melanggar Ketentuan :

do
gu - Bahwa Laporan Polisi tersebut benar ada apa tidak…?.....:
- Bahwa BAP yang benar yang mana, apakah Tindak Pidana Penipuan atau

In
A
Penggelapan….;
- Bahwa apabila BAP dimaksud adalah tindak pidana Penggelapan, maka
ah

lik
penggelapan apa, Penggelapan terhadap Unit Mobil atau Penggelapan terhadap
Ban Mobil….?....;
am

ub
- Bahwa apabila Pemohon di BAP atas penggelapan Ban mobil maka Locus Delicti
nya adalah di kabupaten Demak Propinsi jawa Tengah, berarti masuk dalam
kewenangan POLRES DEMAK, bukan dalam daerah hukum Termohon ;
ep
k
ah

- Bahwa Panggilan dilakukan melalui Telepon tanpa Surat Panggilan seketika itu
R

si
juga maka hal tersebut melanggar Peraturan Kapolri/PERKAP No. 14 tahun 2012
pasal 27: “Surat Panggilan disampaikan dengan memperhitungkan tenggang

ne
ng

waktu paling lambat 3 (tiga) hari sudah diterima sebelum waktu untuk datang
memenuhi panggilan” ;

do
gu

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab-Undang-Undang


In
Hukum Acara Pidana (KUHAP)
A
ah

Pasal 18 ayat (1) KUHAP :


lik

Pelaksanaan tugas penangkapan. dilakukan oleh petugas Kepolisian Negara Republik


m

ub

Indonesia dengan memperlihatkan surat tugas serta memberikan kepada tersangka


ka

Surat Perintah Penangkapan yang mencantumkan identitas tersangka dan


ep

menyebutkan alasan penangkapan serta uraian singkat perkara kejahatan yang


ah

dipersangkakan serta tempat ia diperiksa.


R

es

Pasal 18 ayat (3) KUHAP :


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tembusan Surat Perintah Penangkapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus

R
diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan.

si
ne
ng
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2009 Tentang Pengawasan Dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana

do
gu Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap No. 12

Tahun 2009)

In
A
Pasal 70 ayat (2) Perkap No. 12 Tahun 2009 :
ah

lik
Setiap tindakan penangkapan wajib dilengkapi Surat Perintah Tugas dan Surat
Perintah Penangkapan yang sah dan dikeluarkan oleh atasan penyidik yang
am

ub
berwenang. ep
Pasal 72 Perkap No. 12 Tahun 2009 :
k
ah

si
Tindakan penangkapan terhadap tersangka dilakukan dengan pertimbangan sebagai
berikut :

ne
ng

a. Tersangka telah dipanggil 2 (dua) kali berturut-turut tidak hadir tanpa alasan
yang patut dan wajar;

do
b. Tersangka diperkirakan akan melarikan diri;
gu

c. Tersangka diperkirakan akan mengulangi perbuatannya;


d. Tersangka diperkirakan akan menghilangkan barang bukti;
In
A

e. Tersangka diperkirakan mempersulit penyidikan.


ah

lik

Pasal 75 huruf a Perkap No. 12 Tahun 2009 :


m

ub

Dalam hal melaksanakan tindakan penangkapan, setiap petugas wajib : a. Memahami


peraturan perundang-undangan, terutama mengenai kewenangan dan tata cara untuk
ka

ep

melakukan penangkapan serta batasan-batasan kewenangan tersebut.


ah

Pasal 75 huruf c Perkap No. 12 Tahun 2009 :


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori
7 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam hal melaksanakan tindakan penangkapan, setiap petugas wajib : c.

R
Menerapkan prosedur-prosedur yang harus dipatuhi untuk tindakan persiapan,

si
pelaksanaan dan tindakan sesudah penangkapan.

ne
ng
Bahwa Penangkapan oleh TERMOHON terhadap PEMOHON ternyata telah disertai

do
gu dengan tindakan TERMOHON yang mengancam akan menghukum
PEMOHON, karena itu tindakan TERMOHON tersebut telah melanggar dan
bertentangan dengan ketentuan :

In
A
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab-Undang-Undang
ah

lik
Hukum Acara Pidana (KUHAP)
am

ub
Konsiderans KUHAP huruf a :
ep
a. Bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan
k

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak


ah

R
asasi manusia serta yang menjamin segala warga Negara bersamaan

si
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung

ne
ng

hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Konsiderans KUHAP huruf c :

do
gu

c. Bahwa pembangunan hukum nasional yang demikian itu di bidang Hukum


In
A

Acara Pidana adalah agar masyarakat menghayati hak dan kewajibannya


dan untuk meningkatkan pembinaan sikap para pelaksana penegak hukum
ah

lik

sesuai dengan fungsi dan wewenang masing-masing ke arah tegaknya


hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia,
m

ub

ketertiban serta kepastian hukum demi terselenggaranya negara hukum


sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945
ka

ep

2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


ah

Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 :


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum

R
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

si
ne
ng
Pasal 28 G :

do
gu (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat

In
A
sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
ah

lik
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.
am

ub
Pasal 28 I ayat (1) UUD 1945 :
ep
k

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
ah

hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
R

si
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

ne
ng

3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

do
gu

Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
In
A

Manusia :
ah

lik

Setiap orang berhak atas pegakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum
yang adil serta mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan hukum.
m

ub
ka

ep

Pasal 4 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia :


ah

es

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati
M

nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum

R
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam

si
keadaan apapun dan oleh siapapun.

ne
ng
Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

do
gu Manusia :

Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh

In
A
perlakuan serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabat kemanusiaannya di
depan hukum
ah

lik
Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
am

ub
Manusia :
ep
Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan
k

sesuatu tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan


ah

R
kesalahannya secara sah dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala jaminan

si
hukum yang diperlukan untuk pembelaannya, sesuai dengan ketentuan peraturan

ne
ng

perundang-undangan.

4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

do
gu

2009 Tentang Pengawasan Dan Pengendalian Penanganan Perkara Pidana


Di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkap No. 12
In
A

Tahun 2009)
ah

lik

Pasal 75 huruf d Perkap No. 12 Tahun 2009 :


m

ub

Dalam hal melaksanakan tindakan penangkapan, setiap petugas wajib bersikap


profesional dalam menerapkan taktis penangkapan, sehingga bertindak manusiawi,
ka

ep

menyangkut waktu yang tepat dalam melakukan penangkapan, cara-cara


penangkapan terkait dengan kategori-kategori yang ditangkap seperti anak-anak,
ah

orang dewasa dan orang tua atau golongan laki-laki dan perempuan serta kaum
R

es

rentan.
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pasal 76 ayat (1) huruf b Perkap No. 12 Tahun 2009 :

ne
ng
Dalam hal melaksanakan penangkapan, petugas wajib mempertimbangkan hal-hal

do
gu sebagai berikut : b. Senantiasa menghargai/menghormati hak-hak tersangka yang
ditangkap…

In
A
Pasal 76 ayat (1) huruf c Perkap No. 12 Tahun 2009 :
ah

lik
Dalam hal melaksanakan penangkapan, petugas wajib mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut : c. Tindakan penangkapan bukan merupakan penghukuman bagi
am

ub
tersangka.
ep
Pasal 76 ayat (2) Perkap No. 12 Tahun 2009 :
k
ah

R
Tersangka yang telah tertangkap, tetap diperlakukan sebagai orang belum tentu

si
bersalah sampai terbukti bersalah di pengadilan.

ne
ng

Bahwa tindakan Penangkapan oleh TERMOHON terhadap PEMOHON ternyata


telah dilakukan tanpa memperlihatkan dan tidak memberikan Surat Perintah

do
gu

Penangkapan, karena itu tindakan TERMOHON tersebut telah melanggar ketentuan


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab-Undang-Undang Hukum Acara
In
A

Pidana (KUHAP) ;
ah

lik

Bahwa karena TERMOHON tidak melaksanakan prosedur-prosedur sesuai dengan


Ketentuan Perundang-Undangan, maka tindakan TERMOHON menunjukkan
m

ub

ketidakpatuhan akan hukum, padahal TERMOHON sebagai aparat Kepolisian


Negara Republik Indonesia in casu dalam kualitas sebagai PENYIDIK seharusnya
ka

memberikan contoh kepada warga masyarakat, dalam hal ini PEMOHON dalam hal
ep

pelaksanaan hukum, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) KUHAP sebagai
ah

berikut :
R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab-Undang-Undang

si
Hukum Acara Pidana (KUHAP)

ne
ng
Pasal 7 ayat (3) KUHAP :

do
gu Dalam melakukan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2),
Penyidik wajib menjunjung tinggi hukum yang berlaku.

