1. Amir A. Pelanggaran Kesusilaan dan Perkosaan. Dalam: Rangkaian Ilmu
Kedokteran Forensik. Edisi kedua. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK USU. Medan. 2005. h. 142-158. 2. Dahlan S. Ilmu kedokteran forensik. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2004: 130-131. 3. Budiyanto A, et al. Ilmu kedokteran forensik, edisi I. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta. 1997: 147-58. 4. Indriyatna, Estika Rahmadhany Putri. 2012. Pola Komunikasi Pasangan Suami Istri Pasca Perselingkuhan Dalam Mempertahankan Rumah Tangga. Skripsi. 5. Rinaldy, Andre. T. 2017. Analisis Pidana Tambahan Pada Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016. Skripsi. 6. Sumera, Marcheyla. 2013. Perbuatan Kekerasan/Pelecehan Seksual terhadap Perempuan. Lex Et Societatis, Vol. I/No.2/Apr-Jun/2013. 7. Sugandhi, R, S.H. 1980. KUHP. Usaha Nasional. Buku. Hlm. 299-302. 8. Pasaribu,Vera A. R., S.Sos., Msp. 2007. Penghapusan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Karya Ilmiah. 9. KPAI. 2017. http://www.kpai.go.id/berita/tahun-2017-kpai-temukan-116-kasus- kekerasan-seksual-terhadap-anak/. Diakses Pada Tanggal 16 Desember 2017 Pukul 21.48. 10. Farha Ciciek, Ikhtiar Mengatasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Belajar Dari Kehidupan Rasulullah SAW., Jakarta: Lembaga Kajian Agama Dan Jender dengan Perserikatan Solidaritas Perempuan, 1999 11. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004, tentang Perlindungan Anak. 12. Pangemaran Diana Ribka. Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan Dalam Keluarga. Hasil Penelitian di Jakarta : Program Studi Kajian Wanita Program Pascasarjana Universitas Indonesia. 2008. www.komnasperempuan.com 13. Ratna Batara Munti (ed.), Advokasi Legislatif Untuk Perempuan: Sosialisasi Masalah dan Draft Rancangan Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Jakarta: LBH APIK, 2000 14. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga 15. Konsiderans Perpres No. 65 Tahun 2005 tentang Komnas Perempuan 16. www.jurnalperempuan.com, akses 17 desember 2017 17. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga 18. Dampak social-psikologis perkosaan, Ekandari S.F., Buletin Psikologi, Tahun X, No. 1, Juni 2002, 9-23. 19. Peran Lembaga Sosial Kasus Perlindungan Anak – DKI Jakarta. Diunduh tanggal : 11 Januari 2015 dari: http://www.docsto 20. Dr.H.Agus Moch Algozi,Sp.F (K),SH,SFM . 2013. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Surabaya: Bagian Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya 21. Irawan, Bambang. 2003. DNA fingerprinting pada Forensik, Biologi sebagai Bukti Kejahatan. Majalah Natural Ed. 7/Thn. V/April 2003. Bandar Lampung 22. Rizal, M. Wahyu. 2005. Tes DNA : Mengendus Jejak Kejahatan. Majalah Natural Ed. 11/Thn. VII/Agustus 2005. Bandar Lampung 23. Fessenden dan Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2 Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Penerbit Erlangga. Jakarta 24. Kejahatan seksual. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama.Bagian Kedokteran Forensik FK Uni. Indonesia. Jakarta:1997.h.147-58. 25. Peraturan undang-undangan bidang kedokteran, bahagian kedokteran forensik, fakultas kedokteran universitas Indonesia, cetakan kedua, 1994. 20-1, 33-4. Ilmu kedokteran forensik, bahagian kedokteran forensik, fakultas kedokteran universitas Indonesia, cetakan kedua,1997. 147-58. 26. Muhajarah Kurnia, PERSELINGKUHAN SUAMI TERHADAP ISTRI DAN UPAYA PENANGANANNYA. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Semarang. Volume 12, Nomor 1, Oktober 2016 27. R. Soesilo. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar- Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia.