Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumera, M. Perbuatan Kekerasan/Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan. Lex et


Societatis. 2013: 1(2): 39-44.
2. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Diunduh dari
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/kuhpidana.htm#b2_14. 7 Juli 2015.
3. Pustaka Makalah Ilmu Budaya Dasar. Pelecehan Seksual. Diunduh dari http://pustaka-
makalah.blogspot.com/2011/03/pelecehan-seksual.html. 29 Agustus 2015.
4. UCAN Indonesia. Diunduh dari http://indonesia.ucanews.com/2015/03/06/tahun-2014-
diwarnai-darurat-kekerasan-seksual-catahu-komnas-perempuan/. 6 Juli 2015.
5. Abdussalam, HR. Forensik. Restu Agung. Jakarta. Edisi 3. 2006: 139-49.
6. Kalangit A, Mallo J, Tomuka D. Peran Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Pembuktian
Tindak Pidana Pemerkosaan Sebagai Kejahatan Kekerasan Seksual. Fakultas Kedokteran
Universitas Samratulangi Manado. Manado. 2012: 2-3.
7. Kristiani, NMD. Kejahatan Kekerasan Seksual (Perkosaan) Ditinjau Dari Perspektif
Kriminologi. Jurnal Magister Hukum Udayana. 2014: 7(3): 375-6.
8. Syamsudin, R. Peranan Visum Et Repertum Dalam Pembuktian Perkara. Al-Risalah.
2011: 11(1): 188-200.
9. Romantika, P. Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak Oleh Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Di Kabupaten Wonogiri. Ilmu
Hukum Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. 2014: 14-5.
10. Potter & Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktek. EGC.
Jakarta. 2005: 4(2). 531.
11. Sylviana. Hukuman Bagi Pelecehan Seksual. Diunduh dari http://reformata.com/0519-
hukuman-bagi-pelecehan-seksual.html. 2 September 2015.
12. Ranoemihardja, RA. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Tarsito. Bandung. 1983: 2: 10.
13. Wahyudi. Ilmu Kedokteran Kehakiman Dalam Perspektif Peradilan Dan Aspek Hukum
Praktik Kedokteran. Djambaran. Jakarta. 2000: 26-7.
14. Idries, AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. PT. Bina Rupa Aksara. Edisi Pertama.
Jakarta. 1989: 216-21.

24
25

15. Komnas Perempuan. 15 Bentuk Kekerasan Seksual, Sebuah Pengenalan. Diunduh dari
http://www.komnasperempuan.or.id/wp-content/uploads/2014/12/15-Bentuk-Kekerasan-
Seksual1.pdf. 1 Februari 2016.
16. Idries, AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. PT. Bina Rupa Aksara. Edisi Pertama.
Jakarta. 1989: 221-25.
17. Idries AM, Tjiptomartono AL. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses
Penyidikan. CV. Sagung Seto. Edisi Revisi. Jakarta. 2008: 113-31.
18. Idries, AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. PT. Bina Rupa Aksara. Edisi Pertama.
Jakarta. 1989: 225-6.
19. Idries, AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. PT. Bina Rupa Aksara. Edisi Pertama.
Jakarta. 1989: 226
20. Idries, AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. PT. Bina Rupa Aksara. Edisi Pertama.
Jakarta. 1989: 226-8.
21. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
Diunduh dari http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_74.htm. 1 Februari 2016.
22. Arimawan, MK. Peranan Visum Et Repertum Sebagai Upaya Mengungkap Tindak
Pidana Pembunuhan. Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Surabaya. 2010: 40-7.
23. Budiyanto, A. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta. 1997

Anda mungkin juga menyukai