In
A

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


ah

lik
Indonesia
am

ub
Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia


ep
k
ah

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Kepolisian Negara Republik


R

si
Indonesia senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan norma
agama, kesopanan, kesusilaan serta menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

ne
ng

3. Peraturan Kapolri/Perkap No. 14 tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan

do
gu

Tindak Pidana Pasal 27 ; In


Surat Panggilan disampaikan dengan memperhitungkan tenggang waktu paling
A

lambat 3 (tiga) hari sudah diterima sebelum waktu untuk datang memenuhi
ah

panggilan ;
lik

Sedangkan dalam perkara ini panggilan dilakukan seketika dan melalui Telepon
m

ub

(HP).
ka

ep

Bahwa dalam perkembangannya PRAPERADILAN telah menjadi fungsi kontrol


Pengadilan terhadap jalannya Peradilan sejak tahap penyelidikan khususnya dalam
ah

hal ini yang berkaitan dengan penangkapan, sehingga oleh karenanya tindakan
es

tersebut patut dikontrol oleh Pengadilan dengan menyatakan bahwa Penangkapan


M

ng

oleh TERMOHON kepada PEMOHON adalah TIDAK SAH SECARA


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
HUKUM KARENA MELANGGAR KETENTUAN KUHAP. Dengan demikian,

si
jika seandainya menolak GUGATAN PRAPERADILAN a-quo, penolakan itu sama
saja dengan MELETIGIMASI PENANGKAPAN DAN PENAHANAN YANG

ne
ng
TIDAK SAH YANG DILAKUKAN TERMOHON KEPADA PEMOHON ;

do
gu III. PERMNTAAN GANTI KERUGIAN DAN/ATAU REHABILITASI

1. Bahwa tindakan PENANGKAPAN, DAN PENAHANAN, YANG TIDAK SAH

In
A
SECARA HUKUM oleh TERMOHON terhadap PEMOHON telah
mengakibatkan kerugian bagi PEMOHON;
ah

lik
2. Bahwa mengingat PEMOHON adalah PENGUSAHA, dimana sumber
am

ub
penghasilan untuk kehidupan sehari-hari bergantung pada penghasilan atau usaha
PEMOHON, maka SANGAT WAJAR dan BERALASAN untuk diberikan
ep
kompensasi dan/atau ganti rugi bagi PEMOHON;
k
ah

3. Bahwa ketentuan Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik
R

si
Indonesia Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana mengatur, sebagai berikut :

ne
ng

Pasal 9 ayat (1) :

do
gu

Ganti kerugian berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 huruf (b)
In
A

dan Pasal 95 KUHAP adalah berupa imbalan serendah-rendahnya Rp. 5.000,- (lima
ribu rupiah) dan setinggi-tingginya Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).
ah

lik

Pasal 9 ayat (2) :


m

ub

Apabila penangkapan, penahanan dan tindakan lain sebagaimana dimaksud Pasal 95


ka

KUHAP mengakibatkan yang bersangkutan sakit atau cacat sehingga tidak dapat
ep

melakukan pekerjaan atau mati, besarnya ganti kerugian berjumlah setinggi-tingginya


ah

Rp. 3.000.000,-(tiga juta rupiah).


R

es

Merujuk pada pasal tersebut di atas dimana fakta membuktikan bahwa akibat
M

ng

penangkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 KUHAP, maka nilai kerugian


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori
13 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang seharusnya dibayarkan kepada PEMOHON adalah sebesar Rp. 100.000.0000,-

R
(seratus juta rupiah);

si
ne
ng
4. Bahwa disamping kerugian Materiil, PEMOHON juga menderita kerugian
Immateriil, berupa :

do
a. Bahwa akibat penangkapan dan penahanan yang tidak sah oleh TERMOHON,
gu menyebabkan tercemarnya nama baik PEMOHON, hilangnya kebebasan,
menimbulkan dampak psikologis terhadap PEMOHON dan keluarga

In
A
PEMOHON, dan telah menimbulkan kerugian immateril yang tidak dapat
dinilai dengan uang, sehingga di batasi dengan jumlah sebesar
ah

lik
Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah);
am

ub
b. Bahwa kerugian Immateriil tersebut di atas selain dapat dinilai dalam bentuk
uang, juga adalah wajar dan sebanding dalam penggantian kerugian
Immateriil ini dikompensasikan dalam bentuk TERMOHON meminta Maaf
ep
k

secara terbuka pada PEMOHON lewat Media Massa di Harian JAWA POS
ah

selama 2 (dua) hari berturut-turut.


R

si
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mohon Ketua Pengadilan Negeri Bojonegoro

ne
ng

agar segera mengadakan Sidang Praperadilan terhadap TERMOHON tersebut sesuai


dengan hak-hak PEMOHON sebagaimana diatur dalam Pasal 77 sampai dengan

do
gu

Pasal 83 serta Pasal 95 KUHAP, dan mohon kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri
Bojonegoro Cq. Hakim Yang Memeriksa Permohonan ini berkenan memeriksa dan
In
memutuskan sebagai berikut :
A

1 Menerima dan mengabulkan Permohonan Pra Peradilan PEMOHON untuk


ah

lik

seluruhnya ;
2 Menyatakan tindakan penangkapan, dan Penahanan,atas diri PEMOHON
m

ub

adalah Tidak Sah Secara Hukum karena melanggar ketentuan perundang-


undangan ;
ka

ep

3 Memerintahkan kepada TERMOHON agar segera mengeluarkan/


membebaskan PEMOHON atas nama AHMAD ABADI. H bin H.
ah

Abdurrohman ;
R

es

4 Menghukum TERMOHON untuk membayar ganti Kerugian Materiil sebesar


M

Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan Kerugian Immateriil sebesar Rp.
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah), sehingga total kerugian seluruhnya

R
sebesar Rp.600.000.000,-(enam ratus juta rupiah) secara tunai dan sekaligus

si
kepada PEMOHON ;

ne
ng
5 Menghukum TERMOHON untuk meminta Maaf secara terbuka kepada
PEMOHON lewat Media Massa di Harian JAWA POS selama 2 (dua) hari

do
berturut-turut ;
gu 6 Memulihkan hak-hak PEMOHON, baik dalam kedudukan, kemampuan
harkat serta martabatnya.

In
A
ATAU,
ah

lik
Jika Pengadilan Negeri Bojonegoro berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono),
am

ub
Menimbang bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon datang
ep
k

menghadap kuasanya yang bernama ARI PURWANTO,SH.MH.MBA, Advokad/


ah

Pengacara beralamat di Kantor Jalan Let.Jend. S. Parman No.14 Kota Kediri ;


R

si
Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 07 Juli 2014 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri pada hari Kamis tanggal 10 Juli 2014 dibawah

ne
ng

register Nomor : 59/SKH/2014, sedangkan untuk Termohon datang menghadap


kuasanya yaitu :

do
gu

1 AKBP MULYO HARDONO, SH., MH.


2 KOMPOL Dr. IMAM SUROSO, SH., MHum.
In
A

3 BRIGADIR KRISDIAN.A, SE., MH.


ah

lik

Masing-masing adalah anggota Bidkum Polda Jatim, berdasarkan Surat Kuasa


Khusus tanggal 18 Juli 2014 dari pemberi kuasa AKP SUDIRMAN (Kapolsek
m

Gayam) selaku Termohon, serta Surat Perintah Kapolda Jatim Nomor : Sprin/ 859 /
ub

VII / 2014 tanggal 18 Juli 2014 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
ka

