Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena kami masih di berikan
waktu untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga berterima
kasih kepada Dosen Pembimbing dimana dengan disusunnya makalah ini akan
membuat kami lebih mengetahui bagaimana yang dimaksud dalam Makalah ini.
Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini ialah “ Sifat Muhammadiyah”
dan kami penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka apa bila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan makalah
ini, dengan senang hati kami mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, terima kasih.

Gorontalo, januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN MUHAMMADIYAH..................................................................2
2.2 SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMADIYAH........................................................2
BAB III PENUTUP..........................................................................................................5
3.1 KESIMPILAN........................................................................................................5
3.2 SARAN....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis
terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta
pudarnya pemahaman terhadap Islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk
mengupayakan purifikasi dalam mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan
berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini ditunjukkan misi
“amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-
Sunnah. 

Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan


dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit,
sedangkan dalam konteks pembangunan pendidikan bangsa, Muhammadiyah
mampu menunjukkan komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan
pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen
Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan
pencerahan mental kepada bangsa Indonesia.

Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia
sebagai perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki
yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya
dengan orang lain atau bangsa lain.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah


rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi
dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang
dimilikinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Untuk mengetahui sifat kepribadian muhammadiyah

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MUHAMMADIYAH


Muhammadiyah adalah gerakan islam, berdasarkan islam, berjuang terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang di ridhai Allah SWT. Bukan dengan jalan
politik, bukan dengan jalan ketatanegaraan, melainkan melalui pembentukan
masyarakat, tanpa memeperdulikan strukrur politik yang menguasai.
Muhammadiyah berpikir layaknya politisi yang mempunyai tujuan jangka
pendek, dan berpikir layaknya negarawan yang mempunyai tujuan jangka
panjang. Tak hanya itu, berbagai sifat kebajikan juga ditransformasikan pada
warganya melalui ragam pengajaran sebagai organisasi dakwah islam
muhammadiyah yang memiliki sifat-sifat yang wajib dipelihara.

2.2 SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMADIYAH


1. Beramal dan berjuan untuk perdamaian dan kesejahteraan.
Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain.
Sebaliknya, muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan
lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan
secara baik tanpa di pengarhui perasaan aneh. Peradaban kedamaian dan kesejahteraan
harus berdasarkan pada iman dan amal salih, tauhid yang bersih dan ibadah yang benar.
Kalau umat yang lain mampu mencapai kejayaan peradaban materinya, islam tidak boleh
silau dengan itu dan harus membantu peradaban yang lebih tinggi dan melintasi zaman
dan tempat.

2. Memperbanyak Kawan Dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah


Setiap warga muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan dainya,
harus memegang teguh sifat ini untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
islamiyah, inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan
oleh dai-dai muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah yang
agitatif menebar kebencian ke sana kemari.

2
3.      Lapang Dada, Luas Pandang Dan Memegang Teguh Ajaran Islam
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam
masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat
Indonesia. Tanpa sikap lapang dada, kehidupan akan goncang, dan prinsip
Mmeperbanyak kawan tentu berubah menjadi Memperbanyak musuh. Namun, betapapun
dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan identitas seabgai warga
Muhammadiyah yang harus tetap meemgang teuh ajaran Islam. Dengan demikian, sikap
kita bebeas, tetapi tetap terkendali.
Pribadi peradaban yang ketiga adalah memiliki kelapangan dada. Ini adalah tingkatan
ukhuwah paling dasar, yang akan mengangarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu itsar
(memeingkan kepentingan orang lain, melebihi dari kepentingan diri sendiri).

4.      Bersifat Keagamaan dan Kemasyarakatan.


Sifat kegamaan dan kemasyarakatan sudah merupakan sifat Muhammadiyah sejak lahir.
Sifat ini tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa?
Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama di turunkan oleh
Allah melalui paa nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki
masyarakat. Masyarakat adalah lahan bagi segala aktivitas perjuangan Muhamadiyah.

5.      Mengindahkan segala hukum, undang-undang falsafah.


Muhamadiyah sebagai satu organisasi mempunyai sejumlah anggota. Anggotanya adalah
warga dari suatu Negara hukum. Hukum Negara mempunyai kekuatan mengikat bagi
senepa warga negaranya. Ini adalah kenyataan, jadi Muhammadiyah mengindahkan
semua itu.

6. Amar Maruf dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam setiap
aspek hidupan. Bahwkan juga mampu menjadi teladan (uswah hasanah) bagi semua
masyarakat. Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar,
yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang di maksud kemunkaran
ilah semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa
adanya amar ma’ruf dan nahi munkar, tidak aka nada kebikan yang dapat di tegakkan,
dan tidak aka nada kejatahan yang dapat diberantas.

3
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan perkembangan sesuai dengan islam
Kapan pun dan dimana pun, pribadi peradaban utama Muhammadiyah memang harus
selalu aktif dalam perkembangan masyarakat. Sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan
kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan muhammadiyah
dalam perkembangan masyarakat tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan
masyarakat.

8. Kerjasama dengan golongan lain dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajaran
islam serta membel kepentingannya.
Menyiarkan islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam bukan hanya tugas
Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam, karena itu, Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama, tidak muham
kita melaksanakan tugas yang berat ini.

9. Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara


Negara dan membangnunnya unutk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang di
ridhai.

10.  Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
Pribadi utama adalah pribadi yang mampu berbuat adil. Adil adalah mampu meletakkan
sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah SWT. Sangat banyak memberikan perintah
untuk sellau berbuat adil, bahkan dalam berbagai kata dan bentuk kalimatnya dalam sega
aspek hidupan.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPILAN
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah
amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian
Muhammadiyah. Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi
Munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah
menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu: “Terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya”. Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah
untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan
ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah”

3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca agar dapat memahami
bagaimana Kepribadian Muhammadiyah dan sifat dari muhammadiyah itu. Selain
itu diharapkan pembaca dapat  menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Haedar Nashir, dkk. 2009. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta, Suara


Muhammadiyah.

Khozin dan Imam Syaukani (edi). 200. Pembaharuan Islam:Konsep, Pemikiran


dan Gerakan. UMM-Press.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1989. Kepribadian, Keyakinan, dan Cita-cita


Hidup, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, PP Muhammadiyah, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai