2.1.1 Pengertian
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada bidang datar dengan
skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara
yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang
tampil di layar komputer.
Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup
meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian
permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Di bidang teknik sipil sangat memerlukan data yang akurat untuk pembangunan jalan,
jembatan, saluran irigasi, lapangan udara, pehubungan cepat, sistem penyediaan air
bersih pengkaplingan tanah perkotaan, jalur pipa, penambangan, terowongan. Semua
itu diperlukan pengukuran tanah yang hasilnya berupa peta untuk perencanaan. Agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan maka pengkuran harus dilakukan secara
benar, tepat dan akurat. Hal ini perlu sekali diketahui baik oleh surveyor maupun para
insinyur.
Informasi yang terdapat dalam peta antara lain:
6
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 7
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok 1
Peta dasar adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta
berikutnya. Peta dasar digunakan sebagai dasar perencanaan dan perancangan untuk
memberikan informasi tentang kenampakan alam yang ada di suatu daerah, misalnya
sungai, sawah, pemukiman, jalan raya, dan jalan kereta api.
Peta dasar yang digunakan ialah peta topografi yang menggambarkan keadaan bentuk
muka bumi (bentang alam). Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan
skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan
modern.Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang
tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan
kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini
merupakan titik elevasi pada peta topografi.
a) Garis kontur selalu merupakan kurva tertutup sejajar dan tidak akan
memotong satu sama lain.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 8
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok 1
Gambar 2.1 Garis kontur selalu merupakan kurva tertutup saling melingkupi
b) Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali
pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang
berimpit.
c) Pada daerah yang curam, kontur akan digambarkan semakin rapat.
d) Pada daerah yang landai, kontur yang digambarkan semakin jarang.
e) Garis kontur yang menyerupai huruf U/V berurutan menghadap ke arah yang
lebih tinggi menunjukkan punggungan.
150
140 130 120 110 100
160
f) Garis kontur yang menyerupai huruf U/V menghadap ke arah aliran atau
lebih rendah berurutan menunjukkan sungai.
80
90
100 70 60 40 30
50 20
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 9
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok 1
Gambar 2.4 Garis kontur sungai, huruf U/V menghadap ke arah lebih rendah
g) Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke
bagian yang lebih rendah.
h) Garis kontur pada punggung bukut yang tajam membentuk huruf V yang
menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta
lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan
bumi yang dipetakan. Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis
kontur antara lain untuk pembuatan trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan
timbunan.
Gambar 2.6 di atas merupakan gambar poligon tertutup sesuai dengan situasi saat
melakukan praktikum di lapangan, yaitu di Stadion Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Titik A merupakan titik awal dan akhir, dan β merupakan sudut dalam
poligon tertutup.
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 11
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok 1
2.1.3.2 Kerangka Peta Vertikal
Kerangka peta vertikal adalah kumpulan titik-titik yang mempunyai ketinggian
sehingga dapat digunakan sebagai titik rujukan dan kontrol ketinggian. Pengukuran
kerangka vertikal dapat dilakukan dengan cara teristris dengan sipat datar.
Rambu
Alat Penyipat Datar Rambu
BT BTB
BTA A
ΔHAB
2.2 Perhitungan
2.2.1 Perhitungan Poligon
a. Perhitungan Salah Penutup Sudut Poligon
1. Menghitung dan memberikan koreksi ukuran sudut-sudut polygon
Dimana :
n =Sudut dalam akhir
awal= Sudut dalam awal sebelum dikoreksi
fβ = Kesalahan penutup sudut
n = Jumlah titik poligon
x± fx = 0
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 14
Bab 2 Dasar Teori
Kelompok 1
y± fy = 0
Dimana :
Δx = beda absis
Δy = beda ordinat
xn = x ( n – 1 ) + xn + fx(n - 1)
Sumbu y (ordinat)
Jm = ( BA - BB ) x 100 x cos m
Dimana :
Jm : jarak optis
BA : bacaan benang atas
BB : bacaan benang bawah
m : sudut miring
Jarak mendatar / rantai ( jarak datar antara titik poligon dengan titik detail )
Dimana:
Jd : jarak mendatar
Dimana:
H : beda tinggi antara titik poligon dengan titik detail
BA : bacaan benang atas
BB : bacaan benang bawah
BT : bacaan benang tengah
m : sudut miring
i : tinggi alat
Dimana :
H = Tinggi titik
H = Perbedaan ketinggian