Negeri Bojonegoro pada hari Senin 21 Juli 2014 dibawah register Nomor : 63/
ep

SKH/2014 ;
ah

Menimbang bahwa Pengadilan telah mendamaikan kedua belah pihak, akan


es

tetapi tidak berhasil, maka kepada Pemohon agar membacakan permohonannya yang
M

ng

isi dan tuntutannya tetap dipertahankan ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori
15 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang bahwa atas permohonan Pemohon praperadilan maka Kuasa

si
Termohon telah menyampaikan jawabannya tanggal 21 Juli 2014 yang pada

ne
ng
pokoknya sebagai berikut :

do
gu 1 Bahwa Termohon tidak menanggapi satu-persatu dalil-dalil yang
diajukan oleh Pemohon yang tidak ada relevansinya dengan perkara aquo
dan menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang diajukan oleh

In
A
Pemohon, kecuali yang benar menurut hukun dan diakui oleh Termohon;
ah

lik
2 Bahwa berawal pada tanggal 6 Mei 2014 Termohon menerima
pengaduan masyarakat dari Sdr. EKA HARJITO tentang terjadinya tindak
am

ub
pidana penipuan yang dilakukan oleh AHMAD ABADI (Pemohon), yaitu
pada tanggal 23 April 2013 AHMAD ABADI datang ke rumah EKA
HARJITO dengan membawa mobil Pick Up Merk Mitsubishi L-1904-W
ep
k

bertujuan pinjam uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua pulu juta rupiah)


ah

namun EKA HARJITO hanya bersedia Rp 15.000.000,- (lima belas juta


R

si
rupiah) dengan jaminan mobil tersebut, saat itu Sdr. AHMAD ABADI
menerangkan mobil tersebut masih kredit dan sewaktu-waktu diambil,

ne
ng

uang akan dikembalikan (tertulis dalam kwitansi tertanggal 23 April


2013), dan dikuatkan dengan surat Pernyataan Pemohon tanggal 21

do
gu

Agustus 2013 yang intinya “apabila tanggal jatuh tempo Pemohon tidak
dapat mengembalikan uang EKA HARJITO. sanggup diproses secara
In
hukum” hal tersebut disaksikan oleh Sdr. MUDAKRI dan Sdr. WINTO
A

WARDOYO;
ah

lik

3 Bahwa berdasarkan adanya pengaduan tersebut Termohon melakukan


penyelidikan dengan dilengkapi surat Penyelidikan Nomor : Sp-Lidik/07/
m

ub

V/2014, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemanggilan terhadap


AHMAD ABADI (Pemohon) sesuai dengan surat Panggilan Nomor :
ka

S.Pgl/05/V/2014/Polsek tanggal 28 Mei 2014, terkait dengan tindak


ep

pidana penipuan yang dilakukan oleh Pemohon, dengan alasan sudah


ah

jatuh tempo Pemohon belum dapat mengembalikan uang Rp 15.000.000,-


R

milik EKA HARJITO;


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori
16 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4 Bahwa pada tanggal 30 Mei 2014 AHMAD ABADI (Pemohon) datang ke

si
Polsek Gayam dan oleh Termohon, AHMAD ABADI diminta untuk
menjelaskan perkara yang terkait dengan surat pengaduan EKA

ne
ng
HARJITO, bahwa Pemohon diduga melakukan penipuan uang sebesar Rp
15.000.000,-. Dalam hal tersebut Pemohon mengakui telah pinjam Rp

do
gu 15.000.000,- kepada EKA HARJITO dengan jaminan mobil Pick Up
(masih kredit), kemudian pada tanggal 3 Agustus 2013 mobil telah
diambil oleh Sdr. SAUDI petugas Leasing ACC Semarang dan diantar

In
A
sendiri oleh Pemohon, selanjutnya mobil tersebut dibawa ke kantor ACC
di Semarang, sesampainya di Semarang, 3 ban, 1 veleg dan sebuah accu
ah

lik
yang telah diganti baru oleh EKA HARJITO, dikembalikan oleh SAUDI
kepada pemiliknya melalui AHMAD ABADI (Pemohon) dan oleh
am

ub
Pemohon barang tersebut tidak dikembalikan kepada pemiliknya, namun
dijual seharga Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) dan uang tersebut
ep
dipergunakan untuk kepentingan pribadi Pemohon;
k
ah

5 Bahwa atas dasar fakta dalam point nomor 4 tersebut, selanjutnya pada
R

si
hari Selasa tanggal 20 Mei 2014 Termohon koordinasi dengan Kejaksaan
Bojonegoro, untuk menyampaikan tentang permasalahan tersebut

ne
ng

memenuhi unsur pidana atau tidak, dan hasil koordinasi dengan Kasi
Pidum Kejari Bojonegoro menerangkan bahwa perkara tersebut

do
gu

memenuhi unsur tindak pidana penggelapan, karena barang yang berupa 3


ban, 1 veleg dan sebuah accu milik EKA HARJITO tidak dikembalikan,
In
namun dijual oleh Pemohon dan uangnya dipergunakan untuk
A

kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan pemiliknya;


ah

lik

6 Bahwa sehubungan dengan point nomor. 5, pada tanggal 7 Juni 2014


Termohon telah menerima laporan polisi dari Sdr. EKA HARJITO yang
m

ub

melaporkan terjadinya tindak pidana penggelapan sebagaimana tersebut


dalam Pasal 372 KUHP yang dilakukan oleh AHMAD ABADI H
ka

ep

(Pemohon) sesuai dengan Laporan Polisi No. Pol. : LP / 05 / VI / 2014 /


RESBOJONEGORO/SEK GAYAM tanggal 7 Juni 2014. Setelah
ah

Termohon menerima laporan, kemudian pada tanggal 9 Juni 2014 pukul


R

es

10.00 WIB, Termohon melakukan pemeriksaan terhadap EKA HARJITO


M

ng

(sebagai saksi korban/ pelapor);


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori
17 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7 Bahwa pada tanggal 13 Juni 2014 Termohon melakukan pemeriksaan

si
terhadap Saksi SAUDI yang didasarkan adanya laporan polisi dan surat
perintah tugas No. Pol : SP-Gas/5/VI/2014/Reskrim dan dilanjutkan pada

ne
ng
tanggal 16 Juni 2014 Termohon melakukan pemeriksaan terhadap Saksi
MUDAKRI;

do
gu 8 Berdasarkan bukti permulaan yang cukup sebagaimana Pasal 17 KUHAP
dan minimal 2 (dua) alat bukti adanya Laporan Polisi, barang bukti,

In
A
keterangan korban/pelapor, dan keterangan saksi-saksi, dugaan terjadinya
tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh Pemohon, maka perkara
ah

lik
tersebut dapat dilakukan penyidikan lebih lanjut, sebagaimana ketentuan
Pasal 183 KUHAP yang menyebutkan minimal 2 (dua) alat bukti perkara
pidana dapat dilakukan penyidikan;
am

ub
9 Bahwa berkaitan dengan hal tersebut di atas dan sebagai jawaban dalil
ep
Pemohon No. 5 dan 6, pada tanggal 27 Juni 2014 sekira pukul 09.00 WIB
k

Termohon memanggil Pemohon menggunakan Hand Phone dan sekira


ah

pukul 10.00 WIB Pemohon dilakukan pemeriksaan sebagai Tersangka


R

si
oleh Termohon, didalam pemeriksaan sebagaimana yang terurai secera

ne
ng

lengkap dalam Berita Acara Pemeriksaan, Pemohon telah mengakui


semua perbuatannya, baik uang Rp 15.000.000,- milik EKA HARJITO
belum dikembalikan dan 3 ban, 1 veleg serta sebuah Accu milik EKA

do
gu

HARJITO telah dijual dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan


pribadi Pemohon, untuk itu Pemohon tidak menolak bila dijadikan
In
A

tersangka dalam perkara tindak pidana penggelapan;


ah

Sehubungan dengan hal tersebut, tidak ada yang diragukan lagi dugaan tindak
lik

pidana penggelapan yang dilakukan oleh Pemohon sebagaimana dalil-dalil


Pemohon yang tidak jelas dan kabur (obscuur libel) serta tidak jelas/tidak urut
m

ub

nomor positanya (kacau), oleh karenanya dalil Pemohon harus ditolak;


ka

ep

10 Bahwa berdasarkan pada point 8 dan sebagai jawaban dalil Pemohon No.
2, 3, 4 dan 7 Termohon menerbitkan Surat Perintah Penangkapan No. Pol
ah

