Disusun oleh:
Widita Putri
1765050370
JAKARTA
Infeksi Saluran Kemih
I. Definisi
Tumbuh dan berkembang biaknya bakteri atau mikroba di saluran kemih
dalam jumlah bermakna. Perlu dicurigai pada anak dengan gejala demam
karena ISK merupakan penyakit infeksi yang sering ditemukan pada anak
selain infeksi saluran napas dan saluran cerna.
IV. Diagnosis
Urinalisis sebagai pemeriksaan awal/dini yang akan mengindikasikan
diagnosis ISK dan dimulainya terapi inisiasi secara empiris. Dengan
gambaran proteinuria, leukosit esterase positif, nitrit positif, dan
silinder leukosit, leukosituria (jika ditemukan leukosit >5sel/LPB urin,
biasanya terdapat pada ISK bermakna, namun tidak semua ISK
terdapat leukosituria)
Biakan urin (sebagai diagnostik pasti), dapat negative jika pasien
sudah mendapat terapi antibiotik atau penggunaan cairan antiseptik.
Positif jika ditemukan hasil jumlah bakteri tunggal ≥10. 5 cfu/mL urin.
Jika antara 10.4 – 10.5 cfu/mL urin berarti meragukan, jika <10.4
cfu/mL urin berarti ada kontaminasi.
Pemeriksaan darah (dapat membedakan ISK atas atau bawah), pada
pielonefritis akut (ISK atas) terdapat leukositosis, peningkatan
neutrophil dan LED dan CRP positif.
V. Tatalaksana
Terdiri atas eradikasi infeksi akut, deteksi dan tatalaksana kelainan anatomi
dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih, serta mencegah infeksi
berulang. Tujuan pemberian antibiotik adalah mengatasi infeksi akut,
mencegah urosepsis dan mencegah atau mengurangi kerusakan ginjal. Terapi
didasarkan pada lokasi infeksi sehingga penting untuk membedakan antara
ISK atas dan ISK bawah.
- Terapi empiric inisial adalah sulfametoksazol-trimetoprim, sefalosporin
generasi kedua dan ketiga, serta amoksisilin-klavulanat. Pada bayi
diberikan selama 10-14 hari dan ISK simpleks diobati selama 7-10 hari.
- Sebagai profilaksis dapat diberikan probiotik (Lactobacillus rhamnosus
dan L. reuteri).
REFERENSI
1. Pardede S. Infeksi pada Ginjal dan Saluran Kemih Anak: Manifestasi Klinis dan
Tatalaksana. Dalam: Sari Pediatri; 19 (6); h. 362-73; 2018.