: SP.Kap/07/VI/2014 tanggal 27 Juni 2014 sekira pukul 13.30 WIB atas


R

es

nama AHMAD ABADI H Bin H.ABDUL ROHMAN (Pemohon) dan


M

Berita Acara Penangkapan, namun Pemohon tidak mau tanda tangan,


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori
18 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
begitu juga dibuatkan Berita Acara Penolakan tanda tangan yang

R
bersangkutan tetap tidak mau tanda tangan, sedangkan tembusannya Surat

si
Penangkapan diberikan kepada keluarganya (istrinya). Disini ada

ne
ng
beberapa hal yang perlu dijelaskan oleh Termohon terkait pengertian
tentang penangkapan, yaitu :

do
gu Pasal 1 angka 20 KUHAP “penangkapan adalah suatu tindakan berupa
pengekangan sementara waktu, kebebasan tersangka atau terdakwa apabila cukup

In
A
bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal
serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini”;
ah

lik
Pasal 17 KUHAP “perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang
diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan cukup”;
am

ub
Pasal 19 ayat (1) KUHAP “penangkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
KUHAP, dapat dilakukan untuk paling lama 1 hari”;
ep
k

Pasal 1 angka 31 KUHAP “satu hari adalah dua puluh empat jam dan satu bulan
ah

adalah waktu tiga puluh hari”.


R

si
11 Bahwa pada tanggal 28 Juni 2014 Pemohon dipertemukan dengan EKA

ne
ng

HARJITO (Pelapor/korban) dan H. SUNARYO ABUMA’IN, SHI., MM


bertindak sebagai mediator, untuk menyelesaikan perkara antara AHMAD
ABADI (Pemohon) dengan EKA HARJITO, hasil kesepakatan Pemohon

do
gu

membuat surat pernyataan yang isinya yaitu : Pemohon sanggup


mengembalikan uang milik AKA HARJITO sebesar Rp 15.000.000,-
In
A

dengan tempo 2 (dua) Minggu tepatnya tanggal 12 Juli 2014 dan apabila
tanggal jatuh tempo Pemohon tidak bisa membayar, perkara penggelapan
ah

lik

dilanjutkan sampai proses peradilan dan atas dasar pernyataan yang dibuat
oleh Pemohon, pada tanggal 28 Juni 2014 sekira jam 09.00 WIB
m

ub

Pemohon dilepas oleh Termohon. Dengan demikian bahwa penangkapan


yang dilakukan oleh Termohon terhadap Pemohon sudah benar menurut
ka

ep

hukum karena kurang dari 24 jam, dan sampai saat ini Termohon belum
pernah melakukan penahanan terhadap Pemohon;
ah

12 Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, bahwa Pemohon tidak ada itikad


es
M

baik untuk menyelesaikan perkaranya, karena hingga saat ini Pemohon


ng

belum mengembalikan uang sebesar Rp 15.000.000,- dan barang yang


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori
19 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berupa 3 ban, 1 veleg serta sebuah Accu milik EKA HARJITO. Selain

R
dari pada itu sewaktu ditangkap oleh Termohon, tidak mau tanda tangan

si
surat perintah penangkapan dan dibuatkan Berita Acara Penolakan tanda

ne
ng
tangan juga tidak mau tanda tangan, justru Pemohon menggunakan
kesempatan adanya surat kesepakatan tersebut untuk menghindar dari

do
gu pertanggung jawaban hukum atas perbuatan yang telah dilakukan;

13 Berkaitan dengan hal tersebut Pemohon dipertemukan dengan Sdr. EKA

In
A
HARJITO oleh kuasa hukumnya di kantor Termohon, untuk
menyelesaikan perkara tersebut dan Pemohon sanggup menyelesaikan
ah

lik
dengan membuat surat pernyataan, namun hingga tanggal jatuh tempo
Pemohon tidak dapat menyelesaikan, bahkan menghindarkan dari
am

ub
tanggungjawab hukum, hal ini sangat ironis dan tidak beralasan karena
Pemohon telah mengingkari surat pernyataannya yang dibuat sendiri.
bahkan Pemohon melalui kuasa hukumnya menuntut ganti kerugian
ep
k

sebesar Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) atas tindakan hukum


ah

(penangkapan) yang dilakukan oleh Termohon, untuk itu dalil-dalil


R

si
Pemohon harus ditolak;

ne
ng

14 Selain dari pada itu, bahwa petitum yang dimohon oleh Pemohon tidak

jelas atau tidak nyambung dengan dalil-dalil dalam posita Pemohon dan

do
gu

mengandung kekaburan (obscuur libel), karena secara jelas dan tegas serta
diakui sendiri oleh AHMAD ABADI (Pemohon) telah melakukan tindak
pidana penggelapan dalam perkara ini sebagaimana tersebut dalam BAP
In
A

Pemohon sebagai tersangkanya, dan Termohon belum pernah melakukan


penahanan terhadap Pemohon. Namun Pemohon melalui kuasa
ah

lik

hukumnya meminta kepada Hakim yang memeriksa dan memutus perkara


ini, segera mengeluarkan/membebaskan Pemohon dari penahanan yang
m

ub

dilakukan oleh Termohon (dalam petitum Pemohon No. 2 dan 3), untuk
ka

itu permohonan Pemohon harus ditolak untuk seluruhnya.


ep

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Termohon memohon kepada Ketua


ah

Pengadilan Negeri Bojonegoro, melalui Yang Mulia Hakim tunggal yang memeriksa
R

permohonan Pra Peradilan ini, untuk memutus dengan amar putusan sebagai
es
M

berikut :
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori
20 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1 Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya

si
permohonan Pemohon tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard).
2 Menyatakan tindakan penangkapan terhadap Pemohon yang dilakukan oleh

ne
ng
Termohon sah secara hukum.
3 Menetapkan Pemohon sebagai Tersangka dalam perkara tindak pidana

do
gu penggelapan, dan segera menyerahkan diri kepada Termohon sejak
permohonan Praperadilan ini diputus, untuk memudahkan proses

In
penyidikan.
A
4 Menghukum Pemohon untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara
ah

ini.

lik
Demikian jawaban Termohon, apabila Yang Mulia Hakim yang memeriksa
am

ub
perkara ini berpendapat lain, Termohon memohon putusan yang benar dan seadil-
adilnya (Et Aequo at Bono). ep
Menimbang bahwa, atas jawaban dari Kuasa Termohon tersebut diatas kuasa
k

Pemohon mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya tetap


ah

mempertahankan dalil-dalil permohonannya ;


R

si
Menimbang, bahwa atas repliek Pemohon tersebut Kuasa Termohon

ne
ng

mengajukan duplik yang pada pokoknya tetap sebagaimana dalil jawabannya ;

do
gu

Menimbang bahwa baik pemohon dan Kuasa Termohon telah pula


mengajukan kesimpulannya masing-masing tanggal 24 Juli 2014 yang selengkapnya
In
A

sebagaimana termuat dalam berita acara sidang dan sama-sama mohon putusan
pengadilan ;
ah

lik

Menimbang bahwa untuk membuktikan dan menguatkan dalil-dalil


permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti surat berupa :
m

ub

1 Foto copy surat perintah penangkapan (bukti P-1) ;


ka

ep

Menimbang ,bahwa selain mengajukan bukti surat tersebut di atas Kuasa


Pemohon juga mengajukan 2 (dua) orang saksi yaitu :
ah

es
M

ng

1 Saksi YUNIASIH ; tidak disumpah menerangkan sebagai berikut :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori
21 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa saksi datang ke Kantor polisi Gayam bersama saksi ELI

si
SULISTYOWATI untuk mengantar makanan, namun saksi tidak ikut masuk
hanya diluar ;

ne
ng
• Bahwa meskipun saksi ada diluar, akan tetapi masih bisa melihat ruang sel
tahanan dalam keadaan terkunci yang di ruji besi dan dihuni oleh pak Jalil

do
gu •
yang juga saksi kenal ;
Bahwa pada waktu saksi datang sekitar jam 19.00 wib di Kantor Polisi, ada
petugas jaga satu orang yang bernama pak Tajib kemudian saksi bertemu

In
A
dengan suami (Ahmad Abadi) ;
• Bahwa saksi datang ke tahanan Kantor Polisi dua kali, dimana tanggal 27 Juni
ah

lik
2014 saat itu saksi bertemu dengan pak Deni akan tetapi tidak berpakaian
dinas ;
am

ub
• Bahwa saksi menerima surat penahanan pada waktu akan pulang,dari Polsek
Gayam ;
ep
• Bahwa saksi menerima surat dari pihak Polisi satu lembar surat, namun apa
k

isinya saya tidak terlalu memperhatikan ;


ah

R
• Bahwa saksi mengetahui kalau suami saksi ditahan karena dihubungi oleh

si
suami saksi pada jam 12.00 Wib. ;

ne
ng

• Bahwa benar, sewaktu suami saksi Ahmad Abadi akan pulang dari tahanan,
saksi menanda tangani surat dalam hal perjanjian antara H. Ahmad Abadi

do
dengan bapak Timan (Eko Harjito) ;
gu

• Bahwa terhadap bukti yang diajukan T-14 berupa (ekspedisi pengiriman


surat) adalah benar saksi yang menerima dan menandatanganinya ;
In
A

• Bahwa benar, sami saksi sekarang sudah keluar namun tetap dikenai wajib
lapor ;
ah

lik

Atas keterangan saksi tersebut Para Pihak akan menanggapinya pada


kesimpulannya masing-masing ;
m

ub

2. Saksi ELI SULISTYOWATI, telah disumpah pada pokoknya sebagai berikut :


ka

ep

• Bahwa saksi pernah datang ke Kantor Polisi Polsek Gayam untuk menjenguk
ah

bapak Ahmad Abadi ;


es

• Bahwa saat datang ke Kantor Polisi pada malam hari, saksi bersama ibu
M

ng

Ahmad Abadi ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori
22 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa tujuan saksi datang ke Kantor Polisi Polsek Gayam untuk menjenguk

si
bapak Ahmad Abadi yang ditahan ;
• Bahwa Pada waktu saksi datang di Kepolisian, telah ditanya oleh seseorang

ne
ng
yang tidak berpakaian dinas, yang menanyakan cari siapa “ lantas saksi
menjawab mau ketemu bapak Ahmad Abadi ;

do
gu • Bahwa selanjutnya saat itu ada beberapa bapak-bapak yang memanggil Pak
Ahmad abadi, namun saksi tidak tahu namanya ;
• Bahwa benar, saksi bertemu dengan bapak Ahmad Abadi di sel tahanan yang

In
A
pintunya terbuat dari jeruji besi dan tidak lama kemudian saksi pulang ;
• Bahwa saksi tidak tahu ada masalah apa sehingga Ahmad Abadi dilakukan
ah

lik
penangkapan ;
Atas keterangan saksi tersebut Para Pihak akan menanggapinya pada
am

ub
kesimpulannya masing-masing ;
ep
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya,
k

pihak Termohon telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut ;


ah

1 Foto copy surat pengaduan masyarakat ; ( bukti T-1) ;


R

si
2 Foto copy bukti kuitansi ; ( bukti T-2) ;

ne
ng

3 Foto copy surat pernyataan Sdr.Ahmad Abadi; (bukti T-3)


4 Foto copy sprint lidik No.Pol:SP.Lidik/07/2014/Reskrim ; (bukti T-4)
5 Foto copy surat panggilan a.n. Ahmad Abadi ; (bukti T-5)

do
gu

6 Foto copy Laporan Polisi No.pol; LPO5/VI/2014/JATIM/RES, (bukti T-6)


7 Foto copy BAP Eka Harjito; (bukti T-7)
In
A

8 Foto copy BAP Saudi ; (bukti T-8).


9 Foto copy BAP Mudakri ; (bukti T-9)
ah

lik

10 Foto copy BAP tersangka Ahmad Abadi.H. (bukti T-10)


11 Foto copy Sprint penangkapan Nomor :SP.Kap/7/VI/Polsek ; (bukti T-11) ;
m

12 Foto copy BA penangkapan a.n. Ahmad Abadi.H. (bukti T-12)


ub

13 Foto copy BA penolakan a.n. Ahmad Abadi.H. (bukti T-13)


ka

14 Foto copy ekspedisi pengiriman surat ; (bukti T-14).


ep

15 Foto copy surat pernyataan a.n. Eko Harjito ; (bukti-T-15);


ah

Menimbang, bahwa selain mengajukan bukti-bukti surat tersebut di atas,untuk


R

es

mendukung dan meneguhkan dalil-dalil bantahannya Termohon juga menghadirkan 3


M

ng

(tiga) orang saksi yaitu :


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori
23 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
1. Saksi Eka Harjito ; telah disumpah pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan H. Ahmad Abadi pada tahun 2013 saat itu di

ne
ng
proyek dimana ia bilang kalau ada kendala keuangan proyek ;
- Bahwa selanjutnya saksi memberikan pinjaman kepada H. Ahmad Abadi

do
gu sebesar Rp.15.000.000,- kemudian ia datang kerumah memberikan jaminan
sebuah Colt L300 Mitsubishi, dengan menggunakan mobil Derek, setelah

In
A
menerima uang ia pulang sambil berkata kalau kendaraan tersebut adalah
kredit ;
ah

- Bahwa kendaraan tersebut memang bannya tidak bisa digunakan lagi,

lik
sehingga saksi memperbaikinya dengan membelikan ban dan membelikan
onderdil lainnya ;
am

ub
- Bahwa setelah kendaraan ada ditangan saksi, lalu saksi perbaiki dan
memakainya, kemudian pada tanggal 3 Agustus 2013 H. Ahmad Abadi
ep
k

datang kerumah saksi bersama Saudi (Petugas Leasing) lalu menarik


kendaraan tersebut ;
ah

R
- Bahwa pada waktu leasing akan menarik kendaraan, saksi mengatakan tidak

si
keberatan asalkan onderdil dikembalikan, kemudian oleh pihak leasing

ne
ng

menyepakati bahwa kendaraan dibawa ke Semarang dulu baru onderdil


dikembalikan kepada saksi ;

do
- Bahwa sebagai pertanggungjawaban H. Ahmad Abadi setelah kendaraan
gu

ditarik leasing, H. Ahmad Abadi bilang bahwa uang saksi akan


dikembalikan ;
In
A

- Bahwa sampai sekarang onderdil oleh leasing sudah diberikan, akan tetapi
dititipkan kepada H. Ahmad Abadi namun tidak diberikan kepada saksi
ah

lik

melainkan sudah dijual tanpa seijin saksi dan uangnya telah dipakai oleh H.
Ahmad Abadi sendiri ;
m

ub

- Bahwa saksi sudah menanyakan hal tersebut kepada H. Ahmad Abadi namun
tidak ada tanggapan sehingga saksi melaporkan ke Polsek Gayam tentang
ka

adanya penipuan pada tanggal 6 Mei 2014 ;


ep

- Bahwa pada tanggal 27 Juni 2014 dilakukan penangkapan dan pada tanggal
ah

28 juni 2014 saksi diundang ke Polsek Gayam untuk melakukan mediasi yang
R

dipelopori oleh H.Sunaryo Abumain,SHI,MM;


es
M

- Bahwa dari hasil mediasi tersebut telah disepakati bahwa H. Ahmad Abadi
ng

bersedia mengembalikan uang ;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori
24 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Atas keterangan saksi tersebut Para Pihak akan menanggapinya pada

R
kesimpulannya masing-masing ;

si
ne
ng
2. Saksi Aiptu Mulyatno ;
- Bahwa pada awalnya saksi eka datang ke Kantor melaporkan adanya

do
gu penggelapan ;
- Bahwa setelah adanya laporan kemudian dibuatkan bukti laporan dan
selanjutnya saksi menerbitkan surat panggilan kepada saksi Eka dan pada

In
A
tanggal 13 Juni 2014 saksi dengan ditemani saksi Eka datang ke Demak untuk
melakukan pemeriksaan terhadap H. Ahmad Abadi seputar peristiwa
ah

lik
tersebut ;
- Bahwa selanjutnya ada tanggal 27 Juni 2014 H. Ahmad Abadi datang ke
am

ub
Polsek Gayam kemudian dilakukan pemeriksaan mulai jam 10.00 wib sampai
dengan jam 12.00 Wib. dan dari hasil pemeriksaan H. Ahmad Abadi telah
mengakui perbuatannya ;
ep
k

- Bahwa dari hasil pemeriksaan H. Ahmad Abadi tersebut telah cukup bukti
ah

sehingga dikeluarkan surat penangkapan dan berita acara penangkapan pada


R

si
jam 13.30 wib akan tetapi H. Ahmad Abadi menolak untuk tanda tangan;
- Bahwa selanjutnya pada hari itu juga istri H. Ahmad Abadi datang ke Polsek

ne
ng

Gayam dan menyerahkannya kepada istrinya kemudian pada esok harinya


tanggal 28 Juni 2014 saksi H. Sunaryo Abu Main lalu dilakukan pertemuan

do
gu

antara Saksi Eka, H. Sunaryo Abu Main dan H. Ahmad Abadi ;


- Bahwa dari hasil pertemuan tersebut telah disepakati bahwa H. Ahmad Abadi
In
siap mengembalikan uang, dan kemudian saksi H. Sunaryo Abu Main siap
A

menjadi penjamin terhadap H. Ahmad Abadi sehingga saksi minta petunjuk


Kapolsek atas kepulangan H. Ahmad Abadi tersebut ;
ah

lik

- Bahwa H. Ahmad Abadi tidak pernah dilakukan penahanan ;


- Bahwa berdasarkan SOP dilakukan penangkapan lebih dahulu baru dilakukan
m

ub

pemeriksaan ;
- Bahwa terhadap surat perintah penyidikan sudah dikeluarkan ;
ka

ep

Atas keterangan saksi tersebut Para Pihak akan menanggapinya pada


kesimpulannya masing-masing ;
ah

es

3. Saksi H.Sunaryo Abumain,SHI,MM ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori
25 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Bahwa pada tanggal 28 Juni 2014 saksi datang ke Polsek Gayam bersama istri

si
H. Ahmad Abadi dan saksi Ronny ;
• Bahwa kedatangan saksi ke Polsek Gayam tersebut dalam rangka pertemuan

ne
ng
antara H. Ahmad Abadi dengan Eka Harjito ;
• Bahwa dalam pertemuan tersebut telah dihasilkan beberapa kesepakatan;

do
gu • Bahwa pihak H. Ahmad Abadi sanggup mengembalikan uang dan
waktu pengembalian tanggal 12 Juli 2014 ;
batas

In
Bahwa apabila tidak dipenuhi kesepakatan tersebut, maka pihak ke II
A
melanjutkan perkara ini, ;

ah

Bahwa selanjutnya sekitar jam 12 (dua belas) lebih H. Ahmad Abadi bersama

lik
saksi meninggalkan Polsek Gayam ;
Atas keterangan saksi tersebut Para Pihak akan menanggapinya pada
am

ub
kesimpulannya masing-masing ; ep
k

Menimbang, bahwa kedua belah pihak menyatakan tidak akan mengajukan


ah

sesuatu hal lagi dan selanjutnya mohon putusan pengadilan ;


R

si
Menimbang bahwa setelah memperhatikan bukti-bukti surat dari Pemohon
dan Termohon dikaitkan dengan ketentuan tentang bea materai, dimana telah

ne
ng

dibubuhi materai secukupnya, sehingga dapat dijadikan alat bukti dalam perkara
permohonan Pra Peradilan ini dan sah diterima sebagai alat bukti ;

do
gu

Menimbang bahwa segala kejadian dalam persidangan perkara ini adalah


merupakan satu kesatuan dan turut pula dipertimbangkan dalam putusan ini ;
In
A

TENTANG HUKUMNYA
ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan praperadilan Pemohon


adalah sebagaimana telah diuraikan di atas ;
m

ub
ka

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan alasan-alasan dalam


ep

permohonan praperadilan yang diajukan Pemohon Pengadilan Negeri perlu


ah

menjelaskan bahwa praperadilan merupakan satu kesatuan yang melekat pada


R

Pengadilan Negeri, dengan bertujuan melakukan “pengawasan secara horizontal” atas


es

tindakan-tindakan yang dikenakan selama berada dalam pemeriksaan penyidikan dan


M

ng

penuntutan ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori
26 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang, bahwa menurut pasal 1 angka 10 KUHAP disebutkan bahwa

si
praperadilan adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus

ne
ng
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini tentang :
a Sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas

do
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa
gu tersangka;
b Sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian

In
A
penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;
c permintaan ganti kerugian, atau rehabilitasi oleh tersangka atau
ah

lik
keluargannya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak
diajukan ke Pengadilan;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, maka Pengadilan
Negeri dalam memeriksa dan memutus permohonan praperadilan, hanya sebatas pada
ep
k

kewenangan yang diatur dan ditentukan di dalam undang-undang tersebut;


ah

R
Menimbang, bahwa Pemohon setelah menguraikan segala kejadian yang telah

si
dialaminya sebagaimana telah diuraikannya dalam permohonan praperadilan yang

ne
ng

telah dimuat secara lengkap dibagian awal putusan ini, pada pokoknya berkesimpulan
tindakan penangkapan terhadap diri Pemohon yang dilakukan oleh Termohon agar

do
dinyatakan tidak sah, dan batal demi hukum dengan alasan Pemohon karena tindakan
gu

penangkapan oleh Termohon tanpa ada memperlihatkan surat tugas dan dan tidak
memberikan surat perintah penangkapan dan / serta tembusan surat perintah
In
A

penangkapan tersebut tidak diberikan kepada keluarga Pemohon, sebagaimana yang


diuraikan Pemohon dalam permohonannya yang telah diuraikan di awal putusan ini ;
ah

lik

Menimbang, bahwa dengan dalil-dalilnya Pemohon menyatakan bahwa pada


m

ub

hari Jum’at tanggal 27 Juni 2014 sekitar Jam 15.00 WIB, bertempat di Kepolisian
Sektor Gayam, telah dilakukan penangkapan terhadap Pemohon oleh Termohon,
ka

yaitu Pemohon dipanggil melalui telepon (HP) pada kira-kira tanggal 27 Juni 2014,
ep

Jam 07.30 WIB agar datang memenuhi panggilan di Polsek Gayam untuk di BAP;
ah

Bahwa Pemohon kemudian tiba di Polsek Gayam pada Jam 10.00 WIB kemudian di
R

BAP ; Selanjutnya pada Jam 12.00 WIB, Pemohon langsung di masukkan ke dalam
es
M

Tahanan Polsek Gayam tanpa adanya Surat Perintah Penahanan; Bahwa pada tanggal
ng

yang sama 27 Juni 2014 kira-kira Jam 15.00 Wib, keluarga Pemohon baru diberikan
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori
27 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
surat perintah penangkapan oleh Termohon; Bahwa sampai dengan saat permohonan

R
praperadilan ini diajukan pada Pengadilan Negeri Bojonegoro, belum pernah ada

si
surat perintah penahanan yang dikeluarkan oleh Termohon ; Sehingga Pemohon

ne
ng
mendalilkan bahwa Termohon telah melakukan penangkapan dan penahanan dengan
cara semena-mena dan oleh karenanya Pemohon merasa sangat dirugikan dan minta

do
sejumlah ganti kerugian ;
gu
Menimbang, bahwa kalaulah demikian duduk permasalahan yang

In
A
dikemukakan, maka kini akan dipertimbangkan secara khusus apakah tindakan
Termohon yang menurut dalil Pemohon telah melakukan penangkapan dan
ah

lik
penahanan terhadap diri Pemohon tidak sah menurut hukum, dan apakah permohonan
praperadilan Pemohon beralasan dan dapat diterima menurut hukum, dengan
am

ub
mempertimbangkan secara khusus ;

Menimbang, bahwa sebelum dipertimbangkan kedua pokok permasalahan


ep
k

diatas, untuk menuntaskan masalah ini dipandang perlu dipertimbangkan dahulu


ah

secara khusus bagaimanakah penegakan hukum praperadilan secara represif harus


R

si
diberlakukan dalam praktik penegakan hukum menurut sistem peradilan pidana di
Indonesia, khususnya dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo saat ini;

ne
ng

Menimbang, bahwa pertimbangan hukum tersebut dipandang perlu, agar

do
gu

setiap orang yang dengan setia mengikuti jalannya pemeriksaan perkara ini dapat
memahami bagaimanakah penegakan hukum secara represif telah dilakukan dengan
In
sungguh-sungguh oleh Pengadilan Negeri Bojonegoro, untuk mendapatkan keadilan
A

yang sejati menurut sistem hukum yang dianut (According to legal Justice);
ah

lik

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan lembaga praperadilan adalah untuk


menegakkan hukum, keadilan dan kebenaran melalui pengawasan horizontal
m

ub

(penjelasan pasal 80 KUHAP), sehingga pendekatan paling tepat untuk menuntaskan


masalah ini adalah dengan cara mengintroduksi dan mengkostatir ketentuan
ka

ep

perundang-undangan, agar dapat dipahami dan dikaji apakah keseluruhan tindakan


hukum Termohon melakukan penangkapan dan penahanan terhadap diri Pemohon
ah

telah berjalan sesuai hukum, kebenaran dan keadilan, oleh karena itu pendekatan
R

es

yang dilakukan untuk menuntaskan masalah ini haruslah jauh dari sikap pendekatan
M

yang bersikap “formalistic legal thinking” secara sempit dan ekstrem;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori
28 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Menimbang, bahwa sistem pendekatan tersebut sengaja dikemukakan

si
berdasarkan pemikiran bahwa dibalik kepentingan individu (tersangka) selalu

ne
ng
berbenturan atau berhadapan dengan kepentingan umum, sehingga penerapan pasal
77 s/d pasal 83 KUHAP yang mengatur masalah praperadilan harus selalu diuji

do
kebenarannya dengan the theory of the priority right (teori hal yang diprioritaskan),
gu yaitu manakah yang lebih tepat dan adil mendahulukan hak-hak dan kepentingan
tersangka ataukah terlebih dahulu memperhatikan kepentingan umum, disamping itu

In
A
penerapan hukum acara yang terlampau teknis bisa mengingkari (justice denied on
atechnicality) ataupun penuntutan sesuai hukum acara (due process) tanpa
ah

lik
kebijaksanaan (descrition) sering mendatangkan akibat yang tidak adil ;
am

ub
Menimbang, walaupun demikian tertib dan penegakan Hukum Acara Pidana
(hukum formil) guna menegakkan ketentuan hukum pidana (hukum materil) patut
dijaga, karena penegakan hukum formil berdasarkan sisten pendekatan Strict law atau
ep
k

formalistic legal thinking, adalah sesuai dengan Deklarasi hak asasi manusia dan
ah

Miranda Rule atau Miranda Principle hal tersebut merupakan nilai yang inherent pada
R

si
diri manusia akibatnya apabila mengabaikan hal itu dipandang juga sebagai telah
bertentangan dengan hak asasi manusia dan hukum, sehingga kewajiban untuk

ne
ng

memenuhi ketentuan hukum acara pidana dalam setiap tingkat pemeriksaan bersifat
imperative, artinya pelanggaran terhadap hal tersebut mengakibatkan hasil

do
gu

pemeriksaan tidak sah (illegal) atau batal demi hukum; In


Menimbang, bahwa oleh karena itu terdapat Pemohon praperadilan yang
A

berkesimpulan bahwa tindakan Termohon telah melanggar hukum dan tidak sah,
apabila hanya ditinjau dari segi kewenangan dan prosedur hukum belaka, tentunya
ah

lik

Pemohon akan tetap mempertahankan dalil-dalil pendapatnya sendiri, oleh karena


itulah dalam perkara aquo yang patut dan perlu dipertimbangkan adalah apakah
m

ub

tindakan Termohon yang melakukan penangkapan dan penahanan atas diri Pemohon
telah sah dan patut serta dapat dibenarkan menurut hukum, dengan kata lain apakah
ka

ep

tindakan Termohon atas diri Pemohon sudah tepat dalam menegakkan hukum,
keadilan dan kebenaran;
ah

es

Menimbang, bahwa berdasarkan adanya bukti permulaan yang cukup


M

berdasarkan ketentuan pasal 1 ayat 20 KUHAP yaitu khususnya tentang ketentuan


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori
29 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pasal tersebut yang menyatakan salah satu yang dimaksud dalam pengertian

R
penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu

si
kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat bukti guna kepentingan

ne
ng
penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang
diatur dalam undang-undang, dan oleh karenanya jika hal tersebut terpenuhi atas diri

do
Pemohon maka menurut pendapat Pengadilan Negeri tindakan Termohon melakukan
gu penangkapan dan penahanan atas diri Pemohon adalah benar dan beralasan hukum;

In
A
Menimbang, bahwa selanjutnya Pihak Termohon dalam pemeriksaan perkara
yang sebagaimana dalam praperadilan ini telah menguatkan dalil-dalil tangkisan
ah

lik
untuk mematahkan dalil-dalil permohonan praperadilan dengan mengajukan bukti-
bukti surat dan saksi-saksi ;
am

ub
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut pendapat Pengadilan Negeri
bahwa Pemohon telah diberikan penjelasan secara lengkap oleh penyidik yang
ep
k

melakukan penyidikan terhadap pemohon tentang alasan penangkapan yang


ah

dilakukan Termohon terhadap diri Pemohon (bukti P-1, T-11), dan untuk melindungi
R

si
hak-hak dan kepentingan bagi Pemohon, pihak Termohon berdasarkan ketentuan
pasal 56 KUHAP telah pula menanyakan tentang haknya didampingi Penasehat

ne
ng

Hukum untuk mendampingi Pemohon selama dilakukan Proses pemeriksaan


ditingkat Penyidikan (bukti T-10) dan dengan demikian perbuatan pihak Termohon

do
gu

dianggap telah benar dan sah menurut ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku; In
Menimbang, bahwa sebagaimana keterangan saksi-saksi dalam perkara ini
A

yaitu saksi Yuniasih dan saksi Eli Sulistiyowati yang menyatakan bahwa pada hari
Sabtu tanggal 28 Juni 2014 telah membezuk pemohon yang berada di dalam sel
ah

lik

tahanan polsek Gayam ;


m

ub

Menimbang, bahwa atas fakta tersebut Termohon membenarkan telah


menangkap terdakwa berdasarkan : Bahwa berawal pada tanggal 6 Mei 2014
ka

ep

Termohon menerima pengaduan masyarakat dari Sdr. EKA HARJITO tentang


terjadinya tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Pemohon (bukti T-1); Bahwa
ah

berdasarkan adanya pengaduan tersebut Termohon melakukan penyelidikan dengan


es

dilengkapi surat Penyelidikan Nomor : Sp-Lidik/07/V/2014 (bukti T-4) ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori
30 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa kemudian Termohon melanjutkan dengan melakukan

R
pemanggilan terhadap Pemohon sesuai dengan surat Panggilan Nomor : S.Pgl/05/

si
V/2014/Polsek tanggal 28 Mei 2014 (bukti T-5), terkait dengan tindak pidana

ne
ng
penipuan yang dilakukan oleh Pemohon ; Bahwa pada tanggal 30 Mei 2014
Pemohon datang ke Polsek Gayam dan oleh Termohon, Pemohon diminta untuk

do
gu menjelaskan perkara yang terkait dengan surat pengaduan Eka Harjito, bahwa
Pemohon diduga melakukan penipuan uang sebesar Rp 15.000.000,-. Dalam hal
tersebut Pemohon mengakui telah pinjam Rp 15.000.000,- kepada Eka Harjito

In
A
dengan jaminan mobil Pick Up (masih kredit), kemudian pada tanggal 3 Agustus
2013 mobil telah diambil oleh Sdr. Saudi petugas Leasing ACC Semarang dan
ah

lik
diantar sendiri oleh Pemohon, selanjutnya mobil tersebut dibawa ke kantor ACC di
Semarang, sesampainya di Semarang, 3 ban, 1 veleg dan sebuah accu yang telah
am

ub
diganti baru oleh Eka Harjito, dikembalikan oleh Saudi kepada pemiliknya melalui
Pemohon dan oleh Pemohon barang tersebut tidak dikembalikan kepada pemiliknya,
ep
namun dijual seharga Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) dan uang tersebut
k

dipergunakan untuk kepentingan pribadi Pemohon (sesuai keterangan saksi Eka


ah

Harjito) ;
R

si
ne
ng

Menimbang, bahwa atas dasar fakta-fakta tersebut, selanjutnya Termohon


pada hari Selasa tanggal 20 Mei 2014 berupaya koordinasi dengan Kejaksaan
Bojonegoro, untuk menyampaikan tentang permasalahan tersebut memenuhi unsur

do
gu

pidana atau tidak, dan hasil koordinasi dengan Kasi Pidum Kejari Bojonegoro
menerangkan bahwa perkara tersebut memenuhi unsur tindak pidana penggelapan,
In
A

karena barang yang berupa 3 ban, 1 veleg dan sebuah accu milik EKA HARJITO
tidak dikembalikan, namun dijual oleh Pemohon dan uangnya dipergunakan untuk
ah

lik

kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan pemiliknya;


m

ub

Menimbang, bahwa selanjutnya pada tanggal 7 Juni 2014 Termohon telah


menerima laporan polisi dari Sdr. EKA HARJITO yang melaporkan terjadinya tindak
ka

pidana penggelapan sebagaimana tersebut dalam pasal 372 KUHP yang dilakukan
ep

oleh Pemohon) sesuai dengan Laporan Polisi No. Pol. : LP /05 /VI/2014/
ah

RESBOJONEGORO/SEK GAYAM tanggal 7 Juni 2014 (bukti T-6) ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori
31 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon menindaklanjuti laporan saksi

R
korban dengan memeriksa pelapor pada tanggal 9 Juni 2014 pukul 10.00 WIB

si
(buktiT-7), saksi Saudi ( bukti T-8 ) dan saksi Mudakri (bukti T-9) ;

ne
ng
Menimbang, oleh karena Termohon sudah yakin dan berdasarkan bukti

do
permulaan yang cukup sebagaimana pasal 17 KUHAP dan minimal 2 (dua) alat bukti
gu adanya laporan polisi, barang bukti, keterangan korban/pelapor, dan keterangan
saksi-saksi, sehingga patut menduga bahwa telah terjadi tindak pidana penggelapan

In
A
yang dilakukan oleh Pemohon, maka perkara tersebut dapat dilakukan penyidikan
lebih lanjut, sehingga Termohon pada tanggal 27 Juni 2014 sekira pukul 09.00 Wib,
ah

lik
telah memanggil Pemohon menggunakan Hand phone dan sekira pukul 10.00 Wib,
Pemohon dilakukan pemeriksaan sebagai Tersangka oleh Termohon (sebagaimana
am

ub
keterangan saksi T-10), dan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan tersebut
Pemohon telah mengakui semua perbuatannya, baik uang Rp 15.000.000,- milik Eka
ep
Harjito belum dikembalikan dan 3 ban, 1 veleg serta sebuah Accu milik Eka Harjito
k

telah dijual dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan pribadi Pemohon ;


ah

si
Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon sesuai dengan kewenangannya
sebagaimana diatur dalam pasal 19 ayat (1) telah melakukan penangkapan terhadap

ne
ng

Pemohon ( bukti P-1, T-11) dan Pemohon merasa keberatan untuk menandatangani
surat perintah penangkapan, sehingga Termohon membuatkan berita acara penolakan

do
gu

(bukti T-13) ;
In
A

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 18 ayat (1) KUHAP


Termohon juga telah memberikan tembusan surat penangkapan pemohon melalui
ah

lik

isteri pemohon (bukti T-14) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan hukum diatas, maka


m

ub

dengan demikian Surat Perintah Penangkapan No.SP.Kap/7/VI/2014/Polsek


ka

tertanggal 27 Juni 2014, haruslah dinyatakan sah dan dapat dibenarkan


ep

menurut hukum, dan sebaliknya Pemohon dipandang telah gagal untuk membuktikan
ah

kebenaran dalil-dalil permohonan praperadilannya ;


R

es

Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon yang menyatakan


M

ng

telah ditahan oleh Termohon, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori
32 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
surat dipersidangan bahwa Termohon tidak melakukan dan/ mengeluarkan surat

R
penahanan untuk Pemohon, sedangkan keberadaan Pemohon di dalam sel tahanan

si
Polsek sebagaimana keterangan Yuniasih dan saksi Eli Sulistiyowati, menurut

ne
ng
Pengadilan Negeri adalah tidak bertentangan dengan maksud dari pasal 1 ayat 20
KUHAP ;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena pertimbangan tersebut maka Surat Perintah
Penangkapan No.SP.Kap/7/VI/2014/Polsek tertanggal 27 Juni 2014 yang dikeluarkan

In
A
oleh Termohon yang merupakan hal pokok dalam perkara a quo telah dinyatakan sah
dan dapat dibenarkan menurut hukum sehingga Petitum Pemohon Praperadilan dalam
ah

lik
petitum pada poin 2 s/d poin 6, sudah selayaknyalah dinyatakan juga ditolak ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbang-pertimbangan tersebut, maka
surat-surat bukti lainnya dari Termohon yang tidak dipertimbangkan menurut
Pengadilan Negeri hanyalah merupakan bukti ad informandum dalam perkara ini;
ep
k

Menimbang, bahwa lebih jauh lagi sebagai suatu penyadaran hukum bagi
ah

setiap orang ataupun siapa saja, bahwa perlu diketahui Negara Kesatuan Republik
R

si
Indonesia adalah Negara Hukum yang menjunjung tinggi hukum, sehingga untuk
menegakkan hukum ataupun haknya maka haruslah sesuai dengan ketentuan hukum

ne
ng

yang berlaku bukan harus menghalalkan segala cara yang mengakibatkan terjadinya
pelanggaran terhadap hukum tersebut ;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pemohon ditolak, maka


In
Pemohon dibebani untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;
A

Mengingat, Pasal 77 jo pasal 82 KUHAP dan pasal-pasal lain dalam UU No.


ah

lik

08 tahun 1981 tentang KUHAP, serta ketentuan perundang-undangan lain yang


berkaitan dengan perkara ini;
m

ub
ka

MENGADILI
ep

- Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;


ah

- Menyatakan sah Penangkapan yang dilakukan oleh Termohon terhadap Pemohon;


R

- Membebani Pemohon untuk membayar biaya perkara ini Rp. 5.000,- (lima ribu
es

rupiah) ;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori
33 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian diputuskan pada hari Jumat, tanggal 25 Juli 2014 oleh kami

si
SUNOTO,SH.MH. Hakim Pengadilan Negeri Bojonegoro yang ditunjuk sebagai
Hakim Praperadilan, putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk

ne
ng
umum pada hari itu juga oleh hakim tersebut dengan dibantu oleh KUSAERI,SH.
Panitera Pengganti Pengadilan Negeri, dengan dihadiri oleh Kuasa Pemohon tanpa

do
gu hadirnya Kuasa Termohon.

Panitera Pengganti, Hakim Tersebut,

In
A

Ttd. Ttd.
ah

lik
KUSAERI,SH. S U N O T O,SH.MH.
am

ub
ep
k

Untuk salinan yang sama bunyinya :


ah

Oleh
R
Panitera Pengadilan Negeri Bojonegoro,

si
ne
ng

EKO YULIS SUPRIYANTO, SH.

do
NIP. 19580711 198103 1002
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Anda mungkin juga menyukai